Rifanfinancindo - Ayo Nabung Emas! Masih Bisa Naik •: Rifanfinancindo - Arah pergerakan harga emas dunia sedang dicermati oleh para pemodal saat pasar keuangan global sedang bergejolak.
Selasa, 03 September 2019
Senin, 02 September 2019
Rifan Financindo - Tarif Gojek Cs di Seluruh RI Naik, Begini Respons Pengguna
Foto: Ilustrasi Grab bike (Istimewa Grab Indonesia) |
Rifan Financindo - Tarif baru ojek online (ojol)
mulai berlaku penuh di seluruh wilayah RI mulai Senin (2/9/2019) hari
ini. Tarif baru ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
348 tahun 2019.
Gojek memberlakukan tarif baru di 221 kota, sedangkan Grab akan menerapkan di 224 kota. Kenaikan tarif ini ternyata tidak hanya berlaku untuk dua aplikator besar tersebut.
Gojek memberlakukan tarif baru di 221 kota, sedangkan Grab akan menerapkan di 224 kota. Kenaikan tarif ini ternyata tidak hanya berlaku untuk dua aplikator besar tersebut.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad
Yani, menegaskan, aturan itu wajib dipatuhi semua aplikator penyedia
layanan ojek online.
"Itu kita sudah sampaikan ke mereka bahwa you tarifnya harus sesuaikan dengan itu," ungkap Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Jumat (30/8/2019).
Selain Grab dan Gojek, terdapat sejumlah aplikator lain yang memang selama ini sudah berkoordinasi dengan Kemenhub. Ahmad Yani menyebut, sosialisasi mengenai tarif sudah disampaikan juga kepada aplikator Cyberjek dan Maxim.
"Saya sudah sampaikan semua. Misalnya Cyberjek bahwa ada aturan, mereka harus ikuti aturan ini. Kemudian juga Maxim," tuturnya.
Mendapat Penolakan
Penerapan tarif baru ini mendapatkan penolakan dari banyak pengguna ojol. Penolakan ini karena, tarif Gojek dan Grab dinilai akan semakin mahal.
"Saya keberatan dengan tarif yang diberlakukan sekarang, apalagi saya cukup sering mengandalkan ojol untuk bekerja. Sehari bisa habis Rp 30 ribu, gimana kalau udah naik," ujar Efrem, salah satu pengguna setia ojol di Jakarta, kepada CNBC Indonesia, Minggu (1/8/2019). Efrem bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta dengan mobilitas tinggi.
Namun, pengguna setia Gojek dan Grab lainnya menilai, tidak masalah naik jika masih tetap diberikan promo. Promo dinilai akan sangat membantu dalam menggunakan transportasi online tersebut.
"Mahal deh pasti, [tarif] sekarang aja kalau deket aja jadi mahal pasti. Tapi semoga ada diskon," ujar Nia (32) yang juga pelanggan setia Gojek dan Grab. Ia berganti-ganti menggunakan dua aplikator ride-hailing ini.
Perempuan yang tinggal di Bekasi, Peti, juga berada pada pilihan yang sulit sebagai pengguna. Pelanggan setia ojol ini mengatakan setuju dan tidak setuju dengan tarif baru ini. Setuju jika tarif promo tetap berlaku sehingga tidak terlalu memberatkan keuangan.
Penerapan tarif baru ini mendapatkan penolakan dari banyak pengguna ojol. Penolakan ini karena, tarif Gojek dan Grab dinilai akan semakin mahal.
"Saya keberatan dengan tarif yang diberlakukan sekarang, apalagi saya cukup sering mengandalkan ojol untuk bekerja. Sehari bisa habis Rp 30 ribu, gimana kalau udah naik," ujar Efrem, salah satu pengguna setia ojol di Jakarta, kepada CNBC Indonesia, Minggu (1/8/2019). Efrem bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta dengan mobilitas tinggi.
Namun, pengguna setia Gojek dan Grab lainnya menilai, tidak masalah naik jika masih tetap diberikan promo. Promo dinilai akan sangat membantu dalam menggunakan transportasi online tersebut.
"Mahal deh pasti, [tarif] sekarang aja kalau deket aja jadi mahal pasti. Tapi semoga ada diskon," ujar Nia (32) yang juga pelanggan setia Gojek dan Grab. Ia berganti-ganti menggunakan dua aplikator ride-hailing ini.
Perempuan yang tinggal di Bekasi, Peti, juga berada pada pilihan yang sulit sebagai pengguna. Pelanggan setia ojol ini mengatakan setuju dan tidak setuju dengan tarif baru ini. Setuju jika tarif promo tetap berlaku sehingga tidak terlalu memberatkan keuangan.
Tak ada Lagi Tarif Murah Gojek & Grab
"Saya 50:50, selama promo ojol masih banyak saya agak terbantu dengan naiknya tarif. Contohnya selama tarif jarak terdekat dari stasiun Cawang ke Mampang sekarang Rp 10 ribu, dengan adanya promo Grab saya mengeluarkan ongkos Rp 4 ribu sekali jalan," jelas Peti, yang bekerja di salah satu perusahaan di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan ini.
Namun, jika tarif promo dihilangkan maka ia memilih untuk menggunakan moda transportasi lain.
"Tapi kalau promo juga dihilangkan mungkin akan beralih ke tTransjakarta atau bawa kendaraan pribadi yang akan semakin menambah polusi," tambahnya.
Sementara itu, pelanggan setia ojol lainnya mengatakan tidak masalah dengan adanya tarif baru. Meski tarif naik, ia menilai tidak akan signifikan sehingga tidak terlalu menguras kantong.
"Harga naik tapi enggak signifikan, dan masih wajar dibanding dengan ojek pangkalan yang mematok harga sembarangan. Saya rasa tidak terlalu berpengaruh mengingat terbantunya masyarakat oleh ojol," kata Randu Hedi Pradipta (26), seorang pekerja swasta.
Skema Tarif
Sebagai informasi, dalam keputusan tarif baru ini, ada dua komponen penyusun tarif ojek online. Pertama, biaya langsung yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan biaya tidak langsung yang ditetapkan aplikator dengan besaran maksimal 20% dari total biaya langsung.
Sebelumnya, sudah dilakukan uji coba tarif baru ini sejak 1 Mei 2019. Uji coba ini dilakukan di 8 kota di Indonesia. Selanjutnya, pelaksanaannya dilakukan bertahap dan dipastikan akan mulai berlaku esok hari.
Kemenhub menyusun tarif langsung berdasarkan zonasi:
Dua aplikator besar mendukung kenaikan tarif ini. Senior VP Public Policy and Government Relations Gojek, Panji Ruky bahkan menyampaikan apresiasi atas penerapan ini.
"Kami senantiasa mendukung upaya pemerintah untuk mengedepankan layanan ojol, menyejeterahkan mitra pemgemudi, dan perbaiki layanan," ungkapnya.
Dia berharap ojol tetap menjadi prioritas perhatian pemerintah. Di sisi lain, dia memastikan tarif ojol tidak akan melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Senada, Head of Strategy & Planning Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy juga mendukung penerapan menyeluruh ini. Grab bahkan punya persiapan khusus untuk realisasi aturan.
"Disiapkan alogoritma juga supaya sesuai dengan KM 348/2019. Survey ke mitra pengemudi juga sangat positif, baik buat pendapatan mereka. Semoga bisa buat mitra pengemudi dan pengguna lebih sejahtera," tandasnya. (hps/hps)
Sebagai informasi, dalam keputusan tarif baru ini, ada dua komponen penyusun tarif ojek online. Pertama, biaya langsung yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan biaya tidak langsung yang ditetapkan aplikator dengan besaran maksimal 20% dari total biaya langsung.
Sebelumnya, sudah dilakukan uji coba tarif baru ini sejak 1 Mei 2019. Uji coba ini dilakukan di 8 kota di Indonesia. Selanjutnya, pelaksanaannya dilakukan bertahap dan dipastikan akan mulai berlaku esok hari.
Kemenhub menyusun tarif langsung berdasarkan zonasi:
- Zona I (Sumatera, Jawa, Bali kecuali Jabodetabek): Rp 1.850-2.300 per km dengan biaya minimal Rp 7.000-10.000
- Zona II (Jabodetabek): Rp 2.000-2.500 per km dengan biaya minimal Rp 8.000-10.000
- Zona III (Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, dan lainnya): Rp 2.100-2.600 dengan biaya minimal Rp 7.000-10.000.
Dua aplikator besar mendukung kenaikan tarif ini. Senior VP Public Policy and Government Relations Gojek, Panji Ruky bahkan menyampaikan apresiasi atas penerapan ini.
"Kami senantiasa mendukung upaya pemerintah untuk mengedepankan layanan ojol, menyejeterahkan mitra pemgemudi, dan perbaiki layanan," ungkapnya.
Dia berharap ojol tetap menjadi prioritas perhatian pemerintah. Di sisi lain, dia memastikan tarif ojol tidak akan melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Senada, Head of Strategy & Planning Public Affairs Grab Indonesia, Tirza R. Munusamy juga mendukung penerapan menyeluruh ini. Grab bahkan punya persiapan khusus untuk realisasi aturan.
"Disiapkan alogoritma juga supaya sesuai dengan KM 348/2019. Survey ke mitra pengemudi juga sangat positif, baik buat pendapatan mereka. Semoga bisa buat mitra pengemudi dan pengguna lebih sejahtera," tandasnya. (hps/hps)
Rifan Financindo - Trump Pastikan Negosiasi September Tetap Jalan
Rifan Financindo - Trump Pastikan Negosiasi September Tetap Jalan: Rifan Financindo - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakinkan bahwa pembicaraan perdagangan dengan Beijing masih sesuai rencana
Jumat, 30 Agustus 2019
PT Rifan Financindo - China Berniat Damai Dengan AS, Yen "Gak" Seksi Lagi
Foto: Mata Uang Yen. (REUTERS/Yuriko Nakao/Files) |
PT Rifan Financindo - Mata uang yen Jepang kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat
(AS) pada perdagangan Kamis (29/8/19) kemarin. Munculnya harapan akan
adanya pertemuan AS-China membuat permintaan akan aset aman atau safe haven seperti yen berkurang.
Pada pagi ini, Jumat (30/8/19) pukul 7:08 WIB, yen diperdagangkan di
level 106,51/US$ atau stagnan dibandingkan penutupan perdagangan Kamis
di pasar spot, melansir data Refinitiv. Pada Kamis kemarin, yen melemah 0,37%.
Mengutip Reuters, Kementerian Perdagangan China
mengungkapkan saat ini Beijing dan Washington sedang membahas pertemuan
tatap muka dalam waktu dekat.
Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menyatakan
kedua pihak harus menciptakan suasana yang kondusif jika ingin meraih
hasil positif dalam perundingan tersebut. China sendiri, katanya, terus
berusaha menghindari eskalasi dan bersedia untuk menyelesaikan
perselisihan secara tenang.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.
"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.
Kabar tersebut disambut baik oleh pelaku pasar, walaupun damai dagang
sepertinya masih jauh akan terjadi, tetapi setidaknya China tidak lagi
berniat membalas kenaikan tarif impor AS, dan perang dagang tidak lagi
tereskalasi.
Sejak awal bulan Agustus pelaku pasar dibuat cemas dengan eskalasi
perang dagang AS-China. Hal tersebut bermula dari AS yang mengenakan
tarif baru impor produk dari China. Total nilai produk yang akan
dikenakan tarif impor sebesar US$ 300 miliar.
China kemudian membalas kebijakan AS dengan mendevaluasi nilai tukar
yuan hingga ke level terendah lebih dari satu dekade terhadap dolar AS.
Kebijakan tersebut membuat pelaku pasar cemas perang dagang akan juga
mengarah ke perang mata uang.
China ditengarai sengaja mendevaluasi mata uangnya untuk mendapat
keunggulan kompetitif di perdagangan international. Produk China menjadi
lebih murah, sehingga efek tarif impor tinggi dari AS bisa
diminimalisir.
Sikap AS kemudian melunak, dan menunda kenaikan tarif sebagian produk China, bahkan ada yang dibatalkan.
Tetapi secara tiba-tiba pada Jumat (23/8/19) lalu, China menaikkan
tarif impor untuk produk AS. Pemerintah China akan menaikkan tarif
impor mulai dari 5% sampai 10% terhadap produk-produk dari Paman Sam
senilai US$ 75 miliar, dan mulai berlaku pada 1 September dan 15
Desember.
Tidak hanya itu, China kembali mengenakan tarif sebesar 25% terhadap mobil dari AS yang akan masuk ke China, dan untuk suku cadangnya akan dikenakan tarif sebesar 5%. Kebijakan ini sebelumnya dihentikan pada bulan April lalu, dan kini akan diberlakukan lagi mulai 15 Desember.
Tidak hanya itu, China kembali mengenakan tarif sebesar 25% terhadap mobil dari AS yang akan masuk ke China, dan untuk suku cadangnya akan dikenakan tarif sebesar 5%. Kebijakan ini sebelumnya dihentikan pada bulan April lalu, dan kini akan diberlakukan lagi mulai 15 Desember.
Kejutan dari China tersebut membuat Presiden Trump geram. Tidak
berselang lama ia mengumumkan melalui Twitter bahwa Negeri Paman Sam
akan menaikan bea masuk dari 25% menjadi 30% bagi impor produk China
senilai US$ 250 miliar. Selain itu, Trump juga akan mengeksekusi bea
masuk baru bagi importasi produk-produk China senilai US$ 300 miliar
dengan tarif 15%.
"Mulai 1 Oktober, impor produk China senilai US$ 250 miliar yang saat ini dikenai tarif 25% akan naik menjadi 30%. Sebagai tambahan, impor baru senilai US$ 300 miliar yang awalnya dikenakan tarif 10% dinaikkan menjadi 15% berlaku 1 September. Terima kasih atas perhatiannya!" demikian cuit Trump.
"Mulai 1 Oktober, impor produk China senilai US$ 250 miliar yang saat ini dikenai tarif 25% akan naik menjadi 30%. Sebagai tambahan, impor baru senilai US$ 300 miliar yang awalnya dikenakan tarif 10% dinaikkan menjadi 15% berlaku 1 September. Terima kasih atas perhatiannya!" demikian cuit Trump.
Hubungan kedua negara pun memanas sejak saat itu yang membuat pelaku
pasar cemas, dan baru mereda Kamis kemarin setelah China mengungkapkan
sedang membahas pertemuan dengan AS.(pap)
Sumber : CNBC
Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
Rifanfinancindo
PT Rifan Financindo - Harga Emas Drop Nyaris 1% •
PT Rifan Financindo - Harga Emas Drop Nyaris 1% •: PT Rifan Financindo - Harga emas dunia terkoreksi lumayan tajam pada perdagangan pagi ini. Namun harga emas masih bertahan di kisaran US$ 1.500/troy ons.
Langganan:
Postingan (Atom)