Jumat, 23 Desember 2016

Harga Emas Turun Tertekan Data Ekonomi AS | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan data produk domestik bruto (PDB) AS dan dolar AS yang lebih kuat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun USD2,5 atau 0,22% menjadi USD1.130,70 per ounce.

Sebuah laporan PDB AS yang lebih baik dari perkiraan dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Kamis, menunjukkan PDB riil tumbuh sebesar 3,5% selama kuartal ketiga 2016.

Analis mencatat bahwa angka ini berada di atas perkiraan, dengan ekspor pertanian di atas normal. Laporan ini memberikan tekanan pada logam mulia karena investor mengambil data ini sebagai tanda positif jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi AS.

Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks dolar AS naik 0,11% menjadi 103,11 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Namun, logam mulia dicegah dari kejatuhan lebih lanjut karena Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pengangguran mingguan pada Kamis yang menunjukkan klaim pengangguran lebih buruk dari perkiraan.

Klaim awal naik 21.000 menjadi 275.000 pada minggu yang berakhir 17 Desember. Analis mencatat bahwa angka-angka dalam laporan ini sebagian besar tak terduga oleh pasar, seperti data tenaga kerja AS.
Sebuah laporan yang dirilis pada Kamis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan barang tahan lama sesuai harapan, jatuh 4,6% selama November.

Analis mencatat penguatan luas dalam pesawat pertahanan dan peralatan komunikasi, yang mendorong angka utama. Logam mulia kemungkinan diletakkan sedikit di bawah tekanan dari laporan ini.

Perak untuk pengiriman Maret turun 10,8 sen, atau 0,68% menjadi ditutup pada USD15,871 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD7,0 atau 0,77% menjadi ditutup pada USD907,40 per ounce.
(dni)
Sumber : Okezone

Kamis, 22 Desember 2016

Ekspansi Luar Negeri Amankan Pasokan Minyak Pertamina | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG – PT Pertamina (Persero) makin agresif melakukan ekspansi untuk mendapat ladang-ladang minyak di luar negeri sebagai upaya mengamankan pasokan bagi kebutuhan kilang-kilang perseroan di masa datang.
Selain dua proyek pembangunan kilang baru, yakni kilang Tuban dan Bontang, Pertamina juga menggarap proyek revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) empat kilang, Balikpapan, Cilacap, Balongan dan Dumai. Proyek kilang yang membutuhkan investasi hingga USD36,79 miliar ditargetkan tuntas pada 2023.
Setelah tuntasnya proyek-proyek kilang, kebutuhan minyak mentah Pertamina akan meningkat signifikan seiring bertambahnya kapasitas kilang. Untuk dua kilang baru saja, Pertamina akan memiliki kapasitas produksi 600 ribu barel per hari (bph). Selain itu ada tambahan 415 ribu barel per hari (bph) untuk kilang-kilang yang telah direvitalisasi.
Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina untuk memastikan pasokan minyak mentah untuk kilang adalah ekspansi pengelolaan ladang migas di luar negeri. Saat ini Pertamina fokus untuk bisa mendapat hak pengelolaan dua ladang minyak dan gas, Ab-Teymoura dan Mansouri di Iran.
Perseroan menargetkan awal tahun depan sudah ada tindak lanjut terkait rencana tersebut. "Februari kami masukkan proposal, kemudian yang diminta mereka adalah Pertamina harus bisa menunjukkan kemampuan technical, dan finansialnya menarik," kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Jika proposal diterima Pertamina menargetkan bisa menjadi operator di dua blok yang memiliki jumlah total cadangan sekitar 3 miliar barel tersebut. Skema kerja sama yang diusung nantinya berupa service contract sehingga Pertamina akan mendapatkan bagian dari minyak dan gas yang diproduksi.
"Kami bisa dapat entitlement-nya. Seperti di Irak juga kan service contract, per barel dapatnya sekian," ungkap Syamsu.
Dirgo Purbo, pengamat ketahanan energi dan staf pengajar geoekonomi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), mengatakan biaya pembangunan kilang tidak bisa diliat hanya satu aspek saja fisik, tapi juga harus memasukan biaya sumber ladang minyaknya.
"Artinya membangun kilang harus mendapat guarantee supply minyak minimal delapan tahun," katanya di Jakarta.
Menurut Dirgo, Pertamina harus memiliki tim intelijen petroleum untuk mencari sumber minyak yang dapat memasok minyak mentah minimal delapan tahun dengan kapasitas volume yang konstan.
Arab Saudi dan Iran, lanjut dia, merupakan dua negara yang masih bisa diajak kerja sama untuk mendapatkan alokasi impor minyak guna memenuhi kebutuhan kilang jangka panjang. "Persoalan yang mendasar itu harus dapat jaminan pasokan terlebih dahulu. Jadi nanti mendapatkan minyaknya tidak berdasarkan spot charter basis, tapi jaminan pasokan jangka panjang. Kalau ini sudah ada saya rasa tidak ada lagi resistensi," tandasnya.
(dni)
Sumber : Okezone

Rabu, 21 Desember 2016

Wall Street Menguat, Dow Jones Nyaris Tembus 20.000 | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Saham-saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat, dengan indeks Dow Jones mendekati 20.000, tingkat tidak pernah tercapai sebelumnya. Reli masih terjadi didorong oleh optimisme tentang kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.

Indeks Nasdaq dan Dow Jones industrial average telah mencapai rekor tertinggi harian mereka, dengan indeks blue-chip hanya kurang 37 poin dari level bersejarah mereka. Saham Goldman Sachs (GS.N), yang naik 1,8%, memberikan dorongan terbesar untuk Dow.

Pasar saham AS telah menguat sejak pemilihan presiden 8 November, dengan indeks Dow Jones naik 9% dan indeks S&P 500 naik lebih dari 6% karena adanya Donald Trump untuk melakukan deregulasi dan pembangunan infrastruktur yang diperkirakan akan mendorong pengeluaran.

Indeks Dow Jones industrial average naik 0,4% menjadi 19.962,94 dan indeks S&P 500 naik 0,27% menjadi 2.268,66 adapun indeks Nasdaq Composite berhasil menguat 0,38% menjadi 5.477,91.

Beberapa investor percaya saham telah menjadi mahal. Pasalnya, indeks The S&P 500 diperdagangkan pada sekira 17 kali laba, dengan kenaikan di atas-rata. Jika berhasil mencapai 20.000, Dow Jones telah membuat tonggak sejarah di Wall Street dan beberapa investor percaya sinyal rally baru-baru ini dapat terus berlanjut. 
(mrt)
Sumber : Okezone

Selasa, 20 Desember 2016

Rupiah Rp13.392, Bergerak Mixed di Awal Perdagangan | Rifan Financindo

Rifan Financindo - PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini dibuka bergerak dua arah dengan minim pergerakan. Tercatat, Rupiah masih di level Rp13.392-an per USD

Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (20/12/2016), Rupiah pada perdagangan Spot Exchange Rate di pasar Asia melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.392. Adapun pergerakan harian Rupiah berada di level Rp13.382-Rp13.393 per USD.

Sementara itu, Yahoofinance mencatat, Rupiah menguat 20 poin atau 0,15% ke level Rp13.358 per USD. Dalam kurs Yahoofinance, Rupiah bergerak dalam kisaran Rp13.350 per USD hingga Rp13.390 per USD.
Sebelumnya, kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), didodorong pernyataan positif Federal Reserve tentang pasar tenaga kerja di negara itu.

Yellen mengatakan dalam pidato publiknya pada Senin bahwa "setelah bertahun-tahun pemulihan ekonomi yang lambat, Anda memasuki pasar kerja terkuat dalam hampir satu dekade," menambahkan bahwa ada juga indikasi bahwa pertumbuhan upah sedang meningkat.

Pernyataannya datang seminggu setelah bank sentral AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini.
(dni)
Sumber : Okezone

Senin, 19 Desember 2016

Awal Pekan, Harga Emas Antam Dibanderol Rp596 Ribu | Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam) hari ini naik Rp4.000 per gram menjadi Rp596.000 dari harga sebelumnya Rp592.000.
Melansir Logammulia, Senin (19/12/2016), untuk harga beli kembali (buy back) mengalami kenaikan Rp5.000 ke Rp489.000 per gram. Sementara harga emas 2 gram dibanderol Rp1.152.000 atau Rp596.000 per gram. Emas ukuran 2,5 gram dijual Rp1.430.000 per bar, dengan harga per gram Rp576.000.

Emas 3 gram dihargai Rp1.710.000 per bar, dengan harga per gram Rp570.000. Harga emas ukuran 4 gram dijual Rp2.268.000 per bar, dengan harga per gram Rp567.000. Emas 5 gram dibanderol Rp2.835.000 per bar atau Rp567.000 per gram. Emas 10 gram dijual Rp5.595.000 per bar atau Rp559.000 per gram.
Untuk emas 25 gram dijual Rp13.850.000 atau Rp554.000 per gram. Emas 50 gram Rp27.350.000 per bar atau Rp551.000 per gram. Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp54.925.000 per bar atau Rp549.250 per gram.
Emas 250 gram Rp136.925.000 atau Rp547.700 per gram. Emas ukuran 500 gram dijual Rp273.475.000 atau Rp546.950 per gram.
Sementara itu, harga emas bercorak batik 10 gram dibanderol Rp6.045.000 dengan harga per gram Rp604.500. Kemudian ukuran 20 gram, dijual Rp11.670.000 dengan harga per gram Rp583.500.
(dni)
Sumber : Okezone