Kamis, 16 September 2021

September Jadi Bulannya Emas, Siap Borong Emas Antam?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaDari 12 bulan dalam satu, September dikatakan yang terbaik bagi emas secara historis. Tetapi, hingga paruh pertama September, emas dunia justru masih mencatat kinerja negatif, begitu juga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Jadi, apakah ini waktu yang tepat untuk membeli emas?

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas hari ini turun Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 932.000/batang, Sepanjang bulan September, emas 1 gram ini sudah masih turun 1,27%.

Kemarin, harga emas dunia melemah 0,65% dan kembali ke bawah US$ 1.800/troy ons, yang membuat emas Antam hari ini turun. Sementara sepanjang September emas dunia mencatat pelemahan 1,16%.

September dikatakan menjadi bulan yang baik bagi emas oleh World Gold Council (WGC). WGC jarang memberikan pendapat kapan waktu yang tepat untuk membeli emas. Tetapi, dalam laporannya terbarunya WGC memberikan "bisikan".

"September menjadi salah satu bulan yang secara historis terbaik untuk harga emas, dan ini bisa memberikan peluang bagi investor memasuki kuartal IV tahun ini" kata WGC dalam laporan terbarunya., sebagaimana dilansir Kitco, Senin (13/9).

Analisis dari WGC menunjukkan emas memberikan return yang positif di bulan September "dengan tingkat keyakinan" hampir 90%.

Dua pemicu utama proyeksi kenaikan harga tersebut adalah permintaan fisik yang kuat serta untuk investasi. Khusus untuk bulan ini, WGC juga melihat potensi kenaikan harga emas sebab kurangnya price action di bulan Agustus, selain flash crash yang terjadi pada 9 Agustus lalu. Saat itu, harga emas jeblok hingga 4% dalam kurang dari 15 menit saja.

WGC juga menjelaskan flash crash tersebut terjadi akibat faktor teknikal dan likuiditas yang rendah.

"Flash crash terjadi selama periode dimana likuditas rendah di pasar global di semua aset. Kemudian ada faktor teknikal, yakni death cross dimana rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50) yang menyilang MA 200. Kemudian yang kedua, penurunan harga yang cepat memicu order stop loss yang membuat emas efek bola salju," kata WGC. 

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 13 September 2021

Sudah Ambrol 1,5%, Bagaimana Nasib Emas Antam Pekan Ini?

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT RifanHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. jeblok pada pekan lalu, mengikuti pergerakan harga emas dunia. Padahal, emas dunia sebelumnya diprediksi bisa melesat lagi, tetapi nyatanya malah berbalik arah, dan menyeret turun Antam.

Lantas, bagaimana peluangnya pekan ini?

Sementara pada perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021), harga emas Antam stagnan, setelah merosot Rp 14.000/gram pekan lalu. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang sama dengan harga akhir pekan lalu. Emas ini secara persentase merosot nyaris 1,5% dalam sepekan.

Penurunan tersebut lebih sedikit ketimbang emas dunia yang jeblok hingga lebih dari 2% ke US$ 1.787,34/troy ons. Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, yang membuat banyak analis memprediksi emas dunia bisa terbang lebih tinggi. Tetapi nyatanya justru kembali jeblok.

Tekanan datang dari indeks dolar AS yang menguat 0,59% ke 92,582, kemudian yield obligasi AS (Treasury) tenor 10 tahun naik 1,71 basis poin ke 1,342%.

Emas dunia berdenominasi dolar AS, ketika the greenback menguat maka harganya akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sehingga permintaan berisiko turun, dan harga emas pun tertekan.

Selain itu, emas juga merupakan aset safe haven, sama dengan Treasury AS. Tetapi emas tidak memberikan imbal hasil seperti Treasury. Sehingga, ketika yield Treasury naik, emas menjadi kurang menarik.

Untuk pekan ini, para analis memprediksi emas dunia tidak akan kemana-mana. Survei mingguan yang dilakukan Kitco terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 60% memberikan outlook netral. Kemudian 3 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik), dan yang memberikan prediksi bearish (tren turun) juga sama 3 orang.

Dengan demikian, jika prediksi tersebut tepat, maka emas Antam juga kemungkinan tidak akan banyak bergerak di pekan ini. 

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street menunjukkan hasil yang berbeda. Dari 494 partisipan sebanyak 55% memprediksi bullish, 26% bearish, dan sisanya netral.

Meski pelaku pasar mayoritas memberikan outlook bullish, tetapi jumlah yang berpartisipasi dalam survei kali ini merupakan yang terendah sejak Mei 2019.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 10 September 2021

Awas PHP! Emas Diramal US$ 2.000/troy ons ,Emas Antam Berapa?

Masyarakat mengunjungi bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019).

Setiap hari Jumat, Pegadaian selalu menyelenggarakan lelang emas. Biasanya, ada beberapa barang yang turut dilelang, seperti barang elektronik hingga kendaraan. 

Namun berdasarkan pantauan, yang paling dikerubungi adalah perhiasan emas dengan harga mencapai Rp 9 juta.

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ekonomi membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak.

Pegadaian mencatat investasi masyarakat dalam bentuk emas mencapai 2,1 ton pada tahun lalu. Hingga kini, investasi tabungan emas sudah dimiliki 1,4 juta penabung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bazzar emas di kantor pusat pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas dunia ternyata mampu kembali ke atas US$ 1.800/troy ons setelah ambrol 1,6% pada perdagangan Selasa lalu. Bahkan harga emas berpotensi menuju level selanjutnya yakni US$ 2.000/troy ons jika tak ada 'pemberi harapan palsu' (PHP).

Berdasarkan data Refinitiv, pada Kamis kemarin (9/9/2021), pukul 16:22 WIB harga emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.793/troy ons, menguat 0,27% di pasar spot.

Sementara itu, proyeksi terbaru datang dari salah satu bank investasi ternama asal Prancis, Societe Generale (SocGen). Bank investasi ini mengatakan harga emas bisa mencapai US$ 2.000/troy ons di tahun depan, dengan syarat mampu menarik permintaan untuk investasi.

SocGen mencatat, sepanjang tahun ini terjadi outflow sebesar 244 ton emas yang berbasis exchange trade fund (ETF). Sementara jika dilihat dari puncaknya di Oktober 2020, emas berbasis ETF sudah mengalami outflow sebesar 264 ton.

"Di tahun 2021 saja, kita melihat outflow sebesar 244 ton. Dengan tanda-tanda perekonomian yang positif (di Amerika Serikat/AS), khususnya data tenaga kerja, pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih cepat dari prediksi. Dan meski suku bunga riil diperkirakan masih negatif, jika ada tanda akan positif lebih cepat, maka outflow akan terjadi lagi," kata analis SosGen, sebagaimana dilansir Kitco.

Oleh karena itu, inflow menjadi kunci emas kembali mencapai US$ 2.000, dan inflow baru bisa terjadi ketika emas kembali menarik buat investasi.

Adapun satu troy onse, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 2.000 per troy ons dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 64,31 per gram.

Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.300/US$, maka prediksi harga emas tahun ini bisa menembus Rp 919.633/gram.

Analis bank berbasis di Prancis itu melihat, di tahun depan jika perekonomian kembali terganggu akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), maka harga emas akan terdongkrak naik.

Selain itu, risiko peningkatan krisis utang bisa memicu investasi baru di emas, yang pada akhirnya membuat harga emas melesat.

"Ekonom kami melihat adanya skenario pelambatan ekonomi akibat Covid-19, hal itu masih memberikan sentimen bullish ke emas, dan bisa menjadi salah satu yang signifikan, tetapi ada skenario lain yang bisa memicu lonjakan harga emas," kata analis tersebut.

"Jika krisis utang baru kembali muncul, inflow ke emas seharusnya akan meningkat," katanya.

Ketika inflow meningkat, maka harga emas akan kembali melesat. Tetapi, analis dari SocGen juga menyatakan dolar AS juga akan menguat, dan hal itu akan membatasi penguatan emas.

Oleh karena itu, SocGen melihat potensi emas ke US$ 2.000 di tahun dengan, dengan rata-rata harga US$ 1.750/troy ons.

Dari dalam negeri, Kamis kemari, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya menguat pada perdagangan Kamis kemarin (9/9/2021) setelah merosot dalam 3 hari beruntun dan berada di level termurah dalam 1 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan kemarin naik Rp 2.000/gram, setelah kemarin ambrol Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,22%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

TIM RISET CNBC INDONESIA (tas/tas) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 09 September 2021

Lega! Setelah 3 Hari Ambrol, Akhirnya Harga Emas Antam Naik

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya menguat pada perdagangan Kamis (9/9/2021) setelah merosot dalam 3 hari beruntun dan berada di level termurah dalam 1 bulan terakhir.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini naik Rp 2.000/gram, setelah kemarin ambrol Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,22%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%)
0.5 gr 515,000 517,000
1 gr 930,000 934,000
2 gr 1,800,000 1,808,000
3 gr 2,675,000 2,687,000
5 gr 4,425,000 4,444,000
10 gr 8,795,000 8,834,000
25 gr 21,862,000 21,960,000
50 gr 43,645,000 43,841,000
100 gr 87,212,000 87,604,000
250 gr 217,765,000 218,744,000
500 gr 435,320,000 437,278,000
1000 gr 870,600,000 874,517,000

Harga emas dunia kemarin sebenarnya turun 0,3% ke US$ 1.788/troy ons, tetapi emas Antam masih mampu naik. Sebab, nilai tukar rupiah sedang melemah.

Selain emas dunia, nilai tukar rupiah serta supply-demand, menjadi faktor yang menentukan harga emas Antam. Sehingga terkadang pergerakan emas dunia dengan emas antam tidak searah.

Emas saat ini dikatakan sedang menanti pengumuman hasil rapat kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sore nanti. Ada isu, bank sentral pimpinan Chrstine Lagarde ini juga akan melakukan tapering.

"Hasil rapat ECB akan memberi warna terhadap harga emas. Dalam waktu dekat, kami memperkirakan harga emas akan naik ke kisaran US$ 1.807- 1.815/troy ons," tambah Nicholas Frappell, General Manager ABC Bullion, juga dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Kyle Rodda, Analis IG Market mengatakan harga emas berpeluang naik dan mencoba menguji titik US$ 1.830/troy ons. Namun setelah itu, ia tidak yakin harga bisa lebih tinggi lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 08 September 2021

Emas Dunia Ambrol 1,6%! Berani Lihat Harga Emas Antam?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas dunia secara mengejutkan ambrol pada perdagangan Selasa kemarin. Hal ini langsung berdampak pada jebloknya harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan jeblok Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 928.000/gram, secara persentase merosot 1.28%. Harga tersebut merupakan yang termurah dalam 1 bulan terakhir.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,000 516,000 518,000
1 gr 928,000 932,000 936,000
2 gr 1,796,000 1,804,000 1,812,000
3 gr 2,669,000 2,681,000 2,693,000
5 gr 4,415,000 4,434,000 4,454,000
10 gr 8,775,000 8,814,000 8,853,000
25 gr 21,812,000 21,910,000 22,008,000
50 gr 43,545,000 43,740,000 43,936,000
100 gr 87,012,000 87,403,000 87,795,000
250 gr 217,265,000 218,242,000 219,220,000
500 gr 434,320,000 436,274,000 438,228,000
1000 gr 868,600,000 872,508,000 876,417,000

Harga emas dunia ambrol 1,6% kemarin ke US$ 1.794/troy ons. Padahal sepanjang pekan lalu mampu bertahan di atas US$ 1.800/troy ons, dan banyak analis memprediksi emas dunia bisa terbang tinggi lagi. Namun, kenaikan yield obligasi (Treasury) serta bangkitnya indeks dolar AS membuat emas terpuruk.

Emas dan Treasury sama-sama dianggap sebagai aset safe haven, tetapi bedanya treasury memberikan imbal hasil sementara emas tidak. Ketika imbal hasil (yield) Treasury naik, emas tentunya menjadi tidak menarik. 

Yield Treasury AS kemarin menanjak hingga ke level tertinggi sejak pertengahan Juli.

Kemudian indeks dolar AS kemarin melesat 0,52%. Kenaikan tersebut menunjukkan dolar AS yang selama ini mengalami tekanan akhirnya bangkit. Alhasil, mata uang lainnya rontok.

Emas dunia yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, permintaan pun berisiko menurun.

Sementara itu, Ole Hansen, analis dari Saxo Bank mengatakan pelaku pasar menjadi gugup ketika emas gagal melewati resisten di US$ 1.835/troy ons.

"Penekan harga emas lainnya yakni pasar mulai sedikit cemas ketika emas sekali lagi gagal menembus resisten kunci di US$ 1.835/troy ons," kata Hansen sebagaimana dilansir CNBC International.

Banyak analis memang melihat kisaran US$ 1.830/troy ons merupakan resisten kuat. Wang Tao Analis Komoditas di Reuters, begitu juga dengan analis dari CIBC menjadi dua orang diantara para analis yang melihat resisten ada di kisaran level tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan