Selasa, 04 Mei 2021

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat 1%, tapi PHP Gak nih?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas Antam melesat pada perdagangan Selasa (4/5/2021) mengikuti pergerakan emas dunia. Meski demikian, berlanjutnya kenaikan harga emas masih diragukan sebagian pelaku pasar.

Melansir data logammulia.com, situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., harga emas ukuran/satuan 1 gram naik 0,98% ke Rp 930.000/batang. Sementara emas Antam satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan melesat 1,04% ke Rp 87.212.000/batang atau Rp 872.120/gram.

Selain itu, PT Antam juga menjual emas mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. 


Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 515.000 Rp 1.030.000
1 Gram Rp 930.000 Rp 930.000
2 Gram Rp 1.800.000 Rp 900.000
3 Gram Rp 2.675.000 Rp 891.667
5 Gram Rp 4.425.000 Rp 885.000
10 Gram Rp 8.795.000 Rp 879.500
25 Gram Rp 21.862.000 Rp 874.480
50 Gram Rp 43.645.000 Rp 872.900
100 Gram Rp 87.212.000 Rp 872.120
250 Gram Rp 217.765.000 Rp 871.060
500 Gram Rp 435.320.000 Rp 870.640
1000 Gram Rp 870.600.000 Rp 870.600

Harga emas dunia kemarin berhasil menguat 1,34% ke US$ 1.765,29/troy ons, yang akhirnya diikuti naiknya harga Emas Antam pada hari ini.

Harga emas dunia kemarin mampu menguat setelah indeks dolar AS turun 0,37% kemarin, begitu juga yield obligasi (Treasury) tenor 10 tahun yang turun 2,5 basis poin.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, ketika the greenback melemah maka harganya akan jadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaannya berpotensi meningkat.

Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil.

Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas. Sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif.

Meski demikian, berlanjutnya kenaikan harga emas dunia masih diragukan, sebab dalam beberapa pekan terakhir setelah mendekati level psikologis US$ 1.800/troy ons harganya selalu berbalik anjlok. Bahkan, di pekan ini jika tidak mampu bertahan di atas US$ 1.756/troy ons bisa terjadi aksi jual yang masif.

"Jika emas tidak bisa bertahan di atas US$ 1.756/troy ons di pekan ini, maka akan ada aksi jual yang lebih masif lagi," kata Chris Weston, kepala riset di Pepperstone, sebagaimana dilansir Kitco, Senin (3/5/2021).

"Seperti biasa, perhatikan dolar AS dan pasar obligasi, tetapi ketika US$ 1.756 dilewati, kita akan melihat emas ke US$ 1.720, dan tidak menutup kemungkinan ke US$ 1.677. Emas baru akan memiliki momentum penguatan jika mampu melewati US$ 1.797/troy ons," tambahnya.

Artinya jika harga emas dunia kembali merosot, maka emas Antam juga berisiko menyusul.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar