Jumat, 22 Agustus 2025

Saham Jepang Bergerak Hati-Hati Menjelang Pidato Powell di Jackson Hole

 


Pasar saham Jepang ditutup sedikit menguat pada perdagangan Jumat, setelah bergerak fluktuatif di antara zona positif dan negatif. Investor terlihat menahan diri sambil menunggu arahan kebijakan dari para bankir sentral global, terutama pidato Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole yang menjadi sorotan utama.

Indeks Topix naik 0,6% ke level 3.100,87 pada penutupan perdagangan di Tokyo, sementara Nikkei 225 hanya menguat tipis 0,1% ke posisi 42.633,29. Dari total 1.679 saham yang terdaftar di Topix, sebanyak 1.047 saham menguat, 570 saham melemah, dan 62 tidak mengalami perubahan. Salah satu pendorong utama kenaikan indeks adalah Sony Group Corp., yang melonjak 3,1% dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan Topix.

Menurut Frederic Neumann, Kepala Ekonom Asia HSBC, semua perhatian investor tertuju pada pidato Powell, yang kemungkinan akan memberikan sinyal kapan Fed berencana mulai memangkas suku bunga. Setiap isyarat yang muncul dari pernyataan Powell diyakini akan menjadi katalis penting bagi arah pergerakan pasar global, termasuk saham Jepang.

Selain itu, Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, juga dijadwalkan berbicara di Jackson Hole. Investor global menantikan apakah Ueda akan memberikan indikasi lebih jelas terkait jalur kebijakan moneter Jepang. Data dari pasar derivatif menunjukkan trader kini memperkirakan peluang 57% kenaikan suku bunga BoJ pada Oktober, setelah inflasi konsumen Jepang masih bertahan di atas target meski laju pertumbuhan harga sedikit melambat.

Namun, sentimen pasar sempat terguncang di awal perdagangan. Topix sempat melemah dan indeks Nikkei 225 turun hingga 0,7%, setelah muncul laporan bahwa Nvidia meminta pemasok komponen untuk menghentikan produksi terkait chip AI H20. Berita tersebut memicu kekhawatiran terhadap prospek sektor teknologi, yang memiliki bobot besar di pasar saham Jepang.

Secara keseluruhan, pergerakan saham Jepang masih bersifat hati-hati dan penuh antisipasi, dengan investor menunggu kepastian arah kebijakan dari dua bank sentral terbesar di dunia: Federal Reserve dan Bank of Japan. Hasil pernyataan dari kedua pihak ini diperkirakan akan menentukan tren jangka pendek pasar Asia, khususnya Jepang, dalam beberapa pekan mendatang.

Sumber : newsmaker.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar