Selasa, 07 September 2021

Masa Depan Diramal Cerah, Waktunya Borong Emas Antam?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaPara analis kini semakin banyak yang memprediksi harga emas dunia akan mencapai US$ 1.900/troy ons di tahun ini. Meski demikian, kemarin harga emas dunia mengalami koreksi, alhasil harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. juga turun.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini, Selasa (7/8/2021) turun Rp 2.000/gram. Untuk emas dengan berat 1 gram dijual Rp 940.000/batang, secara persentase turun 0,21%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 520,000 522,000 524,000
1 gr 940,000 944,000 948,000
2 gr 1,820,000 1,828,000 1,836,000
3 gr 2,705,000 2,717,000 2,729,000
5 gr 4,475,000 4,495,000 4,515,000
10 gr 8,895,000 8,935,000 8,975,000
25 gr 22,112,000 22,211,000 22,311,000
50 gr 44,145,000 44,343,000 44,542,000
100 gr 88,212,000 88,608,000 89,005,000
250 gr 220,265,000 221,256,000 222,247,000
500 gr 440,320,000 442,301,000 444,282,000
1000 gr 880,600,000 884,562,000 888,525,000

Harga emas dunia kemarin melemah 0,17% ke US$ 1.823/troy ons, koreksi harga yang wajar setelah menguat 4 pekan beruntun.

Emas yang mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons sejak pekan lalu membuat banyak analis memprediksi harganya akan kembali ke US$ 1.900/troy ons. Hal tersebut tentunya berdampak bagus bagi emas Antam.

Analis dari CIBC mengatakan, jika di pekan ini emas mampu menembus US$ 1.830/troy ons, maka peluang ke US$ 1.900/troy ons akan terbuka lebar.

Sementara itu Wang Tao, Analis Komoditas di Reuters, menggunakan analis teknikal Elliot Wave memprediksi harga emas bisa kembali ke US$ 1,900/troy ons.

"Pergerakan yang kuat pada 3 September lalu memberi konfirmasi bahwa saat ini kita sedang berada di gelombang 3. Gelombang ini bisa membawa harga emas menuju US$ 1.856-1.904/troy ons," tegas Wang dalam risetnya.

Menurut Wang, titik resistance harga emas terdekat ada di US$ 1.833/troy ons. Kemungkinan titik ini akan mudah tertembus mengingat momentum bullish yang sudah terbentuk.
Resisten yang disebutkan Wang tersebut hampir sama dengan analis dari CIBC di US$ 1.830/troy ons.

Sementara titik support ada di US$ 1.815/troy ons. Jika tertembus, maka harga akan turun lebih lanjut ke US$ 1.807/troy ons dan kemungkinan menjadi sinyal bahwa tren kenaikan harga akan berbalik.

"Melihat pergerakan harian, logam ini akan mampu setidaknya menembus harga US$ 1.828/troy ons. Penembusan ini akan membawanya ke arah US$ 1.862/troy ons. Bahkan bukan tidak mungkin sampai ke US$ 1.916/troy ons," papar Wang.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 06 September 2021

Good News! Harga Emas Antam Bisa Meroket Lagi, Asal....

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoPelaku pasar kembali melirik emas di pekan ini pascarilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) Jumat pekan lalu.

Harga emas dunia pun diprediksi bisa melesat lagi di pekan ini, bahkan lebih tinggi lagi ke depannya. Hal tersebut tentunya akan mengerek harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., mengingat emas dunia merupakan faktor utama penentu harganya.

Meski demikian, pada perdagangan Senin (6/9/2021), harga emas Antam turun tipis, Rp 1.000/gram, berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 942.000/batang, secara persentase turun 0,11%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 521,000 523,000 525,000
1 gr 942,000 946,000 950,000
2 gr 1,824,000 1,832,000 1,840,000
3 gr 2,711,000 2,723,000 2,735,000
5 gr 4,485,000 4,505,000 4,525,000
10 gr 8,915,000 8,955,000 8,995,000
25 gr 22,162,000 22,261,000 22,361,000
50 gr 44,245,000 44,444,000 44,643,000
100 gr 88,412,000 88,809,000 89,207,000
250 gr 220,765,000 221,758,000 222,751,000
500 gr 441,320,000 443,305,000 445,291,000
1000 gr 882,600,000 886,571,000 890,543,000

Pada Jumat pekan lalu, harga emas dunia berhasil melesat nyaris 1% ke US$ 1.826/troy ons pasca rilis data tenaga kerja AS yang mengecewakan. Data tersebut merupakan acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kapan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan dilakukan.

Commonwealth Bank of Australia (CBA) menjadi salah satu yang memundurkan proyeksi tapering menjadi pertama The Fed menjadi bulan Desember, dari sebelumnya bulan Oktober. CBA juga memprediksi dolar AS akan mengalami tekanan.

"Situasi Covid-19 yang memburuk akan membebani dolar AS, karena ditempat lain situasinya lebih baik," tulis analis CBA dalam sebuah catatan kepada nasabahnya, yang dikutip Reuters.

Tapering yang tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, serta dolar AS yang diprediksi melemah tentunya membuat harga emas dunia berpeluang melesat, yang pada akhirnya mengerek emas Antam.

Survei yang dilakukan Kitco juga mengunjukkan potensi emas dunia melesat pekan ini. Survei yang dilakukan terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 10 orang atau 67% memberikan proyeksi bullish (tren penguatan) di pekan ini, 2 analis bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 637 partisipan sebanyak 65% memberikan proyeksi bullish, 19% bearish dan sisanya netral.

Banyak analis kini menyatakan harga emas berada pada jalur penguatan menuju US$ 1.900/troy ons, apalagi jika The Fed menunda tapering.

Analis dari CIBC mengatakan, jika di pekan ini emas mampu menembus US$ 1.830/troy ons, maka peluang ke US$ 1.900/troy ons akan terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 03 September 2021

Harga Emas Antam Drop 5 Hari Beruntun, tapi Ada Kabar Baik!

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoSepanjang pekan ini, harga emas Antam tidak pernah mencatat kenaikan. Hal tersebut terbilang wajar, mengingat harga emas dunia berada dalam fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja AS malam ini.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini turun Rp 2.000/gram pada perdagangan Jumat (3/9/2021). Dengan demikian, dalam 5 hari perdagangan sudah turun Rp 14.000/gram atau nyaris 14%.

Melansir data dari situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam), logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 937.000/gram, secara persentase turun 0,21% dari harga kemarin.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 518,500 520,500 522,500
1 gr 937,000 941,000 945,000
2 gr 1,814,000 1,822,000 1,830,000
3 gr 2,696,000 2,708,000 2,720,000
5 gr 4,460,000 4,480,000 4,500,000
10 gr 8,865,000 8,904,000 8,944,000
25 gr 22,037,000 22,136,000 22,235,000
50 gr 43,995,000 44,192,000 44,390,000
100 gr 87,912,000 88,307,000 88,703,000
250 gr 219,515,000 220,502,000 221,490,000
500 gr 438,820,000 440,794,000 442,769,000
1000 gr 877,600,000 881,549,000 885,498,000

Harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin turun 0,23% ke US$ 1.809,4/troy ons, tetapi pagi ini naik lagi 0,1%. Pergerakan emas dunia tersebut menunjukkan fase konsolidasi jelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) malam ini.

Data tersebut akan memberikan gambaran kapan tapering akan dilakukan oleh bank sentral AS (The Fed) yang memberikan dampak signifikan ke harga emas.

"Emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli dengan apa pun sampai rilis data tenaga kerja AS," kata Philip Streible, kapala ahli strategi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sementara itu Nitesh Shah, direktur riset di WisdomTree, mengatakan harga emas saat ini disebut undervalue 12%. Ia mengatakan melihat posisi dolar AS, suku bunga, dan inflasi, emas seharusnya diperdagangkan di kisaran US$ 2.000/troy ons.

"Emas menghadapi banyak tantangan, tetapi harganya jauh di bawah seharusnya, dan kita akan melihat harga akan bergerak naik," kata Shah, sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (31/8/2021).

Ia memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.970/troy ons di kuartal IV-2021, kemudian kembali turun ke US$ 1.860/troy ons di kuartal II-2021, sebabnya bank sentral AS (The Fed) yang akan melakukan tapering di akhir tahun ini.

Shah menambahkan, pasar emas akan sangat tergantung dari rapat kebijakan moneter The Fed bulan September, sebab ada ekspektasi akan diumumkan detail tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Selain tapering, outlook inflasi The Fed juga akan mempengaruhi proyeksi emas.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 02 September 2021

'Penerawangan' Masa Depan Harga Emas: Kinclong!

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Ke depan, bagaimana prospek harga sang logam mulia?

Pada Kamis (2/9/2021) pukul 06:24 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.813,57/troy ons, mengutip data Refinitiv. Naik 0,01% dibandingkan hari sebelumnya.

Sepertinya masa depan harga emas sama seperti warnanya, gilang-gemilang. Ruang kenaikan harga cukup terbuka.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas akan menguji titik resistance di US$ 1.826/troy ons. Penembusan di titik ini akan membawa harga melanjutkan kenaikan ke arah US$ 1.841/troy ons.

emas 
Sumber: Reuters

"Fase koreksi harga emas sepertinya sudah komplet, sudah selesai. Ke depan, peluang untuk melanjutkan kenaikan ke rentang US$ 1.826-1.856/troy ons cukup tinggi," ungkap Wang dalam risetnya.

Menurut Wang, harga emas bahkan tidak akan terkoreksi parah andai turun sampai ke US$ 1.808/troy ons. Sebab, saat ini titik support berada di US$ 1.797/troy ons yang jika tertembus bisa membawa harga turun lebih jauh hingga ke US$ 1.684/troy ons.

Namun melihat grafik harian, lanjut Wang, harga emas sudah stabil di kisaran US$1.800/troy ons. Oleh karena itu, harga akan mencoba 'menggoda' titik resistance US$ 1.828/troy ons.

"Sepertinya pola pergerakan harga emas akan terdiri dari tiga gelombang yang masing-masing sama panjangnya. Saat ini kita berada di gelombang C, yang bisa membawa harga mendekati US$ 1.916/troy ons," papar Wang.

emas 
Sumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 01 September 2021

Dolar AS Bangkit, Rupiah Bisa ke Rp 14.200/US$ gak?

Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaRupiah melesat 0,72% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.265/US$ Selasa kemarin. Penguatan tersebut merupakan yang terbesar nyaris 3 bulan terakhir, dan saat ini rupiah berada di level terkuat sejak 5 Agustus lalu.

Dolar AS yang masih mengalami tekanan membuat rupiah leluasa menguat, apalagi ditopang sentimen positif dari dalam negeri.

Indeks dolar AS sempat merosot hingga 0,27% yang membuat rupiah menguat tajam. Tetapi memasuki perdagangan sesi New York, indeks yang dijadikan tolak ukur kekuatan dolar AS tersebut berhasil memangkas pelemahan hingga tersisa 0,03% saja.

Sementara pada perdagangan Rabu (1/9/2021) pagi, indeks dolar AS menguat 0,11%, yang bisa jadi meredam penguatan rupiah.

Tetapi, bukan berarti rupiah tidak bisa menguat. Secara teknikal potensi berlanjutnya penguatan cukup besar.

Rupiah kini berada di bawah rerata pergerakan 200 hari (moving average 200/MA 200), di kisaran Rp 14.280/US$. Artinya, Rupiah kini bergerak di bawah tiga MA, yakni MA 50, 100, dan 200, yang membuka peluang berlanjutnya penguatan.

Meski demikian, patut diperhatikan indikator stochastic yang mulai masuk ke wilayah jenuh jual (oversold). 

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, ketika belum mencapai wilayah oversold, rupiah yang disimbolkan USD/IDR artinya ada risiko berbalik arah alias rupiah melemah.

Selama bertahan di bawah MA 200, rupiah memiliki potensi menguat ke Rp 14.230/US$, sebelum menuju Rp 14.200/US$.

Sementara jika kembali ke atas MA 200 yang menjadi resisten terdekat, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.300/US$. Resisten selanjutnya berada di kisaran Rp 14.330 hingga Rp 14.340/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan