Rabu, 20 Desember 2017

Lawan Tekanan Dolar AS, Rupiah Bertahan di Rp13.579/USD | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang - Pergerakan Rupiah pagi ini tidak mengalami banyak pergerakan, sejalan dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) akibat disetujuinya UU Pajak. Rupiah pun masih bertahan di penghujung level Rp13.500 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia melemah 3 poin atau 0,02% menjadi Rp13.579 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak dalam kisaran Rp13.578-Rp13.584 per USD.

Sementara Yahoofinance mencatat Rupiah melemah 2 poin atau 0,01% menjadi Rp13.573 per USD. Dalam catatan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp13.573 per USD hingga Rp13.578 per USD.
Sekadar informasi, dolar AS menguat ke USD112,87 per yen Jepang, memperpanjang rebound dari titik terendah hari akhir pekan kemarin di USD112,035 per yen Jepang, dengan level tertinggi pekan lalu di USD113,75 per yen Jepang sebagai target berikutnya.
Namun kenaikan dalam dolar AS terbatas karena banyak pelaku pasar menanti pertemuan kebijakan dua hari Bank of Japan, untuk mendapatkan petunjuk apakah BOJ akan bergabung dengan Federal Reserve AS dan bank sentral Eropa dengan stimulus mereka. 

Ketidakpastian atas niat BOJ adalah alasan utama yen tidak tergelincir, meskipun kenaikan tajam imbal hasil obligasi AS terjadi sehari sebelumnya. Imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat 10 tahun naik ke level tertinggi tujuh mingguan di 2,472%, mendekati puncak tujuh bulan di 2.477% pada akhir Oktober 2,40%. 

Lonjakan tersebut sebagian didorong oleh ekspektasi reformasi pajak yang meningkatkan penerbitan obligasi AS. Namun, banyak analis mengatakan bahwa pemicu langsung adalah lonjakan imbal hasil obligasi Eropa pada hari Selasa setelah Jerman mengumumkan rencana untuk menerbitkan lebih 30 tahun utang tahun depan.
(mrt)
Sumber : Okezone


Selasa, 19 Desember 2017

BUSINESS HITS: Dana Cair, Pembebasan Lahan Harus Segera Dituntaskan | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang – Lembaga Management Aset Negara (LMAN) bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU). Perjanjian ini dilakukan untuk mengatur pembayaran pengadaan tanah yang dibayarkan lebih dulu oleh BUJT.

“Pagi ini kita dengan BPJT dan 32 BUJT akan siap menandatangani MoU sebanyak 34 perjanjian tentang pembayaran pengadaan tanah yang telah dibayarkan lebih dahulu oleh BUJT dengan Rp25,268 triliun," ujar Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Rahayu berharap, dengan dibayarkannya dana talangan, maka pembebasan lahan segera dituntaskan konstruksi bisa berjalan dan segera tuntas serta dana talangan dapat dikembalikan.



(dni)
Sumber : Okezone 


Senin, 18 Desember 2017

Diserbu Aksi Jual, IHSG Terjungkal ke 6.088 | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Pasar saham Indonesia siang ini ditutup tidak mampu mempertahankan penguatannya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini turun 30 poin atau 0,5% ke 6.088.

Sesi I ini, terdapat 183 saham menguat, 117 saham melemah dan 108 saham stagnan. Mengambil jeda, telah terjadi transaksi sebesar Rp2,85 triliun dari 7,35 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 5,32 poin atau 0,52% menjadi 1.024, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,9 poin atau 0,8% ke 729, indeks IDX30 melemah 3,1 poin atau 0,55% menjadi 561 dan indeks MNC36 terkoreksi 2,56 poin atau 0,73% ke 348.

Hampir semua sektor melemah, dengan sektor aneka industri turun paling tinggi sebesar 1,71%. Hanya sektor perkebunan yang masih mampu bergerak di zona hijau.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Tiga pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) naik Rp42 atau 9,86% ke Rp468, saham PT Hanson International Tbk (MYRX) naik Rp8 atau 72,27, dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) naik Rp28 atau 5,93 ke Rp500.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun Rp14 atau 3,76% ke Rp358, saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun Rp10 atau 2,42% ke Rp404, dan saham PT Medco Energi international Tbk (MEDC) turun Rp20 atau 2,26% ke Rp865.
(mrt)
Sumber : Okezone

Jumat, 15 Desember 2017

Dolar AS Melemah Tertekan Data Inflasi | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - Palembang - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Dolar AS melemah karena data inflasi terus menekan pasar.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga konsumen (IHK) inti naik 0,1% dalam basis disesuaikan secara musiman pada November dari bulan sebelumnya, dan naik 1,7% dari setahun sebelumnya, gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 1,8%.

Para analis mengatakan, data inflasi yang lemah mengurangi harapan investor bahwa Federal Reserve AS mungkin menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih cepat pada tahun depan.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,01% menjadi 93,418 di akhir perdagangan pada Kamis (14/12).

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1799 dari USD1,1789 dan poundsterling Inggris naik ke USD1,3441 dari USD1,3368. Dolar Australia meningkat menjadi USD0,7676 dari USD0,7624.

Dolar AS dibeli pada 112,12 yen Jepang, lebih rendah dari 112,83 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9871 franc Swiss dari 0,9865 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2732 dolar Kanada dari 1,2844 dolar Kanada.
(kmj)
Sumber : Okezone

Kamis, 14 Desember 2017

Saham MNCN Diduga Digelapkan oleh Sindikat Luar Negeri | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang - Sindikat luar negeri diduga melakukan transaksi ilegal atas penjualan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) di bursa.
Saham MNCN yang digelapkan dan dijual oleh sindikat luar negeri tersebut diduga disimpan di bank kustodian Citibank.

Karena itu, sebagai pemegang saham MNCN tersebut, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) telah melaporkan kasus ini kepada Kepolisian dan otoritas bursa.

Dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia, KPEI dan KSEI, Global Mediacom menjelaskan kronologisnya sebagai berikut:
1. Pada tanggal 22 November 2017, PT Global Mediacom Tbk menitipkan saham MNCN sejumlah 254.168.663 saham di kustodian Citibank atas rekening Nomura PB Nominees Ltd.
2. Pada tanggal 7 dan 8 Desember 2017, terjadi penjualan saham diatas melalui broker Nomura sejumlah masing-masing 7 juta dan 12 juta saham. Diduga settlement sudah terlanjur terjadi.
3. Pada tanggal 11 dan 12 Desember 2017, terjadi penjualan atas saham-saham diatas sejumlah masing-masing 11 juta saham yang settlement-nya akan terjadi hari ini, tanggal 14 Desember 2017 dan besok tanggal 15 Desember 2017.
4. Sehubungan dengan butir 3 diatas, kami mohon agar KSEI dan KPEI tidak melakukan settlement atas transaksi dimaksud. Terlampir kami sampaikan laporan polisi atas kasus diatas.
5. Pada tanggal 13 Desember 2017, juga terjadi transaksi atas saham dimaksud yang settlementnya akan terjadi tanggal 18 Desember 2017. 

Kami mohon juga dilakukan pemblokiran agar tidak dilakukan settlement.
(mrt)
Sumber : Okezone