Selasa, 02 Februari 2021

Waspada, 'Perang Bharatayudha' Bikin Dolar Perkasa!

Traders work on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., December 19, 2018. REUTERS/Brendan McDermid

PT Rifan Financindo Berjangka - Selain itu, faktor eksternal juga berkontribusi terhadap depresiasi rupiah. Pelemahan mata uang Ibu Pertiwi terjadi karena dolar AS memang sedang perkasa. Pada pukul 07:32 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat sampai 0,46%.

Dolar AS menguat karena investor mencari tempat perlindungan kala bursa saham sedang sangat fluktuatif. Pekan lalu, indeks VIX (yang menggambarkan volatilitas di bursa saham AS) melonjak ke titik tertinggi sejak Oktober 2020.

Di bursa saham AS, 'perang' antara hedge funds dengan investor ritel membuat bursa saham bergolak. Saham GameStop, yang mendapat 'beking' investor ritel, bergerak luar biasa volatil.

Pekan lalu, aksi borong oleh investor ritel membuat harga saham GameStop meroket ke atas US$ 300. Hari ini, saham anjlok 30,77%.

Sekarang giliran komoditas perak yang 'digoyang' oleh investor ritel. Kemarin, harga perak naik gila-gilaan sebelum hari ini terkoreksi 1,79%.

'Perang Bharatayudha' antara hedge funds vs investor ritel yang berlangsung di pasar saham dan kini meluas ke pasar komoditas membuat situasi menjadi runyam. Ibarat kolam, pasar keuangan sekarang sedang keruh karena diobok-obok.

Dalam kondisi ini, tidak sedikit investor yang memilih untuk mencari perlindungan dengan memegang dolar AS. Status dolar AS sebagai aset aman (safe haven asset) menjauhkannya dari volatilitas sehingga investor bisa merasa tenang.

Tingginya permintaan terhadap dolar AS membuat nilai tukar mata uang ini menguat. 'Korban' keperkasaan dolar AS berjatuhan, salah satunya rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar