Rabu, 23 September 2020

Trump Desak PBB Tuntut China & WHO Soal Virus Corona

U.S President Donald Trump is seen on a video screen remotely addressing the 75th session of the United Nations General Assembly, Tuesday, Sept. 22, 2020, at U.N. headquarters. This year's annual gathering of world leaders at U.N. headquarters will be almost entirely
Foto: Pidato PBB (AP/Mary Altaffer)

Rifan Financindo - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) "memeriksa keterbukaan China" soal pandemi virus corona Covid-19.

Trump, yang sering mengkritik PBB, mengecam pemerintah China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas virus Covid-19 yang mematikan dan dampak sosial dan ekonomi dari krisis kesehatan.

"Pemerintah China dan WHO, yang secara virtual dikendalikan China, secara keliru menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia. Nanti, mereka secara keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit," ujar Donald Trump dalam pidato virtual pertemuan PBB, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (23/9/2020).

"PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka," tambahnya. Virus itu berasal dari China.

Trump juga mengatakan bahwa AS memiliki tiga vaksin virus corona potensial yang sedang dalam tahap akhir uji klinis dan berjanji akan mendistribusikannya secara global. Pemerintahan Trump sebelumnya mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam upaya pengadaan vaksin yang dipimpin WHO.

Covid-19 Vaccine Global Access Facility, atau COVAX, sebuah organisasi yang beranggota lebih dari 170 negara menggelar kerja sama dengan produsen vaksin guna memberikan akses yang adil kepada negara di seluruh dunia atas vaksin.

Pada awal tahun ini Trump memutuskan menghentikan pendanaan untuk WHO sembari menunggu peninjauan, Trump juga mengungkapkan kepada Sekretaris Jenderal PBB pada 6 Juli 2020 AS akan menarik diri dari dari WHO.

Bulan lalu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk meninggalkan organisasi kesehatan PBB ini, dan mengungkapkan virus corona tidak dapat dikalahkan "di dunia yang terbelah."

Presiden China Xi Jinping, yang juga berpidato dalam pertemuan ini, mengatakan Beijing akan "terus mempersempit perbedaan dan menyelesaikan perselisihan dengan pihak lain melalui dialog dan negosiasi."

"Menghadapi virus, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama," kata Xi Jinping serta menambahkan bahwa para pemimpin dunia harus mengikuti "arahan WHO."

"Setiap upaya untuk mempolitisasi masalah atau stigmatisasi harus ditolak," kata Xi Jinping. (roy/miq) 

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 22 September 2020

Heboh FinCEN Files! Antara Perbankan, Penjahat & Teroris

Mata Uang Dolar, Peso, Euro (AP)
Foto: Mata Uang Dolar, Peso, Euro (AP)

PT Rifan - FinCEN Files membuat heboh. Pasalnya sejumlah bank disebut melakukan transaksi dengan penjahat dan teroris.

FinCEN sendiri merupakan akronim dari Jaringan Investigasi Kejahatan Keuangan AS. Mereka berisi orang-orang di Departemen Keuangan Paman Sam yang bertugas untuk memerangi kejahatan keuangan.

Biasanya, setiap ada masalah transaksi ditemukan, yang dilakukan dalam dolar AS, akan dikirim ke FinCEN. Ini pun mencakup transaksi dengan dolar yang terjadi di luar negara itu.

Dokumen ini pertama kali bocor ke Buzzfeed News. Ini kemudian dibagikan dengan grup yang berisi jurnalis investigasi dari seluruh dunia, ke 108 organisasi berita di 88 negara.

Dokumen itu berisi 2.500 lembar halaman. Sebagian besar adalah file yang dikirim bank-bank ke otoritas Amerika Serikat (AS) antara tahun 2000 sampai 2017.

Di dalamnya terdapat skandal penggelapan dana hingga pengemplangan pajak dari lembaga keuangan besar dunia. Nilanya mencapai US$ 2 triliun atau sekitar RP 28.000 triliun.

Sejumlah bank disebut. Antara lain HSBC, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank, JPMorgan, Bank of New York Mellon, dan Barclays Bank.

Dikutip dari website www.icij.org, bank-bank mengambil untung dari pemain yang kuat dan berbahaya. "Bahkan setelah otoritas di AS mendenda lembaga keuangan tersebut karena kegagalan yang dilakukan sebelumnya dalam membendung dana kotor," tulis laporan itu.

JPMorgan misalnya, bank terbesar di AS itu disebut memindahkan uang untuk orang dan perusahaan terkait penjarahan besar-besaran dana publik di Malaysia dan Venezuela serta Ukraina.

Bank disebut memindahkan US$ 1 miliar dalam skandal 1MDB Malaysia. Lalu, US$ 2 juta untuk perusahaan penipu pemerintah Venezuela.

Bank juga disebut terlibat dalam transaksi dana Paul Manfort yang merupakan mantan manajer kampanye Presiden Donald Trump yang terkait pencucian uang partai pro Rusia di Ukraina. JPMorgan dan Bank of New York Mellon juga disebut menjadi bank yang digunakan untuk pencucian uang oleh Korea Utara (Korut) senilai US$ 174,8 juta

Sementara itu, HSBC disebut terkait pencucian uang bandar narkona Amerika Latin. Bank ini juga dikatakan membiarkan pelaku pencucian uang Rusia dan penipu asal China yang melakukan skema Ponzi bertransaksi lewat banknya.

Standard Chartered disebut telah bekerja sama dengan pemerintah Iran dalam transaksi rahasia senilai US$ 250 miliar. Bank tersebut juga terkait dengan Arab Bank, yang disebut bertanggung jawab atas pemboman bus di Israel.

Dalam laporan itu, Deutsche Bank juga disebut memindahkan uang kotor pencucian uang untuk kejahatan terorganisir, teroris dan pengedar narkoba. Sedangkan Barclays mungkin telah digunakan untuk mencuci uang seorang miliuner Rusia dan menghindari sanksi.

Sejumlah bank tak bisa mengomentari laporan ini. Pasalnya mereka terikat aturan federal. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Senin, 21 September 2020

4 Hari Menguat Beruntun, Rupiah Kembali Menang Lawan Dolar?

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Rifan Financindo BerjangkaRupiah membukukan penguatan 0,87% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.730/US$ pada pekan lalu. Dalam 5 hari perdagangan, rupiah hanya melemah di hari Senin, setelahnya membukukan penguatan 4 hari beruntun.

Dari dalam negeri, pada Selasa (15/9/2020) Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 membukukan surplus US$ 2,33 miliar.

Surplus neraca dagang yang dicatat artinya pasokan devisa bertambah, yang dapat menjadi tenaga bagi rupiah untuk menguat.

Neraca dagang yang mencetak surplus dalam 4 bulan beruntun tentunya bisa menipiskan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia. Jika dilihat sepanjang tahun ini, neraca dagang Indonesia hanya mencatat defisit sebanyak 2 kali di bulan Januari dan April.

Selain itu, bank sentral AS (The Fed) menyatakan akan mempertahankan suku bunga <0,25% hingga 2023, sementara Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga 4%, dan belum ada indikasi akan diturunkan. Dengan kebijakan yang sama tersebut, imbal hasil berinvestasi di dalam negeri menjadi lebih menarik, saat sentimen pelaku pasar membaik maka aliran modal bisa kembali ke dalam negeri yang akan menopang penguatan rupiah.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah di awal pekan ini, Senin (21/9/2020).

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di US$ 14.730/US$, yang menjadi kunci pergerakan hari ini.

Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

Pada Jumat (11/9/2020) lalu, rupiah membentuk pola Shooting Star. Dilihat pada grafik candle stick harian, badannya (body) kecil di bagian bawah, sementara ekornya (tail) panjang ke atas. Pola tersebut disebut Shooting Star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau USD/IDR akan bergerak turun, dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.

Secara psikologis, pola shooting star menunjukkan aksi jual dolar berusaha mendominasi pasar.

idr 
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sementara itu indikator stochastic kini sudah turun dari wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang mencapai overbought memperbesar peluang penguatan rupiah.

Support terdekat berada di kisaran Rp 14.730/US$, jika berhasil ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.690/US$. Support selanjutnya berada di level Rp 14.650/US$.

Sementara itu, jika tertahan di atas Rp 14.730/US$, rupiah berisiko melemah ke resisten Rp 14.780/US$. Jika resisten tersebut dilewati, tekanan bagi rupiah akan semakin besar menuju ke Rp 14.845/US$. (pap/roy)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 18 September 2020

WhatsApp Punya Fitur Canggih Ini, WhatsApp Web Anti Dibajak

Logo Whatsapp dark Mode
Foto: Logo Whatsapp dark Mode

PT Rifan Financindo - WhatsApp kembali berencana untuk menghadirkan fitur baru di WhatsApp web. Salah satunya fitur keamanan pemindai sidik jarik (fingerprint) yang bikin WhatsApp Web anti dibajak.

Menurut WABetaInfo, layanan chatting milik Facebook ini sedang mengembangkan otentikasi sidik jari untuk WhatsApp Web. Lebih spesifik lagi, kelak untuk bisa membuka WhatsApp Web pengguna terlebih dahulu membuka WhatsApp di ponsel dan memindai sidik jari (fingerprint).

Saat ini, untuk menjalankan WhatsApp Web hanya diminta untuk memindai QR code di browser. Pengguna juga dapat mencentang kotak untuk memastikan pengguna tetap masuk ke browser dan harus terhubung dengan internet, seperti dikutip dari Android Authority, Jumat (18/9/2020).

Belum diketahui apakah opsi printfinger ini akan menggantikan QR code untuk masuk ke WhatsApp Web. Namun ini bisa memberikan lapisan keamanan tambahan, yang memastikan hacker atau penjahat dunia maya tidak mengakses obrolan pengguna.

 

WhatsApp 
Foto: fitur fingerprint di WhatsApp Web (doc WABetaInfo)

Saat ini WhatsApp sedang mengembangkan fitur dengan sejumlah pengguna di dunia. Mereka yang terpilih dapat mencobai fitur ini dengan mendownload WhatsApp Android versi beta 2.20.200.10.

Selain itu, WhatsApp juga dilaporkan membuat ikon baru di WhatsApp Web. Yakni, ikon video dan voice call. Ini mengindikasikan pengguna WhatsApp Web bakal bisa melakukan panggilan percakapan video atau suara.

Saat ini WhatsApp Web belum memiliki fasilitas video atau voice call. Pengguna bisa melakukan aktivitas ini dengan menggunakan fitur Rooms yang artinya pengguna dialihkan ke aplikasi Messenger Rooms. (roy/roy)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 17 September 2020

Babak Baru Perang Dagang AS-China, Xi Jinping Kalahkan Trump

Lambang China dan Bendera Amerika Serikat (AS)
Foto: REUTERS/Thomas Peter/File Photo
Rifan Financindo - Babak baru terjadi di perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS).Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memutuskan bahwa administrasi Presiden Donald Trump sebagai pihak yang "kalah".

AS dikatakan WTO melanggar aturan perdagangan global karena memberlakukan tarif miliaran dolar dalam perang dagangnya ke China. WTO mengatakan bea masuk AS melanggar aturan perdagangan karena hanya berlaku untuk China.

AS juga bersalah karena menerapkan tarif di atas tarif maksimum yang disepakati. WTO juga merasa AS tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerapkan tarif-tarif itu

"Panel sangat menyadari konteks yang lebih luas di mana sistem WTO saat ini beroperasi. Di mana saat ini terjadi serangkaian ketegangan perdagangan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata lembaga itu dalam kesimpulannya sebagaimana diumumkan Selasa (15/9/2020).

Sebagai solusi, panel merekomendasikan AS mengambil tindakan yang sesuai dengan kewajibannya. Kedua ekonomi di dunia itu juga diminta bekerja sama menyelesaikan sengketa secara menyeluruh.

Keputusan tersebut pun ditanggapi dengan baik oleh China. Negara itu mengatakan mendukung keputusan WTO dan meminta AS mendukung sistem perdagangan multilateral dan menghormati aturan yang ada.

Namun di sisi lain, AS malah mengatakan kemungkinan akan mengajukan banding.

"Laporan panel ini menegaskan apa yang telah dikatakan pemerintahan Trump selama empat tahun. (Bahwa) WTO sama sekali tidak memadai untuk menghentikan praktik teknologi berbahaya China," kata Perwakilan Dagang Robert Lighthizer, sebagaimana ditulis Reuters.

Perang Dagang AS-China sudah terjadi sejak 2018. Namun mereda di awal 2020, dengan ditandai perjanjian fase I damai dagang keduanya di Washington.

Namun, laporan ke WTO tetap jalan. Situasi pun memburuk semenjak corona menyerang AS. Administrasi Trump menyalahkan China. Apalagi Covid-19 pertama kali merebak di Wuhan, Provinsi Hubei 2019 lalu.


Infografis: Saling  balas serangan AS VS CHINA 
Foto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella
Infografis: Saling balas serangan AS VS CHINA


(sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan