Jumat, 24 Januari 2025

Dolar Melemah, Dolar Australia Menguat Setelah Komentar Trump Tentang China

 


Mata uang dolar AS melemah, sementara dolar Australia melonjak ke level tertinggi dalam satu bulan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dia lebih memilih untuk tidak menerapkan tarif pada China. Yen Jepang juga menguat setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga.

Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,3%, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun dua basis poin menjadi 4,62%.

Pasangan AUD/USD melonjak 0,6% ke level 0,6321, didorong status Australia sebagai indikator sentimen terhadap ekonomi China. Sementara itu, NZD/USD naik 0,6% ke 0,5709. Kedua pasangan mata uang ini mencapai level tertinggi sejak 18 Desember.

"Komentar Trump seperti bahan bakar roket — ini kabar baik bagi aset-aset di wilayah ini," kata Mingze Wu, seorang pedagang mata uang di Stonex Financial. "Namun, kita terlalu meremehkan risiko ketidakpastian dari sikap Trump yang sulit diprediksi."

USD/JPY naik 0,3% ke 155,63 setelah BOJ menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak 2008, sesuai ekspektasi pasar.

"Menurut saya, secara keseluruhan BOJ lebih cenderung ke arah hawkish dengan revisi CPI yang disertai sinyal bahwa risiko kenaikan tetap ada. Jika proyeksi ini terwujud, kemungkinan akan ada penyesuaian lebih lanjut," ungkap Richard Franulovich, kepala strategi FX di Westpac Banking Corp. di Sydney. Ia juga menambahkan bahwa "masih harus dilihat apakah Ueda akan menyampaikan pesan yang sama" dalam konferensi persnya.

Para pedagang kini memantau konferensi pers Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, yang dijadwalkan berlangsung hari ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter Jepang.

Sementara itu, pasangan EUR/USD naik 0,3% ke 1,0446, sedangkan GBP/USD menguat 0,3% menjadi 1,2391.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar