Selasa, 25 Mei 2021

Harga Emas Antam Boleh Turun, Santai Tak Usah Panik

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam mengalami penurunan hari ini, Selasa (25/5/2021). Untuk satuan 1 gram harga emas Antam mengalami penurunan sebesar Rp 4.000.

Emas batangan dengan ukuran satu gram itu kini dibanderol di Rp 955.000. Berikut ini adalah rincian harga emas Antam untuk berbagai satuan yang menggunakan harga dasar belum termasuk perhitungan pajak. 

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 527.500 Rp 1.055.000
1 Gram Rp 955.000 Rp 955.000
2 Gram Rp 1.850.000 Rp 925.000
3 Gram Rp 2.750.000 Rp 916.667
5 Gram Rp 4.550.000 Rp 910.000
10 Gram Rp 9.045.000 Rp 904.500
25 Gram Rp 22.487.000 Rp 899.480
50 Gram Rp 44.895.000 Rp 897.900
100 Gram Rp 89.712.000 Rp 897.120
250 Gram Rp 224.015.000 Rp 896.060
500 Gram Rp 447.820.000 Rp 895.640
1000 Gram Rp 895.600.000 Rp 895.600

Harga emas dunia di pasar spot, agak melandai hari ini seiring dengan rebound harga aset kripto Bitcoin. Setelah sebelumnya sempat ambles ke bawah US$ 35.000, kini Bitcoin bangkit menuju US$ 40.000. Harga emas dunia yang tadinya sempat di atas US$ 1.880/troy ons sekarang turun ke bawah menjadi US$ 1.879/troy ons.

Ketika harga Bitcoin cs anjlok, ada kemungkinan aliran dana para investor bergerak menuju aset safe haven emas dan membantu mendongkrak harga aset ini. Namun volatilitas yang tajam dari cryptocurrency juga menjadi risiko yang cenderung dihindari saat risk appetite menurun. 

Selain pergerakan aset kripto, investor juga perlu mencermati pergerakan indeks dolar. Emas layaknya rival dengan greenback. Ketika emas menguat dolar AS cenderung melemah. Begitu juga sebaliknya.

Menurut Franky Nangoy selaku senior market strategist Fullerton Research, indeks dolar berpeluang menguji level support di 89,7. Apabila indeks dolar gagal menyentuh titik ini maka waspada pembalikan arah yang bisa menekan emas.

Di sisi lain risalah rapat pengambil kebijakan The Fed yang mensinyalkan bakal membahas isu tapering ketika perekonomian terus berangsur membaik juga menjadi downside risk bagi emas.

Emas selama ini dikenal sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap inflasi. Saat bank sentral menempuh kebijakan moneter longgar itu berarti mereka sedang berupaya mendepresiasi nilai tukarnya.

Nilai dolar yang terdepresiasi berarti tenaga beli (purchasing power)-nya juga turun. Secara sederhana kekayaan orang yang memegang uang tunai atau kas akan tergerus. Tak mau hal ini terjadi investor biasanya mengambil langkah dengan membeli emas yang tak bisa dicetak oleh bank sentral.

Secara umum downside risk untuk harga emas ada tiga. Pertama adalah kenaikan harga aset cryptocurrency. Kedua adalah penguatan dolar AS dan ketiga adalah risiko pembalikan arah kebijakan moneter The Fed.

Namun apabila dilihat dari fundamental ekonomi pun risiko ketidakpastian semakin tinggi. Ketika dunia barat seperti Amerika Serikat dan Eropa mulai membuka kembali perekonomiannya, beberapa negara kawasan Asia justru melakukan hal sebaliknya.

India, Malaysia, Taiwan dan Singapura justru menghadapi kenaikan kasus infeksi Covid-19 yang memaksa mereka untuk kembali menerapkan lockdown. Eropa yang sering buka tutup perekonomian juga tercatat mengalami double dip recession alias resesi kambuhan.

Dengan berbagai risiko yang ada, tone di pasar yang berubah menjadi sedikit konservatif adalah hal yang wajar. Itulah mengapa emas kembali naik pamor dan lagi-lagi diburu banyak orang.

Emas sudah berada di atas US$ 1.875/troy ons. Selanjutnya pelaku pasar menanti harga emas bakal melenggang ke US$ 1.900/troy ons. Banyak analis yang yakin bahwa emas bakal kembali ke level all time high yang sebelumnya disentuh pada Agustus tahun lalu di US$ 2.000/troy ons.

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Senin, 24 Mei 2021

Ini yang Bikin Happy Ibu-ibu, Harga Emas Antam Konsisten Naik

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas batangan milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau yang dikenal dengan emas Antam konsisten naik seiring dengan apresiasi harga emas dunia di tengah anjloknya harga token kripto Bitcoin cs dan tertekannya dolar AS alias greenback.

Bitcoin dan token cryptocurrency lain merupakan aset berisiko. Berbeda dengan emas yang terkenal dari dulu sebagai aset safe haven. Di tengah kekhawatiran pasar akan pembalikan arah kebijakan moneter The Fed yang lebih cepat dari yang diperkirakan aset-aset berisiko kena tekanan jual.

Emas justru melenggang terus. Tren bullish si logam kuning diramal cenderung berlanjut. Survei Kitco terhadap analis Wall Street maupun investor menunjukkan bahwa setidaknya 70% dari responden masing-masing kelompok meyakini harga emas akan naik minggu ini.

Harga emas dunia sudah tembus ke atas US$ 1.875/troy ons. Hari ini, Senin (24/5/2021) harga emas malah naik ke US$ 1.886/troy ons. Bukan tidak mungkin kalau minggu ini harga emas bisa ke US$ 1.900/troy ons. Apalagi sentimen bullish emas masih kuat. 

Ketika harga emas dunia cenderung naik, maka harga emas batangan Antam akan mengikuti. Di awal pekan harga emas batangan Antam naik Rp 1.000/gram dibanding penutupan pekan lalu. 

Untuk 1 gram logam mulia Antam harganya menyentuh Rp 959.000. Emas Antam sendiri tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai dari yang paling kecil 0,5 gram hingga 1 kilogram.

Berikut ini adalah harga logam mulia Antam berdasarkan situs resmi Logammulia.com yang didasarkan pada harga dasarnya belum termasuk pajak untuk NPWP maupun non-NPWP. 

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 529.500 Rp 1.059.000
1 Gram Rp 959.000 Rp 959.000
2 Gram Rp 1.858.000 Rp 929.000
3 Gram Rp 2.762.000 Rp 920.667
5 Gram Rp 4.570.000 Rp 914.000
10 Gram Rp 9.865.000 Rp 908.500
25 Gram Rp 22.587.000 Rp 903.480
50 Gram Rp 45.095.000 Rp 901.900
100 Gram Rp 90.112.000 Rp 901.120
250 Gram Rp 225.015.000 Rp 900.060
500 Gram Rp 449.820.000 Rp 899.640
1000 Gram Rp 899.600.000 Rp 899.600

Emas dan Bitcoin layaknya rival seperti bullion terhadap greenback. Jika harga aset kripto makin naik peluang emas tertekan makin terbuka. Apalagi emas sudah reli dalam satu bulan terakhir.

Namun harga emas yang sudah di atas rata-rata harga 200 hariannya (MA200) menjadi sinyal positif jika pergerakan harga berlanjut maka emas dunia bisa tembus US$ 2.000 dan emas Antam berpotensi ke Rp 1 juta per gram. 

TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 21 Mei 2021

Ada Tanda-tanda Rupiah Bakal Menguat, tapi Tak Banyak

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo - Data neraca dagang Indonesia bulan April sudah dirilis kemarin. Hasilnya RI empat bulan berturut-turut sukses mencatatkan surplus dari berdagang. Harapan ekonomi ngegas terutama di kuartal kedua semakin tinggi.

Meskipun demikian, nilai tukar rupiah justru terdepresiasi cukup dalam terhadapgreenback. Di pasar spot US$ 1 dibanderol sebesar Rp 14.370 atau mengalami penurunan sebesar 0,48% dibanding perdagangan sebelumnya di Rp 14.275/US$.

Rupiah justru melemah saat surplus neraca dagang bulan April mencapai posisi tertingginya di sepanjang tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor naik 52% (yoy) dan impor naik 29% (yoy).

Nilai dan kenaikan ekspor yang lebih tinggi ketimbang impor membuat RI berhasil mencatatkan surplus sebesar US$ 2,2 miliaratau setara dengan Rp 31,46 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$.

Sejak Januari RI cuan terus dari pos perdagangan internasionalnya. Suatu kondisi yang sangat jarang dijumpai kecuali saat pandemi seperti sekarang ini. Secarakeseluruhan Indonesia berhasil membukukan surplus neraca dagang sebesar US$ 7,7 miliar atau setara dengan Rp 110,1 triliun.

Sentimen perdagangan hari ini datang dari data pengangguran AS yang 'ok' mampu menjadiboosteruntuk aset-aset berisiko seperti ekuitas. Data klaim tunjangan pengangguran di AS mencapaiangka 444.000, atau jauh lebih baik dari polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 452.000 setelah sepekan sebelumnya mencapai 473.000.

Angka pengangguran yang terus turun menjadi indikator positif bahwa perekonomian terbesar di dunia semakin membaik seiring dengan masifnya vaksinasi dan pembukaan ekonomi secara gradual.

Dari sisi data makro, investor juga perlu mencermati rilis data PMI manufaktur di berbagai negara mulai dari Asia seperti Jepang hingga Eropa yang dirilis hari ini. Data PMI manufaktur untuk pembacaan awal bulan Mei diperkirakan bakal lebih rendah dari bulan sebelumnya.

Apabila angka riilnya lebih baik, maka hal ini akan menjadi katalis positif untuk aset-aset berisiko seperti saham.

Analisis Teknikal

Pergerkan Rupiah 
Foto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Pergerkan Rupiah

Pergerakan rupiah dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, rupiah berada di area batas bawah dengan BB yang kembali menyempit maka pergerakan rupiah selanjutnya terbatas cenderung terapresiasi.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance di angka Rp 14.390/US$. Sementara rupiah punya peluang menguat apabila menembus level support di angka 14.200/US$.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 38 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual ataupun jenuh beli alias netral.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan masih melebar, maka pergerakan selanjutnya menyamping cenderung menguat. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang berada di area netral.

Rupiah perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 20 Mei 2021

Hari yang Buruk: Saham, Minyak, Bitcoin Merosot Semua!

Gambar Konten, Uang Kripto Jeblok
Foto: Arie Pratama

 

Rifan Financindo - Pasar saham, harga minyak, sampai Bitcoin merosot pada perdagangan Rabu (19/5/2021). Penurunan ini dipicu oleh serangkaian masalah, mulai dari meningkatnya inflasi hingga tindakan keras China terhadap cryptocurrency sehingga membuat takut investor.

Dilaporkan AFP, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street juga dibuka dengan lemah. Ini mengikuti jejak pasar Eropa dan Asia yang terjun akibat adanya kekhawatiran bank sentral menurunkan kebijakan untuk mengatasi inflasi.


Pada penutupan perdagangan Rabu, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 164.62 poin atau 0.48% menjadi 33,896.04. S&P 500 (.SPX) turun 12.15 poin atau 0.29% menjadi 4,115.68; dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 3.90 poin atau 0.03% menjadi 13,299.74.

Meski begitu, pasar AS tetap menguat karena hanya turun sedikit setelah risalah rapat Federal Reserve (Fed) menunjukkan bank sentral AS semakin dekat dengan perubahan kebijakan moneter, tetapi tidak terburu-buru untuk merealisasikannya.

Risalah Fed menunjukkan beberapa pejabat percaya ekonomi AS akan segera sehat untuk mengurangi pembelian aset, yang merupakan salah satu tanda pertama dari pergeseran kebijakan uang mudah bank sentral. Risalah Fed juga cukup untuk meningkatkan dolar terhadap mata uang utama lainnya.

Harga minyak juga berada di bawah tekanan setelah data AS menunjukkan lonjakan stok. Ini juga dipicu negara-negara Asia, yang beberapa kembali dilanda gelombang virus corona, mengalami penurunan permintaan.

Sementara itu Bitcoin merosot 30% setelah China mengisyaratkan tindakan keras baru terhadap cryptocurrency. Kemerosotan ini juga dipicu oleh CEO Tesla Elon Musk yang mengirim sinyal tentang penggunaan Bitcoin dalam perusahaan mobil listriknya.

Bitcoin turun hampir US$ 30.000 atau Rp 431 juta (asumsi Rp 14.300/US$) kurang dari setengah level rekor yang dicapai bulan lalu, dan setelahnya sempat pulih menjadi sekitar US$ 39.587 (Rp 569 juta).

China mengatakan mata uang digital tidak dapat digunakan karena tidak nyata. Mereka juga mengatakan perusahaan tidak diizinkan menggunakan unit kripto untuk menentukan harga barang atau jasa mereka.

"Ini adalah babak terbaru dari China yang memperketat batasan di sekitar kripto," kata Antoni Trenchev, mitra pengelola dan salah satu pendiri pemberi pinjaman kripto berbasis London, Inggris.

Harga Bitcoin sempat pulih setelah tweet emoji berlian dan tangan terbuka oleh Musk, yang ditafsirkan oleh beberapa pengamat sebagai makna jika Tesla tidak jadi menjual Bitcoin-nya. Sebelumnya Musk sempat menyatakan keprihatinan tentang proses intensif energi dalam penambangan Bitcoin.

Di sisi lain, ekuitas London telah merosot 1,2% setelah perdagangan berakhir, pasca data resmi menunjukkan lonjakan inflasi Inggris pada April. Frankfurt juga menukik 1,8% dan Paris kehilangan 1,4%. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 19 Mei 2021

Rupiah Bakal Mager Nih, Ini Dia Tanda-tandanya

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan - Rupiah sukses membalikkan keadaan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (18/5/2021). Seharian tertahan di zona merah rupiah berbalik membukukan penguatan tipis di akhir perdagangan.

Rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.280/US$, tetapi setelahnya langsung melemah hingga 0,21% ke Rp 14.310/US$, melansir data Refinitiv.

Rupiah berhasil berbalik menguat kurang lebih 1 jam sebelum perdagangan ditutup. Di akhir sesi, rupiah berada di Rp 14.270/US$, menguat 0,07% di pasarspot.

Selanjutnya sentimen yang terus dipantau adalah perkembangan pandemi Covid-19 secara global. Belum lama iniOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 belum akan berakhir walaupun tingkat vaksinasi sudah digenjot semaksimal mungkin.

Di beberapa negara Asia seperti India, Malaysia, Singapura dan Taiwan terus melaporkan terjadinya lonjakan kasus infeksi. Hal tersebut membuat pembatasan aktivitas ekonomi mulai diterapkan kembali.

Mulai Minggu (16/5/2021) kemarin, Singapura kembali mengetatkan pembatasan kegiatan publik dan akan berlangsung dalam satu bulan ke depan.

Malaysia juga kembali menerapkan pembatasan wilayah (lockdown) secara nasional mulai 12 Mei lalu hingga 7 Juni.Lockdownini merupakan ketiga kalinya, setelah Maret 2020 dan Januari 2021. Malaysia kini berada di tengah gelombang ketiga kebangkitan Covid-19.

Sementara itu di dalam negeri, kasus infeksi Covid-19 memang menurun. Namun dengan adanya banyak pemudik meski dilarang dan masuknya arus balik lebaran patut diwaspadai.

Apabila berdasarkan hasil tes yang terus digalakkan terjadi peningkatan kasus maka hal ini menjadidownside riskuntuk pemulihan ekonomi. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, peningkatan kasus mulai tampak dua pekan setelah fenomena kenaikan mobilitas publik secara masif.

Apabilalockdownsemakin marak terutama di kawasan Asia, maka prospek pemulihan ekonomi menjadi buram. Resesi bisa terjadi berulang kali. Ini hanya akan menyebabkan volatilitas yang tinggi bagi pasar keuangan.

Analisis Teknikal

Rupiah 
Foto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Rupiah

Pergerakan rupiah dengan menggunakan periode harian (daily) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, rupiah berada di area batas bawah dengan BB yang kembali menyempit maka pergerakan rupiah selanjutnya cenderung terbatas.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang merupakan rata-rata pergerakan harian 100 hari terakhir (MA 100) di kisaran Rp 14.240 hingga Rp 14.250/US$ yang kini menjadi support terdekat.

Selama tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah ke 14.310/US$. Jika level tersebut juga dilewati rupiah akan semakin lemah menuju MA 200 di kisaran Rp 14.360 hingga Rp 14.370/US$. Sementara jika mampu menembus ke bawah MA 100 lagi, rupiah punya peluang menguat ke 14.200/US$.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 37 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual ataupun jenuh beli alias netral yang menunjukkan rupiah berpotensi bergerak menyamping.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan masih melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung sideways. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang berada di area netral.

Rupiah perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan