Rabu, 06 Juni 2018

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Inflasi Mei Terkendali Didukung Harga Bahan Pokok yang Terjaga

Tumpukan beras untuk memenuhi kebutuhan warga selama bulan puasa dan lebaran di Gudang Beras Cipinang, Rabu (16/5/2018).

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bank Indonesia menegaskan, turunnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) per Mei 2018 didorong rendahnya harga kebutuhan pokok (volatile food) dan komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices).

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2018 sebesar 3,23 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,41 persen (yoy).

"Inflasi volatile food sempat meningkat di akhir tahun 2017. Namun, di awal tahun 2018 memasuki hari-hari besar keagamaan inflasi justru mulai melambat," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Reza Anglingkusumo, Selasa (5/6/2018).

Inflasi, ia melanjutkan, cenderung terjaga di seluruh provinsi di Indonesia. Ada pun inflasi terendah terjadi di kawasan Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,9 persen.

Ada pun provinsi dengan inflasi tertinggi adalah Sulawesi sebesar 3,31 persen.

"Tidak ada di provinsi kita yang inflasinya tinggi, seluruhnya terjaga di antara 3,5 plus minus 1 persen," ujar dia.

Sementara itu, inflasi volatile food juga relatif terjaga di bawah 5 persen. Meski demikian, ada beberapa wilayah yang perlu diwaspadai seperti Banten, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Tapi secara umum volatile food masih terjaga di bawah 5 persen. Untuk daerah-daerah yang patut diwaspadai tersebut pun bukan didorong oleh keterbatasan produksi, tetapi faktor lain seperti biaya distribusi yang juga dapat mengatrol harga bahan pokok," kata Reza.

Menurut dia, inflasi volatile food yang terkendali didukung dengan perkembangan harga beberapa komoditas yang berada di bawah rata-rata historisnya selama 3 tahun terkahir.

Selain itu, penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) juga menjadi faktor lain yang menjaga inflasi tetap rendah.

"Beras dan produk holtikultura, seperti cabe dan bawang, harganya cenderung terkendali. Kalau beras karena sudah ada kebijakan impor beras yang menjaga stabilitas harga, sementara untuk panen cabai pada masa panen kali ini cenderung bagus sehingga pasokannya terjaga," ujarnya.

Sumber : Kompas
Lihat : Info Lowongan 
       
Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar