Mata uang Asia bergerak dalam rentang yang sempit pada hari Senin, sementara dolar AS stabil setelah mengalami kerugian baru-baru ini. Para pedagang menanti lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan Federal Reserve dan inflasi AS.
Dolar Australia menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik, naik menjelang pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA), di mana bank sentral diperkirakan akan mengambil sikap hawkish.
Perdagangan regional cenderung sepi karena libur pasar di Jepang. Namun, yen Jepang melemah, mundur lebih jauh dari puncaknya selama sembilan bulan yang dicapai minggu lalu. Pasangan USDJPY naik 0,3% menjadi 144,32 yen.
Namun, di luar yen, sebagian besar mata uang Asia mencatatkan beberapa keuntungan dari minggu lalu, setelah pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh The Fed.
Dolar Australia Menguat, RBA Menjadi Sorotan
Pasangan AUDUSD naik 0,3% menjelang sinyal hawkish dari RBA yang akan diumumkan pada hari Selasa.
Ekspektasi Sikap Hawkish dari RBA
Bank sentral Australia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap. Namun, inflasi yang tetap tinggi serta kekuatan pasar tenaga kerja baru-baru ini diperkirakan akan mendorong sikap hawkish dari RBA.
RBA juga diperkirakan akan mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sebuah skenario yang menguntungkan bagi dolar Australia. Saat ini, mata uang tersebut diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Dolar AS Stabil, Menunggu Petunjuk dari The Fed dan Inflasi
Indeks dolar dan kontrak berjangka indeks dolar keduanya naik sedikit dalam perdagangan Asia, stabil setelah mencatat kerugian minggu lalu.
Kebijakan Federal Reserve dan Dampaknya pada Dolar
The Fed telah memangkas suku bunga dan memulai siklus pelonggaran yang dapat membuat suku bunga turun sebanyak 125 basis poin tahun ini. Namun, kerugian dolar secara keseluruhan tetap terbatas, mengingat bahwa The Fed mengisyaratkan bahwa suku bunga netral akan lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Lebih banyak petunjuk dari bank sentral AS akan datang minggu ini, dengan beberapa pejabat The Fed, terutama Ketua Jerome Powell, dijadwalkan berbicara dalam beberapa hari mendatang.
Data indeks harga PCE – tolok ukur inflasi pilihan The Fed – juga akan dirilis pada hari Jumat. Data ini kemungkinan besar akan memberikan sinyal lebih lanjut mengenai rencana pemotongan suku bunga oleh The Fed.
Mata Uang Asia Bergerak Stabil
Sebagian besar mata uang Asia bergerak dalam rentang yang datar hingga rendah.
Yuan China melemah sedikit setelah People’s Bank of China memangkas suku bunga repo 14-hari untuk melonggarkan kondisi moneter lebih lanjut dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Won Korea Selatan naik 0,3%, sementara dolar Singapura menguat 0,2%.
Rupee India naik 0,1%, meskipun masih berada jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai baru-baru ini.
Dengan kondisi pasar yang tenang dan pelaku pasar yang menunggu perkembangan dari The Fed, pergerakan mata uang Asia cenderung stabil. Kekuatan dolar Australia serta ekspektasi kebijakan dari bank sentral global menjadi fokus utama dalam beberapa hari mendatang.