Selasa, 08 Januari 2019

Bos Bank Dunia Mengundurkan Diri, Kenapa? | PT Rifan Financindo

Bos Bank Dunia Mengundurkan Diri, Kenapa?
PT Rifan Financindo - Presiden Grup Bank Dunia (World Bank/ WB) Jim Yong Kim akan mengundurkan diri efektif mulai 1 Februari mendatang atau lebih dari tiga tahun jelang berakhirnya masa jabatannya di 2022, menurut pernyataan lembaga tersebut, Senin (7/1/2019).

Kim, 59 tahun, yang merupakan seorang dokter dan advokat kesehatan publik, dinominasikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk masa jabatan pertama dan kedua. Kim telah mendorong pembiayaan untuk berbagai proyek energi ramah lingkungan dan menarik dukungan terhadap investasi berbahan bakar batu bara namun telah menghindar dari perdebatan terbuka dengan pemerintahan Donald Trump.

Ia sempat berbeda pendapat dengan kebijakan perubahan iklim yang dijalankan pemerintahan Trump.

Dua orang yang mengetahui pemberitahuan Kim kepada dewan eksekutif Bank Dunia mengatakan ia mundur atas kemauannya sendiri dan bukan karena dipaksa oleh pemerintahan Trump, CNBC International melaporkan.

Namun, Presiden Donald Trump akan menggunakan pengaruh kuatnya dalam memilih pengganti Kim karena AS memegang saham pengendali dalam hak pemungutan suara Bank Dunia. Presiden bank tersebut biasanya adalah seorang Amerika yang dipilih oleh pemerintahan AS.

Kim akan bergabung dengan sebuah firma yang fokus meningkatkan investasi infrastruktur di negara-negara berkembang, kata Bank Dunia tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai jabatan Kim.

Kristalina Georgieva yang merupakan CEO Bank Dunia akan menjadi presiden interim setelah Kim mundur. Georgieva, seorang warga negara Bulgaria, sebelumnya memegang berbagai posisi senior di Uni Eropa setelah bekerja dengan Bank Dunia selama 15 tahun. Kariernya di lembaga internasional itu dimulai sebagai ekonom lingkungan di 1993.

Bank Dunia mengatakan Kim menekankan bahwa pembiayaan infrastruktur adalah hal terpenting yang dibutuhkan negara-negara berkembang dan mendesak WB untuk bekerja sama dengan rekan-rekan swasta baru dalam pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah iklim.

"Tugas Grup Bank Dunia lebih penting saat ini dibandingkan sebelumnya karena aspirasi dari masyarakat miskin terdengar dari seluruh dunia, dan masalah-masalah seperti perubahan iklim, penularan penyakit, kelaparan, dan pengungsi terus tumbuh baik dalam sisi ukuran maupun kerumitannya," kata Kim dalam sebuah pernyataan.

"Bekerja sebagai presiden [Bank Dunia] dan membantu lembaga ini berada di tengah-tengah tantangan ini telah menjadi hak istimewa bagi saya," tambahnya. (prm)

Sumber : CNBC Indonesia
PT Rifan Financindo
 

Senin, 07 Januari 2019

Rupiah Makin Perkasa, Dolar AS Ditekuk ke Rp 14.090 | Rifanfinancindo

Foto: Pradita Utama
Rifanfinancindo - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini menunjukkan pelemahan terhadap rupiah. Rupiah berhasil menekuk mata uang Paman Sam tersebut hingga Rp 14.080.

Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (7/1/2018). Dolar AS tercatat bergerak pada rentang Rp 14.090 hingga Rp 14.080.

Posisi rupiah terhadap dolar AS tercatat menguat dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (4/1) yang bergerak di angka Rp 14.225-an.

Sementara data RTI, rupiah menunjukkan penguatan terhadap mata uang negara utama dunia. British pound, dolar AS dan euro menjadi tiga mata uang terbesar yang berhasil ditekuk.

Sedangkan dolar AS sendiri, selain terhadap rupiah juga gagal menguat terhadap Thailand baht, chinese yuan, hingga malaysian ringgit. Dolar AS tercatat menguat terhadap mata uang korean won, japanese yen dan philippine peso. (dna/zlf)
 

Jumat, 04 Januari 2019

Awali Akhir Pekan Perdana 2019, IHSG Turun ke Zona Merah | Rifan Financindo

Foto: Rengga Sancaya

Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah pada perdagangan pagi ini. IHSG turun 12,35 poin (0,19%) ke level 6.208,65.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.340.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 9,91 poin (0,16%) ke 6.211,096. Indeks LQ45 juga berkurang 2,47 poin (0,28%) ke 988,103.
Membuka perdagangan, Jumat (4/1/2019), IHSG lanjutkan pelemahan 12,35 poin (0,19%) ke level 6.208,651. Indeks LQ45 juga turun 3,97 poin (0,43%) ke 986,946.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG kian melemah, turun 13,76 poin (0,22%) ke 6.207,247. Indeks LQ45 juga turun 3,9 poin (0,4%) ke 986,915.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 22.686.22 (-2.83%), NASDAQ ditutup 6,463.50 (-3.04%), S&P 500 ditutup 2,447.89 (-2.48%). Saham US mengalami penurunan tajam dimana index Dow Jones menurun sebanyak 660 poin dan S&P 500 sebanyak 2.47%.

Penurunan ini dipengaruhi oleh perusahaan Apple yang memberikan peringatan keras bahwa ekonomi dunia akan melambat dan terutama di China, maka semua bisnis milik US yang berada di China akan terus mengalami kerugian selama perang dagang terus berlangsung. Hingga saat ini investor masih menanti perkembangan dari persetujuan antara US dan China dari gencatan selama 90 hari yang disetujui sejak akhir tahun 2018. Hal ini mendorong sentimen negatif secara global.

Sementara itu bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Berikut pergerakannya:

Indeks Nikkei 225 turun 3,07% ke 19.399,9
Indeks Hang Seng naik 0,28% ke 25.135,1
Indeks Komposit Shanghai turun 0,14% ke 2.461,03
Indeks Strait Times naik 0,33% ke 3.022,68


Kamis, 03 Januari 2019

Dolar AS Menguat Tipis ke Rp 14.480 | PT Rifan Financindo

Dolar AS/Foto: Pradita Utama
PT Rifan Financindo - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini kembali menguat. Dolar AS menguat tipis dibanding pada perdagangan pagi kemarin.

Mata uang Negeri Paman Sam ini menguat di level Rp 14.480 pada pagi ini mengutip perdagangan Reuters. Dolar AS berada di level tertingginya Rp 14.483 dan terendah Rp 14.417 pada perdagangan hari ini.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS di 2019 dibandingkan 2018. Nilai tukar rupiah saat ini dinilai juga masih kemurahan.

"2019 kami masih melihat bahwa rupiah akan bergerak lebih stabil dan cenderung menguat. Kami melihat bahwa rupiah saat ini masih undervalue," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Menurutnya, ketidakpastian global yang terjadi di 2018 memang masih akan berlanjut di tahun ini. Itu akan cukup mempengaruhi nilai tukar, tapi ketidakpastian itu diyakini bakal lebih rendah.

"Ketidakpastian di ekonomi maupun keuangan global yang begitu tinggi di 2018 memang masih berlanjut di 2019, tapi kami perkirakan tidak setinggi yang terjadi di 2018," ujarnya (zlf/ara)

 

Rabu, 02 Januari 2019

Harga Emas Loyo di Perdagangan Pertama 2019 | Rifanfinancindo

Harga Emas

Rifanfinancindo – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini dibanderol pada level Rp665 ribu per gram. Harga tersebut turun Rp2.000 per gram dibandingkan perdagangan terakhir 2018, pada Senin lalu. 
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Rabu, 2 Desember 2018, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp593 ribu per gram atau turun Rp2.000 per gram dibanding periode yang sama.

Sementara itu, harga emas internasional dibanderol turun pagi ini. Emas di pasar spot internasional turun 0,2 persen menjadi US$1.279,3 per ons. Kemudian, emas berjangka AS sedikit berubah jadi US$1.281 per ons. (row)