Jumat, 30 Juli 2021

Dolar AS Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Rupiah Siap Juara Asia!

Ilustrasi Rupiah dan Dolar di Bank Mandiri
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoPengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) membuat dolar AS jeblok. Sebab, The Fed memberikan indikasi belum akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dalam waktu dekat.

Sayangnya, rupiah belum mampu memanfaatkan jebloknya indeks dolar AS untuk menguat tajam. Mata Uang Garuda hanya menguat 0,03% ke Rp 14.480/US$.

Namun, pada perdagangan Jumat (30/7/2021) peluang rupiah menguat tajam cukup besar, melihat indeks dolar AS yang makin terpuruk setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Paman Sam yang mengecewakan.

Dolar AS ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, indeks dolar AS kemarin ambrol 0,5%, dan sudah merosot dalam 4 hari beruntun.

Rupiah bahkan berpeluang menjadi yang terbaik di Asia, jika sentimen pelaku pasar bagus hari ini, yang bisa dilihat dari pergerakan bursa saham. 

Departemen Perdagangan AS kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 6,5% di kuartal II, sedikit lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya 6,3%, tetapi jauh di bawah estimasi Dow Jones sebesar 8,4%.

Data tersebut menguatkan ekspektasi The Fed tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat.

Meski demikian, penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia yang masih tinggi bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan sebab rupiah menguat tipis-tipis dalam 2 hari terakhir.

Sejak akhir Juni lalu, rupiah membentuk pola Rectangle atau persegi panjang. Batas bawah pola tersebut berada di kisaran Rp 14.450/US$ sementara batas atas berada di kisaran Rp 14.550/US$. Kemarin rupiah sempat menyentuh batas bawah tersebut dan akhirnya berbalik melemah, yang menjadi indikasi support kuat.

Diperlukan penembusan salah satu batas tersebut untuk menentukan kemana arah rupiah selanjutnya.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Mata Uang Garuda saat ini sedikit diuntungkan dengan munculnya pola-pola candle stick. Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola Gravestone Doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Selama tertahan di bawahnya rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.450/US$ yang merupakan batas bawah pola Rectangle. Jika mampu menembus level tersebut, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.400/US$. Di pekan ini, jika mampu melewati level yang disebutkan terakhir, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.350/US$.

Sementara jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.550/US$ yang merupakan batas atas pola Rectangle.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 29 Juli 2021

The Fed Tahan Suku Bunga, Optimis Ekonomi AS Makin Strong!

Federal Reserve Chair Jerome Powell removes his glasses as he listens to a question during a news conference after the Federal Open Market Committee meeting, Wednesday, Dec. 11, 2019, in Washington. The Federal Reserve is leaving its benchmark interest rate alone and signaling that it expects to keep low rates unchanged through next year. (AP Photo/Jacquelyn Martin)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)

 

PT Rifan - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve System (Fed) menahan suku bunga acuan mendekati nol. Lembaga itu juga menyatakan jika ekonomi AS akan terus berkembang meskipun ada peningkatan kasus infeksi.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengakhiri pertemuan dengan mempertahankan suku bunga dalam kisaran target antara nol dan 0,25%. Bersamaan dengan itu, komite dengan suara bulat bahwa ekonomi Paman Sam akan terus "menguat".

Ketua Jerome Powell mengatakan The Fed sama sekali tidak mempertimbangkan kenaikan suku bunga. "Pendekatan kami di sini adalah setransparan mungkin. Kita belum mencapai kemajuan lebih lanjut yang substansial," katanya, dikutip dari CNBC International pada Rabu (28/7/2021).

"Kemajuan lebih lanjut yang substansial" merujuk pada inflasi dan lapangan kerja sebagai tolok ukur yang telah ditetapkan Fed sebelum akan memperketat kebijakan. Termasuk menghentikan pembelian obligasi bulanan dan akhirnya menaikkan suku bunga.

Pasar memperkirakan nol kemungkinan kenaikan suku bunga tahun 2021. Namun, FedWatch CME dan Reuters menyatakan kemungkinan naik di 2022 kini menjadi 62%.

Dengan kemungkinan The Fed menahan suku bunga setidaknya hingga akhir 2022, investor telah mencari petunjuk kapan pembelian obligasi bulanan mungkin mulai ditarik kembali. Bank sentral saat ini membeli setidaknya US$ 120 miliar per bulan dalam obligasi, dengan setidaknya US$ 80 miliar masuk ke Treasury dan US$ 40 miliar lainnya ke bagian sekuritas yang didukung hipotek. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 28 Juli 2021

Siap-siap! Kamis Besok akan Jadi "Big Day" bagi Emas Antam

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT Rifan Financindo BerjangkaKamis besok (29/7) menjadi "big day" harga emas Antam berpeluang mengalami kenaikan atau penurunan tajam, sebab ada pengumuman kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed).

Pengumuman tersebut akan berdampak pada harga emas dunia, yang menjadi faktor utama pergerakan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Jika besok kemungkinan terjadi pergerakan besar, pada hari ini Rabu (28/7/2021) harga emas Antam stagnan.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 940.000/batang, sama dengan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 520,000 522,000 524,000
1 gr 940,000 944,000 948,000
2 gr 1,820,000 1,828,000 1,836,000
3 gr 2,705,000 2,717,000 2,729,000
5 gr 4,475,000 4,495,000 4,515,000
10 gr 8,895,000 8,935,000 8,975,000
25 gr 22,112,000 22,211,000 22,311,000
50 gr 44,145,000 44,343,000 44,542,000
100 gr 88,212,000 88,608,000 89,005,000
250 gr 220,265,000 221,256,000 222,247,000
500 gr 440,320,000 442,301,000 444,282,000
1000 gr 880,600,000 884,562,000 888,525,000

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis dini hari waktu Indonesia yang tentunya berdampak pada harga emas dunia. Pelaku pasar akan melihat sinyal tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Jika The Fed memberikan sinyal tapering akan dilakukan dalam waktu dekat, maka harga emas dunia berisiko ambrol, dan menyeret harga emas Antam.

Sebaliknya, harga emas dunia berpeluang melesat tinggi dan diikuti emas Antam jika The Fed menyatakan tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat.

Tapering menjadi salah satu ancaman terbesar bagi emas dunia. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, harga emas dunia terus menurun hingga tahun 2015.

Pendapatan para analis pun terbelah mengenai waktu tapering The Fed. Inflasi di AS sedang tinggi yang membuat analis memperkirakan The Fed akan segera melakukan tapering guna meredam laju inflasi.

Di sisi lain, penyebaran virus corona delta berisiko membuat perekonomian global melambat lagi, sehingga beberapa analis memperkirakan The Fed belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat.

Semua prediksi tersebut akan terjawab pada Kamis dini hari nanti, dan tentunya akan mempengaruhi harga emas Antam besok.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 27 Juli 2021

Turun Lagi! Harga Emas Antam Makin Murah saja, Berani Beli?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoEmas dunia yang masih "galau" menentukan arah membuat harga emas Antam turun lagi pada perdagangan Selasa (27/7/2021). Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berada di level termurah dalam 3 pekan terakhir.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan turun Rp 2.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 940.000/batang, secara persentase turun 0,21%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 520,000 522,000 524,000
1 gr 940,000 944,000 948,000
2 gr 1,820,000 1,828,000 1,836,000
3 gr 2,705,000 2,717,000 2,729,000
5 gr 4,475,000 4,495,000 4,515,000
10 gr 8,895,000 8,935,000 8,975,000
25 gr 22,112,000 22,211,000 22,311,000
50 gr 44,145,000 44,343,000 44,542,000
100 gr 88,212,000 88,608,000 89,005,000
250 gr 220,265,000 221,256,000 222,247,000
500 gr 440,320,000 442,301,000 444,282,000
1000 gr 880,600,000 884,562,000 888,525,000

Sejak pekan lalu, harga emas dunia masih belum mampu jauh-jauh dari US$ 1.800/troy ons. Kemarin, logam mulia ini mengakhiri perdagangan di US$ 1.797/troy ons, melemah 0,23%, padahal sebelumnya sempat menguat ke US$ 1.811,24/troy ons.

Kemana emas dunia akan melangkah baru terlihat lebih jelas setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Artrinya, sebelum pengumuman tersebut emas dunia masih akan "galau", emas Antam juga masih sulit untuk kembali menguat.

Harga emas akan diuntungkan jika The Fed mengindikasikan belum akan melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) dalam waktu dekat. Apalagi jika The Fed memberikan sinyal perekonomian AS berisiko melambat akibat penyebaran terbaru virus corona varian delta.

Dengan kata lain, The Fed bersikap dovish.

"Sikap yang dovish dari Powell dan koleganya akan menjadi sentimen positif bagi harga emas," ujar Carlo Alberto De Casa, Analis di Kinesis, seperti dikutip dari Reuters.

Tetapi sebaliknya, jika ada sinyal tapering dalam waktu dekat, emas berisiko ambrol.

Analis dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) memprediksi akan The Fed akan memberikan sinyal waktu tapering sudah dekat.

"Kita memperkirakan komite pembuat kebijakan moneter (FOMC) akan menghilangkan kata 'substansial' dari 'kemajuan substansial lebih lanjut' dalam panduan kebijakannya" kaya analis dari CBA Joseph Capurso dalam sebuah catatan kepada nasabahnya, sebagaimana dikutip CNBC International, Senin (26/7/2021).

"Menghilangkan kata 'substansial' akan menjadi sinyal FOMC yakin dalam waktu dekat akan melakukan pengurangan nilai QE, dan pengumuman tapering resmi akan dillakukan di bulan September nanti" tambahnya.

Terbelahnya pendapat para analis tersebut membuat harga emas dunia "galau", dan emas Antam turun pelan-pelan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 26 Juli 2021

Dolar AS sedang 'Lelah' Rupiah kok Ikut Melemah?

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

Rifan FinancindoRupiah sepanjang pekan lalu mampu mencatat penguatan tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS), tetapi di awal pekan ini malah berbalik melemah. Padahal, dolar AS juga dikatakan sedang "lelah".

Pada pembukaan perdagangan Senin (26/7/2021), rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.500/US$, kemudian sempat menyentuh RP 14.505/US$. Rupiah setelahnya sempat memangkas pelemahan hingga stagnan di Rp 14.490/US$, sebelum kembali melemah 0,07% pada pukul 9:25 WIB. 

Eric Nelson, ahli strategi makro di Well Fargo Securities yang berada di New York mengatakan tidak yakin dolar AS akan mampu mempertahankan penguatan dalam beberapa pekan ke depan, sebab yield obligasi (Treasury) AS sedang mengalami penurunan.

"Dolar AS terlihat lelah setelah reli dalam beberapa pekan terakhir. Dolar AS terlihat kehilangan momentum, baik dari perspektif fundamental maupun teknikal," kata Nelson, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (22/7/2021).

Pada pekan lalu, indeks dolar AS mencapai level tertinggi sejak awal April di 93,191. Kenaikan indeks dolar AS tersebut berbanding terbalik dengan yield Treasury AS tenor 10 tahun yang menyentuh level terendah sejak pertengahan Februari 1,128%. Yield Treasury kini menuju penurunan dalam 4 bulan beruntun. Sejak akhir Maret hingga saat ini, yield tersebut sudah turun lebih dari 50 basis poin.

Pergerakan yield Treasury sering dikaitkan dengan suku bunga di AS. Ketika yield Treasury naik, pelaku pasar berekspektasi bank sentrak AS (The Fed) akan mengetatkan kebijakan moneter dengan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) hingga menaikkan suku bunga.

Sehingga ketika yield Treasury mengalami penurunan, artinya ekspektasi pengetatan moneter meredup.

Nelson saat ini yakin, The Fed akan menjadi salah satu bank sentral di dunia yang tertinggal atau paling telat dalam melakukan normalisasi kebijakan moneter.

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini. Dalam pengumuman kebijakan moneter Juni lalu, The Fed memberikan proyeksi terbaru suku bunga akan naik di tahun 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan di tahun depan. Lebih cepat dari sebelumnya yang memproyeksikan kenaikan suku bunga di tahun 2024.

Meski demikian, dengan kondisi perekonomian global yang diperkirakan melambat, mulai muncul keraguan The Fed akan menaikkan suku bunga tahun depan.

Meski demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati jika The Fed masih optimistis terhadap perekonomian AS. Kehati-hatian tersebut membuat rupiah melemah tipis di awal perdagangan hari ini, meski ada sentimen positif dari dalam negeri.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 23 Juli 2021

Banyak Komentar Positif, Apa Kabar Emas Antam Hari Ini?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT RifanLonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) secara global membuat sentimen pelaku pasar campur aduk. Hal tersebut berdampak pada tingginya volatilitas emas dunia, dan banyak komentar-komentar positif mengenai logam mulia ini. Namun, harga emas Antam justru stagnan pada hari ini, Jumat (23/7/2021).

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini dijual Rp 946.000/batang untuk ukuran atau berat 1 gram, sama dengan harga jual kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut harga emas berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,000 525,000 527,000
1 gr 946,000 950,000 954,000
2 gr 1,832,000 1,840,000 1,848,000
3 gr 2,723,000 2,735,000 2,747,000
5 gr 4,505,000 4,525,000 4,545,000
10 gr 8,955,000 8,995,000 9,035,000
25 gr 22,262,000 22,362,000 22,462,000
50 gr 44,445,000 44,645,000 44,845,000
100 gr 88,812,000 89,211,000 89,611,000
250 gr 221,765,000 222,762,000 223,760,000
500 gr 443,320,000 445,314,000 447,309,000
1000 gr 886,600,000 890,589,000 894,579,000

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin naik 0,19% ke US$ 1.806,68/troy ons, setelah sebelumnya sempat turun 0,67%, melansir data Refinitiv. Pergerakan tersebut mengesahkan emas bergerak volatil di pekan ini, tetapi di penutupan perdagangan justru melemah atau menguat tipis-tipis saja.

Meski demikian masih banyak yang memandang positif terhadap emas, khususnya dengan kondisi ekonomi dan pasar finansial global saat ini. Lonjakan kasus Covid-19 secara global membuat prospek pertumbuhan ekonomi semakin meredup lagi.

Amerika Serikat (AS) juga mengalami lonjakan kasus Covid-19, dan kemarin data yang dirilis menunjukkan pengajuan klaim tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Kenaikan yang sedikit mengejutkan pelaku pasar.

Alhasil, yield obligasi (Terasury) AS kembali turun. Ketika yield Treasury turun, artinya pelaku pasar kurang optimistis menatap perekonomian, dan lebih memilih bermain aman. Investasi dialihkan ke Treasury. Bahkan dengan riil return yang negatif, sebab inflasi yang tinggi di AS, Treasury tetap menjadi pilihan.

Penurunan yield tersebut dan riil return yang negatif akan menguntungkan bagi emas.

"Suku bunga negatif cukup dalam, yang menunjukkan inflasi tinggi sementara suku bunga rendah, dan tidak mungkin The Fed (bank sentral AS) akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, jadi investor seharusnya sadar perlu memiliki emas," kata Michael Matousek, kepala trader di Global Investor, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (23/7/2021).

Hal senada juga diungkapkan Edward Moya, analis pasar dari OANDA, yang melihat kebijakan suku bunga rendah The Fed dan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) akan berdampak positif bagi emas dalam jangka panjang.

"Baik The Fed dan ECB seirama memproyeksikan suku bunga rendah dalam waktu yang lebih lama, dan itu seharusnya berdampak positif bagi emas untuk jangka panjang," kata Moya sebagaimana dilansir CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

 

Kamis, 22 Juli 2021

Duh...Gegara Reflasi, Harga Emas Antam Hari Ini Drop Lagi!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaKembali munculnya reflation trade membuat harga emas dunia turun pada perdagangan Rabu kemarin, yang berdampak pada harga emas Antam hari ini, Kamis (22/7/2021).

Meski demikian, penurunan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini tidak sebesar emas dunia, sebab nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan di pekan ini.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 946.000/batang turun 0,11% dibandingkan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,000 525,000 527,000
1 gr 946,000 950,000 954,000
2 gr 1,832,000 1,840,000 1,848,000
3 gr 2,723,000 2,735,000 2,747,000
5 gr 4,505,000 4,525,000 4,545,000
10 gr 8,955,000 8,995,000 9,035,000
25 gr 22,262,000 22,362,000 22,462,000
50 gr 44,445,000 44,645,000 44,845,000
100 gr 88,812,000 89,211,000 89,611,000
250 gr 221,765,000 222,762,000 223,760,000
500 gr 443,320,000 445,314,000 447,309,000
1000 gr 886,600,000 890,589,000 894,579,000

Penurunan harga emas Antam tersebut masih lebih baik ketimbang emas dunia yang kemarin melemah 0,37% ke US$ 1.803,31/troy ons.

Reflation trade menjadi pemicu penurunan harga emas dunia. Reflation atau reflasi merupakan bangkitnya pertumbuhan ekonomi dari kemerosotan yang diikuti dengan kenaikan inflasi.

Saat itu terjadi, para investor masuk kembali ke aset-aset berisiko (bursa saham), serta naiknya imbal hasil obligasi dalam hal ini Treasury AS, yang disebut reflation trade. Kombinasi tersebut berdampak buruk bagi harga emas.

"Ada kelegaan di pasar saham dan obligasi, serta harga minyak mentah kembali naik. Itu adalah tanda-tanda reflation trade yang tidak bagus untuk emas," kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (22/7/2021).

Sementara itu, rupiah kemarin kembali melemah 0,14% melawan dolar AS. Mata Uang Garuda belum pernah menguat di pekan ini. Pelemahan tersebut tentunya membuat harga emas dunia lebih mahal ketika dikonversi ke rupiah. Sebab, emas dunia dibanderol dengan dolar AS.

Artinya penurunan harga emas dunia diimbangi dengan pelemahan rupiah, sehingga penurunan harga emas Antam tidak sebesar emas dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 21 Juli 2021

Dolar AS Menang Status! Rupiah Tertahan di Atas Rp 14.500/US$

U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

 

PT Rifan FinancindoPasar finansial Indonesia kembali dibuka pada Rabu (21/7/2021) setelah libur Hari Raya Idul Adha Selasa kemarin. Rupiah mengawali perdagangan hari ini dengan melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS), tertahan di atas Rp 14.500/US$.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya memberikan kabar gembira yang bisa menopang rupiah, tetapi status aset safe haven yang disandang dolar AS membuatnya kuat.

Begitu bel perdagangan berbunyi, rupiah langsung melemah tipis 0,03% di Rp 14.520/US$, melansir data Refintiv. Rupiah makin terdepresiasi, berada di Rp 14.540/US$ atau melemah 0,17% pada pukul 9:10 WIB.

Lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di dunia memicu aksi jual aset-aset berisiko di awal pekan ini, bursa saham global rontok. Selasa kemarin, bursa Eropa dan Wall Street sukses bangkit, tetapi sentimen pelaku pasar masih belum benar-benar pulih. Aset-aset safe haven seperti dolar AS masih menjadi tujuan investasi, sehingga mampu tetap perkasa.

Pelaku pasar masih khawatir lonjakan kasus Covid-19 akan membuat perekonomian global kembali merosot. Sementara inflasi saat ini sedang tinggi, sehingga disebut stagflasi.

"Ketakutan akan stagflasi menjadi kekhawatiran utama investor ketika kasus Covid-19 melonjak dan membuat perekonomian melambat sementara inflasi tetap menanjak," kata Peter Essele, kepala manajemen investasi di Commonwealth Financial Network, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (19/7/2021).

China negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang mengalami pelambatan ekonomi di kuartal II-2021.

Data yang dirilis dari China pada pekan lalu menunjukkan PDB di kuartal II-2021 tumbuh 7,9%, sedikit lebih rendah dari prediksi para ekonomi yang disurvei Reuters sebesar 8,1%, dan pertumbuhan 18,3% di kuartal sebelumnya.

Biro Statistik China mengatakan pertumbuhan ekonomi China masih kuat dan berkelanjutan, tetapi masih ada risiko dari penyebaran virus corona secara global serta pemulihan ekonomi yang "belum berimbang" di dalam negeri.

Pelambatan ekonomi kini turut mengancam Paman Sam, sebab kasus Covid-19 juga menanjak disana. Data dari Pusat Pengendalian dan Kontrol Penyakit (CDC) menunjukkan rata-rata penambahan kasus di AS dalam 7 hari terakhir sebanyak 26.000 orang, dua kali lipat lebih tinggi ketimbang satu bulan lalu.

Jokowi Beri Kabar Gembira

Dari dalam negeri sebenarnya ada ada kabar bagus yang bisa menopang penguatan rupiah. Dalam 5 hari terakhir kasus Covid-19 menunjukkan penurunan. Kemarin, jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 38.325 orang, naik dari hari sebelumnya 34.257 orang. Ini merupakan kenaikan pertama setelah menurun dalam 4 hari beruntun, tetapi jauh di bawah rekor 56.757 orang yang dicatat Kamis pekan lalu.

Selain itu, pemerintah berencana melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat secara bertahap mulai Senin 26 Juni mendatang, dengan syarat kasus Covid-19 terus menunjukkan penurunan. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021, pemerintah akan melakukan pembukaan bertahap," kata Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).

Rencana tersebut tentunya menjadi kabar baik, sebab sebelumnya beredar isu jika PPKM Mikro Darurat akan berlangsung hingga akhir bulan ini, bahkan bisa hingga 6 pekan.

Selain itu, pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran Rp 55,21 triliun untuk melindungi masyarakat terdampak PPKM Mikro Darurat. Dana tersebut terdiri dari bantuan tunai, bantuan sembako, kuota internet, hingga subsidi listrik.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 19 Juli 2021

Cek Bunda! Ada Peluang Emas Antam Melesat 5% Pekan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan - Harga emas Antam sepanjang pekan lalu mencatat pelemahan tipis 0,1%, meski sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Di pekan ini, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berpeluang naik kembali, sebab harga emas dunia diramal masih dalam tren naik.

Pada perdagangan Senin, harga emas Antam satuan ukuran 1 gram naik tipis 0,11% ke Rp 950.000/batang, melansir data logammulia.com, situs resmi milik PT Antam.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Kabar baik bagi industri emas dalam negeri datang pada pekan lalu. Pemerintah telah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan baku emas batangan dan perhiasan.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 70/2021 tentang Penyerahan Barang Kena Pajak yang Bersifat Strategis yang Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai. Kebijakan ini akan berlaku mulai 28 Juli 2021 mendatang.

Dengan bahan baku yang bebas PPN, harga jual emas batangan tentunya berpotensi turun, dan permintaan tentunya bisa meningkat. Meski demikian faktor utama yang menentukan naik turunnya harga emas Antam masih tetap pergerakan harga emas dunia. Ada juga nilai tukar rupiah, serta supply-demand.

Khusus untuk emas dunia di pekan ini, hasil survei mingguan yang dilakukan Reuters menunjukkan potensi belanjutnya kenaikan.

Survei yang dilakukan terhadap 16 analis Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 56% memberikan proyeksi bullish (tren naik), sebanyak 3 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara itu, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 836 partisipan, sebanyak 67% memberikan proyeksi bullish, 17% bearish, dan sisanya netral.

Mark Chandler, managing director di Bannockburn Global Forex, mengatakan emas berpeluang menguji kembali resisten di kisaran US$ 1.850/troy ons. Pada pekan lalu, emas mengakhiri perdagangan di US$ 1.810/troy ons, artinya jika naik ada peluang kenaikan sekitar 2,2% ke resisten tersebut.

Jika resisten US$ 1.850/troy ons dilewati, secara teknikal emas dunia tentunya berpeluang naik lebih tinggi. Adam Button, kepala strategi di Forexlive.com memprediksi emas akan mencapai atau mendekati US$ 1.900/troy ons.

Ia mengatakan saat ini masih ada kebingungan di pasar terkait kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang membuat emas susah menguat. Meski demikian, secara teknikal ada potensi emas ke US$ 1.900/troy ons, atau naik nyaris 5% dari posisi terakhir pekan lalu.

Harga emas Antam tentunya bisa mengikuti kenaikan tersebut, tetapi dengan persentase yang berbeda, bisa lebih besar atau lebih kecil.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 16 Juli 2021

Emas Dunia Mau ke US$ 1.900, Antam OTW ke Rp 1 Juta/gram?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas Antam naik lagi pada perdagangan Jumat (16/7/2021) melanjutkan kinerja impresif sepanjang bulan ini. Kabar baiknya, harga emas dunia diramal akan tembus US$ 1.900/US$ dalam beberapa bulan ke depan, sehingga harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini bisa lebih tinggi lagi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan dengan berat 1 gram hari ini naik 0,31% ke Rp 956.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang bulan ini sudah menguat 3,13%.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini naik 0,34% ke 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 528,000 530,000 532,000
1 gr 956,000 960,000 964,000
2 gr 1,852,000 1,860,000 1,868,000
3 gr 2,753,000 2,765,000 2,777,000
5 gr 4,555,000 4,575,000 4,595,000
10 gr 9,055,000 9,095,000 9,136,000
25 gr 22,512,000 22,613,000 22,714,000
50 gr 44,945,000 45,147,000 45,349,000
100 gr 89,812,000 90,216,000 90,620,000
250 gr 224,265,000 225,274,000 226,283,000
500 gr 448,320,000 450,337,000 452,354,000
1000 gr 896,600,000 900,634,000 904,669,000

Harga emas dunia pada perdagangan kemarin menguat tipis 0,12% ke US$ 1.829,18/troy ons. Kabar baiknya, inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS), serta suku bunga rendah membuat emas dunia diprediksi akan kembali ke US$ 1.900/troy ons dalam beberapa bulan ke depan oleh Michael Matousek, kepala trader di US Global Investor.

"Kita masih melihat inflasi yang tinggi dan hal tersebut terlihat tidak berlangsung sementara seperti yang dipikirkan banyak orang," kata Matousek, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (15/7/2021).

Dari harga penutupan perdagangan kemarin, hingga ke US$ 1.900/US$, artinya harga emas dunia diprediksi akan naik hingga 3,9% lagi dalam beberapa bulan ke depan.

Artinya, harga emas Antam juga berpotensi naik, meski persentasenya tidak akan sama, bisa lebih besar atau lebih kecil. Emas Antam ukuran 1 gram hari ini dibanderol Rp 956.000/batang, berjarak 4,6% dari Rp 1 juta per batang.

Sehingga peluang emas Antam kembali ke Rp 1 juta cukup besar jika harga emas dunia mencapai US$ 1.900/troy ons lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 15 Juli 2021

"Setan" Tapering Dijinakkan Lagi, Rupiah Siap Libas Dolar AS

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoKembali munculnya "setan" tapering serta kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat memberikan tekanan bagi rupiah Rabu kemarin (14/7).

Tetapi, rupiah cukup kuat dengan melemah kurang dari 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke 14.475/US$.

Rupiah berpeluang besar membalikkan arah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/7/2021). Sebab, "setan" tapering sekali lagi dijinakkan oleh ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

Powell berbicara dalam rangka Semi Annual Monetary Policu Report di hadapan House Financial Services Committee kemarin malam, dan mengatakan belum akan merubah kebijakan moneternya.

Sementara itu inflasi tinggi di AS, yang kembali memunculkan spekulasi tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS) di tahun ini, sekali lagi ditegaskan hanya bersifat sementara, dan ke depannya tekanan inflasi akan moderat.

Pernyataan tersebut membuat dolar AS yang sebelumnya mengamuk kembali terpuruk. Di hari Selasa, indeks dolar AS melesat 0,53%, sementara kemarin berbalik melemah 0,37%.

Rupiah pun berpeluang kembali ke zona hijau, meski tekanan dari dalam negeri masih cukup besar. Sebab, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kini sudah tembus 50.000 orang per hari. Artinya, PPKM Mikro Darurat yang berakhir 20 Juli hampir pasti diperpanjang. 

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan, mengingat rupiah melemah tipis kemarin.

Potensi penguatan rupiah masih terbuka melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah overbought. 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat. Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Support terdekat kini berada di 14.450/US$. Jika level tersebut mampu dilewati, rupiah berpotensi menguat menuju Rp 14.400/US$.

Sementara level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Jika kembali ke atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.530/US$, sebelum menuju ke Rp 14.565/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 14 Juli 2021

Duh! Gara-gara Ini, Harga Emas Antam Sulit ke Rp 1 Juta/gram

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

PT RifanHarga emas dunia "bingung" akan melangkah kemana pada perdagangan Selasa kemarin, sempat naik tajam kemudian berbalik turun, sebelum akhirnya menguat tipis.

Hal tersebut berdampak pada turunnya harga emas Antam pada perdagangan Rabu (14/7/2021), tetapi juga tipis, dan makin sulit mencapai Rp 1 juta/gram.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini tidak searah dengan emas dunia sebab nilai tukar rupiah sukses membukukan penguatan 2 hari beruntun kemarin.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika rupiah menguat maka harganya akan menjadi lebih murah ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda. Alhasil, kenaikan tipis harga emas dunia ditekan oleh penguatan nilai tukar rupiah, emas Antam pun turun tipis.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas Antam ukuran 1 gram turun 0,11% ke Rp 945.000/batang. Kali terakhir, terakhir emas ini harganya di atas Rp 1 juta/batang pada 9 November tahun lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,500 524,500 526,500
1 gr 945,000 949,000 953,000
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin menguat tipis 0,09% ke US$ 1.807,43/troy ons, setelah sempat naik 0,6% dan turun 0,45%. Pergerakan volatil emas dunia tersebut terjadi pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

Inflasi yang dilihat berdasarkan Consumer Price Index (CPI) melesat 5,4% di bulan Juni dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008, dan lebih tinggi dari perkiraan para ekonom yang disurvei Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan 5%.

Sementara itu inflasi inti, yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 4,5%, jauh di atas prediksi 3,8% dan tertinggi sejak September 1991.

Kenaikan tajam inflasi tersebut memberikan dua efek ke emas. Yang pertama, emas secara tradisional dianggap lindung nilai terhadap inflasi. Artinya semakin tinggi inflasi, maka daya tarik emas sebagai aset investasi akan semakin meningkat. Permintaannya akan naik, hukum ekonomi pun bekerja, ketika permintaan naik dengan supply yang tidak berubah maka harganya akan naik.

Di sisi lain, rilis data inflasi membuat dolar AS mengamuk. Indeks dolar AS kemarin melesat 0,53%, yang membuat emas tertekan.

Emas merupakan aset yang dibanderol dolar AS, kala the greenback menguat tajam maka harganya akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Jika itu terjadi, maka permintaan emas akan menurun.

Belum lagi kenaikan inflasi kembali memunculkan isu tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed). Tapering merupakan musuh utama emas yang membuatnya masuk ke pasar bearish (tren menurun dalam periode yang panjang) di tahun 2013 hingga 2015 lalu.

Alhasil, emas dunia kebingungan menentukan arah kemarin dan berdampak pada penurunan tipis emas Antam.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 13 Juli 2021

Harga Emas Antam To the Moon, Bisa Tembus Rp 1 Juta/gram?

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM) atau Logam Mulia Emas Antam pada pekan lalu melesat tajam mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir. 

Sebab itu, pada pekan ini harga emas Antam ini diramal berpeluang naik lagi dan berpotensi mendekati angka Rp 1 juta/gram seiring dengan kenaikan harga emas dunia.

Pada 28 Juli tahun lalu, emas Antam berhasil tembus Rp 964.120/gram untuk emas kepingan 100 gram yang lumrah dijadikan acuan, sedangkan untuk kepingan 1 gram berada di Rp 1.022.000/gram.

Sementara itu, pada perdagangan Senin kemarin, data situs logammulia.com mencatat harga emas Antam dengan berat 1 gram dijual Rp 950.000/batang, masih stagnan dibandingkan harga Sabtu lalu. Posisi tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang pekan lalu menguat 0,85%.

Emas Antam dengan berat 100 gram juga stagnan di Rp 89.212.000/batang atau Rp 892.120/gram. Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Gerak Harga Emas Antam Senin (12/7)

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Emas saat ini perlahan mulai jadi primadona lagi sebab pelaku pasar mulai waswas perekonomian global akan kembali merosot akibat serangan baru virus corona. Selain itu, yield obligasi AS (US Treasury) sedang dalam tren menurun.

Treasury dan emas sama-sama dianggap aset aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil, hanya mengandalkan capital gain. Sehingga ketika yield Treasury naik, emas menjadi tak menarik, tetapi ketika yield tersebut turun emas mulai dilirik.

Apalagi ketika yield lebih rendah ketimbang inflasi di AS, maka riil return yang diperoleh menjadi negatif. Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, semakin tinggi inflasi, maka permintaan emas berpotensi meningkat.

Hal tersebut membuat emas saat ini kembali menarik pelaku pasar. Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco juga menunjukkan di pekan ini emas dunia akan kembali menguat, yang tentunya bisa mengerek emas Antam.

Dari 16 analis Wall Street yang disurvei, sebanyak 12 orang atau 75% memberikan proyeksi bullish (tren naik), 2 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 902 partisipan, sebanyak 61% memberikan proyeksi bullish, 20% bearish, dan sisanya netral.

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, mengatakan ia masih tetap bullish terhadap emas dalam jangka pendek. Tetapi, akan mengalami naik turun sebab para trader sudah mulai mengambil libur musim panas.

Adapun konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv memperkirakan median harga emas pada kuartal III-2021 berada di US$ 1.781/troy ons. Dari posisi harga saat ini yang di US$ 1.807,98/troy ons, ada risiko koreksi sebesar 1,5%.

Shrea Paul, Analis Refinitiv, bahkan memperkirakan harga emas dunia bisa turun ke kisaran US$ 1.600/troy ons. Level support emas untuk bulan ini diperkirakan di US$ 1.678-1.650/troy ons.

Namun bukan berarti tidak ada peluang naik. Paul memperkirakan level resistance (batas atas) harga emas berada di kisaran US$ 1.856-1.875/troy ons.

"Investor akan terus memantau dinamika di bank sentral AS terkait arah kebijakan moneter ke depan. Selain itu, fokus pasar juga akan tertuju ke berbagai data ekonomi AS untuk mengetahui seberapa kuat pemulihan ekonomi dan laju inflasi, yang akan berdampak terhadap kebijakan bank sentral," sebut Paul dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (tas/tas)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 12 Juli 2021

Rekor Tinggi Sebulan, Harga Emas Antam Naik Lagi Pekan Ini?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT Rifan FinancindoHarga emas Antam sepanjang pekan lalu mencetak kenaikan cukup tajam hingga mencapai level tertinggi dalam 1 bulan terakhir. Di pekan ini, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berpeluang naik kembali, mengingat harga emas dunia diramal akan melesat.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com Senin ini (12/7), emas Antam dengan berat 1 gram dijual Rp 950.000/batang, stagnan dibandingkan harga Sabtu lalu. Posisi tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang pekan lalu menguat 0,85%.

Emas Antam dengan berat 100 gram juga stagnan di Rp 89.212.000/batang atau Rp 892.120/gram. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Emas saat ini perlahan mulai jadi primadona lagi sebab pelaku pasar mulai was-was perekonomian global akan kembali merosot akibat serangan baru virus corona. Selain itu, yield obligasi (Treasury) AS sedang dalam tren menurun.


Treasury dan emas sama-sama dianggap aset aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil, hanya mengandalkan capital gain. Sehingga ketika yield Terasury naik, emas menjadi tak menarik, tetapi ketika yield tersebut turun emas mulai dilirik.

Apalagi ketika yield lebih rendah ketimbang inflasi di AS, maka riil return yang diperoleh menjadi negatif. Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, semakin tinggi inflasi, maka permintaan emas berpotensi meningkat.

Hal tersebut membuat emas saat ini kembali menarik pelaku pasar. Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco juga menunjukkan di pekan ini emas dunia akan kembali menguat, yang tentunya bisa mengerek emas Antam.

Dari 16 analis Wall Street yang disurvei, sebanyak 12 orang atau 75% memberikan proyeksi bullish (tren naik), 2 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 902 partisipan, sebanyak 61% memberikan proyeksi bullish, 20% bearish, dan sisanya netral.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan ia masih tetap bullish terhadap emas dalam jangka pendek. Tetapi, akan mengalami naik turun sebab para trader sudah mulai mengambil libur musim panas.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 09 Juli 2021

Top! Emas Antam Naik Lagi, Dekati Level Tertinggi 1 Bulan

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas Antam mencatat kenaikan 3 hari beruntun pada perdagangan Jumat (9/7/2021). Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berada di dekat level tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram naik 0,21% ke Rp 947.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 13 Juni lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, yang biasa dijadikan acuan yakni satuan 100 gram hari ini naik 0,23% ke Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,5 524,5 526,5
1 gr 945 949 953
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Meski kemarin harga emas dunia melemah tipis 0,05% ke US$ 1.802,55/troy ons, harga emas Antam tetapi naik pada hari ini. Sebabnya, nilai tukar rupiah yang melemah cukup tajam 0,28% kemarin.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, saat rupiah melemah maka harganya akan lebih mahal ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda.

Apalagi, harga emas dunia sebelum melemah tipis kemarin sudah membukukan penguatan 6 hari beruntun, sementara emas Antam baru ikut naik sejak Rabu lalu.

Status emas sebagai aset aman (safe haven) saat ini kembali membuatnya menarik. Sebab, pelaku pasar mulai cemas akan risiko perekonomian global yang kembali merosot akibat penyebaran terbaru virus corona.

Kecemasan tersebut membuat pelaku pasar memborong aset safe haven, khususnya obligasi (Treasury) AS. Treasury menjadi favorit karena masih memberikan imbal hasil (yield), tetapi ketika banyak diborong pelaku pasar maka yield-nya akan menurun. Saat yield yang diberikan lebih rendah ketimbang inflasi di AS, maka emas akan diuntungkan.

Apalagi, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Sehingga outlook emas kembali bersinar.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Kamis, 08 Juli 2021

Akhirnya Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

PT RifanSetelah naik tipis Rabu kemarin, harga emas Antam kembali menanjak pada perdagangan Kamis (8/7/2021), bahkan cukup signifikan. Dalam 2 hari terakhir, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. (ANTM) ini akhirnya mengikuti harga emas dunia.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat/ukuran 1 gram dijual Rp 945.000/batang, naik Rp 5.000 atau 0,53% dibandingkan harga kemarin. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami kenaikan RP 5.000/gram.

Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram.

Tetapi harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,5 524,500 526,500
1 gr 945,000 949,000 953,000
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Harga emas Antam baru naik dalam kemarin dan hari ini, sementara emas dunia sudah 6 hari berturut-turut. Kemarin, harga emas dunia kemarin menguat 0,37% ke US$ 1.803,40/troy ons. Jebloknya yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat menjadi pemicu kenaikan emas dunia.

Treasury dan emas merupakan aset yang dianggap aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dampaknya, ketika yield Treasury naik maka emas menjadi tak menarik, dan sebaliknya ketika yield turun emas akan menjadi buruan. Apalagi, jika inflasi sedang tinggi. 

Yield Treasury tenor 10 tahun kini berada di 1,322%, level terendah sejak pertengahan Februari. Yield yang rendah, tetapi dengan inflasi yang tinggi di AS tentunya membuat riil return menjadi negatif, yang membuat obligasi AS menjadi kurang menarik.

Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, logam mulia ini menjadi target investasi.

Apalagi, dalam rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) menunjukkan tidak akan terburu-buru melakukan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE). Artinya, tapering kemungkinan besar tidak dilakukan di tahun ini.

Mayoritas komite pembuat kebijakan moneter (FOMC) sepakat perekonomian harus menunjukkan "kemajuan substansial lebih jauh" sebelum The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter.

Hal tersebut menguntungkan bagi emas, dan justru membuat yield Treasury makin turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Rabu, 07 Juli 2021

Lumayan, Harga Emas Antam Naik Seceng Nih

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo - Harga Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik tipis pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini mengikuti perkembangan harga emas dunia.

Pada Rabu (7/7/2021), harga Logam Mulia berada di Rp 940.000/gram. Naik Rp 1.000 dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Harga Logam Mulia dipengaruhi oleh harga emas dunia. Di pasar spot, harga emas dunia berada d US$ 1.97,53/troy ons, naik tipis 0,05%. Kemarin, harga naik 0,28%.

Kemungkinan investor melakukan aksi borong terhadap emas karena harganya sudah 'murah'. Dalam sebulan terakhir, harga emas dunia anjlok lebih dari 5%.

Kebijakan Moneter Masih Akan Longgar

Selain itu, pelaku pasar masih meyakini bahwa kebijakan moneter di berbagai negara, khususnya Amerika Serikat (AS), tetap akan longgar. Ini karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) menyisakan luka yang teramat dalam sehingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk memulihkannya.

"Apa yang kita lihat akhir-akhir ini adalah bank sentral menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga acuan dengan tergesa-gesa. Investor menyadari bahwa kebijakan moneter akan tetap longgar, dan ini membantu menstabilkan harga emas," kata Fawad Razaqzada, Analis di ThinkMarket, seperti dikutip dari Reuters.

Saat kebijakan moneter tetap longgar, terutama di AS, maka mata uang dolar AS kemungkinan sulit menguat. Sebab pasokan dolar AS akan melimpah.

Berdasarkan survei Reuters terhadap 70 analis valas pada 28 Juni-1 Juli 2021, pelaku pasar memperkirakan dalam jangka pendek dolar AS boleh saja menjalani tren bullish. Namun dalam jangka panjang, tren itu akan mereda. Sebagian besar responden memperkirakan dolar AS akan melemah dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.

"Kami memperkirakan dolar AS akan menguat dalam bebera bulan ke depan. Namun dalam horison jangka panjang, kami memperkirakan tren ini memudar," kata David Adams, Head of G10 FX Strategist di Morgan Stanley, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 06 Juli 2021

"Sang Raja" Dolar AS Masih Lesu, Rupiah Bisa ke Rp 14.400/US$

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoRupiah sukses menghentikan pelemahan 5 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Senin kemarin. Tidak hanya itu, rupiah juga menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia dengan penguatan 0,37% di Rp 14.476/US$. 

Ruang untuk kembali menguat masih terbuka untuk rupiah pada perdagangan Selasa (6/7/2021), sebab dolar AS masih mengalami tekanan. Setelah merosot 0,4% pada perdagangan Jumat lalu, indeks dolar AS masih turun tipis 0,02% ke 92,212 kemarin.

Meredupnya ekspektasi tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed) masih membuat "sang raja" mata uang lesu. Rilis data tenaga kerja pada Jumat pekan lalu dinilai oleh pelaku pasar belum cukup bagi The Fed untuk merubah proyeksi tapering dari tahun depan menjadi semester II 2021.

Analis Westpac, Imre Spesizer juga menyatakan para investor dolar AS kini harus menunggu hingga pertemuan tahunan Jackson Hole di bulan Agustus mendatang untuk melihat kembali peluang tapering dilakukan di tahun ini.

"Rilis data tenaga kerja kemungkinan membuat The Fed tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat. Saya pikir pasar melihat kemungkinan mendapat sinyal tapering di pertemuan Jackson Hole bulan Agustus," katanya sebagaimana dilansir CNBC International Senin (5/7/2021).

Jackson Hole merupakan acara tahunan yang mempertemukan bank sentral di seluruh dunia, begitu juga menteri keuangan, akademisi hingga praktisi dunia finansial. Sehingga pertemuan tersebut selalu dinanti-nanti oleh pelaku pasar.

Secara teknikal, potensi berlanjutnya penguatan rupiah masih terbuka lebar melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai masuk ke wilayah overbought.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian 
Foto: Refinitiv

Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyak reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Efeknya baru terlihat di awal pekan ini, dan bisa berlanjut lagi selama bertahan di bawah level psikologis RP 14.500/US$. Target penguatan rupiah ke kisatan Rp 14.450/US$ hingga Rp 14.430/US$. Jika mampu melewati level tersebut, rupiah berpotensi menguat ke Rp 14.400/US$. 

Sementara jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.550/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 05 Juli 2021

Cek! Ada Peluang Harga Emas Antam Naik Tajam Pekan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas Antam sepanjang pekan lalu naik nyaris 1% dan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Juni lalu. Peluang harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini naik tajam pekan ini terbuka lebar, sebab harga emas dunia diprediksi akan melesat lagi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram turun 0,11% ke Rp 941.000/batang hari ini.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 88.312.000/batang atau Rp 883.120/gram, juga turun 0,11%.

Harga tersebut belum termasuk pajak sebesar 0,9% untuk pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sementara jika pembelian menggunakan NPWP pajaknya sebesar 0,45%.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 520,500 522,500 524,500
1 gr 941,000 945,000 949,000
2 gr 1,822,000 1,830,000 1,838,000
3 gr 2,708,000 2,720,000 2,732,000
5 gr 4,480,000 4,500,000 4,520,000
10 gr 8,905,000 8,945,000 8,985,000
25 gr 22,137,000 22,236,000 22,336,000
50 gr 44,195,000 44,393,000 44,592,000
100 gr 88,312,000 88,709,000 89,106,000
250 gr 220,515,000 221,507,000 222,499,000
500 gr 440,820,000 442,803,000 444,787,000
1000 gr 881,600,000 885,567,000 889,534,000

Harga emas dunia sepanjang pekan lalu membukukan penguatan 0,36% ke US$ 1.786,79/troy ons. Kenaikan emas Antam jauh lebih besar ketimbang emas dunia sebab nilai tukar rupiah melemah 0,76% sepanjang pekan lalu.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, kala rupiah melemah maka harganya otomatis menjadi akan lebih mahal ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda.

Di pekan ini, harga emas dunia diprediksi akan melaju kencang. Hasil survei mingguan Kitco terhadap para analis di Wall Street menunjukkan dari 13 orang, tidak ada satu pun yang memprediksi emas akan bearish (tren menurun) pekan ini. Sebanyak 9 analis memberikan proyeksi bullish (tren naik) dan sisanya netral.

Sementara survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 256 partisipan, sebanyak 49,6% memberikan proyeksi bullish, 25,8% bearish, dan sisanya netral.

Harga emas dunia berpeluang kembali menguat setelah meredupnya ekspektasi tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed) pasca rilis data tenaga kerja AS.

Tapering merupakan musuh utama emas saat ini. Pernah terjadi di tahun 2013, harga emas saat itu mengalami tren penurunan dalam periode yang panjang.

Pada Jumat lalu, Badan Statistik Tenaga kerja AS melaporkan sepanjang bulan Juni terjadi penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll) sebanyak 850.000 orang, lebih banyak dari prediksi Reuters sebanyak 700.000 orang.

Meski jumlah perekrutan lebih banyak dari perkiraan, tetapi tingkat pengangguran justru naik menjadi 5,9% dari sebelumnya 5,8%.

"Saya pikir laporan tersebut sangat bagus, karena perekrutan tenaga kerja semakin cepat yang menjadi tanda positif pemulihan ekonomi di semester II. Tetapi data tersebut tidak akan membuat The Fed mengubah panduannya untuk memulai tapering saat ini, kata Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (2/7/2021).

Hal senada juga diungkapkan Bart Melek, kepala ahli strategi komoditas di TD Securities. Melek mengatakan virus corona varian delta masih menjadi ancaman yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi Paman Sam.

Ditambah lagi, vaksinasi di beberapa wilayah yang berjalan dengan lambat, membuat The Fed akan berhati-hati dalam melakukan tapering atau pun menaikkan suku bunga.

Dengan tapering yang diperkirakan belum akan dilakukan dalam waktu dekat, indeks dolar AS berbalik merosot 0,4% pada perdagangan Jumat setelah sebelumnya menguat dalam 7 hari beruntun. Penurunan tersebut juga membantu emas dunia untuk kembali menajak, emas Antam juga akan terkerek.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 02 Juli 2021

Harga Emas Antam Naik Lagi, Awas Jangan Terlena Bunda!

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoSetelah mencatat kinerja bulanan terburuk dalam lebih dari 4 tahun terakhir, harga emas dunia mampu menguat pada perdagangan pertama Juli kemarin. Penguatan tersebut membuat harga emas Antam naik pada perdagangan Kamis (2/7/20210), tetapi risiko berbalik arah masih cukup besar.

Emas Antam satuan 1 gram hari ini dijual Rp 935.000/batang, naik 0,32% dibandingkan harga kemarin, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. yang memproduksi emas batangan ini.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan dijual Rp 87.712.000/batang atau Rp 877.120/gram naik 0,34%.


Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 517.500 Rp 1.035.000
1 Gram Rp 935.000 Rp 935.000
2 Gram Rp 1.810.000 Rp 905.000
3 Gram Rp 2.690.000 Rp 896.667
5 Gram Rp 4.450.000 Rp 890.000
10 Gram Rp 8.845.000 Rp 884.500
25 Gram Rp 21.987.000 Rp 879.480
50 Gram Rp 43.895.000 Rp 877.900
100 Gram Rp 87.712.000 Rp 877.120
250 Gram Rp 219.015.000 Rp 876.060
500 Gram Rp 437.820.000 Rp 875.640
1000 Gram Rp 875.600.000 Rp 875.600

Harga emas dunia Kamis kemarin mampu menguat 0,38% ke US$ 1.776,99/troy ons. Namun, pada hari ini rentang berbalik melemah yang bisa menyebabkan harga emas Antam turun Sabtu besok.

Dolar AS yang sedang kuat-kuatnya membuat emas berisiko berbalik melemah, apalagi jika rilis data tenaga kerja AS nanti malam lebih bagus dari ekspektasi.

Hasil polling Reuters terhadap para ekonom menunjukkan sepanjang bulan Juni penambahan pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll) diprediksi sebanyak 700.000 orang, lebih banyak dibandingkan penambahan bulan Mei 559.000 orang. Sementara tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,8%.

Data tersebut merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) untuk menetapkan kebijakan moneter. The Fed sebelumnya sudah mengubah proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed), dari yang sebelumnya tahun 2024, menjadi tahun 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan dilakukan tahun depan.

Kini data tenaga kerja akan dilihat oleh pelaku pasar sebagai peluang tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) The Fed bisa dilakukan tahun ini atau tidak.

Sebelum menaikkan suku bunga, The Fed akan melakukan tapering terlebih dahulu. Tapering memberikan pukulan ganda bagi harga emas. Pertama dolar AS berpotensi menguat yang akan menekan harga emas karena berisiko menurunkan permintaan. Kemudian yang kedua kenaikan yield obligasi (Treasury) AS yang membuat emas menjadi tidak menarik.

Tapering pernah terjadi di tahun 2013 dan membawa emas dunia masuk ke tren bearish (tren penurunan dalam waktu yang lama). 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan