Pada perdagangan Selasa (24/9/2024), bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menghijau, dipicu oleh penguatan saham pertambangan yang terdorong oleh paket stimulus besar dari China. Stimulus ini menjadi katalis utama yang memacu penguatan di sektor-sektor terkait bahan material, logam, dan tambang.
Performa Indeks Utama di Bursa Saham AS
Menurut laporan Reuters, indeks utama bursa AS menunjukkan performa positif:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,2%.
- S&P 500 naik 0,25%.
- Nasdaq Composite mencatat kenaikan lebih tinggi, sebesar 0,56%.
DJIA dan S&P 500 bahkan mencapai rekor tertinggi baru, mencerminkan sentimen positif yang kuat di kalangan investor.
Penguatan Saham di Sektor Bahan Material
Lima dari sebelas sektor dalam indeks S&P 500 mengalami apresiasi, dengan sektor bahan material mencatatkan kenaikan terbesar. Saham-saham di sektor ini menguat 1,35%, outperform dibanding sektor-sektor lainnya. Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan harga logam sebagai respons terhadap stimulus besar yang digelontorkan oleh pemerintah China. Stimulus ini merupakan yang terbesar sejak pandemi Covid-19, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi China yang melambat.
Kenaikan Saham Pertambangan
Sektor tambang, terutama yang berfokus pada tembaga dan litium, mendapat keuntungan dari peningkatan harga logam.
Kenaikan harga saham ini sejalan dengan peningkatan permintaan logam yang didorong oleh langkah-langkah stimulus China yang bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur dan produksi industri.
Faktor Lain Penggerak Pasar: Pernyataan The Fed
Selain faktor stimulus China, penguatan bursa saham AS juga dipengaruhi oleh komentar dari Federal Reserve Governor Michelle Bowman, yang menyatakan bahwa inflasi di AS masih berada di atas target The Fed sebesar 2%. Pernyataan ini memicu spekulasi lebih lanjut terkait arah kebijakan moneter The Fed ke depan.
Ke depannya, data ekonomi penting seperti klaim angka pengangguran dan konsumsi personal akan menjadi fokus investor. Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS dan potensi langkah yang akan diambil oleh The Fed.
Dampak Global: Sentimen Positif dari Kebijakan China
Zachary Hill, Head of Portfolio Management di Horizon Investments, menyatakan bahwa kenaikan bursa saham AS sebagian besar didorong oleh kebijakan China yang mendukung pasar saham serta komitmen China untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Kebijakan ini tidak hanya mendorong pasar domestik China, tetapi juga memberi dampak positif bagi pasar global.
"Sentimen positif tersebut merembet ke pasar modal AS, di mana kita melihat saham-saham yang sensitif terhadap kebijakan China dan sektor industri cyclical—seperti logam dan tambang mineral—unggul dibanding sektor-sektor lainnya," ujar Hill.
Saham Perusahaan China di Bursa AS
Selain sektor tambang, sejumlah perusahaan China yang terdaftar di bursa saham AS juga mengalami kenaikan harga saham yang signifikan pada perdagangan Selasa.
Kenaikan ini menandakan bahwa investor global merespons positif kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah China, yang dianggap akan memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi negara tersebut dan meningkatkan peluang pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar China.
Secara keseluruhan, perdagangan bursa saham AS pada Selasa lalu diwarnai oleh optimisme yang tinggi terkait stimulus China, penguatan sektor bahan material, serta spekulasi kebijakan moneter The Fed.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar