PT Rifan Financindo - Presiden Grup Bank Dunia
(World Bank/ WB) Jim Yong Kim akan mengundurkan diri efektif mulai 1
Februari mendatang atau lebih dari tiga tahun jelang berakhirnya masa
jabatannya di 2022, menurut pernyataan lembaga tersebut, Senin
(7/1/2019).
Kim, 59 tahun, yang merupakan seorang dokter dan
advokat kesehatan publik, dinominasikan oleh mantan Presiden Amerika
Serikat (AS) Barack Obama untuk masa jabatan pertama dan kedua. Kim
telah mendorong pembiayaan untuk berbagai proyek energi ramah lingkungan
dan menarik dukungan terhadap investasi berbahan bakar batu bara namun
telah menghindar dari perdebatan terbuka dengan pemerintahan Donald
Trump.
Ia sempat berbeda pendapat dengan kebijakan perubahan iklim yang dijalankan pemerintahan Trump.
Dua
orang yang mengetahui pemberitahuan Kim kepada dewan eksekutif Bank
Dunia mengatakan ia mundur atas kemauannya sendiri dan bukan karena
dipaksa oleh pemerintahan Trump, CNBC International melaporkan.
Namun, Presiden Donald Trump akan menggunakan pengaruh kuatnya dalam
memilih pengganti Kim karena AS memegang saham pengendali dalam hak
pemungutan suara Bank Dunia. Presiden bank tersebut biasanya adalah
seorang Amerika yang dipilih oleh pemerintahan AS.
Kim akan
bergabung dengan sebuah firma yang fokus meningkatkan investasi
infrastruktur di negara-negara berkembang, kata Bank Dunia tanpa
menjelaskan lebih lanjut mengenai jabatan Kim.
Kristalina Georgieva yang merupakan CEO Bank Dunia akan menjadi presiden
interim setelah Kim mundur. Georgieva, seorang warga negara Bulgaria,
sebelumnya memegang berbagai posisi senior di Uni Eropa setelah bekerja
dengan Bank Dunia selama 15 tahun. Kariernya di lembaga internasional
itu dimulai sebagai ekonom lingkungan di 1993.
Bank Dunia
mengatakan Kim menekankan bahwa pembiayaan infrastruktur adalah hal
terpenting yang dibutuhkan negara-negara berkembang dan mendesak WB
untuk bekerja sama dengan rekan-rekan swasta baru dalam pengembangan
infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah iklim.
"Tugas Grup
Bank Dunia lebih penting saat ini dibandingkan sebelumnya karena
aspirasi dari masyarakat miskin terdengar dari seluruh dunia, dan
masalah-masalah seperti perubahan iklim, penularan penyakit, kelaparan,
dan pengungsi terus tumbuh baik dalam sisi ukuran maupun kerumitannya,"
kata Kim dalam sebuah pernyataan.
"Bekerja sebagai presiden [Bank
Dunia] dan membantu lembaga ini berada di tengah-tengah tantangan ini
telah menjadi hak istimewa bagi saya," tambahnya. (prm)