Kamis, 08 Juli 2021

Akhirnya Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

PT RifanSetelah naik tipis Rabu kemarin, harga emas Antam kembali menanjak pada perdagangan Kamis (8/7/2021), bahkan cukup signifikan. Dalam 2 hari terakhir, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. (ANTM) ini akhirnya mengikuti harga emas dunia.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat/ukuran 1 gram dijual Rp 945.000/batang, naik Rp 5.000 atau 0,53% dibandingkan harga kemarin. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami kenaikan RP 5.000/gram.

Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram.

Tetapi harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,5 524,500 526,500
1 gr 945,000 949,000 953,000
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Harga emas Antam baru naik dalam kemarin dan hari ini, sementara emas dunia sudah 6 hari berturut-turut. Kemarin, harga emas dunia kemarin menguat 0,37% ke US$ 1.803,40/troy ons. Jebloknya yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat menjadi pemicu kenaikan emas dunia.

Treasury dan emas merupakan aset yang dianggap aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dampaknya, ketika yield Treasury naik maka emas menjadi tak menarik, dan sebaliknya ketika yield turun emas akan menjadi buruan. Apalagi, jika inflasi sedang tinggi. 

Yield Treasury tenor 10 tahun kini berada di 1,322%, level terendah sejak pertengahan Februari. Yield yang rendah, tetapi dengan inflasi yang tinggi di AS tentunya membuat riil return menjadi negatif, yang membuat obligasi AS menjadi kurang menarik.

Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, logam mulia ini menjadi target investasi.

Apalagi, dalam rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) menunjukkan tidak akan terburu-buru melakukan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE). Artinya, tapering kemungkinan besar tidak dilakukan di tahun ini.

Mayoritas komite pembuat kebijakan moneter (FOMC) sepakat perekonomian harus menunjukkan "kemajuan substansial lebih jauh" sebelum The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter.

Hal tersebut menguntungkan bagi emas, dan justru membuat yield Treasury makin turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar