Jumat, 19 Mei 2017

Jelang Ramadan, BI Siapkan Tambahan Uang Rp167 Triliun | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG – Bank Indonesia menyatakan telah menyiapkan tambahan uang tunai sebesar 14% atau setara Rp167 triliun jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2017. Angka ini meningkat dibandingkan tambahan uang tunai sebesar Rp146 triliun. Pasalnya, tingkat konsumsi selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dipastikan selalu mengalami peningkatan. 

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowradojo mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir rata-rata uang yang diedarkan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri mengalami kenaikan sebesar 14%.

“Mau masuk Ramadan, terkait dengan kesiapan BI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai, jadi posisi kas siap edar kita itu tercukupi. Selama ini pengalaman 10 tahun terakhir rata-rata uang yang diedarkan meningkat 14%,” terangnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta (18/5/52017). 

Dengan tambahan ini, uang tunai yang diedarkan Bank Indonesia akan mencapai titik tertingginya selama 2017 yaitu sebesar Rp691 triliun. Peningkatan uang beredar tahun ini juga disebabkan oleh bertambahnya jumlah hari libur pada 2019 yakni menjadi sembilan hari. 

“Tetapi kita tahu bahwa nanti tentu ada uang yang dikeluarkan dan uang yang masuk. Tingginya uang tunai yang beredar termasuk karena jumlah hari libur yang banyak dibandingkan tahun 2016 karena libur sembilan hari, tahun lalu enam hari,” terangnya. 

Selain itu, meningkatnya uang beredar juga disebabkan oleh pembayaran dan THR dari PNS dan tingginya minta masyarakat pada uang baru tahun emisi 2016. 

Sementara itu Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara berpesan kepada masyarakat agar bersikap bijak dalam berbelanja jelang Lebaran. Selain itu, masyarakat juga diharapkan waspada dalam bertransaksi menggunakan uang tunai.

“Kalau transaksi dengan uang tunai silakan diperhatikan ciri-ciri 3D dan kalau transaksi besar diharapkan dengan uang nontunai,” tukas dia.

(rzk)
Sumber : Okezone

Kamis, 18 Mei 2017

Wah! Harga Emas Dunia Meroket Hampir 2% | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena kekacauan politik di Washington semakin dalam.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak USD22,3 atau 1,80%, menjadi menetap di USD1.258,7 per ounce. 

Kekhawatiran berkobar menyusul laporan New York Times yang mengklaim bahwa Presiden Donald Trump mencoba mempengaruhi penyelidikan FBI terhadap hubungan antara pembantunya dan Rusia. 

Para pedagang khawatir bahwa satu demi satu tuduhan seputar Presiden Trump mungkin mengesampingkan program pertumbuhan ekonominya yang ambisius, seperti pemotongan pajak dan reformasi peraturan.

Akibatnya, indeks dolar AS turun 0,59% menjadi 97,42 pada pukul 18.15 GMT. 

Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun, emas berjangka akan naik.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 1,49% dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 2,10% pada pukul 18.25 GMT. Bila ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik. 

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,9 sen atau 0,95%, menjadi ditutup pada USD16,906 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD9,1 atau 0,97% menjadi ditutup pada USD946,1 per ounce. 

(dni)
Sumber : Okezone

Rabu, 17 Mei 2017

Wih! Harga Emas Antam Naik Rp4.000 | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) kembali naik Rp4.000 per gram pada hari ini menjadi Rp594.000 per gram dari harga sebelumnya Rp590.000 per gram.
Melansir Logammulia, Rabu (17/5/2017), untuk harga beli kembali (buy back) juga naik Rp5.000 menjadi Rp526.000 per gram dari sebelumnya Rp521.000 per gram.

Harga emas 2 gram dibanderol Rp1.148.000 atau Rp574.000 per gram. Emas ukuran 2,5 gram dijual Rp1.425.000 per bar, dengan harga per gram Rp570.000. 

Emas 3 gram dihargai Rp1.704.000 per bar, dengan harga per gram Rp568.000. Harga emas ukuran 4 gram dijual Rp2.260.000 per bar, dengan harga per gram Rp565.000. Emas 5 gram dibanderol Rp2.825.000 per bar atau Rp565.000 per gram. Emas 10 gram dijual Rp5.575.000 per bar atau Rp557.500 per gram. 

Untuk emas 25 gram dijual Rp13.800.000 atau Rp552.000 per gram. Emas 50 gram Rp27.450.000 per bar atau Rp549.000 per gram. Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp54.725.000 per bar atau Rp547.250 per gram. 

Emas 250 gram Rp136.425.000 atau Rp545.700 per gram. Emas ukuran 500 gram dijual Rp272.475.000 atau Rp544.950 per gram. 

Sementara itu, harga emas bercorak batik 10 gram dibanderol Rp6.025.000 dengan harga per gram Rp502.500. Kemudian ukuran 20 gram, dijual Rp11.630.000 dengan harga per gram Rp581.500 

(dni) 
Sumber : Okezone

Selasa, 16 Mei 2017

Mampu Libas Dolar AS, Rupiah Kini di Level Rp13.299/USD | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini bergerak menguat tipis. Rupiah kini menuju level Rp13.290-an per USD. 

Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (16/5/2017), Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia menguat 4 poin atau 0,03% ke Rp13.299 per USD. Adapun pergerakan Rupiah berada di Rp13.292-Rp13.301 per USD.

Sementara itu, melansir Yahoofinance, Rupiah dibuka menguat 6 poin atau 0,04% ke Rp13.295 per USD. Adapun kisaran pergerakan Rupiah pagi ini, berada di antara Rp13.280 per USD hingga Rp13.303 per USD. 

Sebelumnya, kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data manufaktur dari negara tersebut berada di bawah ekspektasi. 

Federal Reserve Bank of New York melaporkan pada Senin (15/5) bahwa aktivitas bisnis di Negara Bagian New York datar, menurut perusahaan-perusahaan yang menanggapi Survei Manufaktur Negara Bagian New York (Empire State Manufacturing Survey) pada Mei 2017.

Indeks kondisi bisnis umum turun enam poin menjadi -1,0, jauh di bawah konsensus pasar 8,0. 

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,30% menjadi 98,955 pada akhir perdagangan. 

(dni)
Sumber : Okezone

Jumat, 12 Mei 2017

Pasokan AS Turun, Harga Minyak Dunia Terus Menguat | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Harga minyak dunia terus menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor terus menyoroti penarikan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. 

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik USD0,50 menjadi menetap di USD47,83 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, bertambah USD0,55 menjadi ditutup pada USD50,77 per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,2 juta barel pekan lalu, mencatat penurunan satu minggu terbesar dalam persediaan AS sejauh tahun ini, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (10/5).

Sementara itu, Irak dan Aljazair dilaporkan pada Kamis (11/5) mengatakan bahwa mereka mendukung perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi minyak mentah. 

Sebagian besar analis memperkirakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak non-OPEC akan memperpanjang kesepakatan sampai setidaknya akhir tahun, ketika mereka bertemu pada 25 Mei di Wina. 

Di sisi lain, OPEC pada Kamis (11/5) melihat adanya tekanan dari peningkatan pasokan minyak mentah AS, sementara kartel tersebut sedang berusaha menyeimbangkan kembali pasar minyak dengan memotong produksi minyak. 

"Tekanan terus terjadi dari ketidakseimbangan bearish dalam kondisi-kondisi pasar minyak, akibat kenaikan pasokan minyak mentah AS dan penarikan persediaan yang lebih rendah dari yang diperkirakan," OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya. 

OPEC mencatat harga minyak berada di bawah tekanan dari pasokan yang lebih tinggi dan penyeimbangan kembali pasar yang lebih lambat dari perkiraan. 

OPEC memutuskan untuk memangkas produksi minyak pada musim dingin lalu dalam kerja sama dengan produsen-produsen minyak lainnya untuk meningkatkan harga minyak yang lemah. 

Namun demikian, pemotongan produksi itu tampaknya memiliki dampak terbatas pada harga minyak, karena AS terus meningkatkan produksi minyaknya, terutama produksi minyak serpih. 

Kartel juga meningkatkan estimasi produksi minyak dari produsen-produsen non-OPEC, memperkirakan produksi dari para pesaingnya akan meningkat sebesar 950.000 barel per hari pada 2017, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 370.000 barel. 

Anggota OPEC akan bertemu bulan ini di Wina untuk memutuskan apakah kartel tersebut akan memperpanjang pemotongan produksi minyak mentah mereka. 

(dni)
Sumber : Okezone