Jumat, 13 September 2024

Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi, Didukung Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed


Harga emas melonjak dan mencapai rekor tertinggi pada Jumat (13/9/2024), dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan minggu depan. Data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan lebih lanjut memperkuat harapan ini, menjadikan emas semakin menarik sebagai aset investasi.

Kenaikan Harga Emas di Pasar Spot dan Berjangka

Menurut laporan Reuters, harga emas di pasar spot melonjak sebesar 1,85% menjadi US$2,558 per troy ounce, sementara harga emas berjangka AS naik 1,79% menjadi US$2,557 per troy ounce. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan pasar yang semakin kuat bahwa The Fed akan mengambil langkah-langkah pelonggaran moneter untuk mendukung ekonomi AS yang melambat.

Klaim Pengangguran AS Meningkat

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran naik 2.000 menjadi 230.000, menunjukkan adanya penurunan dalam sektor tenaga kerja. Kondisi ini semakin mendorong spekulasi bahwa The Fed mungkin harus mengambil langkah tegas dengan menurunkan suku bunga.

Indikasi Perlambatan Inflasi

Sementara itu, harga produsen AS mencatat kenaikan sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Agustus, didorong oleh tingginya biaya jasa. Namun, tren ini masih sesuai dengan ekspektasi bahwa inflasi mulai mereda, memberikan ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga tanpa khawatir terhadap peningkatan inflasi yang signifikan.

Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 73% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan yang dijadwalkan pada 17-18 September. Selain itu, terdapat peluang sebesar 27% untuk penurunan suku bunga yang lebih besar, yakni 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Komentar Analis

Menurut Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold, "Kita sedang menuju lingkungan suku bunga yang lebih rendah sehingga emas menjadi jauh lebih menarik. Saya pikir The Fed berpotensi melakukan pemotongan yang lebih sering dibandingkan dengan besaran yang lebih besar."

Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, juga menyatakan, "Pasar tenaga kerja terus melemah, dan jika kondisi ini memburuk, proses penurunan suku bunga oleh The Fed akan memakan waktu lebih lama."

Pengaruh Penurunan Suku Bunga Terhadap Logam Mulia

Penurunan suku bunga memberikan keuntungan bagi emas dan logam mulia lainnya. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk berinvestasi pada aset non-imbal hasil seperti emas, menjadikannya lebih menarik bagi investor.

Kenaikan Logam Mulia Lainnya

Tidak hanya emas yang mengalami kenaikan, logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan signifikan:

  • Paladium naik 4,1% menjadi US$1.050 per ounce, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
  • Perak spot naik 3,7% menjadi $29,76 per ounce.
  • Platinum naik 3% menjadi $979,62 per ounce, juga mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan.

Pengaruh Geopolitik Terhadap Harga Logam Mulia

Perkembangan geopolitik juga memengaruhi pasar logam mulia, terutama setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutkan bahwa Moskow harus mempertimbangkan pembatasan ekspor uraniumtitanium, dan nikel sebagai bentuk pembalasan terhadap sanksi Barat. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa produksi logam mulia seperti paladium dan nikel akan menurun, yang pada akhirnya dapat memperdalam defisit pasar paladium.

Menurut Nitesh Shah, Commodity Strategist di WisdomTree, "Paladium adalah pasar yang siap menghadapi reli short-covering. Meskipun Putin tidak menyebutkan paladium secara langsung, karena logam tersebut merupakan produk sampingan dari produksi nikel Rusia, pembatasan ekspor dapat menurunkan produksi kedua logam tersebut."

Kesimpulan

Harga emas terus mencetak rekor tertinggi di tengah ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dan data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan. Kenaikan ini juga diikuti oleh peningkatan harga logam mulia lainnya seperti paladium, perak, dan platinum, yang didorong oleh perkembangan geopolitik dan prospek penurunan produksi logam mulia di Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar