Senin, 29 November 2021

Dunia Ngeri Sama Omicron, Harga Emas Antam Terbang Pekan Ini?

emas
Foto: Ilustrasi Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoPandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) ternyata masih jauh dari kata berakhir meski vaksinasi sudah gencar dilakukan. Kini muncul varian baru yang dikatakan lebih mudah menyebar ketimbang varian lainnya, serta ada kemungkinan kebal terhadap vaksin.

Alhasil, sentimen pelaku pasar memburuk, bursa saham global ambrol pada Jumat pekan lalu. Dampaknya, harga emas dunia sempat melesat kembali ke atas US$ 1.800/troy ons, sebelum akhirnya terpangkas dan kembali ke bawahnya.

Meski demikian pergerakan emas di hari Jumat tersebut menunjukkan statusnya sebagai aset safe haven, yang bisa membuat harganya melesat di pekan ini jika sentimen pelaku pasar memburuk. Ketika emas dunia melesat, emas batangan di dalam negeri juga akan menyusul.

Pada perdagangan Senin (29/11), emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Atam) Tbk. ini atau yang dikenal emas Antam hanya naik tipis.

Berdasarkan data dari situs resmi miliki PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan naik Rp 1.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 930.000/batang, secara persentase naik 0,11%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 515,000 517,000 519,000
1 gr 930,000 934,000 938,000
2 gr 1,800,000 1,808,000 1,816,000
3 gr 2,675,000 2,687,000 2,699,000
5 gr 4,425,000 4,444,000 4,464,000
10 gr 8,795,000 8,834,000 8,874,000
25 gr 21,862,000 21,960,000 22,058,000
50 gr 43,645,000 43,841,000 44,037,000
100 gr 87,212,000 87,604,000 87,996,000
250 gr 217,765,000 218,744,000 219,724,000
500 gr 435,320,000 437,278,000 439,237,000
1000 gr 870,600,000 874,517,000 878,435,000

Varian baru virus corona B.1.1.529 atau yang disebut Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, dan kini sudah ditemukan di beberapa negara.
Para ilmuwan mengatakan Omicron lebih mudah menular ketimbang varian lainnya, serta dapat mengurangi efektivitas vaksin.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menetapkan Omicron sebagai Varian of Concern (VoC).

Kemunculan Omicron dikhawatirkan akan membuat banyak negara kembali menetapkan lockdown yang berisiko membuat perekonomian global kembali melambat. Hal tersebut tentunya berpeluang meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.

Namun, para analis di Wall Street masih belum yakin emas akan melesat di pekan ini. Hal tersebut tercermin dari survei mingguan yang dilakukan Kitco.

Dari 15 analis yang disurvei, hasilnya berimbang. Sebanyak 5 analis memberikan proyeksi bullish (tren naik) di pekan ini, 5 orang bearish (tren turun) dan 5 orang netral.

Oleh karena itu, emas diperkirakan akan berfluktuasi di pekan ini dengan rentang pergerakan yang cukup besar.

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street lebih optimistis. Dari 1.527 partisipan, sebanyak 67% memberikan proyeksi bullish, 20% bearish dan sisanya netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 26 November 2021

'Mimpi Buruk' Harga Emas Sudah Berakhir...?

Suasana pasar pusat perhiasan Cikini, Jakarta Pusat
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Rifan Financindo - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi hari ini. Ke depan, bagaimanakah nasib harga sang logam mulia?

Pada Jumat (26/11/2021) pukul 08:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.792,24/troy ons. Naik 0,21% dari hari sebelumnya.

Namun kenaikan ini belum cukup untuk membalik tren harga emas yang sedang menukik. Dalam seminggu terakhir, harga komoditas ini masih turun 2,76% secara point-to-point.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai ruang kebangkitan harga emas cukup terbuka. Untuk perdagangan hari ini, Wang memperkirakan target harga emas berada di rentang US$ 1.803-1.817/troy ons.

Akan tetapi, risiko koreksi lanjutan tentu masih ada. Wang menilai level support harga emas hari ini berada di kisaran US$ 1.758-1.786/troy ons.

"Harga emas berpeluang rebound ke kisaran US$ 1.803-1.817/troy ons. Ini karena harga mulai stabil di atas titik support US$ 1.786/troy ons," tulis Wang dalam risetnya.

emas 
Sumber: Reuters

Namun apabila harga malah turun ke bawah US$ 1.780, lanjut Wang, maka ada risiko downtrend yang kemungkinan berakhir di US$ 1.758/troy ons. Jika terus berlanjut, maka harga emas bisa jatuh lebih dalam ke US$ 1.684/troy ons.

"Pola doji yang terbentuk pada Rabu lalu mengindikasikan koreksi dalam sudah selesai. Selama beberapa hari ke depan, ada harapan harga emas akan rebound meski perlahan," demikian Wang.

emas 
Sumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 24 November 2021

Logam Mulia Dilanda Panik Jual, Harga Emas Antam Anjlok Lagi!

Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

 

PT Rifan Financindo BerjangkaKemerosotan harga emas dunia masih belum berakhir yang akhirnya menyeret harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Bahkan, ada risiko harga logam mulia ini akan terus menurun.

Melansir data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam, harga emas hari ini turun Rp 6.000/gram. Emas batangan dengan berat 1 gram dijual Rp 929.000/batang, secara persentase anjlok 0,64%, setelah merosot 1,27%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 514,500 516,500 518,500
1 gr 929,000 933,000 937,000
2 gr 1,798,000 1,806,000 1,814,000
3 gr 2,672,000 2,684,000 2,696,000
5 gr 4,420,000 4,439,000 4,459,000
10 gr 8,785,000 8,824,000 8,864,000
25 gr 21,837,000 21,935,000 22,033,000
50 gr 43,595,000 43,791,000 43,987,000
100 gr 87,112,000 87,504,000 87,896,000
250 gr 217,515,000 218,493,000 219,472,000
500 gr 434,820,000 436,776,000 438,733,000
1000 gr 869,600,000 873,513,000 877,426,000

emas pada perdagangan Selasa merosot 0,85% ke US$ 1.789,73/troy ons. Sementara sehari sebelumnya ambrol lebih dari 2%. Logam mulia ini sudah anjlok dalam 4 hari beruntun dengan total persentase 4,14%.

Senin lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang kembali memilih Jerome Powell sebagai ketua bank sentral AS (The Fed).

Pasar merespon dipilihnya Powell dengan melepas obligasi AS (Treasury). Alhasil yield Treasury tenor 10 tahun sebesar 8,43 basis poin di hari Senin dan 4,33 basis poin Selasa kemarin ke ke 1,6755%. Kemudian indeks dolar AS juga melesat 0,5% di hari Senin dan kemarin terkoreksi tipis 0,08%, tetapi masih berada di level tertinggi sejak Juli 2020.

Kenaikan yield Treasury dan indeks dolar AS tersebut memberikan pukulan telak bagi emas.

"Emas dilanda aksi jual panic dalam 48 jam terakhir dan itu terjadi karena kenaikan yield Treasury. Ketika yield semakin tinggi, emas menjadi terpuruk," kata Philip Streible, analis dari Blue Line Futures di Chicago, sebagaimana diwartakan CNBC International, Selasa (23/11).

Selain itu dipilihnya Powell menguatkan spekulasi tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang agresif, dan suku bunga naik lebih cepat.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (24/11) perhatian akan tertuju pada rilis data inflasi AS versi personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan suku bunga. Sehingga, rupiah kemungkinan akan bergerak tipis-tipis lagi.

Inflasi inti PCE diprediksi tumbuh 4,1% year-on-year (YoY) di bulan Oktober, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,6% YoY yang merupakan level tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Semakin tinggi inflasi PCE makan spekulasi laju tapering akan dipercepat akan semakin menguat. Spekulasi kenaikan suku bunga lebih cepat juga akan menyusul.

Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama emas, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi emas juga akan mengalami peningkatan.

Artinya, jika data inflasi PCE Amerika Serikat semakin tinggi, maka spekulasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat akan menguat, dan emas dunia berisiko merosot lagi. Jika itu terjadi, harga emas Antam besok akan menyusul.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 23 November 2021

Tiba-Tiba Harga Emas Antam Anjlok 1% Lebih! Ada Apa Ini?

Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto : CNBC Indonesia

 

PT Rifan FinancindoPresiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menunjukkan Jerome Powell sebagai ketua bank sentral AS (The Fed), dan langsung memberikan dampak besar di dunia investasi. Harga emas dunia langsung terpuruk Senin kemarin, dan turut menyeret emas Antam pada perdagangan hari ini, Selasa (23/11).

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini merosot Rp 12.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 935.000/batang, secara persentase anjlok 1,27%. Padahal, sejak pekan lalu harga emas Antam sedang tinggi-tingginya, menyentuh Rp 956.000/batang. 

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

BeratHarga DasarHarga NPWP (+Pajak 0.45%)Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr517,500519,500521,500
1 gr935,000939,000943,000
2 gr1,810,0001,818,0001,826,000
3 gr2,690,0002,702,0002,714,000
5 gr4,450,0004,470,0004,490,000
10 gr8,845,0008,884,0008,924,000
25 gr21,987,00022,085,00022,184,000
50 gr43,895,00044,092,00044,290,000
100 gr87,712,00088,106,00088,501,000
250 gr219,015,000220,000,000220,986,000
500 gr437,820,000439,790,000441,760,000
1000 gr875,600,000879,540,000883,480,000

Kemerosotan emas Antam lebih rendah ketimbang emas dunia yang kemarin anjlok hingga 2,14% ke US$ 1.805,04/troy ons yang merupakan level terendah dalam lebih dari dua pekan terakhir. Padahal, pekan lalu emas masih berada di level tertinggi dalam 5 bulan terakhir.

Tapering yang kemungkinan dipercepat dan outlook suku bunga di AS setelah Powell kembali dipilih Biden membuat emas anjlok. Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama emas, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi emas juga akan mengalami peningkatan.

Sebelumnya muncul wacana Powell akan diganti, sebab ada beberapa elit Partai Demokrat yang tidak setuju dengan Powell. Wacana tersebut semakin menguat setelah Biden mewawancarai Powell dan calon lainnya Lael Brainard.

Brainard saat ini menjabat Dewan Gubernur The Fed, dan dianggap lebih dovish ketimbang Powell. Seandainya ia yang dipilih, maka pasar melihat suku bunga rendah akan ditahan lebih lama.

Tetapi dengan Powell kini melanjutkan periode kedua kepemimpinannya proyeksi kenaikan suku bunga di semester II-2022 masih berada pada jalurnya, bahkan bisa lebih awal lagi guna meredam inflasi.

"Emas mengalami aksi jual sebab The Fed masih berada pada berada pada jalur kebijakan moneter yang sama, berbeda halnya jika Laen Brainard yang dipilih sebab kebijakan The Fed bisa lebih dovish," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, sebagaimana dilansir CNBC international, Senin (22/11).

Pasar merespon dipilihnya Powell dengan melepas obligasi AS (Treasury). Alhasil yield Treasury tenor 10 tahun sebesar 8,43 basis poin ke 1,6322%, yang memicu kenaikan indeks dolar AS sebesar 0,5% ke 96,5 yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2020.

Kenikkan yield Treasury dan indeks dolar AS tersebut memberikan pukulan telak bagi emas dunia hingga nyaris menembus ke bawah US$ 1.800/troy ons. Tetapi, dikatakan masih terlalu dini untuk melihat jika tren penurunan emas akan terus berlanjut.

"Kenaikan yield Treasury membuat penurunan emas semakin terakselerasi, tetapi masih terlalu dini bagi investor untuk menyatakan penurunan ini sebagai tren yang berkelanjutan, kata Edward Moya, analis di OANDA.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Senin, 22 November 2021

Inflasi Tinggi & Supply Rendah, Masa Depan Emas Antam Cerah

Dok Antam
Foto: Dok Antam

 

Rifan FinancindoSentimen positif untuk emas terus berdatangan, membuat masa depannya diperkirakan akan cerah. Pada pekan lalu, harga emas dunia mengalami koreksi 1% setelah menguat sekitar 3,5% dalam dua minggu sebelumnya, dan diperkirakan akan kembali naik di pekan ini.

Jika terealisasi, tentunya harga emas bantangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. yang stagnan pada perdagangan Senin (22/11) juga akan kembali naik.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan hari ini sama dengan Sabtu pekan lalu. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 947.000/batang.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berikut daftar lengkap harga emas batangan di situs logammulia.com.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 523,500 525,500 527,500
1 gr 947,000 951,000 955,000
2 gr 1,834,000 1,842,000 1,850,000
3 gr 2,726,000 2,738,000 2,750,000
5 gr 4,510,000 4,530,000 4,550,000
10 gr 8,965,000 9,005,000 9,045,000
25 gr 22,287,000 22,387,000 22,487,000
50 gr 44,495,000 44,695,000 44,895,000
100 gr 88,912,000 89,312,000 89,712,000
250 gr 222,015,000 223,014,000 224,013,000
500 gr 443,820,000 445,817,000 447,814,000
1000 gr 887,600,000 891,594,000 895,588,000

Hasil survei mingguan dari Kitco menunjukkan 8 dari 17 analis di Wall Street memberikan proyeksi bullish (kenaikan harga) emas di pekan ini, sementara 4 orang bearish (penurunan harga) dan sisanya netral.

Sementara survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar, dengan 1.057 partisipan menunjukkan 71% bullish, 15% bearish, dan sisanya netral.

Untuk jangka menengah, inflasi dan supply akan menjadi "duet maut" yang bisa membawa emas terbang tinggi di sisa tahun ini, bahkan berlanjut hingga tahun depan.

Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi maka permintaannya akan meningkat, harganya pun bisa melesat.
Inflasi tinggi sedang melanda banyak negara, mulai Amerika Serikat (AS), beberapa negara di Eropa, hingga di Asia seperti China.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (10/11) melaporkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) bulan Oktober melesat 6,2% year-on-year (YoY), menjadi kenaikan terbesar sejak Desember 1990.

Sementara inflasi CPI inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 4,6%, lebih tinggi dari ekspektasi 4% dan tertinggi sejak Agustus 1991.
Tingginya inflasi tersebut menjadi salah satu pemicu kenaikan emas dua pekan sebelumnya.

Ketika permintaan tinggi akibat inflasi, supply justru diperkirakan akan melambat dalam dua tahun ke depan.

Departemen Industri, Ilmu Pengetahuan, Energi dan Sumber Daya Australia melaporkan sepanjang 2021 supply emas akan tumbuh 2,7% menjadi 4.840 ton, karena meningkatnya penambangan di Australia. Amerika Serikat dan Kanada.

Tetapi di tahun 2022 dan 2023 pertumbuhan supply diperkirakan melambat menjadi rata-rata 1,1%.

Alhasil, saat demand sedang tinggi sementara supply pertumbuhannya melambat, harga emas tentunya berpeluang melesat.

Analis dari Societe Generale dalam proyeksi terbarunya memperkirakan emas akan reli hingga tiga bulan pertama tahun depan. Bank yang berbasis di Prancis tersebut kini memprediksi rata-rata harga emas berada di kisaran US$ 1.950/troy ons pada kuartal I-2021. Saat ini harga emas dunia berada di kisaran US$ 1.845/US$. 

Sebelumnya, Damian Courvalin, kepala riset energi di Goldman Sachs, yang memberikan pernyataan bullish terhadap emas. Dalam wawancara di Bloomberg TV yang dikutip Kitco, Courvalin menyebutkan, akan terjadi peningkatan demand emas dari bank sentral dan negara emerging market.

Courvalin juga melihat harga emas bisa melewati lagi US$ 2.000/troy ons, yang tentunya bisa mengerek harga emas Antam.

"Perkiraan dasar kami emas di US$ 2.000/troy ons, setelah itu tercapai peluang untuk naik lebih tinggi ke depannya seharusnya akan terbuka," kata Courvalin sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (12/11).

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap) 

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan