Senin, 29 Maret 2021

Semangat Awal Pekan, IHSG Siap Bangkit Setelah Merosot 2,5%

Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan Financindo BerjangkaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lebih dari 2,5% sepanjang pekan lalu. Data pasar mencatat, dalam sepekan investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 791,27 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 53,63 triliun.

Lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) secara global, serta di Eropa Khususnya membuat sentimen pelaku pasar memburuk.

Eropa kini dinilai sudah terpukul oleh gelombang serangan ketiga (third wave outbreak) virus corona. Gelombang yang membuat sejumlah negara kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing).

Sejak 2 pekan lalu, Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di tujuh wilayah, termasuk ibu kota Paris. Lockdown akan berlaku selama sebulan. Selain itu, berlaku jam malam secara nasional yaitu pada pukul 19:00.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga 18 April 2021. Warga Negeri Panser diminta untuk tetap di rumah selama libur Hari Paskah.

Akibat lonjakan kasus tersebut, dalam 5 hari perdagangan pekan lalu, IHGS hanya mampu menguat sekali pada Jumat (26/3/2021), dan cukup besar 1,2%. Di hari yang sama, bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) juga melesat lebih dari 1%, indeks S&P 500 bahkan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Penguatan Wall Street tersebut bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk IHSG. 

Secara teknikal, kemerosotan IHSG pada pekan lalu membuatnya berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang tentunya memberikan tekanan.
Indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam stochastic mulai masuk ke wilayah overbought yang berisiko membawa IHSG kembali turun.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Resisten terdekat berada di kisaran 6.210, jika berhasil dilewati, IHSG berpeluang menguat ke 6.250. Target selanjutnya di 6.290.

Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko melemah ke 6.160, sebelum menuju 6.120.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan 

Jumat, 26 Maret 2021

IHSG Jeblok 3,7% dalam 4 Hari Beruntun, Saatnya Nyerok Saham?

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,54% ke 6.122,876 pada perdagangan Kamis kemarin. Data pasar mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 333 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,46 triliun.

Hingga Kamis kemarin, IHSG sudah merosot 4 hari beruntun dengan total 3,7%.

Investor sedang mencermati perkembangan pandemi virus corona, utamanya di Eropa. Sepertinya prospek ekonomi Benua Biru tidak akan secerah perkiraan sebelumnya.

Phillip Lane, Kepala Ekonom Bank Sentral Uni Eropa (ECB), mengungkapkan bahwa ekonomi Eropa tahun ini diperkirakan tumbuh 4%. Ini sudah memasukkan faktor lockdown. Namun Lane memperingatkan bahwa kuartal II-2021 sepertinya bakal lumayan berat. "Sekarang kita akan segera masuk ke kuartal II, yang sepertinya akan terasa lama," ujarnya kepada CNBC International.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (26/3/2021) IHGS berpeluang bangkit, setelah merosot selama 4 hari beruntun, tentunya bisa memicu aksi bargain hunting. Apalagi, bursa saham Eropa mayoritas menguat pada perdagangan Kamis, begitu juga dengan Wall Street, yang tentunya mengirim sentimen positif ke pasar Asia hari ini.

Secara teknikal, kemerosotan IHSG dalam 4 hari beruntun membuatnya makin jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang tentunya memberikan tekanan.

Indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun dan mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHGS Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam stochastic berada di wilayah oversold yang membuka peluang rebound.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

IHSG meski melemah kemarin tetapi masih bertahan di atas support terdekat kini berada di kisaran 6.120. Jika support tersebut kembali ditembus, IHSG berisiko turun ke 6.090 hingga 6.080. Support selanjutnya, berada di 6.040.

Sementara, jika bertahan di atas support, IHSG berpeluang menguat 6.180. Jika level tersebut dilewati, IHSG berpeluang naik ke 6.210.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 25 Maret 2021

Elon Musk Orang Terkaya Dunia Jadi 'Bandar' Bitcoin?

A Bitcoin (virtual currency) coin is seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, June 23, 2017. REUTERS/Benoit Tessier/
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

 

Rifan Financindo - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk dikenal sebagai salah satu pendukung Bitcoin. Satu aksi di Twitter tentang mata uang digital terpopuler ini bisa mengangkat harga Bitcoin.

Salah satu aksinya adalah ketika mengganti bio Twitter menjadi #bitcoin pada akhir Januari 2021. Tak lama setelah cuitan tersebut, arga dunia berbondong-bondong melakukan transaksi Bitcoin dan cryptocurrency lain. Pada hari itu harga Bitcoin naik 8,43%.

Pertanyaan pun mengemuka, berapa jumlah Bitcoin yang dimiliki Elon Musk? Hingga kini tidak ada pengungkapan berapa banyak Bitcoin yang dimiliki oleh Elon Musk.

Namun Anthony Scaramucci mencoba untuk menebaknya. Mantan direktur komunikasi Gedung Putih era Presiden Donald Trump yang juga pendukung Bitcoin ini menyebut Elon Musk memiliki US$5 miliar lebih Bitcoin atau setara Rp 72 triliun (asumsi Rp 14.400/US$).

Melalui akun Twitter pribadinya, Anthony Scaramucci yang juga pendiri dan hedge fund SkyBridge Capital ini menyebut Elon Musk memiliki Bitcoin sebanyak itu melalui Tesla, SpaceX dan pribadi, seperti dilansir dari Financial Express, Rabu (24/3/2021).

"Elon Musk tak berhenti di Tesla. Saya memahami SpaceX memiliki Bitcoin di balance sheet perusahaan. Elon Musk memiliki US$5 miliar lebih Bitcoin melalui Tesla, SpaceX dan secara pribadi. Tidak ada orang hidup seperti dia yang berbuat lebih banyak untuk melindungi planet bumi dari perubahan iklim," tulis Anthony Scaramucci di akun Twitter pribadinya.

Meski begitu, pernyataan Anthony Scaramucci ini belum mendapat konfirmasi oleh Elon Musk. Bos Tesla ini pertama kali mengumumkan dirinya hanya memiliki 0,25 BTC pada 2018 melalui akun twitternya. Ia mendapatkannya dari seorang teman.

Pada Februari 2021, Tesla mengumumkan berinvestasi di Bitcoin dengan memborong US$1,5 miliar. Alasannya, memaksimalkan return uang tunai milik perusahaan dan menjajaki pembayaran alternatif untuk membeli mobil listrik Tesla.

Atas kebijakan tersebut, Elon Musk meluncurkan rangkaian tweet yang mengatakan bahwa kebijakan yang diambil Tesla [terkait pembelian Bitcoin] bukan cerminan langsung dari pendapat pribadinya dia. Ia juga mengatakan bahwa ia bukanlah investor melainkan insinyur dan tidak memegang saham lain yang diperdagangkan kecuali saham Tesla.

"Tesla's action is not directly reflective of my opinion. Having some Bitcoin, which is simply a less dumb form of liquidity than cash, is adventurous enough for an S&P500 company."

"To be clear, I am *not* an investor, I am an engineer. I don't even own any publicly traded stock besides Tesla. However, when fiat currency has negative real interest, only a fool wouldn't look elsewhere. Bitcoin is almost as bs as fiat money. The key word is 'almost'." (roy/dob)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 24 Maret 2021

Mayday-mayday! IHSG Dibuka Ambruk 1%, Keluar dari 6.200

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

PT Rifan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ambruk pada perdagangan pagi ini. Dibuka merah 0,34% ke level 6.231,71. Selang 8 menit perdagangan sesi pertama IHSG masih terdepresiasi 1,13% ke level 6.181,46 pada perdagangan Rabu (24/3/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 1 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 30 miliar di pasar reguler.

Eropa yang sempat 'adem', kini kembali dibuat kalang-kabut oleh lonjakan kasus baru. WHO mencatat, jumlah pasien positif corona di Benua Biru per 23 Maret 2021 adalah 42.870.334 orang. Bertambah 162.860 orang dari hari sebelumnya.

Selama dua pekan terakhir, rata-rata tambahan pasien baru adalah 198.751 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 162.341 orang per hari.

Oleh karena itu, Eropa kini dinilai sudah terpukul oleh gelombang serangan ketiga (third wave outbreak) virus corona. Gelombang yang membuat sejumlah negara kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing).

Mulai akhir pekan lalu, Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di tujuh wilayah, termasuk ibu kota Paris.Lockdownakan berlaku selama sebulan. Selain itu, berlaku jam malam secara nasional yaitu pada pukul 19:00.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk memperpanjanglockdownhingga 18 April 2021. Warga Negeri Panser diminta untuk tetap di rumah selama libur Hari Paskah.

"Kita sedang menghadapi serangan pandemi gelombang baru. Virus mutasi Inggris menjadi dominan," kata Merkel, seperti dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar juga perlu mewaspadai ketegangan antara China vs AS dan sekutunya. AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada memberlakukan sanksi kepada pejabat pemerintah China yang dituding terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas di Xinjiang.

"Di tengah kecaman internasional, (China) terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," tegas Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, dalam keterangan tertulis bersama.

"Sudah banyak bukti yang menunjukkan adanya pelanggaran hak asasi manusia secara sistemik oleh otoritas China," tambah pernyataan Kementerian Luar Negeri Kanada.

Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada empat orang pejabat pemerintahan China dan satu institusi. Sanksi yang dikenakan adalah larangan masuk dan pembekuan aset.

China tentu tidak terima. Beijing langsung membalas dengan memberlakukan sanksi kepada sejumlah anggota parlemen Uni Eropa, Komite Politik dan Keamanan Uni Eropa, serta dua institusi lainnya.

"Sanksi terhadap kami didasari atas dusta dan tidak dapat diterima," tegas Wang Yi, Menteri Luar Negeri China, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA (trp/trp)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 23 Maret 2021

Jelek Nih, Nasihat The Fed Soal Bitcoin Cs

A Bitcoin (virtual currency) paper wallet with QR codes and coins are seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris July 11, 2014. REUTERS/Benoit Tessier
Foto: Bitcoin (REUTERS/Benoit Tessier)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Ada alasan mengapa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve System (The Fed) bergerak lambat dalam menyentuh cryptocurrency (mata uang digital). Meski saat ini banyak orang menyambut baik hal tersebut sebagai bagian dari investasi, The Fed tetap bergeming.

Dilansir dari CNBC International, Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa cryptocurrency merupakan tempat penyimpan nilai atau investasi yang tidak stabil. Sehingga bank sentral tidak terburu-buru untuk memperkenalkan pesaingnya.

"Mereka sangat mudah berubah dan oleh karena itu tidak benar-benar penyimpan nilai yang berguna dan mereka tidak didukung oleh apa pun," kata Powell, dalam diskusi panel virtual perbankan digital oleh Bank untuk Penyelesaian Internasional pada Senin (22/3/2021).

"Ini lebih merupakan aset spekulatif yang pada dasarnya adalah pengganti emas daripada dolar."

Powell mengatakan hal ini ketika cryptocurrency bitcoin turun di Coinbase, tetapi masih diperdagangkan mendekati masing-masing US$ 57.000 atau setara Rp 819 ribu (asumsi Rp 14.000/US$). Cryptocurrency ini telah melonjak harganya selama tujuh bulan terakhir, di tengah kesibukan dalam aktivitas perdagangan dan penerimaan yang meningkat di industri keuangan.

Selama beberapa tahun terakhir, Fed telah mengerjakan sistem pembayarannya sendiri yang memfasilitasi transfer uang lebih cepat, dengan pengungkapan produk akhir kemungkinan akan terjadi selama dua tahun ke depan. Bersamaan dengan itu, Fed juga telah melakukan penyelidikan lain apakah koin digital bank sentral akan diperlukan atau praktis. (sef/sef)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan