Foto: Yen (REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo) |
Rifan Financindo - Mata uang Jepang yang juga merupakan aset safe haven, yen, melemah setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan memperpanjang tenggat waktu kenaikan bea impor terhadap China yang seharusnya dilakukan pada 1 Maret mendatang.
Dalam kicauannya di Twitter ia mengatakan kedua negara telah mencatatkan kemajuan yang substansial dalam perundingan dagang mereka.
Yen Jepang melemah 0,1% ke 110,77 yen terhadap dolar AS pada Senin (25/2/2019) pagi sementara kurs offshore yuan menguat 0,1% ke 6,6930 yuan terhadap dolar menyusul beredarnya kabar tersebut, dilansir dari Reuters.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko dan menjadi proksi bagi investasi China melompat 0,3% terhadap dolar ke posisi US$0,7149.
Di lain pihak, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia sempat menguat tipis ke posisi 96,514 ketika twit Trump diunggah sebelum turun ke 96,4840 hingga pukul 7.04 WIB.
Trump berencana untuk menunda kenaikan bea impor terhadap berbagai produk China yang awalnya direncanakan pada 1 Maret mendatang karena kedua belah pihak semakin dekat dengan kata sepakat untuk mengakhiri perang dagangnya. Namun, ia tidak menyebutkan tenggat waktu baru untuk perundingan tersebut.
"Saya senang melaporkan bahwa AS telah membuat kemajuan berarti dalam pembicaraan dagang kami dengan China terkait beberapa isu struktural penting, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang dan banyak isu lainnya," tulis Trump di akun media sosial Twitter.
"Sebagai hasil dari pembicaraan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan bea impor AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Dengan mengasumsikan kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami sedang merencanakan pertemuan tingkat tinggi bagi Presiden Xi dan saya di Mar-a-Lago untuk merampungkan perjanjian. Selamat berakhir pekan untuk AS & China!" tambahnya.
Dalam kicauannya di Twitter ia mengatakan kedua negara telah mencatatkan kemajuan yang substansial dalam perundingan dagang mereka.
Yen Jepang melemah 0,1% ke 110,77 yen terhadap dolar AS pada Senin (25/2/2019) pagi sementara kurs offshore yuan menguat 0,1% ke 6,6930 yuan terhadap dolar menyusul beredarnya kabar tersebut, dilansir dari Reuters.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko dan menjadi proksi bagi investasi China melompat 0,3% terhadap dolar ke posisi US$0,7149.
Di lain pihak, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap beberapa mata uang utama dunia sempat menguat tipis ke posisi 96,514 ketika twit Trump diunggah sebelum turun ke 96,4840 hingga pukul 7.04 WIB.
Trump berencana untuk menunda kenaikan bea impor terhadap berbagai produk China yang awalnya direncanakan pada 1 Maret mendatang karena kedua belah pihak semakin dekat dengan kata sepakat untuk mengakhiri perang dagangnya. Namun, ia tidak menyebutkan tenggat waktu baru untuk perundingan tersebut.
"Saya senang melaporkan bahwa AS telah membuat kemajuan berarti dalam pembicaraan dagang kami dengan China terkait beberapa isu struktural penting, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang dan banyak isu lainnya," tulis Trump di akun media sosial Twitter.
"Sebagai hasil dari pembicaraan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan bea impor AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Dengan mengasumsikan kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami sedang merencanakan pertemuan tingkat tinggi bagi Presiden Xi dan saya di Mar-a-Lago untuk merampungkan perjanjian. Selamat berakhir pekan untuk AS & China!" tambahnya.