Jumat, 21 September 2018

Aksi Ambil Untung Membayangi Pola Gerak IHSG Akhir Pekan | PT Rifan Financindo

Aksi Ambil Untung Membayangi Pola Gerak IHSG Akhir Pekan 
PT Rifan Financindo -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar saham setelah menguat selama dua hari berturut-turut.

Saat ini, IHSG semakin dekat ke level 6.000 atau tepatnya berada di level 5.931.Bahkan pada Rabu (19/9), indeks menguat hingga lebih dari 1 persen dan kemarin 0,98 persen.

Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas posisi ini akan membuat IHSG hanya mampu menguat terbatas pada hari ini, Jumat (21/9).

"IHSG diprediksi menguat terbatas, kondisi global mulai kondusif dan nilai tukar rupiah cukup stabil," papar Dennies melalui risetnya.

Berdasarkan RTI Infokom, rupiah pagi ini melemah tipis 0,22 persen atau 33 poin. Namun begitu, masih terjaga di level Rp14.832 per dolar Amerika Serikat (AS).

Hari ini, Dennies memproyeksi IHSG berada dalam rentang support 5.879-5.905 dan resistance 5.949-5.967.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih dinilai cukup baik, sehingga menjadi penopang IHSG.

"Hari ini IHSG berpotensi melaju naik," kata William dalam risetnya.

Maka itu, ia optimistis IHSG dapat kembali menembus level 6.000 dalam perdagangan hari ini. William meramalkan IHSG berada dalam rentang support 5.789 dan resistance 6.123.

Pada perdagangan tadi malam bursa saham Wall Street terpantau berakhir di teritori positif. Dow Jones naik 0,95 persen, S&P500 naik 0,78 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,98 persen.

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo

Kamis, 20 September 2018

Tarif Balasan China ke AS Diprediksi Perkuat Rupiah | Rifanfinancindo



Tarif Balasan China ke AS Diprediksi Perkuat Rupiah 

Rifanfinancindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.845 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Kamis (20/9). Posisi ini menguat 30 poin atau 0,2 persen dari sore kemarin, Rabu (19/9) di Rp14.875 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia juga menguat. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, yen Jepang 0,02 persen, baht Thailand 0,12 persen, won Korea Selatan 0,13 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, dan peso Filipina 0,17 persen.

Sementara itu, dolar Hong Kong stagnan dan renminbi China melemah 0,08 persen dari dolar AS.

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang mayoritas menguat dari mata uang Negeri Paman Sam. Dolar Kanada menguat 0,02 persen, franc Swiss 0,02 persen, dan euro Eropa 0,07 persen.

Namun, poundsterling Inggris stagnan. Sedangkan rubel Rusia melemah 0,16 persen dan dolar Australia minus 0,06 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan rupiah berpeluang menguat pada hari ini dengan bergerak di rentang Rp14.815-14.900 per dolar AS. 

"Rupiah berpeluang menguat kalau sentimen pelemahan dolar AS berlanjut," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/9).

Menurutnya, dolar AS berpotensi melemah karena China telah mengeluarkan balasan tarif bea masuk impor untuk produk-produk yang berasal dari AS dengan nilai mencapai US$60 miliar.

Tarif ini merupakan balasan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang kembali mengeluarkan tarif bea masuk impor sebesar 10 persen untuk produk asal China senilai US$200 miliar. 

"Semenjak eskalasi perang dagang itu, dolar AS bergerak cenderung melemah," pungkasnya. (uli/lav)


Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo


Rabu, 19 September 2018

Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Naik 34 Poin | Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto 
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka positif. IHSG naik 34 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ikut mengalami pelemahan. Dolar AS berada di level Rp 14.890, lebih perkasa.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 24 poin (0,41%) ke level 5.835,795. Sementara indeks LQ45 naik ke posisi 918,243.

Membuka perdagangan, Rabu (19/9/2018), IHSG bertambah 34,027 (0,59%) ke 5.845,817. Indeks LQ45 naik 7,5 poin (0,82%) ke 919,784.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 43,249 poin (0,75%)ke 5.854,756. Indeks LQ45 menanjak 8,615 poin (0,92%) ke 920,746.

Sementara itu, indeks utama bursa Wall st kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan Selasa (18/09). Indeks Dow Jones naik 0.71% ke level 26,246.96, S&P menguat 0.54% ke level 2,904.31, dan Nasdaq berhasil terangkat 0.76% ke level 7,956.11.

Penguatan ini salah satunya dikarenakan optimisme pelaku pasar atas data Balance of Trade AS bulan Agustus yang mencatatkan perbaikan yakni defisit yang ditanggung AS mengalami penurunan menjadi USD -1.02B lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit senilai USD -2.01B. Adanya penurunan defisit ini dianggap sebagai keberhasilan pasca diterapkan berbagai kebijakan terkait pajak impor.

Bursa saham Asia bergerak positif. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 1,295 ke 23.724,570
  • Indeks Hang Seng jatuh 0,43% ke 27.208,882
  • Indeks Komposit Shanghai 0,23% ke 2.706,640
  • Indeks Strait Times naik 0,18% ke 3.144,200

Selasa, 18 September 2018

Tarif Baru AS ke China Bawa Rupiah Melemah Nyaris Rp14.900 | PT Rifan Financindo

Tarif Baru AS ke China Bawa Rupiah Melemah Nyaris Rp14.900 

PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.898 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/9). Posisi tersebut melemah 18 poin atau 0,12 persen dari sore kemarin, Senin (17/9) di Rp14.880 per dolar AS.

Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah dari dolar AS. Renminbi China melemah 0,31 persen, ringgit Malaysia minus 0,17 persen, dolar Singapura minus 0,13 persen, baht Thailand minus 0,13 persen, won Korea Selatan minus 0,11 persen.

Sementara peso Filipina stagnan. Sedangkan dolar Hong Kong dan yen Jepang menguat, masing-masing 0,01 persen dan 0,03 persen.

Sebaliknya, seluruh mata uang utama negara maju kompak bersandar di zona merah. Rubel Rusia melemah 0,18 persen, dolar Australia minus 0,15 persen, poundsterling Inggris minus 0,11 persen, dolar Kanada minus 0,08 persen, euro Eropa minus 0,05 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan pelemahan rupiah pagi ini merupakan imbas dari pengumuman tarif bea masuk impor baru dari AS untuk produk-produk asal China.

"Ini menjadi kekhawatiran lebih lanjut bagi pasar," ucap Dini kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).

Presiden AS Donald Trump baru saja memastikan Negeri Paman Sam akan mengenakan tarif bea masuk impor sebesar 10 persen kepada produk asal China senilai US$200 miliar mulai 24 September mendatang.

Selanjutnya, Trump akan meningkatkan tarif impor tersebut mencapai 25 persen pada akhir tahun ini. Walhasil, perang dagang antar kedua negara dipastikan akan terus berlanjut, meski sebelumnya sempat beredar kabar kedua negara akan bernegosiasi.

Ia memastikan hal tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan mata uang semua negara di dunia, termasuk rupiah. "Potensi pelemahan riupiah lebih lanjut ada, rupiah diperkirakan bergerak di antara Rp14.820-14.940 per dolar AS," pungkasnya.

Info Lowongan Kerja

Sumber : CNN Indonesia
 
 

Senin, 17 September 2018

Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia melemah per Dolar AS | Rifanfinancindo

Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia melemah per Dolar AS 
Rifanfinancindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.830 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (17/9). Posisi ini melemah 24 poin atau 0,16 persen dibanding posisi akhir pekan lalu Rp14.806 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia turut melemah. Won Korea Selatan melemah 0,7 persen, peso Filipina minus 0,37 persen, renminbi China minus 0,07 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, baht Thailand minus 0,02 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.

Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang menguat di hadapan
dolar AS, masing-masing 0,02 persen dan 0,15 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju justru mayoritas menguat dari dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen, rubel Rusia 0,07 persen, euro Eropa 0,09 persen, dan franc Swiss 0,13 persen.

Sementara dolar Australia stagnan, sedangkan dolar Kanada melemah 0,03 persen dari dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada melihat rupiah tetap berpeluang bersandar di zona hijau pada sore nanti, meski masih ada potensi tekanan dari eksternal. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.790-14.825 per dolar AS.

"Rilis kenaikan penjualan ritel AS dapat berpotensi memberikan sentimen positif pada dolar AS, yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS," ucap Reza, Senin (17/9).

Penjualan ritel AS naik 0,1 persen secara bulanan pada Juli 2018. Meski masih tumbuh, sejatinya pertumbuhan itu melambat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Penjualan ritel hanya tumbuh minim karena ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan peningkatan penjualan kendaraan bermotor serta pakaian.(uli/lav)

Info Lowongan Kerja

Sumber : CNN Indonesia