Senin, 12 Juli 2021

Rekor Tinggi Sebulan, Harga Emas Antam Naik Lagi Pekan Ini?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

PT Rifan FinancindoHarga emas Antam sepanjang pekan lalu mencetak kenaikan cukup tajam hingga mencapai level tertinggi dalam 1 bulan terakhir. Di pekan ini, emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berpeluang naik kembali, mengingat harga emas dunia diramal akan melesat.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com Senin ini (12/7), emas Antam dengan berat 1 gram dijual Rp 950.000/batang, stagnan dibandingkan harga Sabtu lalu. Posisi tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Juni lalu, dan sepanjang pekan lalu menguat 0,85%.

Emas Antam dengan berat 100 gram juga stagnan di Rp 89.212.000/batang atau Rp 892.120/gram. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 525,000 527,000 529,000
1 gr 950,000 954,000 958,000
2 gr 1,840,000 1,848,000 1,856,000
3 gr 2,735,000 2,747,000 2,759,000
5 gr 4,525,000 4,545,000 4,565,000
10 gr 8,995,000 9,035,000 9,075,000
25 gr 22,362,000 22,462,000 22,563,000
50 gr 44,645,000 44,845,000 45,046,000
100 gr 89,212,000 89,613,000 90,014,000
250 gr 222,765,000 223,767,000 224,769,000
500 gr 445,320,000 447,323,000 449,327,000
1000 gr 890,600,000 894,607,000 898,615,000

Emas saat ini perlahan mulai jadi primadona lagi sebab pelaku pasar mulai was-was perekonomian global akan kembali merosot akibat serangan baru virus corona. Selain itu, yield obligasi (Treasury) AS sedang dalam tren menurun.


Treasury dan emas sama-sama dianggap aset aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil, hanya mengandalkan capital gain. Sehingga ketika yield Terasury naik, emas menjadi tak menarik, tetapi ketika yield tersebut turun emas mulai dilirik.

Apalagi ketika yield lebih rendah ketimbang inflasi di AS, maka riil return yang diperoleh menjadi negatif. Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, semakin tinggi inflasi, maka permintaan emas berpotensi meningkat.

Hal tersebut membuat emas saat ini kembali menarik pelaku pasar. Hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco juga menunjukkan di pekan ini emas dunia akan kembali menguat, yang tentunya bisa mengerek emas Antam.

Dari 16 analis Wall Street yang disurvei, sebanyak 12 orang atau 75% memberikan proyeksi bullish (tren naik), 2 orang memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dari 902 partisipan, sebanyak 61% memberikan proyeksi bullish, 20% bearish, dan sisanya netral.

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan ia masih tetap bullish terhadap emas dalam jangka pendek. Tetapi, akan mengalami naik turun sebab para trader sudah mulai mengambil libur musim panas.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 09 Juli 2021

Top! Emas Antam Naik Lagi, Dekati Level Tertinggi 1 Bulan

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas Antam mencatat kenaikan 3 hari beruntun pada perdagangan Jumat (9/7/2021). Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini berada di dekat level tertinggi dalam satu bulan terakhir.

Berdasarkan data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram naik 0,21% ke Rp 947.000/batang. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 13 Juni lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, yang biasa dijadikan acuan yakni satuan 100 gram hari ini naik 0,23% ke Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram.

Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,5 524,5 526,5
1 gr 945 949 953
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Meski kemarin harga emas dunia melemah tipis 0,05% ke US$ 1.802,55/troy ons, harga emas Antam tetapi naik pada hari ini. Sebabnya, nilai tukar rupiah yang melemah cukup tajam 0,28% kemarin.

Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, saat rupiah melemah maka harganya akan lebih mahal ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda.

Apalagi, harga emas dunia sebelum melemah tipis kemarin sudah membukukan penguatan 6 hari beruntun, sementara emas Antam baru ikut naik sejak Rabu lalu.

Status emas sebagai aset aman (safe haven) saat ini kembali membuatnya menarik. Sebab, pelaku pasar mulai cemas akan risiko perekonomian global yang kembali merosot akibat penyebaran terbaru virus corona.

Kecemasan tersebut membuat pelaku pasar memborong aset safe haven, khususnya obligasi (Treasury) AS. Treasury menjadi favorit karena masih memberikan imbal hasil (yield), tetapi ketika banyak diborong pelaku pasar maka yield-nya akan menurun. Saat yield yang diberikan lebih rendah ketimbang inflasi di AS, maka emas akan diuntungkan.

Apalagi, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Sehingga outlook emas kembali bersinar.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Kamis, 08 Juli 2021

Akhirnya Ikuti Emas Dunia, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)

PT RifanSetelah naik tipis Rabu kemarin, harga emas Antam kembali menanjak pada perdagangan Kamis (8/7/2021), bahkan cukup signifikan. Dalam 2 hari terakhir, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. (ANTM) ini akhirnya mengikuti harga emas dunia.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat/ukuran 1 gram dijual Rp 945.000/batang, naik Rp 5.000 atau 0,53% dibandingkan harga kemarin. PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami kenaikan RP 5.000/gram.

Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 88.712.000/batang atau Rp 887.120/gram.

Tetapi harga tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 522,5 524,500 526,500
1 gr 945,000 949,000 953,000
2 gr 1,830,000 1,838,000 1,846,000
3 gr 2,720,000 2,732,000 2,744,000
5 gr 4,500,000 4,520,000 4,540,000
10 gr 8,945,000 8,985,000 9,025,000
25 gr 22,237,000 22,337,000 22,437,000
50 gr 44,395,000 44,594,000 44,794,000
100 gr 88,712,000 89,111,000 89,510,000
250 gr 221,515,000 222,511,000 223,508,000
500 gr 442,820,000 444,812,000 446,805,000
1000 gr 885,600,000 889,585,000 893,570,000

Harga emas Antam baru naik dalam kemarin dan hari ini, sementara emas dunia sudah 6 hari berturut-turut. Kemarin, harga emas dunia kemarin menguat 0,37% ke US$ 1.803,40/troy ons. Jebloknya yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat menjadi pemicu kenaikan emas dunia.

Treasury dan emas merupakan aset yang dianggap aman (safe haven). Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dampaknya, ketika yield Treasury naik maka emas menjadi tak menarik, dan sebaliknya ketika yield turun emas akan menjadi buruan. Apalagi, jika inflasi sedang tinggi. 

Yield Treasury tenor 10 tahun kini berada di 1,322%, level terendah sejak pertengahan Februari. Yield yang rendah, tetapi dengan inflasi yang tinggi di AS tentunya membuat riil return menjadi negatif, yang membuat obligasi AS menjadi kurang menarik.

Di sisi lain, emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, logam mulia ini menjadi target investasi.

Apalagi, dalam rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) menunjukkan tidak akan terburu-buru melakukan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE). Artinya, tapering kemungkinan besar tidak dilakukan di tahun ini.

Mayoritas komite pembuat kebijakan moneter (FOMC) sepakat perekonomian harus menunjukkan "kemajuan substansial lebih jauh" sebelum The Fed mulai mengetatkan kebijakan moneter.

Hal tersebut menguntungkan bagi emas, dan justru membuat yield Treasury makin turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Rabu, 07 Juli 2021

Lumayan, Harga Emas Antam Naik Seceng Nih

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo - Harga Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk naik tipis pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini mengikuti perkembangan harga emas dunia.

Pada Rabu (7/7/2021), harga Logam Mulia berada di Rp 940.000/gram. Naik Rp 1.000 dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Harga Logam Mulia dipengaruhi oleh harga emas dunia. Di pasar spot, harga emas dunia berada d US$ 1.97,53/troy ons, naik tipis 0,05%. Kemarin, harga naik 0,28%.

Kemungkinan investor melakukan aksi borong terhadap emas karena harganya sudah 'murah'. Dalam sebulan terakhir, harga emas dunia anjlok lebih dari 5%.

Kebijakan Moneter Masih Akan Longgar

Selain itu, pelaku pasar masih meyakini bahwa kebijakan moneter di berbagai negara, khususnya Amerika Serikat (AS), tetap akan longgar. Ini karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) menyisakan luka yang teramat dalam sehingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk memulihkannya.

"Apa yang kita lihat akhir-akhir ini adalah bank sentral menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga acuan dengan tergesa-gesa. Investor menyadari bahwa kebijakan moneter akan tetap longgar, dan ini membantu menstabilkan harga emas," kata Fawad Razaqzada, Analis di ThinkMarket, seperti dikutip dari Reuters.

Saat kebijakan moneter tetap longgar, terutama di AS, maka mata uang dolar AS kemungkinan sulit menguat. Sebab pasokan dolar AS akan melimpah.

Berdasarkan survei Reuters terhadap 70 analis valas pada 28 Juni-1 Juli 2021, pelaku pasar memperkirakan dalam jangka pendek dolar AS boleh saja menjalani tren bullish. Namun dalam jangka panjang, tren itu akan mereda. Sebagian besar responden memperkirakan dolar AS akan melemah dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.

"Kami memperkirakan dolar AS akan menguat dalam bebera bulan ke depan. Namun dalam horison jangka panjang, kami memperkirakan tren ini memudar," kata David Adams, Head of G10 FX Strategist di Morgan Stanley, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 06 Juli 2021

"Sang Raja" Dolar AS Masih Lesu, Rupiah Bisa ke Rp 14.400/US$

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan FinancindoRupiah sukses menghentikan pelemahan 5 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Senin kemarin. Tidak hanya itu, rupiah juga menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia dengan penguatan 0,37% di Rp 14.476/US$. 

Ruang untuk kembali menguat masih terbuka untuk rupiah pada perdagangan Selasa (6/7/2021), sebab dolar AS masih mengalami tekanan. Setelah merosot 0,4% pada perdagangan Jumat lalu, indeks dolar AS masih turun tipis 0,02% ke 92,212 kemarin.

Meredupnya ekspektasi tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed) masih membuat "sang raja" mata uang lesu. Rilis data tenaga kerja pada Jumat pekan lalu dinilai oleh pelaku pasar belum cukup bagi The Fed untuk merubah proyeksi tapering dari tahun depan menjadi semester II 2021.

Analis Westpac, Imre Spesizer juga menyatakan para investor dolar AS kini harus menunggu hingga pertemuan tahunan Jackson Hole di bulan Agustus mendatang untuk melihat kembali peluang tapering dilakukan di tahun ini.

"Rilis data tenaga kerja kemungkinan membuat The Fed tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat. Saya pikir pasar melihat kemungkinan mendapat sinyal tapering di pertemuan Jackson Hole bulan Agustus," katanya sebagaimana dilansir CNBC International Senin (5/7/2021).

Jackson Hole merupakan acara tahunan yang mempertemukan bank sentral di seluruh dunia, begitu juga menteri keuangan, akademisi hingga praktisi dunia finansial. Sehingga pertemuan tersebut selalu dinanti-nanti oleh pelaku pasar.

Secara teknikal, potensi berlanjutnya penguatan rupiah masih terbuka lebar melihat indikator stochastic pada grafik harian mulai masuk ke wilayah overbought.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya rupiah memiliki tenaga yang cukup besar untuk menguat.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian 
Foto: Refinitiv

Apalagi pada pekan lalu muncul pola-pola yang berpeluang membuat rupiah menguat bermunculan.

Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola gravestone doji. Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyak reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Efeknya baru terlihat di awal pekan ini, dan bisa berlanjut lagi selama bertahan di bawah level psikologis RP 14.500/US$. Target penguatan rupiah ke kisatan Rp 14.450/US$ hingga Rp 14.430/US$. Jika mampu melewati level tersebut, rupiah berpotensi menguat ke Rp 14.400/US$. 

Sementara jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.550/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan