Senin, 24 Agustus 2020

Harga Emas Antam Masih Gokil, Beli atau Tunggu Koreksi Nih?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
PT Rifan Financindo Berjangka - Saat ini emas menjadi komoditas yang tengah naik daun dan terus melejit harganya. Kondisi ini seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global di tengah pandemi Covid-19.

Ketidakpastian kondisi ekonomi dan ancaman resesi dinilai membuat para investor dan masyarakat ramai-ramai berburu emas dan menjadikan logam mulia ini sebagai investasi yang aman alias safe haven.

Lalu seperti apakah langkah yang tepat untuk diambil para investor saat ini? beli atau tunggu koreksi dulu?

VP Precious Metals Sales & Marketing Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Iwan Dahlan mengatakan bahwa investasi emas masih menjadi primadona. Itu karena, emas biasanya tidak terpengaruh inflasi sehingga lebih terkendali.

Belakangan masyarakat lebih cenderung memilih investasi emas sesuai kebutuhannya agar bisa di likuidasi sesuai nilainya. Umumnya, mereka memilih emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram.

"Jadi memang sekarang banyak membeli emas batangan dari 5 gram, 10 gram hingga 100 gram. Jadi ini kan menabung sesuai kemampuan dananya tapi juga melihat dari likuiditasnya," papar Iwan dalam Investime, CNBC Indonesia, dikutip Minggu (23/8/2020).

Untuk pembelian emas dengan gram yang kecil atau di bawah 5 gram juga banyak memiliki peminat. Sementara ada beberapa faktor mengapa harga emas selalu meningkat bahkan hingga saat ini.

"Kita lihat dan berkaca pada sejarah tahun lalu itu di US$1.700/ troy ons bahwa itu ketinggian. Ternyata penyebabnya adalah perang dagang Amerika Serikat dan China yang memanas hingga saat ini," ungkap dia.

Tidak hanya itu, secara tidak langsung pandemi Covid-19 berdampak pada krisis di negara-negara baik di Amerika, Eropa dan negara tetangga juga sudah mulai terkena krisis. Ini akhirnya berpengaruh karena rata-rata mereka akan melindungi cadangan emas negara mereka.

Sementara itu pada dasarnya emas adalah komoditas barang tambang yang mungkin tidak bisa diperbaharui cadangannya. Semakin lama akan semakin tipis persedian dan hal ini berpengaruh terhadap nilai jual-beli.

"Semakin lama dia menambang kadarnya makan akan turun lama emasnya dan biayanya akan tinggi juga. Ini semuanya akan mendukung ke kenaikan harga emas semuanya dimulai dari fundamental ekonomi," papar dia.

Berdasarkan data situs logammulia, harga emas Antam pada perdagangan Sabtu lalu (22/8) mengalami penurunan setelah sempat menguat tipis di hari sebelumnya.

Pada Jumat (21/8/2020) harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.031.000 per gramnya. Lalu pada Sabtu (22/8) harga logam mulia Antam turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.027.000/gram.

Penurunan harga logam mulia ini mengekor harga emas dunia. Pada Jumat harga emas dunia turun 0,16%, hari ini giliran harga emas Antam yang terpangkas 0,39%. Sebelumnya saat harga emas global anjlok sampai 3,5% lebih, harga emas Antam juga mengekor ambrol Rp 28.000 per gramnya atau terkoreksi 2,64%.(tas/tas)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 19 Agustus 2020

Nambah Lagi, Sudah 22 Negara Kena Resesi!

A man wearing a face mask stands behind barbed wire in s locked down area due to the new coronavirus in Kuala Lumpur, Malaysia, Friday, May 15, 2020. Despite a sharp drop in infections, Malaysia's leader said restrictions to fight the coronavirus will be extended by four more weeks until June 9. The government has already let most businesses reopen with strict conditions to help revive a hard-hit economy. But mass gatherings are still barred, with schools, cinemas and houses of worship staying shut, group sports prohibited and interstate travel banned. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Resesi Malaysia. AP/Vincent Thian
PT Rifan Financindo - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) benar-benar kejam. Sudah ratusan ribu orang di seluruh dunia kehilangan nyawa akibat virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Tidak puas sampai di situ, virus corona juga mengobrak-abrik seluruh sendiri kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi.

Per 16 Agustus 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona di seluruh negara mencapai 21.294.845 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 761.779 orang meninggal dunia.

Belum pernah dunia berhadapan dengan wabah dengan skala semasif ini sejak flu Spanyol pada awal abad ke-20. Oleh karena itu, para pemimpin dunia dibuat tergagap-gagap dalam menentukan upaya pencegahan. Mau bagaimana lagi, wong belum ada pengalaman sebelumnya.

Namun yang jelas virus akan sangat mudah menyebar ketika jarak antar-manusia semakin dekat. Butiran droplet berukuran mikroskopis bisa menjadi wadah pembawa virus yang menyebar dari seseorang ke orang lain.

Jadi, ditetapkanlah upaya untuk meredam ruang gerak virus corona dengan pembatasan sosial (social distancing). Sebisa mungkin warga jangan keluar rumah. Sebab segala bentuk aktivitas, terutama jika berinteraksi dengan orang lain, akan meningkatkan risiko infeksi.

Saat miliaran penduduk bumi terpaksa bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, maka aktivitas ekonomi mati suri. Mau itu permintaan, mau itu penawaran, semua mampet. Roda ekonomi seakan berhenti berputar karena masyarakat lebih banyak rebahan.

Hasilnya, agregat ekonomi yang dicerminkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut. Pertumbuhan negatif alias kontraksi terjadi di mana-mana. Ketika kontraksi terjadi dalam periode dua kuartal beruntun, itu namanya resesi.

Satu per satu negara berjatuhan ke jurang resesi. Negara maju, berkembang, sampai miskin semua mengalami. Berikut adalah daftar sejumlah negara yang sudah masuk teritori resesi:


TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 18 Agustus 2020

Jangan Iri, Trader Bitcoin Cuan Rp 7 Juta/Koin Dalam Semalam

A Bitcoin (virtual currency) coin is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/Illustration
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)
Rifan Financindo - Harga Bitcoin sedang dalam tren meningkat. Kamu jangan iri bila investor dan trader mata uang digital paling populer ini bisa hasilkan cuan Rp 7 jutaan dalam satu malam saja.

Melansir Coindesk, pada Selasa (18/8/2020) pukul 07.17 WIB, Bitcoin dihargai US412.346,51 per koin atau setara Rp 180,26 juta (asumsi Rp 14.600/US$). Harga tertinggi Bitcon dalam 24 jam terakhir ada US$12.476,7 per koin.

Dalam 24 jam terakhir terjadi kenaikan harga Bitcoin sebesar US$489,11 atau setara Rp 7,1 jutaan. Jika dibandingkan sejak awal tahun harga Bitcoin sudah meningkat 71,49%.

Kenaikan harga Bitcoin ini diperkirakan karena investor mengalihkan investasi sebagai bentuk lindung nilai dari inflasi setelah beberapa bank sentral dunia menurunkan suku bunga acuan dan menjalankan program borong obligasi di pasar keuangan.

Patut di Ingat investasi di Bitcoin sangat berfluktuasi. Investor dan trader-nya bisa untung besar dalam semalam dan bisa pulang rugi besar hanya dalam semalam. Tak ada sentimen penggerak pasti Bitcoin kecuali soal permintaan dan penawaran.

Nilai tertinggi Bitcoin adalah US$19.665,39 per koin yang terjadi pada 2017 silam.

Setelah harga Bitcoin sempat terjun bebas hingga menyentuh US$4.000 dan kini sudah berada di level US$12.000-an per koin. (roy/roy)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 14 Agustus 2020

Rise & Shine! Harga Emas Antam Naik 1% Lebih ke Rp 1.040.000

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
PT Rifan Financindo BerjangkaHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam menguat pada perdagangan Jumat (14/8/2020). Artinya logam mulia ini mulai bangkit lagi sejak kemarin, setelah ambrol Rp 30.000/gram pada Rabu lalu.

Berdasarkan situs resmi logammulia.com, harga emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 1.040.000/batang, menguat Rp 12.000 atau Rp 1,17% dibandingkan kemarin.

Sementara itu emas dengan berat 100 gram yang menjadi acuan hari ini dibanderol Rp 98.212.000/batang atau Rp 982.120/gram, naik 1,24% dibandingkan harga kemarin.

Harga emas dunia yang kembali menguat turut mengerek naik harga emas Antam dalam 2 hari terakhir. Pada perdagangan Kamis kemarin, harga emas dunia melesat 1,84% ke US4 1.953,03/troy ons, melanjutkan kenaikan 0,34% hari sebelumnya.


Indeks dolar AS yang kembali turun 2 hari beruntun dan menjadi pemicu kenaikan emas dunia. Kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini melemah 0,11%, sementara pada hari Rabu minus 0,2%.

Pembahasan stimulus fiskal yang kembali macet di Kongres (Parlemen) AS, menjadi penyebab kembali melemahnya indeks dolar AS. Tanpa stimulus tambahan, pemulihan ekonomi AS tentunya akan berjalan lebih lambat.

"Dolar AS membutuhkan kabar positif dari pembahasan stimulus. Pasti akan ada kesepakatan, karena para politikus tidak mungkin kembali ke konstituen mereka dengan tangan hampa. Ketika itu terjadi, maka dolar AS akan punya momentum untuk menguat terhadap mata uang lain," jelas Masafumi Yamamoto, Chief Currency Strategist di Mizuho Securities yang berbasis di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.

Kemerosotan indeks dolar merupakan salah satu "bahan bakar" emas melaju kencang di tahun ini. Bahkan, pada pekan lalu ketika emas memecahkan rekor tertinggi, pemicu utamanya adalah indeks dolar yang merosot ke level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Kenaikan tajam emas kemarin juga menunjukkan volatilitas emas memang sedang tinggi, sehingga patut berhati-hati.

"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya, penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkian masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan," kata Vivek Dhar, analis komoditas pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Dengan demikian, harga emas Antam juga kemungkinan akan naik dan turun secara signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 13 Agustus 2020

Emas Antam Naik Rp 2.000, Tetap Waspada Badai Belum Berlalu

Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
PT Rifan Financindo - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut emas Antam menguat pada hari Kamis (13/6/2020), setelah turun tajam pada perdagangan Rabu kemarin. Meski menguat, badai bagi harga logam mulia masih belum berlalu.

Berdasarkan data dari situs resmi logammulia.com, emas batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang, naik Rp 2.000 atau 0,19% dari Rabu kemarin yang merosot Rp 30.000. Sementara itu emas batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini dihargai Rp 97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram naik Rp 0,21% dari kemarin.

Penguatan harga emas Antam hari ini mengikuti harga emas dunia yang berhasil rebound setelah ambrol pada perdagangan Selasa lalu.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas dunia menguat 0,31% kemarin, sementara sehari sebelumnya ambrol 5,72% yang turut membuat harga emas Antam merosot Rp 30.000.


Meski menguat hari ini, tetapi ke depannya emas Antam kemungkinan akan mengalami penurunan ataupun kenaikan harga yang cukup tajam. Sebabnya, harga emas dunia yang diramal akan mengalami volatilitas tinggi.

Para analis melihat ambrolnya harga emas dunia, yang memicu penurunan tajam emas Antam, akibat kenaikan real yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat, serta harapan akan vaksin virus corona.

"Harga emas dan real yield Treasury 10 tahun memiliki korelasi negatif yang kuat. Hal itu terjadi karena saat yield Treasury naik, emas menjadi terlihat kurang menarik karena bukan aset yang memberikan imbal hasil," kata Vivek Dhar, analis komoditas pertambangan dan energi dari Commoniwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Karena tanpa imbal hasil, ketika yield Treasury naik akan menambah opportunity cost (biaya peluang) atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi di Treasury AS.

"Emas berada dalam posisi yang belum pernah dicapai sebelumnya, penurunan tajam kemarin menunjukkan volatilitas harga emas kemungkinan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan" tambahnya.

Volatilitas tinggi artinya harga emas dunia kemungkinan masih akan merosot tajam, tetapi tidak menutup kemungkinan kembali melesat. Maka bersiap untuk melihat harga emas Antam turun atau naik dengan cukup signifikan.

Sementara itu, Yung-yu Ma, kepala strategi investasi di BMO Wealth Management, mengatakan ada 2 faktor yang membuat emas akan berubah arah, yakni vaksin dan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden AS pada bulan November.

Efek Pemilu dikatakan tergantung bagaimana hasilnya, sementara Jika ada perkembangan positif dari vaksin virus corona, ia melihat emas akan turun hingga ke US$ 1.600/troy ons setelah Pemilu AS. Tetapi ia juga mengatakan emas akan kembali rally di tahun depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan