Jumat, 02 Juli 2021

Harga Emas Antam Naik Lagi, Awas Jangan Terlena Bunda!

Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas menunjukkan emas batangan di sebuah gerai emas di Pegadaian, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan FinancindoSetelah mencatat kinerja bulanan terburuk dalam lebih dari 4 tahun terakhir, harga emas dunia mampu menguat pada perdagangan pertama Juli kemarin. Penguatan tersebut membuat harga emas Antam naik pada perdagangan Kamis (2/7/20210), tetapi risiko berbalik arah masih cukup besar.

Emas Antam satuan 1 gram hari ini dijual Rp 935.000/batang, naik 0,32% dibandingkan harga kemarin, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. yang memproduksi emas batangan ini.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, satuan 100 gram yang biasa dijadikan acuan dijual Rp 87.712.000/batang atau Rp 877.120/gram naik 0,34%.


Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 517.500 Rp 1.035.000
1 Gram Rp 935.000 Rp 935.000
2 Gram Rp 1.810.000 Rp 905.000
3 Gram Rp 2.690.000 Rp 896.667
5 Gram Rp 4.450.000 Rp 890.000
10 Gram Rp 8.845.000 Rp 884.500
25 Gram Rp 21.987.000 Rp 879.480
50 Gram Rp 43.895.000 Rp 877.900
100 Gram Rp 87.712.000 Rp 877.120
250 Gram Rp 219.015.000 Rp 876.060
500 Gram Rp 437.820.000 Rp 875.640
1000 Gram Rp 875.600.000 Rp 875.600

Harga emas dunia Kamis kemarin mampu menguat 0,38% ke US$ 1.776,99/troy ons. Namun, pada hari ini rentang berbalik melemah yang bisa menyebabkan harga emas Antam turun Sabtu besok.

Dolar AS yang sedang kuat-kuatnya membuat emas berisiko berbalik melemah, apalagi jika rilis data tenaga kerja AS nanti malam lebih bagus dari ekspektasi.

Hasil polling Reuters terhadap para ekonom menunjukkan sepanjang bulan Juni penambahan pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll) diprediksi sebanyak 700.000 orang, lebih banyak dibandingkan penambahan bulan Mei 559.000 orang. Sementara tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,8%.

Data tersebut merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) untuk menetapkan kebijakan moneter. The Fed sebelumnya sudah mengubah proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed), dari yang sebelumnya tahun 2024, menjadi tahun 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan dilakukan tahun depan.

Kini data tenaga kerja akan dilihat oleh pelaku pasar sebagai peluang tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (Quantitative Easing/QE) The Fed bisa dilakukan tahun ini atau tidak.

Sebelum menaikkan suku bunga, The Fed akan melakukan tapering terlebih dahulu. Tapering memberikan pukulan ganda bagi harga emas. Pertama dolar AS berpotensi menguat yang akan menekan harga emas karena berisiko menurunkan permintaan. Kemudian yang kedua kenaikan yield obligasi (Treasury) AS yang membuat emas menjadi tidak menarik.

Tapering pernah terjadi di tahun 2013 dan membawa emas dunia masuk ke tren bearish (tren penurunan dalam waktu yang lama). 

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 30 Juni 2021

Apes! Harga Emas Antam Jeblok, Makin Jauh dari Rp 1 Juta/gram

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas Antam tidak banyak bergerak dalam sepekan terakhir, kalau pun naik turun tidak lebih dari Rp 2.000/gram. Tetapi pada perdagangan hari ini, Rabu (30/6), penurunan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini cukup signifikan.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas ukuran/satuan 1 gram hari ini dijual Rp 927.000/batang, turun Rp 5.000/gram atau 0,54% dibandingkan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan Rp 5.000/gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 86.912.000/batang atau Rp 869.120/gram.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 513.500 Rp 1.027.000
1 Gram Rp 927.000 Rp 927.000
2 Gram Rp 1.794.000 Rp 897.000
3 Gram Rp 2.666.000 Rp 888.667
5 Gram Rp 4.410.000 Rp 882.000
10 Gram Rp 8.765.000 Rp 876.500
25 Gram Rp 21.787.000 Rp 871.480
50 Gram Rp 43.495.000 Rp 869.900
100 Gram Rp 86.912.000 Rp 869.120
250 Gram Rp 217.015.000 Rp 868.060
500 Gram Rp 433.820.000 Rp 867.640
1000 Gram Rp 867.600.000 Rp 867.600

Anjloknya harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin menjadi pemicu merosotnya harga emas Antam. Emas dunia anjlok nyaris 1% ke US$ 1.761,09/troy ons merespon pernyataan para pejabat bank sentral AS (The Fed).

Salah satu dewan gubernur The Fed, Christopher Waller mengatakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan secepatnya di tahun ini, dan suku bunga bisa dinaikkan akhir tahun depan.

Waller menjadi salah satu pejabat The Fed yang sangat optimistis akan pemulihan ekonomi dan sangat hawkish dalam meramu kebijakan moneter.

"Tingkat pengangguran secara substansial harus menurun, atau inflasi akan terus berada di level tinggi sebelum kita menaikkan suku bunga di 2022. Saya tidak mengesampingkan hal tersebut," kata Waller pada Bloomberg TV, Selasa (30/6/2021).

Hal senada juga diungkapkan Presiden The Fed wilayah Richmond Thomas Barkin yang mengindikasikan The Fed sudah membuat "kemajuan substansial" terkait target inflasi untuk bisa memulai tapering.

Pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan pengetatan moneter dalam waktu dekat tersebut menjadi pemicu utama merosotnya harga emas dunia yang turut menyeret emas Antam.

Meski demikian, pelaku pasar juga masih menanti data tenaga kerja AS Jumat nanti. Selain inflasi, data tenaga kerja juga merupakan salah satu acuan The Fed dalam mengetatkan kebijakan moneter.

"Permintaan untuk menaikkan suku bunga akan menjadi lebih kencang dari jika kita melihat data tenaga kerja yang lebih bagus dari perkiraan, dan itu akan menekan emas" kata Bob Harberkorn, ahli strategi pasar di RJP Futures, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (30/5/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 29 Juni 2021

Harga Emas Dunia Masih Anteng, Emas Antam Apa Kabar?

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas dunia masih bergerak di situ-situ saja dalam beberapa hari terakhir, alhasil harga emas Antam juga tidak banyak naik ataupun turun.
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. hanya turun Rp 1.000/gram pada hari ini.

Melansir data dari logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram dijual Rp 932.000/batang turun 0,11% dibandingkan harga kemarin. Sejak Selasa (22/6/2021) pekan lalu, harga emas ini hanya bergerak di kisaran Rp 930.000 sampai 934.000/batang.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini juga turun 0,11% di Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 516.000 Rp 1.032.000
1 Gram Rp 932.000 Rp 932.000
2 Gram Rp 1.804.000 Rp 902.000
3 Gram Rp 2.681.000 Rp 893.667
5 Gram Rp 4.435.000 Rp 887.000
10 Gram Rp 8.815.000 Rp 881.500
25 Gram Rp 21.912.000 Rp 876.480
50 Gram Rp 43.745.000 Rp 874.900
100 Gram Rp 87.412.000 Rp 874.120
250 Gram Rp 218.265.000 Rp 873.060
500 Gram Rp 436.320.000 Rp 872.640
1000 Gram Rp 872.600.000 Rp 872.600

Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin melemah tipis 0,12% ke US$ 1.778,17/troy ons. Tetapi jika melihat sejak Selasa lalu, logam mulia ini hanya naik turun di kisaran US$ 1.770 hingga 1.794/troy ons, atau sekitar US$ 24 saja.

Hal tersebut tentunya berbeda jauh dari pertengahan Juni yang jeblok lebih dari 7% atau US$ 134 hanya dalam tempo 6 hari.

Harga emas dunia yang bergerak di situ-situ saja dalam beberapa hari terakhir menjadi indikasi pelaku pasar sedang menanti petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS. Maklum saja, hal itu terkait dengan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) serta kenaikan suku bunga.

Pada pekan lalu, inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) di AS kembali meroket. Inflasi PCE merupakan salah satu acuan The bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan waktu tapering ataupun suku bunga.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (25/6/2021) melaporkan inflasi inti PCE di bulan Mei tumbuh 3,4% year-on-year (YoY). Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 1992.

Perekonomian yang mulai membaik, bahkan lebih cepat dari prediksi The Fed, serta low base effect, membuat inflasi meroket. The Fed sendiri sudah merubah proyeksi kenaikan suku bunganya, dari yang sebelum akan menaikkan di 2024, menjadi ke 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan di tahun depan.

Sementara untuk tapering masih menjadi tanda tanya kapan akan dilakukan.

Selain data inflasi PCE, data tenaga kerja juga menjadi acuan The Fed. Data tersebut akan dirilis Jumat pekan ini, sehingga wajar emas masih bergerak dalam rentang sempit. Pergerakan besar baru akan terjadi setelah rilis data tenaga kerja Jumat malam, dan akan berdampak pada emas Antam di hari Sabtu.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 25 Juni 2021

Emas Dunia Tak Jelas Mau ke Mana, Harga Emas Antam Mager

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT RifanHarga emas dunia kembali bergerak liar pada perdagangan Kamis kemarin, naik dan turun cukup tajam dalam waktu singkat. Pergerakan yang sama terjadi sejak Selasa lalu, alhasil harga emas Antam stagnan pada perdagangan Jumat (25/6/2021).

Melansir data dari logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram hari ini dibanderol RP 932.000/batang, sama persis dengan harga kemarin. Emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Naik turun harga emas Antam sangat dipengaruhi pergerakan harga emas dunia. Pada perdagangan Kamis, harga emas dunia melemah 0,2% ke US$ 1.775,18/troy ons, setelah sebelumnya sempat menguat ke US$ 1.787,71/troy ons.


Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 516.000 Rp 1.032.000
1 Gram Rp 932.000 Rp 932.000
2 Gram Rp 1.804.000 Rp 902.000
3 Gram Rp 2.681.000 Rp 893.667
5 Gram Rp 4.435.000 Rp 887.000
10 Gram Rp 8.815.000 Rp 881.500
25 Gram Rp 21.912.000 Rp 876.480
50 Gram Rp 43.745.000 Rp 874.900
100 Gram Rp 87.412.000 Rp 874.120
250 Gram Rp 218.265.000 Rp 873.060
500 Gram Rp 436.320.000 Rp 872.640
1000 Gram Rp 872.600.000 Rp 872.600

Naik turunnya harga emas dunia belakangan ini terjadi akibat kebingungan pasar mengenai kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed). Pada pekan lalu, The Fed memberikan proyeksi suku bunga akan naik dua kali di tahun 2023, bahkan ada kemungkinan naik di tahun 2022.

Tetapi di pekan ini, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga hanya karena inflasi yang sedang tinggi saat ini.

"Kami tidak akan menaikkan suku bunga hanya karena kekhawatiran kemungkinan percepatan laju inflasi. Kami akan menunggu lebih banyak bukti mengenai inflasi. Percepatan laju inflasi saat ini belum mencerminkan ekonomi secara keseluruhan, tetapi adalah efek langsung dari reopening," jelas Powell.

Tetapi Rabu lalu, dua pejabat teras bank sentral AS (The Fed), Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) dan Michelle Bowman (Anggota Dewan Gubernur The Fed), menyatakan tekanan inflasi boleh saja cuma sementara. Namun dampaknya akan terasa dalam waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Berbagai data terbaru membuat saya memajukan proyeksi (perkiraan kenaikan suku bunga acuan). Saya memperkirakan suku bunga sudah perlu naik pada akhir 2022. Meski temporer, tekanan inflasi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan. Bukan hanya 2-3 bulan tetapi bisa 6-9 bulan," ungkap Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters.

"Saya setuju bahwa tekanan inflasi disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan akibat pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening). Jika situasi sudah lebih stabil, lebih seimbang, tekanan ini memang akan berkurang. Namun saya sulit memperkirakan kapan itu terjadi, yang jelas akan memakan waktu," tambah Bowman, juga dikutip dari Reuters.

Pernyataan keduanya kembali memunculkan spekulasi The Fed akan melakukan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) dalam waktu dekat. Selain kenaikan suku bunga, tapering juga merupakan musuh utama emas yang membuat harganya merosot.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 24 Juni 2021

Dibayangi "Setan" Taper Tantrum, Harga Emas Antam Naik Tipis

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas Antam mampu naik pada perdagangan Kamis (24/6/2021) di saat harga emas dunia sedang mengalami gejolak. Meski demikian, kenaikan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini cukup tipis, dan terbantu pelemahan nilai tukar rupiah.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas ukuran/satuan 1 gram dijual Rp 932.000/batang atau naik 0,22% dibandingkan harga kemarin.

Sementara emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 0,23% ke Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Selain itu, PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 516.000 Rp 1.032.000
1 Gram Rp 932.000 Rp 932.000
2 Gram Rp 1.804.000 Rp 902.000
3 Gram Rp 2.681.000 Rp 893.667
5 Gram Rp 4.435.000 Rp 887.000
10 Gram Rp 8.815.000 Rp 881.500
25 Gram Rp 21.912.000 Rp 876.480
50 Gram Rp 43.745.000 Rp 874.900
100 Gram Rp 87.412.000 Rp 874.120
250 Gram Rp 218.265.000 Rp 873.060
500 Gram Rp 436.320.000 Rp 872.640
1000 Gram Rp 872.600.000 Rp 872.600

Harga emas dunia kemarin berakhir stagnan di US$ 1.778,73/troy ons setelah sempat naik 0,9%. Pergerakannya pun terbilang liar, naik-turun cukup signifikan dalam waktu singkat. "Setan" taper tantrum yang sebelumnya sempat menghilang dari pasar finansial kini kembali muncul, membuat harga emas bergerak liar.


Kemarin, dua pejabat teras bank sentral AS (The Fed), Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) dan Michelle Bowman (Anggota Dewan Gubernur The Fed), menyatakan tekanan inflasi boleh saja cuma sementara. Namun dampaknya akan terasa dalam waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Berbagai data terbaru membuat saya memajukan proyeksi (perkiraan kenaikan suku bunga acuan). Saya memperkirakan suku bunga sudah perlu naik pada akhir 2022. Meski temporer, tekanan inflasi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan. Bukan hanya 2-3 bulan tetapi bisa 6-9 bulan," ungkap Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters.

"Saya setuju bahwa tekanan inflasi disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan akibat pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening). Jika situasi sudah lebih stabil, lebih seimbang, tekanan ini memang akan berkurang. Namun saya sulit memperkirakan kapan itu terjadi, yang jelas akan memakan waktu," tambah Bowman, juga dikutip dari Reuters.

Pernyataan keduanya kembali memunculkan spekulasi The Fed akan melakukan tapering dalam waktu dekat. Tapering tersebut berisiko memicu taper tantrum seperti yang terjadi di tahun 2013.

Di sisi lain, spekulasi tersebut membuat dolar AS berbalik perkasa, rupiah pun kemarin melemah 0,21% ke Rp 14.430/US$, dan sudah mencatat pelemahan dalam 7 dari 8 hari perdagangan terakhir.

Saat nilai tukar rupiah melemah, maka harga emas dunia yang dibanderol dolar AS menjadi lebih mahal ketika dikonversi ke Mata Uang Garuda. Alhasil, meski emas dunia kemarin stagnan, tetapi emas Antam mampu naik tipis.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan