Jumat, 29 Oktober 2021

Emas Antam Naik Cuma Rp 1.000, Sabar... Tunggu Pekan Depan

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoAnjloknya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) sempat membuat harga emas dunia melesat ke atas US$ 1.800/troy ons, tetapi sayangnya di akhir perdagangan Kamis kembali ke bawah level psikologis tersebut.

Alhasil, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik tipis pada perdagangan Jumat (29/10). 

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 1.000/gram, sama dengan kenaikan kemarin. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 931.000/batang atau naik 0,11%. 

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 515,500 517,500 519,500
1 gr 931,000 935,000 939,000
2 gr 1,802,000 1,810,000 1,818,000
3 gr 2,678,000 2,690,000 2,702,000
5 gr 4,430,000 4,449,000 4,469,000
10 gr 8,805,000 8,844,000 8,884,000
25 gr 21,887,000 21,985,000 22,083,000
50 gr 43,695,000 43,891,000 44,088,000
100 gr 87,312,000 87,704,000 88,097,000
250 gr 218,015,000 218,996,000 219,977,000
500 gr 435,820,000 437,781,000 439,742,000
1000 gr 871,600,000 875,522,000 879,444,000

Harga emas dunia kemarin naik tipis 0,11% ke US$ 1.798,62/troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 1.810/troy ons. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang nyungsep di kuartal III-2021 membuat emas sempat melesat, tetapi pelaku pasar sekali lagi menaruh perhatian ke rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan depan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto (PDB) AS hanya tumbuh 2% di kuartal III-2021, melambat dari kuartal sebelumnya 6,7% serta lebih rendah dari hasil survei Reuters yang memprediksi pertumbuhan 2,8%.

"Pertumbuhan ekonomi yang melambat di AS akan memberikan dampak positif ke pasar emas, dilihat dari perspektif The Fed tidak akan agresif melakukan tapering begitu juga dengan kenaikan suku bunga," kata David Meger, direktur trading di High Ridge Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (28/10).

The Fed hampir pasti melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini, dan pengumumannya akan dilakukan pada pekan depan.

Analis melihat harga emas dunia saat ini sudah menakar terjadinya tapering, sehingga tidak akan merosot tajam, bahkan ada kemungkinan untuk naik tinggi, dengan syarat jika tapering tidak dilakukan dengan agresif.

Pasar memprediksi The Fed akan melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya, dari nilai saat ini sebesar US$ 120 miliar. Sehingga memerlukan waktu 8 bulan hingga QE menjadi nol alias selesai.

Meski demikian, saat mengumumkan tapering, emas pasti akan mengalami gejolak, tetapi diperkirakan hanya sesaat.

"Tapering seharusnya sudah dan sangat terdiskon (dari harga emas saat ini), meski demikian pasti akan ada gejolak merespon pengumuman The Fed pekan depan, tetapi hanya dalam waktu yang singkat, selalu demikian," kata Rhona O'Connell, analis di StoneX.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 28 Oktober 2021

Nasib Emas Mulai Menghitung Hari, Harga Emas Antam Aman Gak?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

PT Rifan FinancindoBank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (4/11) dini hari waktu Indonesia, yang akan menentukan nasib emas dunia. Hal tersebut juga akan menentukan nasib emas batangan di dalam negeri, apakah akan melesat atau berbalik merosot.

Sementara itu pada perdagangan hari ini, Kamis (28/10), harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik tipis, Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,11%, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 515,000 517,000 519,000
1 gr 930,000 934,000 938,000
2 gr 1,800,000 1,808,000 1,816,000
3 gr 2,675,000 2,687,000 2,699,000
5 gr 4,425,000 4,444,000 4,464,000
10 gr 8,795,000 8,834,000 8,874,000
25 gr 21,862,000 21,960,000 22,058,000
50 gr 43,645,000 43,841,000 44,037,000
100 gr 87,212,000 87,604,000 87,996,000
250 gr 217,765,000 218,744,000 219,724,000
500 gr 435,320,000 437,278,000 439,237,000
1000 gr 870,600,000 874,517,000 878,435,000

Harga emas dunia pada perdagangan Rabu mampu menguat 0,23% ke US$ 1.796,68/troy ons setelah sehari sebelumnya ambrol 0,8%. Pergerakan emas dunia yang naik turun menjadi indikasi pelaku pasar masih wait and see.

Sebab, The Fed pekan depan diperkirakan akan memberikan pengumuman terkait tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Pada tahun 2013, tapering membuat emas merosot dan masuk ke tren bearish (harga menurun dalam waktu yang lama) hingga tahun 2015.

Tetapi, tapering kali ini sedikit berbeda. Sebab, Amerika Serikat sedang menghadapi inflasi tinggi. Sementara emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Alhasil, pelaku pasar akan melihat bagaimana reaksi emas saat tapering diumumkan. Apalagi yang dinanti tidak hanya tapering, tetapi juga proyeksi suku bunga.

"Pasar saat ini mempertimbangkan kemungkinan suku bunga akan dinaikkan pada tahun 2022, dengan beberapa trader melihat ada peluang The Fed akan menaikkan sebanyak dua kali," kata Xiao Fu, kepala strategi komoditas di Bank of China International, sebagaimana diwartakan CNBC International, Rabu (27/10).

Kenaikan suku bunga juga merupakan musuh utama emas yang bisa membuat harganya merosot. Jika ada indikasi suku bunga akan dinaikkan pada tahun depan, maka harga emas berisiko tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 27 Oktober 2021

Setelah Melesat 2% Lebih, Emas Antam Akhirnya Jeblok Lagi

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) terus menanjak sejak pertengahan Oktober lalu, tetapi pada perdagangan Rabu (27/10) akhirnya jeblok lagi. Harga emas dunia yang sekali lagi kesulitan bertahan di atas US$ 1.800/troy ons akhirnya membuat emas Antam terpuruk lagi.

Data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, menunjukkan harga emas batangan hari ini merosot Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 929.000/batang, secara persentase turun 0,54%. Sebelumnya, sejak 16 Oktober hingga Selasa kemarin, emas ini sudah melesar 2,16%.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,500 516,500 518,500
1 gr 929,000 933,000 937,000
2 gr 1,798,000 1,806,000 1,814,000
3 gr 2,672,000 2,684,000 2,696,000
5 gr 4,420,000 4,439,000 4,459,000
10 gr 8,785,000 8,824,000 8,864,000
25 gr 21,837,000 21,935,000 22,033,000
50 gr 43,595,000 43,791,000 43,987,000
100 gr 87,112,000 87,504,000 87,896,000
250 gr 217,515,000 218,493,000 219,472,000
500 gr 434,820,000 436,776,000 438,733,000
1000 gr 869,600,000 873,513,000 877,426,000

Sebelum Selasa kemarin, harga emas dunia sebenarnya sukses mencatat penguatan 5 haru beruntun dan kembali ke atas US$ 1.800/troy ons. Tetapi emas sekali lagi menunjukkan sulit bertahan di atasnya, sejak mengalami aksi jual pada pertengahan Juni lalu.

Emas dunia kemarin merosot 0,82% ke US$ 1.792,63/troy ons. Kali ini, dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat serta bursa saham AS (Wall Street) yang terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa membuat harga emas jeblok.

Indeks dolar AS sudah menguat 2 hari beruntun dan mendekati lagi level 94. Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, kala mata uang Paman Sam menguat, maka harganya akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dalam kondisi tersebut, permintaan emas berisiko menurun.

Sementara itu Wall Street yang terus memecahkan rekor tertinggi membuat emas yang menyandang status safe haven dan tanpa imbal hasil menjadi kurang menarik. Apalagi, data terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menunjukkan pelaku pasar masih belum tertarik masuk ke emas. Hal tersebut terlihat dari penurunan posisi beli (long) dan jual (short) di pasar berjangka.

Data tersebut dari CFTC menunjukkan pada pekan yang berakhir 19 Oktober, posisi long emas mengalami penurunan 7.108 kontrak menjadi 124.560 kontrak. Sementara posisi short turun 6.388 kontrak menjadi 66.761 kontrak. Sehingga total posisi net long menjadi 57.799 kontrak, nyaris sama dalam tiga pekan terakhir.

Laporan dari CFTC tersebut menjadi indikasi pelaku pasar menanti kepastian tapering dan proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang akan diumumkan pekan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 26 Oktober 2021

Harga Emas Antam Rekor 1 Bulan, Ramalan Melesat Itu Nyata?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik pada perdagangan Selasa (26/10) hingga mencapai level tertinggi dalam lebih dari 1 bulan terakhir.

Sejak pekan lalu, harga emas dunia diramal akan melesat lagi di pekan ini, yang membuat harga emas Antam terus menanjak.

Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 5.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 934.000/batang atau secara persentase naik 0,54%. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 15 September lalu. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 517,000 519,000 521,000
1 gr 934,000 938,000 942,000
2 gr 1,808,000 1,816,000 1,824,000
3 gr 2,687,000 2,699,000 2,711,000
5 gr 4,445,000 4,465,000 4,485,000
10 gr 8,835,000 8,874,000 8,914,000
25 gr 21,962,000 22,060,000 22,159,000
50 gr 43,845,000 44,042,000 44,239,000
100 gr 87,612,000 88,006,000 88,400,000
250 gr 218,765,000 219,749,000 220,733,000
500 gr 437,320,000 439,287,000 441,255,000
1000 gr 874,600,000 878,535,000 882,471,000

Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin menguat 0,84% ke US$ 1.807,47/troy ons. Emas dunia juga sukses menguat dalam 5 hari beruntun, serta menembus level psikologis US$ 1.800/troy ons. Sehingga ruang berlanjutnya penguatan terbuka lebar.

Pada pekan lalu, hasil survei mingguan yang dilakukan kitco menunjukkan sentimen yang sangat bullish bagi emas. Dari 15 analis di Wall Street, sebanyak 13 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), sisanya memberikan proyeksi netral. Tidak ada analis yang memberikan proyeksi bearish (tren turun).

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar, dengan 360 responden, sebanyak 60% memberikan proyeksi bullish, 22% bearish, dan sisanya netral.

Namun, laporan terbaru dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menunjukkan pelaku pasar masih belum tertarik masuk ke emas. Hal tersebut terlihat dari penurunan posisi beli (long) dan jual (short) di pasar berjangka.

Data tersebut dari CFTC menunjukkan pada pekan yang berakhir 19 Oktober, posisi long emas mengalami penurunan 7.108 kontrak menjadi 124.560 kontrak. Sementara posisi short turun 6.388 kontrak menjadi 66.761 kontrak. Sehingga total posisi net long menjadi 57.799 kontrak, nyaris sama dalam tiga pekan terakhir.

Laporan dari CFTC tersebut menjadi indikasi pelaku pasar menanti kepastian tapering dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 25 Oktober 2021

Siapkan Duit, Harga Emas Antam Siap Melesat di Pekan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam naik tipis di awal pekan ini, Senin (25/10). Namun, harga emas dunia yang diprediksi melesat di pekan ini membuka peluang harga emas Antam naik tinggi.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam hari ini naik Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,500 516,500 518,500
1 gr 929,000 933,000 937,000
2 gr 1,798,000 1,806,000 1,814,000
3 gr 2,672,000 2,684,000 2,696,000
5 gr 4,420,000 4,439,000 4,459,000
10 gr 8,785,000 8,824,000 8,864,000
25 gr 21,837,000 21,935,000 22,033,000
50 gr 43,595,000 43,791,000 43,987,000
100 gr 87,112,000 87,504,000 87,896,000
250 gr 217,515,000 218,493,000 219,472,000
500 gr 434,820,000 436,776,000 438,733,000
1000 gr 869,600,000 873,513,000 877,426,000

Pada Jumat pekan lalu, harga emas dunia sempat meroket hingga cukup jauh di atas US$ 1.800/troy ons. Tetapi penguatan tersebut kemudian terpangkas, pasca pernyataan ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell menyatakan sudah waktunya melakukan tapering.

"Saya berfikir sekarang saatnya melakukan tapering, saya tidak berfikir sekarang saatnya menaikkan suku bunga," kata Powell dalam konferensi virtual Jumat (23/10), sebagaimana diwartakan Reuters.

Powell menyatakan saat ini ada 5 juta tenaga kerja yang masih belum terserap seperti sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda dunia.

"Kami pikir kami bisa bersabar (untuk menaikkan suku bunga) dan membiarkan pasar tenaga kerja pulih," tambahnya.

Pernyataan Powell mengindikasikan suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2023. Tetapi di sisi lain, Ia juga menyatakan inflasi yang tinggi saat ini di Amerika Serikat (AS) akan melandai di tahun depan.

Suku bunga yang baru akan dinaikkan pada tahun 2023 menjadi sentimen positif bagi emas, tetapi inflasi yang melandai membuat salah satu faktor yang menopang penguatannya menghilang.

Meski demikian, hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan sentimen yang sangat bullish bagi emas. Dari 15 analis di Wall Street, sebanyak 13 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), sisanya memberikan proyeksi netral. Tidak ada analis yang memberikan proyeksi bearish (tren turun).

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar, dengan 360 responden, sebanyak 60% memberikan proyeksi bullish, 22% bearish, dan sisanya netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan