Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,1% ke level 36.790,03 pada perdagangan terbaru, terbebani oleh penurunan saham otomotif dan elektronik. Meskipun sektor keuangan dan perkeretaapian mencatat kenaikan, tekanan jual di saham sektor manufaktur menghambat potensi rebound indeks utama Jepang ini.
Di antara saham yang mengalami penurunan tajam, Nissan Motor anjlok 3,9%, sementara Murata Manufacturing merosot 3,8%. Tekanan pada sektor ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan AS dan kebijakan luar negeri yang dapat memengaruhi ekspor Jepang.
Di sisi lain, saham sektor keuangan dan transportasi memberikan sedikit dukungan bagi indeks. Rakuten Bank mencatat lonjakan 5,6%, sementara East Japan Railway menguat 3,0%, menunjukkan bahwa beberapa investor masih mencari peluang di tengah volatilitas pasar.
Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas justru naik tipis 0,1% ke level 2.698,36, menandakan bahwa meskipun ada tekanan pada saham tertentu, pasar secara keseluruhan masih menunjukkan daya tahan.
Di pasar mata uang, nilai tukar USD/JPY berada di 147,65, sedikit melemah dibandingkan posisi 148,25 pada Rabu pukul 17.00 ET. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) bertenor 10 tahun naik 2 basis poin menjadi 1,540%, mencerminkan ekspektasi investor terhadap potensi perubahan kebijakan moneter Bank of Japan.
Fokus utama investor saat ini masih tertuju pada perkembangan kebijakan perdagangan AS serta dampaknya terhadap sektor industri utama di Jepang. Dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi dalam waktu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar