Jumat, 04 Januari 2019

Awali Akhir Pekan Perdana 2019, IHSG Turun ke Zona Merah | Rifan Financindo

Foto: Rengga Sancaya

Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah pada perdagangan pagi ini. IHSG turun 12,35 poin (0,19%) ke level 6.208,65.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.340.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 9,91 poin (0,16%) ke 6.211,096. Indeks LQ45 juga berkurang 2,47 poin (0,28%) ke 988,103.
Membuka perdagangan, Jumat (4/1/2019), IHSG lanjutkan pelemahan 12,35 poin (0,19%) ke level 6.208,651. Indeks LQ45 juga turun 3,97 poin (0,43%) ke 986,946.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG kian melemah, turun 13,76 poin (0,22%) ke 6.207,247. Indeks LQ45 juga turun 3,9 poin (0,4%) ke 986,915.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 22.686.22 (-2.83%), NASDAQ ditutup 6,463.50 (-3.04%), S&P 500 ditutup 2,447.89 (-2.48%). Saham US mengalami penurunan tajam dimana index Dow Jones menurun sebanyak 660 poin dan S&P 500 sebanyak 2.47%.

Penurunan ini dipengaruhi oleh perusahaan Apple yang memberikan peringatan keras bahwa ekonomi dunia akan melambat dan terutama di China, maka semua bisnis milik US yang berada di China akan terus mengalami kerugian selama perang dagang terus berlangsung. Hingga saat ini investor masih menanti perkembangan dari persetujuan antara US dan China dari gencatan selama 90 hari yang disetujui sejak akhir tahun 2018. Hal ini mendorong sentimen negatif secara global.

Sementara itu bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Berikut pergerakannya:

Indeks Nikkei 225 turun 3,07% ke 19.399,9
Indeks Hang Seng naik 0,28% ke 25.135,1
Indeks Komposit Shanghai turun 0,14% ke 2.461,03
Indeks Strait Times naik 0,33% ke 3.022,68


Kamis, 03 Januari 2019

Dolar AS Menguat Tipis ke Rp 14.480 | PT Rifan Financindo

Dolar AS/Foto: Pradita Utama
PT Rifan Financindo - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini kembali menguat. Dolar AS menguat tipis dibanding pada perdagangan pagi kemarin.

Mata uang Negeri Paman Sam ini menguat di level Rp 14.480 pada pagi ini mengutip perdagangan Reuters. Dolar AS berada di level tertingginya Rp 14.483 dan terendah Rp 14.417 pada perdagangan hari ini.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS di 2019 dibandingkan 2018. Nilai tukar rupiah saat ini dinilai juga masih kemurahan.

"2019 kami masih melihat bahwa rupiah akan bergerak lebih stabil dan cenderung menguat. Kami melihat bahwa rupiah saat ini masih undervalue," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Menurutnya, ketidakpastian global yang terjadi di 2018 memang masih akan berlanjut di tahun ini. Itu akan cukup mempengaruhi nilai tukar, tapi ketidakpastian itu diyakini bakal lebih rendah.

"Ketidakpastian di ekonomi maupun keuangan global yang begitu tinggi di 2018 memang masih berlanjut di 2019, tapi kami perkirakan tidak setinggi yang terjadi di 2018," ujarnya (zlf/ara)

 

Rabu, 02 Januari 2019

Harga Emas Loyo di Perdagangan Pertama 2019 | Rifanfinancindo

Harga Emas

Rifanfinancindo – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini dibanderol pada level Rp665 ribu per gram. Harga tersebut turun Rp2.000 per gram dibandingkan perdagangan terakhir 2018, pada Senin lalu. 
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Rabu, 2 Desember 2018, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp593 ribu per gram atau turun Rp2.000 per gram dibanding periode yang sama.

Sementara itu, harga emas internasional dibanderol turun pagi ini. Emas di pasar spot internasional turun 0,2 persen menjadi US$1.279,3 per ons. Kemudian, emas berjangka AS sedikit berubah jadi US$1.281 per ons. (row)



Senin, 31 Desember 2018

Bunga Acuan BI yang Naik Berkali-kali | Rifan Financindo

Foto: Rengga Sancaya
Rifan Financindo - Bank Indonesia (BI) tahun ini mengakhiri rezim suku bunga rendah. BI menahan bunga di level 4,25% selama 8 bulan sejak September 2017.

Pada 17 Mei adalah kali pertama BI menaikkan BI 7 days reverse repo rate pada 2018 ini, sebesar 25 basis poin atau 0,25% menjadi 4,5%. Langkah kenaikan dilakukan sebagai cara untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah ketidakpastian pasar keuangan dunia dan penurunan likuiditas global.

Namun 13 hari kemudian yakni 30 Mei 2018 Gubernur baru BI, Perry Warjiyo mulai menginjak gas kencang-kencang, ia melakukan perubahan pada kebijakan moneter untuk stabilitas perekonomian.
Perry mengumumkan, bank sentral menaikkan lagi bunga acuan 25 bps yakni menjadi 4,75%. Ini artinya, dalam waktu satu bulan, bunga acuan BI telah naik sebanyak 50 bps.

Perry menyebut langkah ini sebagai upaya menjaga nilai tukar rupiah yang tertekan akibat suku bunga acuan bank sentral AS naik.

Rapat dewan gubernur BI berikutnya pada 29 Juni 2018. Perry mengumumkan BI kembali menaikkan bunga sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Lagi-lagi alasannya adalah untuk penyelamatan nilai rupiah.

Kemudian bunga acuan pada 15 Agustus 2018 juga naik 25 bps menjadi 5,5%. Kali ini alasan BI menaikkan bunga agar daya tarik pasar keuangan Indonesia tetap menarik serta untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.

Bulan berikutnya pada 27 September 2018 BI berupaya untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dari tekanan eksternal di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Bunga acuan kembali dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan agar menjadi 2,5% terhadap produk domestik bruto.

Pada RDG periode 14-15 November 2018, BI memutuskan untuk mengerek lagi bunga acuan ke level 6%. "Keputusan ini sebagai langkah lanjutan dari BI untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman," ujar Perry Warjiyo.

Pada RDG terakhir di 2018, Perry mengumumkan BI mempertahankan bunga acuan di level 6%, dengan deposit facility 5,25% dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.

Perry meyakini suku bunga kebijakan itu masih konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik.

"Ini juga sudah mempertimbangkan tren pergerakan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," imbuh dia.

Bank sentral juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan defisit transaksi berjalan sehingga turun ke kisaran 2,5% terhadap PDB pada 2019.

Ini artinya dalam jangka waktu 9 bulan BI sudah menaikkan bunga acuan sebanyak 175 bps atau 1,75%. (kil/ang)


Jumat, 28 Desember 2018

Hari Perdagangan Terakhir, IHSG Dibuka Menguat | PT Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto
PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau pada perdagangan pagi ini. IHSG kompak dengan bursa Asia.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melemah pagi ini. Dolar AS berada di level Rp 14.555.

Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat 9,654 poin (0,16%) ke 6.200,297. Indeks LQ 45 juga bertambah 2,412 poin (0,24%) ke 990,411
Membuka perdagangan, Jumat (28/12/2018), IHSG melanjutkan penguatan 13,725 poin (0,22%) ke 6.204,368. Indeks LQ45 juga bertambah 2,749 poin (0,28%) ke 990,748.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG menguat 11,909 poin (0,19%) ke 6.202,552. Indeks LQ45 juga bertambah 2,473 poin (0,25%) ke 990,472.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup dalam zona hijau pada perdagangan Kamis (27/12). Indeks Dow Jones naik 1.14%, S&P terangkat 0.86%, dan Nasdaq menguat terbatas sebesar 0.38%.

Menjelang akhir tahun, indeks utama bursa saham AS belum berhasil menguat signifikan seperti harapan pasar. Hal ini salah satunya dikarenakan pelaku pasar yang belum sepenuhnya yakin akan prospek perekonomian AS. Adapun

Sementara itu bursa saham Asia bergerak variatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 0,64% ke 19.948,600
  • Indeks Hang Seng turun 0,08% ke 25.459,400
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,13% ke 2.488,670
  • Indeks Strait Times menguat 0,13% ke 3.048,610 (zlf/zlf)