Kamis, 15 Juli 2021

"Setan" Tapering Dijinakkan Lagi, Rupiah Siap Libas Dolar AS

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoKembali munculnya "setan" tapering serta kemungkinan diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat memberikan tekanan bagi rupiah Rabu kemarin (14/7).

Tetapi, rupiah cukup kuat dengan melemah kurang dari 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke 14.475/US$.

Rupiah berpeluang besar membalikkan arah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/7/2021). Sebab, "setan" tapering sekali lagi dijinakkan oleh ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell.

Powell berbicara dalam rangka Semi Annual Monetary Policu Report di hadapan House Financial Services Committee kemarin malam, dan mengatakan belum akan merubah kebijakan moneternya.

Sementara itu inflasi tinggi di AS, yang kembali memunculkan spekulasi tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS) di tahun ini, sekali lagi ditegaskan hanya bersifat sementara, dan ke depannya tekanan inflasi akan moderat.

Pernyataan tersebut membuat dolar AS yang sebelumnya mengamuk kembali terpuruk. Di hari Selasa, indeks dolar AS melesat 0,53%, sementara kemarin berbalik melemah 0,37%.

Rupiah pun berpeluang kembali ke zona hijau, meski tekanan dari dalam negeri masih cukup besar. Sebab, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kini sudah tembus 50.000 orang per hari. Artinya, PPKM Mikro Darurat yang berakhir 20 Juli hampir pasti diperpanjang. 

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan, mengingat rupiah melemah tipis kemarin.

Potensi penguatan rupiah masih terbuka melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah overbought. 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat. Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Support terdekat kini berada di 14.450/US$. Jika level tersebut mampu dilewati, rupiah berpotensi menguat menuju Rp 14.400/US$.

Sementara level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Jika kembali ke atasnya, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.530/US$, sebelum menuju ke Rp 14.565/US$. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar