Kamis, 03 Desember 2020

Wall Street Dibuka Merah Menyusul Kaburnya Wacana Stimulus

Trader Gregory Rowe works on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Aug. 5, 2019. Stocks plunged on Wall Street Monday on worries about how much President Donald Trump's escalating trade war with China will damage the economy. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

 

PT Rifan - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka merah pada perdagangan Rabu (2/12/2020), menyusul kaburnya rencana stimulus baru di Senat sementara perang dagang dikhawatirkan masih bakal berlangsung di bawah kepemimpinan presiden baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average ambles 175,2 poin (-0,6%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 25 menit membaik jadi 86,2 poin (-0,29%) ke 29.737,69. Indeks S&P 500 surut 7,45 poin (-0,2%) ke 3.655 tetapi Nasdaq minus 102,2 poin (-0,83%) ke 12.252,94.

Inggris pada Rabu menjadi negara pertama di dunia yang mengizinkan penggunaan vaksin produksi Pfizer-BioNTech, dan akan mulai tersedia di pasaran pekan depan. "Awal vaksinasi Covid-19 kian dekat, memperkuat arah 'pembelian di kala koreksi'," tutur Jim Paulsen, kepala perencana investasi Leuthold Group, sebagaimana dikutip CNBC International.

Indeks Dow Jones kemarin melompat 185 poin, ditopang penguatan saham Apple yang mencapai 3% dalam sehari. Indeks S&P 500 tumbuh 1,13% menyentuh rekor tertinggi. Indeks Nasdaq juga mencetak rekor baru sebesar 1,3%.

Sentimen positif sempat muncul dari Negeri Sam yang berencana mengesahkan paket stimulus senilai US$ 908 miliar, tetapi pimpinan Senat Mitch McConnell menolaknya. Investor masih berharap paket stimulus kedua bakal muncul.

Namun, pernyataan presiden terpilih Joe Biden yang menyebutkan bahwa pihaknya tak akan buru-buru mencabut tarif yang dikenakan oleh pemerintahan Donald Trump terhadap produk impor asal China membuat pasar ketar-ketir bahwa efek perang dagang masih akan panjang.

Pasar juga cenderung kecewa melihat data penggajian swasta versi ADP yang hanya naik 307.000 pada November, lebih buruk dari posisi Oktober sebanyak 365.000. Capaian itu juga jauh dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 475.000 orang.

Mnuchin juga menyerukan pada Kongres untuk mengesahkan bantuan baru bagi pelaku usaha restoran senilai US$ 300 miliar untuk membantu menghadapi efek pandemi selama musim dingin.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ags/ags)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar