Jumat, 11 Desember 2020

Wall Street Jatuh, Bursa Asia Ogah Kalah Sebelum Bertanding!

A currency trader walks by the screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Tuesday, Dec. 10, 2019. Asian stock markets have fallen as investors look ahead to interest rate decisions by U.S. and European central bankers and possible American tariff hike on Chinese imports.  (AP Photo/Lee Jin-man) - Rifan Financindo
Ilustrasi Bursa Saham Korea Selatan (AP Photo/Lee Jin-man)

 

Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak variatif cenderung menguat pagi ini. Wall Street yang berakhir merah tidak membuat mental investor di Benua Kuning jadi kalah sebelum bertanding. Pada Jumat (11/12/2020) pukul 08:41 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia: 

 

Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,23%. Sedangkan S&P 500 berkurang 0,13%. Pelaku pasar menunggu kabar dari Washington. Ada kemungkinan pemerintah dan kongres segera menyepakati paket stimulus terbaru. 

Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, mengungkapkan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan para anggota Senat (baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat) soal proposal stimulus dari pemerintah. 

Menurutnya, pembicaraan berlangsung positif. "Saya bicara dengan senator dari dua partai, dan pembicaraannya sangat produktif. 

Sepertinya ada banyak kemajuan. Masih ada beberapa hal yang perlu kami diskusikan," kata Mnuchin, sebagaimana diwartakan Reuters. Harapan akan datangnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam ikut membuat dunia berbahagia. 

Sebab AS adalah negara konsumen terbesar di dunia. Ketika stimulus fiskal berhasil mendongkrak permintaan di AS, maka niscaya kinerja ekspor negara-nagara lainnya akan membaik sehingga peluang untuk bebas dari jeratan resesi kian tinggi.  

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :
Info Lowongan Kerja Rifan Financindo PT Rifan Financindo PT Rifan

Kamis, 10 Desember 2020

Keseret Turun! Harga Emas Antam Ambrol ke Bawah Rp 900 Ribu

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. merosot pada perdagangan Kamis (10/12/2020) hingga ke bawah Rp 900.000/gram. Harga emas dunia yang turun pada perdagangan Rabu waktu setempat turut menyeret turun emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan ambrol 1,1% ke Rp 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram.
Sementara itu emas Antam satuan 1 gram dibanderol Rp 956.000/batang, merosot 1,04% dibandingkan harga Selasa lalu. Sepanjang pekan lalu, hingga Selasa (8/12/2020), logam mulia ini melesat 2,55%.

Harga emas dunia pada perdagangan Rabu kemarin ambrol hingga 1,72% ke US$ 1.839,11/troy ons. Ambrolnya harga emas terjadi akibat pembahasan stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) yang masih belum ada titik terang. Padahal banyak yang berharap stimulus tersebut bisa cair di pekan ini.

Stimulus fiskal serta stimulus moneter merupakan bahan bakar bagi emas untuk menanjak. Sehingga belum pastinya kapan stimulus tersebut akan cair membuat emas merosot setelah membukukan penguatan dalam 5 dari 6 perdagangan sebelumnya.

Selain itu, belum pastinya stimulus fiskal membuat bursa saham AS juga merosot kemarin, alhasil dolar AS yang selama ini tertekan kembali naik. Indeks dolar AS kemarin menguat 0,13% ke 91,087.

Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini bahkan sudah menguat 3 hari beruntun meski tipis-tipis. Total penguatan selama periode tersebut sebesar 0,43%, setelah merosot 1,2% pada pekan lalu dan menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun terakhir.

Kenaikan indeks dolar tersebut juga menekan harga emas. Emas dibanderol dengan dolar AS, saat the greenback menguat, maka harga emas akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berisiko menurun. 

Meski demikian, ke depannya dolar AS diprediksi masih akan melemah, bahkan hingga 2 tahun ke depan.

Hasil survei terbaru dari Reuters terhadap 72 analis menunjukkan, sebanyak 39% memprediksi dolar AS akan melemah hingga 2 tahun ke depan. Persentase tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan prediksi lainnya. Sebanyak 10% bahkan memperkirakan dolar AS masih akan melemah lebih dari 2 tahun ke depan.

Sementara itu, 15% melihat pelemahan dolar AS hanya akan berlangsung kurang dari 3 bulan dan setelahnya mulai bangkit. 14% meramal pelemahan berlangsung kurang dari 6 bulan, dan 22% lainnya kurang dari 1 tahun.

Artinya, semua analis memprediksi dolar AS masih akan melemah, setidaknya hingga 3 bulan ke depan. Sehingga tekanan terhadap emas akan berkurang, bahkan berpeluang naik kembali.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 08 Desember 2020

Banzai! Jepang Tebar Stimulus Super Raksasa Rp 10 Kuadriliun

Japan's new Prime Minister Yoshihide Suga speaks during a press conference at the prime minister's official residence Wednesday, Sept. 16, 2020 in Tokyo, Japan.  Suga, who was elected on Wednesday after gaining support for his pledges to pursue his predecessor Shinzo Abe's policies formed his 20-member Cabinet that retains many familiar faces, signaling continuation of Abe's line. (Carl Court/Pool Photo via AP)
Foto: Perdana Menteri Jepang Baru Yoshihide Suga. AP/Carl Court

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mengungkap paket stimulus pertamanya pada Selasa (8/12/2020). Paket stimulus yang disatukan oleh pemerintah Suga akan memiliki nilai keseluruhan 73,6 triliun yen atau sekitar Rp 10 kuadriliun (asumsi Rp 136,13/yen).

Menurut data draf akhir paket yang diperoleh Bloomberg, paket tersebut akan mencakup sekitar 40 triliun yen (Rp 5,4 kuadriliun) dalam fiskal, seperti pinjaman, investasi, dan pengeluaran langsung. Pengeluaran sebagian akan dibiayai oleh 19,2 triliun yen (Rp 2,6 kuadriliun) dari anggaran tambahan ketiga.

Sementara angka pertumbuhan yang direvisi keluar Selasa pagi kemungkinan akan mengkonfirmasi bahwa ekonomi melonjak kembali pada kuartal ketiga pada laju tercepat dalam 50 tahun terakhir.

Rekor angka infeksi dalam beberapa pekan terakhir kemungkinan juga akan mendinginkan pengeluaran konsumen yang membantu mendorong pemulihan di musim panas. Jika pembatasan sukarela atas pergerakan dan aktivitas terus muncul kembali di beberapa kota Jepang, efek pada pengeluaran dapat semakin dalam.

Suga menghadapi tantangan untuk menunjukkan bahwa dia berhasil mempertahankan momentum ekonomi sekaligus menahan virus hingga opsi vaksin tersedia.

Kegagalan untuk melakukannya kemungkinan akan menempatkannya dalam daftar panjang PM sementara di Jepang yang tidak dapat mempertahankan dukungan yang cukup di partai mereka sendiri untuk tetap berkuasa lebih dari satu tahun.

Meski begitu, meningkatkan pengeluaran konsumen akan sulit. Program subsidi perjalanan populer yang sangat dipertahankan Suga sebagai salah satu kebijakan stimulus paling efektif mendapat kecaman karena berpotensi memperburuk penyebaran virus.

Sebuah dokumen yang dilihat minggu lalu oleh Bloomberg menunjukkan bahwa pemerintah bermaksud untuk memperpanjang program Go To Travel hingga Juni sambil mengadaptasinya dengan cara yang fleksibel dan tepat.

Program ini juga menetapkan kelanjutan dari program cuti yang ditingkatkan, pengeluaran tambahan untuk perawatan kesehatan, pemberian uang tunai kepada beberapa keluarga orang tua tunggal dan dukungan untuk perusahaan yang menyesuaikan model bisnis mereka dengan era virus corona.

Draf terbaru menunjukkan pengeluaran tambahan yang dianggarkan sebesar 1,35 triliun yen (Rp 1,8 kuadriliun) untuk program perjalanan.

Paket stimulus terbaru diketahui skalanya lebih kecil daripada pendanaan yang terlihat dalam dua anggaran tambahan sepanjang tahun 2020 ini. Anggaran tersebut menambahkan 58 triliun yen (Rp 7,8 kuadriliun) pengeluaran tambahan yang setara dengan sekitar 11,3% dari ukuran ekonomi.

Secara keseluruhan, paket yang diungkapkan oleh pendahulu Suga, Shinzo Abe mencapai 234 triliun yen (Rp 31,6 kuadriliun) setelah memasukkan pinjaman, investasi, dan inisiatif sektor swasta.

Partai Demokrat Liberal Suga sendiri sudah menyerukan paket baru untuk membantu mengisi kekurangan 34 triliun yen permintaan dalam perekonomian.

Rincian paket stimulus fiskal 40 triliun yen menunjukkan sebagai berikut: sekitar 5,9 triliun yen untuk tindakan penahanan virus; sekitar 18,4 triliun yen untuk mendukung perubahan struktural menuju ekonomi pasca-corona; dan sekitar 5,6 triliun yen untuk manajemen bencana, langkah-langkah pengurangan.

Selanjutnya sekitar 5 triliun yen dana cadangan akan digunakan sesuai kebutuhan pada tahun yang berakhir Maret 2021; pengeluaran 5 triliun yen lainnya akan menggunakan dana cadangan untuk dialokasikan dalam anggaran tahunan tahun fiskal berikutnya; dan termasuk pendanaan dari rekening khusus, pengeluaran anggaran ekstra untuk tindakan-tindakan bernilai 20,1 triliun yen.

Suga mengatakan pada Jumat bahwa dana baru senilai sekitar 2 triliun yen untuk mendanai teknologi hijau juga akan ditampilkan dalam paket tersebut, serta dukungan untuk digitalisasi. Perdana menteri telah menjadikan peningkatan infrastruktur digital dan sasaran emisi karbon 2050 sebagai bagian sentral dari platform kebijakannya. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Senin, 07 Desember 2020

Vaksin Sinovac Bikin IHSG 'Pesta Pora' & Asing Borong Saham

Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

 

PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin(7/12/20) dibuka terbang 0,75% ke level 5.854,30.

Selang 50 menit IHSG masih menghijau tebal 1,18% di level harga 5.879,02 setelah Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang juga diuji klinis di dalam negeri dan dipesan RI akhirnya mendarat di Tanah Air kemarin malam.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 140 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,6 triliun.

Kedatangan vaksin Sinovac ke Tanah Air menjadi sentimen positif tersendiri pada perdagangan hari ini. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin yang diangkut menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER tersebut mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.25 WIB pada Minggu (6/12/2020).

Vaksin diangkut dengan meggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC. Tampak beberapa petugas langsung menyemprot konteriner yang baru tiba tersebut.

Kehadiran vaksin Covid-19 di Tanah Air tersebut pun mendapat sambutan dari RI-1 Joko Widodo (Jokowi).

"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik, hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta doss vaksin Covid, vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung dari Agustus lalu," kata Jokowi dalam siaran pers-nya kemarin.

"Kita masih mengupayakan 1,8 juta dosis yang akan tiba awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," tambah Jokowi.

Dalam sambutannya Jokowi juga menyampaikan penggunaan vaksin ini menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tentu saja ini menjadi kabar baik bagi pasar maupun ekonomi Indonesia ke depan terutama tahun 2021 mengingat performa keduanya masih nyungsep di sepanjang tahun ini akibat merebaknya pandemi.

Hari ini juga bertepatan dengan pengumuman data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI). Bank sentral nasional itu mencatat cadangan devisa bulan Oktober berada di US$ 133,7 miliar, turun US$ 1,5 miliar dibandingkan posisi akhir September.

Cadangan devisa untuk bulan November masih berpeluang untuk naik. Apalagi dibarengi dengan tren peningkatan ekspor dan kenaikan harga komoditas terutama untuk batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) yang jadi komoditas unggulan Indonesia.

Trading Economics memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia untuk bulan November akan berada di US$ 136,2 miliar atau mengalami kenaikan sebesar US$ 2,5 miliar dibanding bulan Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 04 Desember 2020

Kasus Covid-19 Meledak saat Dolar AS Rontok, Rupiah Melesat?

Many bundles of US dollars bank notes
Foto: Freepik

 

Rifan FinancindoNilai tukar rupiah melemah 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.100/US$ pada perdagangan Kamis kemarin. Pelemahan rupiah terjadi akibat kecemasan akan kemungkinan diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat, dan menghambat pemulihan ekonomi.

Kecemasan tersebut berisiko meningkat sebab kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19) kembali "meledak" dan mencetak rekor.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 yang dilaporkan kemarin bertambah sebanyak 8.363. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, bahkan mengatakan penambahan kasus tersebut tidak bisa ditoleransi.

"Kita bisa melihat dalam beberapa hari terakhir kita mencatatkan rekor-rekor baru. Sebelumnya kita belum pernah mencapai di atas 5.000, tapi sayangnya kasus positif semakin meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus. Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir," ujar Prof Wiku, dalam konferensi pers Kamis (3/12/2020).

Hal tersebut tentunya berisiko memberikan tekanan bagi rupiah pada perdagangan hari ini, Jumat (4/12/2020). Meski demikian, rupiah juga berpeluang untuk menguat sebab dolar AS sedang boncos. Hal tersebut terlihat dari indeks dolar AS yang terus merosot di pekan ini. Pagi ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut kembali turun 0,07% dan berada di level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih dekat level psikologis Rp 14.000/US$. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguatan masih ada.

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang keluar dari wilayah oversold berarti tekanan bagi rupiah mulai berkurang.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Support terdekat di kisaran kisaran Rp 14.090/US$ penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.050/US$. Jika level tersebut juga dilewati, rupiah berpotensi menuju level psikologis Rp 14.000/US$.

Jika level psikologis tersebut ditembus, rupiah berpotensi menuju level Rp 13.810/US$ sebelum akhir tahun.

Sementara itu, resisten berada di kisaran Rp 14.130/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.150/US$, sebelum menuju Rp 14.200/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan