Rabu, 03 Februari 2021

Indeks Ketakutan & Dolar Turun, Rupiah Tembus Rp 14.000/US$?

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT RifanNilai tukar rupiah melemah tipis 0,07% melawan dolar Amerika (AS) ke Rp 14.020/US$ pada perdagangan Selasa kemarin. Dolar AS kemarin sedang menjadi favorit pelaku pasar sebab aset-aset berisiko sedang tidak stabil.

Namun, pada perdagangan hari ini, Rabu (3/2/2021), kondisinya akan berbeda. Rupiah berpeluang menguat, bahkan menembus ke bawah Rp 14.000/US$ melihat setiman pelaku pasar yang mulai bagus. Hal tersebut terlihat dari menguatnya bursa saham global dalam 2 hari terakhir, serta menurunnya indeks volatilitas (volatility index/VIX), atau yang dikenal dengan indeks yang mencerminkan ketakutan pelaku pasar.

Selasa kemarin, volatility index, turun tajam hingga lebih dari 15%. Artinya pelaku pasar kini sudah mulai tenang melihat gejolak di pasar finansial belakang ini sudah mulai mereda, dan kembali masuk ke aset-aset berisiko. Dalam kondisi tersebut, rupiah tentunya akan diuntungkan.

Selain itu, indeks dolar AS meski kemarin mencatat penguatan, tetapi pagi ini langsung turun 0,22% ke 90,994. Indeks tersebut merupakan tola ukur kekuatan dolar AS, sehingga ketika menurun peluang rupiah untuk menguat cukup besar.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih tertahan di atas Rp 14.000/US$.

Mata Uang Garuda masih di bawah rerata pergerakan (moving average/MA) 50 hari atau MA 50 (garis hijau). Sehingga ruang penguatan terbuka cukup besar.

Pada November 2020 lalu terjadi death cross alias perpotongan MA 50 hari, MA 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200). Death cross terjadi dimana MA 50 memotong dari atas ke bawah MA 100 dan 200.

Death cross menjadi sinyal suatu aset akan berlanjut turun. Dalam hal ini USD/IDR, artinya rupiah berpotensi menguat lebih jauh.

idr 
Foto: Refinitiv
idr

Sementara itu, indikator stochastic mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat masih di level psikologis Rp 14.000/US$, selama tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah ke Rp 14.050/US$. Jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.080 sampai 14.100/US$ yang merupakan resisten terdekat di pekan ini, dan berada di kisaran MA 50.

Sementara jika level psikologis ditembus, rupiah menguat ke Rp 13.970/US$. Kemampuan melewati level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp Rp 13.940 hingga Rp 13.900/US$

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar