Jumat, 07 Desember 2018

Strategi Sri Mulyani Bawa RI Keluar dari Middle Income Trap | Rifan Financindo

Foto: Ari Saputra
Rifan Financindo - Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan memiliki strategi khusus agar Indonesia keluar dari jebakan middle income.

Middle income trap merupakan sebuah istilah untuk negara yang masyarakatnya terjebak di pendapatan menengah. Indonesia saat ini disebut sebagai negara yang masuk dalam kategori tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Indonesia masih berada di kategori middle income karena pendapatan per kapitanya masih di kisaran 5.000-15.000 dolar Amerika Serikat (AS). Negara yang masuk kategori ini akan sulit keluar dari perangkap middle income.
 
Menurut Sri Mulyani, ada 4 langkah utama yang bisa membawa RI keluar dari jebakan middle income.

"Hanya sedikit di dunia yang terhindar (dari middle income trap). Rangenya US$ 5.000 dolar per kapita hingga lebih dari US$ 15.000 dolar per kapita. Kuncinya ada empat (untuk keluar)," ujarnya di Novotel Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).

Pertama fokus kepada peningkatan kualitas SDM. Mulai dari meningkatkan kualitas pendidikan, keahlian hingga kesehatan penduduk.

"Gimana caranya kembangkan program pendidikan dan pelatihan sesuai kebutuhan dan bisa cetak masyarakat yang sehat dan produktif," jelas dia.

Kedua, pembangunan infrastruktur, dengan tujuan untuk bisa meningkatkan daya saing dan produktivitas. Sri Muyani menjelaskan, pembangunan harus dilakukan untuk pembangunan ekonomi jangka panjang.

"Indonesia ini adalah negara kepulauan, maka ini pembangunan infrastruktur menjadi penting," kata dia.
 
Ketiga membenahi birokrasi menjadi lebih fleksibel namun tetap ketat mengawasi segala penyelewengan yang mungkin dilakukan.

Ia juga menjelaskan, Indonesia perlu belajar dari beberapa negara yang berhasil keluar dari middle income seperti Hong Kong, Singapura, Taiwan, Israel, Jepang, dan Korea Selatan.
Negara-negara ini memiliki instansi yang birokrasinya yang teratur dan bersih.

"Mereka itu selalu negara yang kualitas institusi public dan swastanya bagus, reformasi birokrasi itu penting," kata dia.

Terakhir, transparansi kebijakan dan membuka diri pada kolaborasi dengan negara lain.

"Negara terbuka itu disiplin. Tidak ada negara tertutup yang bisa lewat atau keluar dari middle income," tutur dia. (dna/dna)
 

Kamis, 06 Desember 2018

Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Melemah ke 6.093 | PT Rifan Financindo

Foto: Ari Saputra
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak negatif pada pembukaan perdagangan pagi ini. Membuka perdagangan pagi ini, IHSG berada di 6.093. Akankah IHSG meninggalkan level 6.000?

Bersamaan dengan pelemahan IHSG pagi ini, rupiah juga tampak lesu di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) yang pagi ini berada di Rp 14.479.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 38,131 poin (0,62%) ke 6.092,007. Indeks LQ45 turun 9,510 (0,97%) ke 969,942.

Membuka perdagangan, Kamis (6/12/2018), IHSG melanjutkan pelemahan 39,307 (0,64%) ke 6.093,813. Indeks LQ45 juga melemah 8,762 poin (0,89%) ke 970,690.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih melemah 25,946 poin (0,42%) ke 6.107,147. Indeks LQ45 juga masih turun 4,525 poin (0,46%) ke 974,927.

Bursa saham Asia juga mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Hang Seng turun 2,22% ke 26.224,850
  • Indeks Komposit Shanghai turun 0,77% ke 2.629,310
  • Indeks Strait Times melemah 1,20% ke 3.118,92
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 1,60% ke 21.568,061
(dna/dna)

Rabu, 05 Desember 2018

Trump Ancam China dengan Tarif Jika Gagal 'Damai' - Rifanfinancindo

Trump Ancam China dengan Tarif Jika Gagal 'Damai'
Rifanfinancindo -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menahan kemungkinan memperpanjang gencatan perang dagang dengan China selama 90 hari. Ia kembali memperingatkan akan mengenakan tarif pada mayoritas barang China jika kedua pihak tak dapat menyelesaikan perdebatan.

Trump mengatakan tim penasihat perdagangannya dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer akan menentukan apakah 'kesepakatan nyata' dengan Beijing itu mungkin.

"Jika ya, kami akan menyelesaikannya. Tapi kalau tidak ingat, saya adalah pria tarif," tulis Trump di sebuah unduhan di Twitter.


Ancaman perang perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia telah membayangi pasar keuangan dan ekonomi global selama hampir sepanjang tahun. 'Gencatan senjata' yang disepakati oleh Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir pekan lalu sempat membuat investor lega.

Namun, setelah kenaikan pada hari Senin, pasar pada hari Selasa melakukan aksi jual sebagai keraguan atas apa yang secara realistis bisa dicapai dalam jendela negosiasi yang ketat antara kedua negara.

Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 3 persen, S&P 500 kehilangan 3,2 persen dan Nasdaq Composite jatuh 3,8 persen.

Trump muncul untuk mengatasi salah satu kekhawatiran dengan menunjukkan dia tidak akan menentang perpanjangan gencatan senjata 90 hari.

"Negosiasi dengan China sudah dimulai. Kecuali diperpanjang, mereka akan berakhir 90 hari dari tanggal makan malam kami yang luar biasa dan hangat dengan Presiden Xi di Argentina," tandas Trump.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan China menyatakan bakal mengupayakan tercapainya kesepakatan dengan Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengakui keraguan investor atas hasil pembicaraan. "Pasar sedang mencoba untuk mencari tahu, apakah akan ada kesepakatan nyata pada akhir 90 hari atau tidak?" Mnuchin mengatakan kepada Dewan CEO Wall Street Journal.

Namun, ia menyebut pertemuan di Buenos Aires menandai kemajuan signifikan. Ia pun menggambarkan negosiasi yang akan datang sebagai signifikan secara historis karena kedua pemimpin telah sepakat untuk menyelidiki beberapa isu spesifik.

Trump dan Xi sebelumnya mengatakan mereka akan menunda penerapan tarif tambahan selama 90 hari mulai 1 Desember ketika mereka berusaha menyelesaikan sengketa perdagangan. Trump telah mengatakan China seharusnya mulai membeli produk pertanian segera dan memotong tarif 40 persennya pada impor mobil AS.

Sementara Trump memuji perjanjian dengan Xi sebagai "kesepakatan luar biasa," kurangnya detail dari pihak China telah membuat investor dan analis bertanya-tanya apakah kegembiraan Trump realistis.

"Rasanya tidak ada yang benar-benar disetujui pada jamuan makan malam dan pejabat Gedung Putih sedang mengubah diri menjadi pretzel untuk merekonsiliasi tweet-tweet Trump (yang tampaknya jika tidak sepenuhnya dibuat lalu terlalu dibesar-besarkan) dengan kenyataan," kata JPMorgan Chase dalam catatan perdagangan.

Washington juga mengharapkan China segera mengatasi masalah struktural termasuk pencurian kekayaan intelektual dan transfer teknologi paksa, kata pejabat AS.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Bolton mengatakan pada acara Wall Street Journal pada hari Selasa bahwa pencurian kekayaan intelektual Amerika Serikat merupakan salah satu perhatian utama pemerintah.

Dia mengatakan Amerika Serikat harus mencari aturan yang akan melarang impor produk China yang menggunakan kekayaan intelektual AS yang dicuri.

Akibat pernyataan Trump, bursa saham Wall Street ambruk. Seluruh indeks utamanya melemah lebih dari tiga persen. Bila dirinci, Dow Jones terkoreksi 3,1 persen, S&P500 terkoreksi 3,24 persen, dan Nasdaq Composite terkoreksi 3,8 persen. (Reuters/agi)

Sumber : CNN Indonesia
Rifanfinancindo

Selasa, 04 Desember 2018

RFB Edukasi Para Jurnalis di Kota Pahlawan - PT Rifan Financindo



Surabaya – Mengakhiri kegiatan media training tentang “Locogold” di tahun 2018, PT Rifan Financindo Berjangka menutup program ini dengan menggelar kegiatan tersebut di RFB Surabaya. Dengan tema “Pengenalan Investasi Kontrak Berjangka Emas (Loco Gold) Pada Perdagangan Berjangka Komoditi” total peserta yang hadir mencapai 28 peserta dari 27 media. Dalam acara yang digelar pada Jumat, 24 November 2018 ini turut dihadiri oleh Chief Business Officer RFB, Teddy Prasetya, dan Pimpinan Cabang RFB Surabaya, Leonardo beserta tim.

Selain media training, juga dirayakan HUT RFB Surabaya ke-6 yang jatuh pada 26 November 2018. Sebagai rasa syukur, RFB Surabaya melakukan pemotongan tumpeng dan mengundang 10 veteran dari Lembaga Veteran Republik Indonesia ranting Surabaya untuk hadir dan memberikan apresiasi kepada mereka berupa uang tunai. Para veteran dipilih juga dalam rangka suasana memperingati hari Pahlawan pada 10 November 2018.

Pimpinan Cabang RFB Surabaya, Leonardo mengatakan bahwa selama 6 tahun RFB berkarya di Surabaya, telah banyak pencapaian yang sudah diperoleh dan patut dibanggakan. Kinerja RFB Surabaya dalam 3 tahun terakhir juga sangat positif yang ditandai dengan pertumbuhan volume transaksi dan jumlah nasabah secara signifikan.

Bahkan hingga akhir Oktober tahun ini, RFB Surabaya berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sebesar 121,539 lot atau naik 106,65% dibandingkan tahun 2017 pada periode yang sama. Sementara untuk jumlah nasabah baru yang berhasil dihimpun mencapai 225 nasabah, tumbuh 30,81% dari 31 Oktober tahun 2017.

“Kami menyadari bahwa kemajuan RFB Surabaya tidak lepas dari dukungan seluruh karyawan, para nasabah, dan stakeholder yang selama ini telah membantu kami dalam berbagai hal. Di usia yang ke – 6 ini, kami ingin terus tumbuh dan berkembang dengan strategi layanan yang lebih baik agar bisa menjadi perusahaan pialang berjangka yang lebih kompetitif, sehat dan bersama nasabah dan karyawan kami,” tandas pria yang akrab disapa Pak Leo ini.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya turut mengucapkan selamat atas hari jadi RFB Surabaya yang ke-6 sembari berpesan bahwa kinerja dan prestasi yang berhasil diukir harus terus ditingkatkan.


Sebagai perusahaan pialang berjangka nasional terbesar di Indonesia, RFB terus memperluas layanan agar mudah menjangkau nasabah termasuk kehadirannya di kota pahlawan sejak 6 tahun silam. Dan RFB Surabaya memegang peranan penting dalam pertumbuhan bisnis Perseroan selama ini.

“Saya berharap di usia yang ke-6, RFB Surabaya semakin matang dan bisa membuktikan sebagai cabang terbaik di tahun ini dan di masa yang akan datang,” ujarnya.

Selanjutnya, Teddy juga berpesan, RFB dapat menjalankan bisnis dengan baik, tidak lepas berkat dukungan dan peran pegawai yang secara total memberikan dedikasinya. Diharapkan, momen ini semakin meningkatkan rasa kekeluragaan di antara para karyawan dan manajemen yang juga menjadi salah satu nilai perusahaan sampai sekarang.

Dokumentasi :
loco5 loco6
loco7 loco8
loco9 loco10

Senin, 03 Desember 2018

Harga Minyak Dunia Anjlok 20 Persen Sepanjang November | PT Rifan Financindo

Harga Minyak Dunia Anjlok 20 Persen Sepanjang November
PT Rifan Financindo -- Harga minyak mentah sepanjang November 2018 anjlok lebih dari 20 persen. Pelemahan terparah selama lebih dari satu dekade itu dipicu oleh membanjirnya pasokan melampaui permintaan.

Dilansir dari Reuters, Senin (3/12), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level US$58,71 per barel pada Jumat (30/11) lalu. Secara harian, Brent melemah 1,3 persen atau US$0,8 per barel.

Pelemahan di penghujung bulan juga dialami oleh harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) sebesar 1 persen atau US$0,52 per barel menjadi US$50,93 per barel.


Di awal bulan harga Brent dan WTI masing-masing masih berada di level US$72,89 dan US$63,69 per barel.

Selain sentimen terhadap membanjirnya pasokan, pelemahan di akhir bulan lalu juga terjadi akibat menguatnya dolar AS. Namun, penurunan harga tertahan oleh ekspektasi terhadap Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk sepakat memangkas produksinya pada pekan depan.

Harga minyak dunia tertekan oleh penguatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang negara lain. Penguatan dolar AS terjadi seiring harapan investor terhadap AS dan China yang akan mencapai kata sepakat terkait kebijakan perdagangan. Sebagai catatan, penguatan dolar AS akan membuat harga komodtas yang diperdagangkan dengan dolar AS menjadi relatif lebih mahal bagi konsumen yang memegang mata uang negara lain.

Di sisi lain, berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip Reuters, harga minyak masih mendapatkan topangan pada Jumat (30/11) lalu oleh pemberitan mengenai Komisi Penasehat OPEC yang menyarankan pemangkasan produksi sebesar 1,3 juta barel per hari (bph) dari produksi bulan lalu.

"Harga minyak dunia bangkit di penhujung Jumat akibat pemberitaan Komite OPEC telah menyarankan pemangkasan sebesar 1,3 juta bph dari level (produksi) Oktober 2018," ujar Analis Pasar Forex.com Fawad Razaqzada.

Menurut Razaqzada, tekanan terhadap harga minyak terus terjadi di tengah kekhawatiran terhadap berlebihnya pasokan dan rendahnya pertumbuhan permintaan. Jika tidak ada aksi yang dilakukan, harga minyak akan menurun lebh tajam.

Rencananya OPEC dan sekutunya akan bertemu pada 6 Desember 2018 mendatang di Wina, Austria. Sebelum pertemuan tersebut, tiga produsen minyak terbesar di dunia, Arab Saudi, AS, dan Rusia, telah bertemu secara terpisah pada pertemuan G20 pada akhir pekan lalu di Buenos Aires, Argentina.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak telah menyatakan produksi minyak Rusia pada 2019 ditargetkan akan sama dengan level produksi tahun ini. Namun, hal itu masih bisa disesuaikan, bergantung pada kesepakatan OPEC dan sekutunya.

Melesatnya produksi di AS, Rusia, dan sejumlah anggota OPEC telah mengerek persediaan minyak mentah dan memicu kelebihan pason di sejumlah pasar.

Di AS, Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mencatat produksi minyak mentah di Negeri Paman Sam naik sekitar 129 ribu bph pada September 2019 lalu menjadi 11,5 juta bph.

Persediaan minyak AS meningkat pesat di mana stok minyak mentah naik selama 10 pekan berturut-turut menjadi 450,5 juta barel, terbanyak tahun ini. Selain kenaikan produksi, Perlambatan permintaan minyak juga memicu kelebihan pasokan.

Analis PVM Oil Stephen Brennock menilai gangguan utama di pasar berasal dari kekhawatiran terhadap OPEC yang tidak akan melakukan kebijakan yang cukup untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan.

Survey bulanan Reuters mengindasikan produksi 12 anggota OPEC yang menargetkan penurunan pasokan berdasarkan kebijakan sebelumnya pada November akan turun 110 ribu bph dari Oktober. Sementara, total produksi OPEC akan turun 160 ribu bph.

CME Group mencatat indikator ekspektasi pemangkasan pasokan melemah. Sentimen pasar bergeser dari 70 persen ekspektasi pemangkasan produksi di awal pekan lalu menjadi 56 persen di akhir pekan.

Lebih lanjut, spekulator harga Brent memangkas posisi beli bersih ke level terendah sejak 2015 pada pekan lalu. Intercontinental Exchange mencatat posisi beli bersih Brent merosot 14.057 kontrak menjadi 168.512 kontrak. (sfr/agi)

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo