Kamis, 20 Mei 2021

Hari yang Buruk: Saham, Minyak, Bitcoin Merosot Semua!

Gambar Konten, Uang Kripto Jeblok
Foto: Arie Pratama

 

Rifan Financindo - Pasar saham, harga minyak, sampai Bitcoin merosot pada perdagangan Rabu (19/5/2021). Penurunan ini dipicu oleh serangkaian masalah, mulai dari meningkatnya inflasi hingga tindakan keras China terhadap cryptocurrency sehingga membuat takut investor.

Dilaporkan AFP, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street juga dibuka dengan lemah. Ini mengikuti jejak pasar Eropa dan Asia yang terjun akibat adanya kekhawatiran bank sentral menurunkan kebijakan untuk mengatasi inflasi.


Pada penutupan perdagangan Rabu, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 164.62 poin atau 0.48% menjadi 33,896.04. S&P 500 (.SPX) turun 12.15 poin atau 0.29% menjadi 4,115.68; dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 3.90 poin atau 0.03% menjadi 13,299.74.

Meski begitu, pasar AS tetap menguat karena hanya turun sedikit setelah risalah rapat Federal Reserve (Fed) menunjukkan bank sentral AS semakin dekat dengan perubahan kebijakan moneter, tetapi tidak terburu-buru untuk merealisasikannya.

Risalah Fed menunjukkan beberapa pejabat percaya ekonomi AS akan segera sehat untuk mengurangi pembelian aset, yang merupakan salah satu tanda pertama dari pergeseran kebijakan uang mudah bank sentral. Risalah Fed juga cukup untuk meningkatkan dolar terhadap mata uang utama lainnya.

Harga minyak juga berada di bawah tekanan setelah data AS menunjukkan lonjakan stok. Ini juga dipicu negara-negara Asia, yang beberapa kembali dilanda gelombang virus corona, mengalami penurunan permintaan.

Sementara itu Bitcoin merosot 30% setelah China mengisyaratkan tindakan keras baru terhadap cryptocurrency. Kemerosotan ini juga dipicu oleh CEO Tesla Elon Musk yang mengirim sinyal tentang penggunaan Bitcoin dalam perusahaan mobil listriknya.

Bitcoin turun hampir US$ 30.000 atau Rp 431 juta (asumsi Rp 14.300/US$) kurang dari setengah level rekor yang dicapai bulan lalu, dan setelahnya sempat pulih menjadi sekitar US$ 39.587 (Rp 569 juta).

China mengatakan mata uang digital tidak dapat digunakan karena tidak nyata. Mereka juga mengatakan perusahaan tidak diizinkan menggunakan unit kripto untuk menentukan harga barang atau jasa mereka.

"Ini adalah babak terbaru dari China yang memperketat batasan di sekitar kripto," kata Antoni Trenchev, mitra pengelola dan salah satu pendiri pemberi pinjaman kripto berbasis London, Inggris.

Harga Bitcoin sempat pulih setelah tweet emoji berlian dan tangan terbuka oleh Musk, yang ditafsirkan oleh beberapa pengamat sebagai makna jika Tesla tidak jadi menjual Bitcoin-nya. Sebelumnya Musk sempat menyatakan keprihatinan tentang proses intensif energi dalam penambangan Bitcoin.

Di sisi lain, ekuitas London telah merosot 1,2% setelah perdagangan berakhir, pasca data resmi menunjukkan lonjakan inflasi Inggris pada April. Frankfurt juga menukik 1,8% dan Paris kehilangan 1,4%. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar