Rabu, 26 Agustus 2020

Pasar Menaruh Harapan ke The Fed, Bursa AS Cetak Rekor Lagi

Wall Street. - Bloomberg
Wall Street. - Bloomberg

Rifan Financindo - Bursa AS naik ke level tertinggi sepanjang masa untuk hari ketiga seiring dengan langkah investor yang memprediksi Federal Reserve untuk tetap akomodatif ketika ekonomi pulih dari pandemi virus corona.

Pada penutupan perdagangan Selasa (25/8/2020), Dow Jones turun 0,21 persen menjadi 28.248,44, S&P 500 Index naik 0,36 persen ke 3.443,62, dan Nasdaq Composite Index menanjak 0,76 persen menuju 11.466,47.

Mengutip Bloomberg, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan rekor tertinggi baru, dengan Facebook Inc. menguat setelah meluncurkan serangkaian inovasi untuk memperluas belanja di platform media sosialnya.

Dow Jones Industrial Average turun untuk pertama kalinya dalam empat hari. Saham Salesforce.com Inc. melonjak 10 persen setelah penutupan perdagangan reguler setelah meningkatkan prospek pendapatannya. Imbal hasil obligasi meningkat dan dolar melemah.

“Ini sangat luar biasa, perdagangan berisiko, selama beberapa bulan terakhir,” kata Michael Reynolds, pejabat strategi investasi di Glenmede Trust Co. “Sepertinya hari yang baik karena kita duduk di dekat titik tertinggi sepanjang masa.”

Minyak naik karena para pedagang mengamati Badai Tropis Laura, yang diperkirakan akan menguat menjadi badai sebelum membuat pendaratan akhir pekan ini. Harga bensin AS naik ke level tertinggi sejak Maret karena kekhawatiran atas kemungkinan kekurangan bahan bakar.

Selain geopolitik dan kepercayaan bisnis, investor fokus pada kemajuan vaksin karena ekonomi global dibuka kembali di tengah wabah baru virus. Moderna Inc. mengatakan sudah hampir mencapai kesepakatan untuk memasok setidaknya 80 juta dosis vaksin ke Uni Eropa.

"Pola yang kami pantau tampaknya adalah kejelasan vaksin. Pasalnya, semua sektor ekonomi terpukul karena Anda tidak bisa berkumpul," kata Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners.

Pedagang juga menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu. Fed telah berfokus pada strategi inflasi baru.

"Jika Anda berpikir tentang apa yang mendorong pasar, itu sebenarnya adalah laju pemulihan dan terutama kelipatannya telah meluas karena kebijakan moneter yang sangat longgar," kata Troy Gayeski, co-chief investment officer SkyBridge Capital, kepada Bloomberg TV. (haf/haf)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 25 Agustus 2020

Ramai Kabar Baik, Wall Street Rekor Cetar Membahana Badai!

Founder and CEO of Zuora, Tien Tzuo, takes part in the company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., April 12, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
PT Rifan - Saham-saham di Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatatkan kenaikan dan menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa pada perdagangan Senin (24/8/2020). Kenaikan itu dipicu oleh baiknya kinerja perusahaan teknologi serta optimisme di seputar pandemi virus corona (Covid-19).

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 378,13 poin atau 1,4%, ditutup menjadi 28.308,46. S&P 500 naik 1% menjadi 3.431,28 dan mencapai level tertinggi sepanjang masa. Ini merupakan kali pertama S&P 500 ditutup di atas 3.400.

Di sisi lain, Nasdaq Composite juga mencapai rekor tertingginya setelah naik 0,6% menjadi 11.379,72.

Di sektor teknologi, saham Apple mencatatkan kenaikan 1,2% dan saham Facebook melonjak 1,6%. Saham Amazon, perusahaan milik orang terkaya dunia Jeff Bezos, juga naik 0,7%. Sementara saham Alfabet, induk Google, naik 0,6%.

Sentimen positif yang mendorong kenaikan indeks-indeks utama juga datang dari penurunan jumlah kasus virus corona AS dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins, sejak kasus virus asal Wuhan, China itu melonjak menjadi lebih dari 64.000 kasus di AS awal bulan ini, jumlah infeksi harian baru belum pernah lagi melampaui 49.000 setelahnya. Pada Minggu, ada kurang dari 37.000 kasus baru yang dikonfirmasi, menurut data mereka.

"Saya pikir sesuatu yang menarik mungkin berkembang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata Tom Lee, kepala penelitian di Fundstrat Global Advisors, dalam sebuah catatan.

"Saya pikir sangat mungkin bahwa kasus Covid-19 AS jatuh ke sekitar 10.000 pada bulan September."

"AS akan segera menjadi salah satu tempat teraman di Dunia. Dan jika ini benar, modal juga akan mencari AS, yang berarti harga saham akan naik lebih lanjut," kata Lee, mengutip CNBC International.

Bertolak belakang dengan pergerakan saham-saham di perdagangan reguler, saham berjangka (futures) AS justru diperdagangkan hampir tak berubah pada Senin malam. Di mana Dow Jones Industrial Average Futures, S&P 500 dan Nasdaq 100 futures, semuanya diperdagangkan tepat di bawah level mereka sebelumnya. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 24 Agustus 2020

Harga Emas Antam Masih Gokil, Beli atau Tunggu Koreksi Nih?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
PT Rifan Financindo Berjangka - Saat ini emas menjadi komoditas yang tengah naik daun dan terus melejit harganya. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global di tengah pandemi Covid-19.

Ketidakpastian kondisi ekonomi dan ancaman resesi dinilai membuat para investor dan masyarakat ramai-ramai berburu emas dan menjadikan logam mulia ini sebagai investasi yang aman alias safe haven.

Lalu seperti apakah langkah yang tepat untuk diambil para investor saat ini? beli atau tunggu koreksi dulu?

VP Precious Metals Sales & Marketing Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Iwan Dahlan mengatakan bahwa investasi emas masih menjadi primadona. Itu karena, emas biasanya tidak terpengaruh inflasi sehingga lebih terkendali.

Belakangan masyarakat lebih cenderung memilih investasi emas sesuai kebutuhannya agar bisa di likuidasi sesuai nilainya. Umumnya, mereka memilih emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram.

"Jadi memang sekarang banyak membeli emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram. Jadi ini kan menabung sesuai kemampuan dananya tapi juga melihat dari likuiditasnya," papar Iwan dalam Investime, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (23/8/2020).

Untuk pembelian emas dengan gram yang kecil atau di bawah 5 gram juga banyak memiliki peminat. Sementara ada beberapa faktor mengapa harga emas selalu meningkat bahkan hingga saat ini.

"Kita lihat dan berkaca pada sejarah tahun lalu itu di US$1.700/ troy ons bahwa itu ketinggian. Ternyata penyebabnya adalah perang dagang Amerika Serikat dan China yang memanas hingga saat ini," ungkap dia.

Tidak hanya itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 berdampak pada krisis di negara-negara baik di Amerika, Eropa dan negara tetangga juga sudah mulai terkena krisis. Ini akhirnya berpengaruh karena rata-rata mereka akan melindungi cadangan emas negara mereka.

Sementara itu pada dasarnya emas adalah komoditas barang tambang yang mungkin tidak bisa diperbaharui cadangannya. Semakin lama akan semakin tipis persedian dan hal ini berpengaruh terhadap nilai jual-beli.

"Semakin lama dia menambang kadarnya makan akan turun lama emasnya dan biayanya akan tinggi juga. Ini semuanya akan mendukung ke kenaikan harga emas semuanya dimulai dari fundamental ekonomi," papar dia.

Berdasarkan data situs logammulia, harga emas Antam pada perdagangan Sabtu lalu (22/8) mengalami penurunan setelah sempat menguat tipis di hari sebelumnya.

Pada Jumat (21/8/2020) harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.031.000 per gramnya. Lalu pada Sabtu (22/8) harga logam mulia Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.027.000/gram.

Penurunan harga logam mulia ini mengekor harga emas dunia. Pada Jumat harga emas dunia turun 0,16%, hari ini giliran harga emas Antam yang terpangkas 0,39%. Sebelumnya saat harga emas global anjlok sampai 3,5% lebih, harga emas Antam juga mengekor ambrol Rp 28.000 per gramnya atau terkoreksi 2,64%.(tas/tas)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 19 Agustus 2020

Nambah Lagi, Sudah 22 Negara Kena Resesi!

A man wearing a face mask stands behind barbed wire in s locked down area due to the new coronavirus in Kuala Lumpur, Malaysia, Friday, May 15, 2020. Despite a sharp drop in infections, Malaysia's leader said restrictions to fight the coronavirus will be extended by four more weeks until June 9. The government has already let most businesses reopen with strict conditions to help revive a hard-hit economy. But mass gatherings are still barred, with schools, cinemas and houses of worship staying shut, group sports prohibited and interstate travel banned. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Resesi Malaysia. AP/Vincent Thian
PT Rifan Financindo - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) benar-benar kejam. Sudah ratusan ribu orang di seluruh dunia kehilangan nyawa akibat virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Tidak puas sampai di situ, virus corona juga mengobrak-abrik seluruh sendiri kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi.

Per 16 Agustus 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara mencapai 21.294.845 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 761.779 orang meninggal dunia.

Belum pernah dunia berhadapan dengan wabah dengan skala semasif ini sejak flu Spanyol pada awal abad ke-20. Oleh karena itu, para pemimpin dunia dibuat tergagap-gagap dalam menentukan upaya pencegahan. Mau bagaimana lagi, wong belum ada pengalaman sebelumnya.

Namun yang jelas virus akan sangat mudah menyebar ketika jarak antar-manusia semakin dekat. Butiran droplet berukuran mikroskopis bisa menjadi wadah pembawa virus yang menyebar dari seseorang ke orang lain.

Jadi, ditetapkanlah upaya untuk meredam ruang gerak virus corona dengan pembatasan sosial (social distancing). Sebisa mungkin warga jangan keluar rumah. Sebab segala bentuk aktivitas, terutama jika berinteraksi dengan orang lain, akan meningkatkan risiko infeksi.

Saat miliaran penduduk bumi terpaksa bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, maka aktivitas ekonomi mati suri. Mau itu permintaan, mau itu penawaran, semua mampet. Roda ekonomi seakan berhenti berputar karena masyarakat lebih banyak rebahan.

Hasilnya, agregat ekonomi yang dicerminkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut. Pertumbuhan negatif alias kontraksi terjadi di mana-mana. Ketika kontraksi terjadi dalam periode dua kuartal beruntun, itu namanya resesi.

Satu per satu negara berjatuhan ke jurang resesi. Negara maju, berkembang, sampai miskin semua mengalami. Berikut adalah daftar sejumlah negara yang sudah masuk teritori resesi:


TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 18 Agustus 2020

Jangan Iri, Trader Bitcoin Cuan Rp 7 Juta/Koin Dalam Semalam

A Bitcoin (virtual currency) coin is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/Illustration
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)
Rifan Financindo - Harga Bitcoin sedang dalam tren meningkat. Kamu jangan iri bila investor dan trader mata uang digital paling populer ini bisa hasilkan cuan Rp 7 jutaan dalam satu malam saja.

Melansir Coindesk, pada Selasa (18/8/2020) pukul 07.17 WIB, Bitcoin dihargai US412.346,51 per koin atau setara Rp 180,26 juta (asumsi Rp 14.600/US$). Harga tertinggi Bitcon dalam 24 jam terakhir ada US$12.476,7 per koin.

Dalam 24 jam terakhir terjadi kenaikan harga Bitcoin sebesar US$489,11 atau setara Rp 7,1 jutaan. Jika dibandingkan sejak awal tahun harga Bitcoin sudah meningkat 71,49%.

Kenaikan harga Bitcoin ini diperkirakan karena investor mengalihkan investasi sebagai bentuk lindung nilai dari inflasi setelah beberapa bank sentral dunia menurunkan suku bunga acuan dan menjalankan program borong obligasi di pasar keuangan.

Patut di Ingat investasi di Bitcoin sangat berfluktuasi. Investor dan trader-nya bisa untung besar dalam semalam dan bisa pulang rugi besar hanya dalam semalam. Tak ada sentimen penggerak pasti Bitcoin kecuali soal permintaan dan penawaran.

Nilai tertinggi Bitcoin adalah US$19.665,39 per koin yang terjadi pada 2017 silam.

Setelah harga Bitcoin sempat terjun bebas hingga menyentuh US$4.000 dan kini sudah berada di level US$12.000-an per koin. (roy/roy)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan