Selasa, 19 Oktober 2021

Mau Lihat Harga Emas Antam Melesat? Coba Pertimbangkan Ini

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk stagnan pada perdagangan Selasa (19/10). Emas Antam diuntungkan oleh pelemahan rupiah, sebab harga emas dunia sedang dalam tren menurun yang berisiko turut menyeretnya.

Emas dunia dikatakan saat ini menghadapi tantangan yang berat, tetapi masih ada peluang untuk kembali naik yang bisa diikuti emas emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 915.000/batang, sama dengan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 507,500 509,500 511,500
1 gr 915,000 919,000 923,000
2 gr 1,770,000 1,777,000 1,785,000
3 gr 2,630,000 2,641,000 2,653,000
5 gr 4,350,000 4,369,000 4,389,000
10 gr 8,645,000 8,683,000 8,722,000
25 gr 21,487,000 21,583,000 21,680,000
50 gr 42,895,000 43,088,000 43,281,000
100 gr 85,712,000 86,097,000 86,483,000
250 gr 214,015,000 214,978,000 215,941,000
500 gr 427,820,000 429,745,000 431,670,000
1000 gr 855,600,000 859,450,000 863,300,000

Harga emas dunia kemarin melemah 0,15% ke US$ 1.764,59/troy ons akibat kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Treasury. Emas dan Treasury sama-sama dianggap aset safe haven, tetapi bedanya Treasury memberikan yield (imbal hasil) sementara emas tanpa imbal hasil. Cuan dari emas hanya diperoleh dari kenaikan harga.

Sehingga ketika yield Treasury menanjak, maka emas menjadi kurang menarik.

"Jika yield terus naik, maka emas akan menghadapi tantangan yang berat," kata Craig Erlam, analis di OANDA, sebagaimana dilansir CNBC International.

Erlam menyebut emas akan diuntungkan kecuali pelaku pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan memburuknya perekonomian yang akan berdampak pada pasar saham.

"Emas baru akan diuntungkan jika pasar mulai mempertimbangkan kemungkinan perekonomian memburuk dan pasar saham meresoon negatif. Emas akan menjadi pilihan rasional jika bank sentral bersikeras mengetatkan kebijakan moneter meski pemulihan ekonomi masih lemah dan risiko merosot masih signifikan," kata Erlam.

Penurunan emas dunia kemarin tidak diikuti oleh emas Antam hari ini sebab nilai tukar rupiah kemarin melemah 0,25% melawan dolar AS.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS. Ketika rupiah melemah maka harganya emas akan menjadi lebih mahal. Sehingga penurunan harga emas dunia diimbangi dengan pelemahan rupiah, emas Antam pun menjadi stagnan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 18 Oktober 2021

Punya Masalah Besar, Harga Emas Antam Bak Roller Coaster!

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT RifanHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. pada pekan lalu bergerak ibarat roller coaster. Pergerakan tersebut mengikuti emas dunia yang juga naik turun tajam, dan dikatakan punya masalah besar.

Pada perdagangan hari ini, Senin (18/10), harga emas Antam naik tipis Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 915.000/batang secara persentase naik 0,11%.
PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 507,500 509,500 511,500
1 gr 915,000 919,000 923,000
2 gr 1,770,000 1,777,000 1,785,000
3 gr 2,630,000 2,641,000 2,653,000
5 gr 4,350,000 4,369,000 4,389,000
10 gr 8,645,000 8,683,000 8,722,000
25 gr 21,487,000 21,583,000 21,680,000
50 gr 42,895,000 43,088,000 43,281,000
100 gr 85,712,000 86,097,000 86,483,000
250 gr 214,015,000 214,978,000 215,941,000
500 gr 427,820,000 429,745,000 431,670,000
1000 gr 855,600,000 859,450,000 863,300,000

Pada pekan lalu emas ini sempat melesat ke Rp 928.000/batang, kemudian malah berbalik terjun ke Rp 914.000/batang.

Pergerakan yang sama juga dialami emas dunia, setelah sempat menyentuh level US$ 1.800/troy ons pada Kamis pekan lalu, sehari setelahnya malah ambrol hingga 1,6%. Level tersebut dikatakan menjadi masalah besar bagi emas dunia.

Hal tersebut dikatakan oleh Philip Streible, ahli strategi Blue Line Futures. US$ 1.800/troy ons dikatakan sebagai resisten yang kuat.

"Emas menghadapi resisten yang kuat. Emas menghadapi banyak resisten di US$ 1.800, US$ 1.805, US$ 1.815 dan lainnya. Level kritis yang harus dipertahankan adalah US$ 1.750/troy ons. Jika level tersebut ditenbus, emas akan turun ke US$ 1.720 hingga US$ 1.685/troy ons.

Jika emas dunia merosot, maka harga emas Antam tentunya akan mengikuti. Namun, di pekan ini, hasil survei dari Kitco menunjukkan emas masih berpotensi naik.

Survei mingguan yang dilakukan terhadap 13 analis di Wall Street menunjukkan 5 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik) dan 5 orang lainnya memberikan proyeksi bearish (tren turun), sisanya netral. Artinya, bullish dan bearish seimbang di pekan ini.

Tetapi, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.425 partisipan menunjukkan sebanyak 68% memberikan proyeksi bullish, 19% bearish, dan 13% netral.

Artinya mayoritas pelaku pasar yang disurvei optimistis harga emas akan naik di pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 15 Oktober 2021

Kemarin 'Ngamuk', Rupiah Bisa ke Rp 14.000/US$ Hari Ini?

Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

 

PT Rifan FinancindoRupiah mengamuk, mencatat penguatan 0,7% melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 14.115/US$ Kamis kemarin. Sebelumnya, rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 14.085/US$.

Rupiah berpeluang melanjutnya penguatan pada perdagangan hari ini, Jumat (15/10), sebab dolar AS masih mengalami tekanan.

Inflasi di Amerika Serikat kembali menjadi perhatian. Sebab tingginya inflasi saat ini diprediksi bisa berlangsung lama, bukan sementara saja. Oleh karena itu, bank sentral AS (The Fed) bisa jadi akan terpaksa menaikkan suku bunga, agar inflasi tidak lepas kendali.

Dampaknya bisa besar, sebab laju pertumbuhan ekonomi bisa terhambat, apalagi jika pasar tenaga kerja mulai melemah lagi. Yield obligasi AS (Treasury) pun bergerak volatil kemarin.

Treasury tenor 10 tahun sempat melesat ke atas 1,6%, tetapi setelahnya malah berbalik turun dan mengakhiri perdagangan di 1,5525%, atau turun 2,9 basis poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kenaikan yield menjadi artinya pelaku pasar melepas kepemilikan Treasury, sebab ada ekspektasi suku bunga akan dinaikkan, sehingga yield yang rendah menjadi kurang menarik.

Saat yield berbalik turun, artinya kembali ada aksi beli. Hal ini bisa menjadi mengindikasikan pelaku pasar cemas akan outlook perekonomian ke depannya, dan memilih bermain aman di aset safe haven.

Dampak dari penurunan yield Treasury tersebut, dolar AS kemarin jeblok 0,46% di hari Rabu, 0,13% kemarin. Pagi ini, indeks dolar AS naik tipis 0,07%, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali tertekan sehingga rupiah bisa kembali menguat.

Secara teknikal, rupiah kemarin menembus batas bawah pola Rectangle di Rp 14.185/US$.

Sejak bulan September rupiah yang disimbolkan USD/IDR bergerak sideways membentuk pola Rectangle dengan batas atas di kisaran Rp 14.280/US$ dan batas bawah di Rp 14.185/US$. Lebar pola tersebut sebesar 95 poin, sehingga ketika batas bawah ditembus, target penguatannya juga selebar pola tersebut, artinya di Rp 14.090/US$.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv 

Target penguatan tersebut langsung sukses disentuh Kamis kemarin, dan saat ini menjadi support yang harus dilewati untuk menguat lebih jauh ke Rp 14.050/US$ hingga Rp 14.030/US$, sebelum menuju level psikologis Rp 14.000/US$.

Tetapi patut diwaspadai koreksi rupiah melihat indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam yang berada di wilayah jenuh jual (oversold).

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Selama tertahan di atas support, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.150/US$, jika dilewati target selanjutnya di Rp 14.185/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 14 Oktober 2021

Lagi Dilema, Harga Emas Antam Hari Ini Malah 'Terbang'

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya "terbang" pada perdagangan Kamis (14/10) setelah mengalami tekanan dalam waktu yang cukup lama. Kenaikan tajam emas Antam tersebut mengikuti harga emas dunia yang meroket, padahal sedang dalam dilema.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas Antam naik Rp 12.000/gram. Kenaikan tersebut merupakan yang paling besar sejak 10 Maret lalu, saat itu kenaikan tercatat sebesar Rp 15.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 928.000/batang, secara persentase naik 1,31%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,000 516,000 518,000
1 gr 928,000 932,000 936,000
2 gr 1,796,000 1,804,000 1,812,000
3 gr 2,669,000 2,681,000 2,693,000
5 gr 4,415,000 4,434,000 4,454,000
10 gr 8,775,000 8,814,000 8,853,000
25 gr 21,812,000 21,910,000 22,008,000
50 gr 43,545,000 43,740,000 43,936,000
100 gr 87,012,000 87,403,000 87,795,000
250 gr 217,265,000 218,242,000 219,220,000
500 gr 434,320,000 436,274,000 438,228,000
1000 gr 868,600,000 872,508,000 876,417,000

Meski "terbang" tetapi persentase kenaikan harga emas Antam masih lebih rendah dari emas dunia yang melesat nyaris 2% kemarin ke US$ 1.792,64/troy ons.
Kenaikan tersebut terjadi merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) serta pergerakan yield obligasi (Treasury).

Inflasi Amerika di bulan September dilaporkan tumbuh 0,4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari hasil polling Reuters terhadap para ekonom sebesar 0,3%. Sementara itu dibandingkan September 2020, inflasi melesat 5,4%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Agustus 5,3% year-on-year (YoY).

Emas secara tradisional dianggap lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi tinggi permintaannya akan meningkat. Di sisi lain, tingginya inflasi membuat pasar memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan segera melakukan tapering kemudian menaikkan suku bunga, yang tentunya berdampak negatif bagi emas. Oleh sebab itu, emas dikatakan berada dalam dilema.

Beruntun, yield Treasury yang sebelumnya melesat naik pasca rilis data inflasi akhirnya berbalik turun. Penurunan yield Treasury memberikan dampak positif ke harga emas.

"Emeas saat ini merespon pergerakan yield Treasury. Yield tersebut melesat saat rilis data inflasi, tetapi kemudian perlahan berbalik turun," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar di RJO Futures, sebagaimana dilansir CNBC International.

"Situasi saat ini, emas merupakan lindung nilai terhadap inflasi. Inflasi yang tinggi seharusnya membawa harga emas naik, tetapi kemungkinan kenaikan suku bunga meredam potensi kenaikan," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 13 Oktober 2021

Inflasi Bisa Lepas Kendali, Harga Emas Antam Diuntungkan nih

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

 

PT RifanInflasi kini menjadi kekhawatiran baru bagi perekonomian global, pasalnya di negara barat kenaikan harga tersebut sudah sangat tinggi.

Ada kehawatiran inflasi akan lepas kendali. Saat itu terjadi emas menjadi salah satu aset yang diuntungkan, sebab secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.

Alhasil, harga emas dunia kemarin mencatat kenaikan dan mengerek emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. pada hari ini, Rabu (13/10).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 4.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 916.000/batang atau secara persentase naik 0,44%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 508,000 510,000 512,000
1 gr 916,000 920,000 924,000
2 gr 1,772,000 1,779,000 1,787,000
3 gr 2,633,000 2,644,000 2,656,000
5 gr 4,355,000 4,374,000 4,394,000
10 gr 8,655,000 8,693,000 8,732,000
25 gr 21,512,000 21,608,000 21,705,000
50 gr 42,945,000 43,138,000 43,331,000
100 gr 85,812,000 86,198,000 86,584,000
250 gr 214,265,000 215,229,000 216,193,000
500 gr 428,320,000 430,247,000 432,174,000
1000 gr 856,600,000 860,454,000 864,309,000

Harga emas dunia kemarin mampu mencatat penguatan 0,35% ke US$ 1.759,92/troy ons yang memicu kenaikan harga emas Antam hari ini. Inflasi di negara Barat sudah tinggi, di Amerika Serikat (AS) bahkan berada di level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Inflasi tersebut bisa semakin tinggi mengingat harga energi sedang meroket. Oleh karena itu, pelaku pasar kembali masuk ke emas yang dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi.

"Kami melihat dukungan dari tekanan inflasi yang tinggi akan mampu menahan harga emas, di saat bank sentral AS (The Fed) akan memulai mengurangi nilai program pembelian asetnya," kata David Meger, direktur trading logam di High Ridge Futures, sebagaimana dikutip CNBC International.

Penguaran nilai program pembelian aset atau tapering The Fed menjadi penahan laju penguatan emas. Tetapi di akhir tahun, emas dunia diprediksi mampu mencapai US$ 1.900/troy ons, jika risiko stagflasi atau inflasi tinggi dengan pertumbuhan ekonomi menurun, semakin menguat.

"Ada lebih banyak sentimen alih risiko di pasar dan emas mendapat keuntungan dari hal tersebut, ditambah lagi dengan kecemasan akan inflasi sementara pertumbuhan ekonomi global melambat," kata Daniel Briesemann, analis di Commerzbank.

"Jika risiko stagflasi meningkat, emas berpotensi ke US$ 1.900/troy ons di akhir tahun, saat suku bunga masih relatif rendah meski The Fed memulai tapering," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan