Jumat, 23 November 2018

WTO Bakal Bahas Perang Dagang Akibat Tarif AS | PT Rifan Financindo

WTO Bakal Bahas Perang Dagang Akibat Tarif AS
PT Rifan Financindo -- Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sepakat untuk mendengar keluhan dari berbagai negara mengenai tarif baja dan aluminium baru AS, serta keluhan dari Washington atas tarif balasan.

Badan Penyelesaian Perselisihan WTO (DSB) setuju untuk membentuk panel untuk meninjau keputusan Presiden AS Donald Trump guna untuk mengenakan tarif baru sebesar 25 persen pada baja dan 10 persen pada aluminium.

Dikutip dari AFP, DSB akan membuat panel terpisah untuk keluhan oleh Uni Eropa, China, Kanada, Meksiko, Norwegia, Rusia dan Turki. Hal ini dilakukan karena AS mengatakan tidak akan setuju dengan satu panel untuk mendengar semuanya.


Badan tersebut setuju membuat tiga panel sesuai permintaan AS untuk memutuskan legalitas tarif pembalasan yang dikenakan oleh Kanada, Cina, Meksiko dan Uni Eropa.

DSB juga menyetujui permintaan AS membentuk panel guna meninjau langkah-langkah China yang berkaitan dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Trump mengklaim pengenaan tarif baru dilakukan sebagai langkah untuk menjaga keamanan nasional AS di tengah masifnya impor ke negara tersebut.

Washington menerapkan pengecualian WTO yang jarang digunakan, yakni memungkinkan suatu negara untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk melindungi kepentingan keamanan utamanya.

Sementara, Duta Besar AS Dennis Shea memperingatkan tentang risiko yang diajukan ke sistem penyelesaian perselisihan WTO ketika seorang anggota menentang tindakan yang diambil untuk melindungi kepentingan keamanan esensial.

Delegasi AS juga memperingatkan bahwa setiap tinjauan tindakan yang diambil untuk alasan keamanan nasional akan merusak legitimasi dan bahkan kelangsungan hidup WTO secara keseluruhan.

Pengenaan tarif impor telah meningkat menjadi perang dagang habis-habisan antara AS dan China, juga meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan banyak sekutu tradisionalnya.
Keputusan untuk membentuk panel mengikuti putaran konsultasi yang gagal antara para pihak secara bilateral. Ini juga menandai eskalasi dalam bentrokan yang sedang berlangsung di WTO seputar kebijakan perdagangan Trump yang kontroversial.

Permintaan pertama untuk membentuk panel ditolak bulan lalu, mendorong pihak untuk mengajukan permintaan kedua.

Di bawah peraturan WTO, pihak-pihak yang berselisih dapat memblokir permintaan pertama untuk pembuatan panel arbitrase, tetapi jika para pihak mengajukan permintaan kedua, itu semua dijamin akan melalui.

Pembuatan panel DSB biasanya memicu pertempuran hukum yang panjang dan sering mahal, terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. (AFP/agi)

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo

Kamis, 22 November 2018

Berlawanan dengan Bursa Asia, IHSG Dibuka Menguat ke 5.956 | Rifanfinancindo

Foto: Rachman Haryanto
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau. Setelah kemarin ditutup merah, IHSG pagi ini berhasil dibuka positif setelah sempat bergerak negatif di pre-opening.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjinak ke level Rp 14.574.

Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 11,39 poin (0,19%) ke 5.936,66. Indeks LQ45 juga turun 2,84 poin (0,3%) ke 942,490.
Membuka perdagangan, Kamis (22/11/2018), IHSG berbalik hijau. IHSG naik 8,83 poin (0,14%) ke 5.956,88. Indeks LQ45 naik 1,81 poin (0,19%) ke 947,427.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan, naik 9,13 poin (0,15%) ke 5.957,18. Sementara Indeks LQ45 naik 1,21 poin (0,13%) ke 946,523.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 24.464.69 (-0.00%), NASDAQ ditutup 6,972.25 (+0.92%), S&P 500 ditutup 2,649.93 (+0.30%). Bursa Amerika Serikat ditutup menguat didorong rilis data ekonomi yang tak mampu memenuhi ekspektasi. Klaim tunjangan pengangguran diumumkan sebesar 224.000 lebih tinggi dibanding estimasi sebesar 215.000.

Selain itu pemesanan barang tahan lama diumumkan sebesar 0.1% MoM dibawah konsensus pertumbuhan sebesar 0.4% MoM. Dengan data seperti ini ada kemungkinan The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya. Volume perdagangan Wall Street hari ini lebih rendah dikarenakan sebagian besar pelaku pasar telah cuti untuk merayakan Thanksgiving.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,01% ke 21.506,26
  • Indeks Hang Seng turun 0,21% ke 25.916,49
  • Indeks Komposit Shanghai turun 0,27% ke 2.644,46
  • Indeks Strait Times turun 0,17% ke 3.033,46 (eds/eds)
 

Rabu, 21 November 2018

Pasca 'Harpitnas', IHSG Dibuka Anjlok 1,4% | Rifan Financindo

Foto: Grandyos Zafna
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pagi ini. Setelah 'hari kejepit nasional ' (harpitnas) selesai, IHSG dibuka turun cukup dalam sebanyak 74 poin (1,24%) ke 5.930,50.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat dan berada di level Rp 14.614.

Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 63,09 poin (1,05%) ke 5.942,19. Indeks LQ45 turun 15,73 poin (1,65%) ke 940,594.
Membuka perdagangan, Rabu (21/11/2018), IHSG melanjutkan pelemahan. IHSG turun 74,79 poin (1,24%) ke 5.930,50. Indeks LQ45 turun 20,56 poin (2,21%) ke 935,202.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG terus melanjutkan pelemahan, turun 87 poin (1,45%) ke 5.918,105. Sementara Indeks LQ45 turun 18,44 poin ke 937,888.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 24.465.64 (-2.20%), NASDAQ ditutup 6,908.82 (-1.70%), S&P 500 ditutup 2,641.89 (-1.82%). Bursa saham US ditutup melemah secara keseluruhan.

Penurunan masih didorong oleh kecemasan atas perlambatan ekonomi global dan juga penurunan harga minyak yang terlalu cepat. Hal ini mengakibatkan likuidasi dari investor yang memiliki saham berbasis minyak ataupun kontrak berjangka minyak.

Belum ada alasan yang kuat bagi investor untuk membeli saham dalam waktu dekat. Bursa Asia dibuka menurun setelah Chairman Nissan Carlos Ghosn dan Greg Kelly ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan keuangan perusahaan. Hal ini memberikan sentimen negatif pada saham otomotif di bursa Jepang.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 turun 0,67% ke 21.439,02
Indeks Hang Seng turun 0,68% ke 25.665,38
Indeks Komposit Shanghai turun 0,36% ke 2.636,22
Indeks Strait Times turun 0,09% ke 3.024,39 (eds/eds)
 

Senin, 19 November 2018

Rupiah Kembali Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini | PT Rifan Financindo

Rupiah Kembali Pimpin Penguatan Mata Uang Asia Pagi Ini
PT Rifan Financindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.560 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot pagi ini, Senin (19/11). Posisi ini menguat 51 poin atau 0,35 persen dari akhir pekan lalu, Jumat (16/11) di Rp14.611 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah kembali menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi. Diikuti peso Filipina menguat 0,22 persen, won Korea Selatan 0,2 persen, yen Jepang 0,12 persen, dan ringgit Malaysia 0,08 persen.

Namun, beberapa mata uang justru berada di zona merah pada awal pekan ini. Dolar Singapura melemah 0,01 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, dan baht Thailand minus 0,18 persen. 

Mayoritas mata uang utama negara maju juga tercatat melemah di hadapan dolar AS. Euro Eropa melemah 0,08 persen, rubel Rusia minus 0,09 persen, dolar Kanada minus 0,11 persen, dan dolar Australia minus 0,21 persen.

Hanya, poundsterling Inggris yang menguat 0,08 persen dan frans Swiss 0,01 persen. 

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan pergerakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini karena ada kecenderungan minim sentimen di awal pekan. Selain itu, sentimen pekan lalu yang cukup positif bagi rupiah diperkirakan masih akan menjadi daya dorong penguatan rupiah.

"Di sisi lain, penguatan euro Eropa seiring harapan akan tercapainya penyelesaian masalah defisit anggaran keuangan Italia diharapkan dapat memberikan sentimen positif untuk rupiah," katanya, Senin (19/11).

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo
 

Jumat, 16 November 2018

Suku Bunga BI Naik, IHSG Melesat Dekati 6.000 | Rifanfinancindo

Foto: Grandyos Zafna
Foto: Grandyos Zafna
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pagi ini. IHSG dibuka naik 19,37 poin (0,33%) ke 5.975,11.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali melemah dan berada di level Rp 14.584.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 19,37 poin (0,33%) ke 5.975,11. Indeks LQ45 juga naik 23 poin (0,73%) ke 932,505.
Membuka perdagangan, Kamis (15/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 22,89 poin (0,38%) ke 5.978,83. Sedangkan indeks LQ45 naik 33 poin (0,59%) ke 951,86.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 50,78 poin (0,87%) ke 5.909,076. Sementara Indeks LQ45 naik 11,767 poin ke 925,910.

Adapun salah satu sentimen yang menjadi penopang indeks adalah rilisnya suku bunga acuan (BI-7 Days Repo Rate) pada (15/11) yang sesuai dengan keinginan pasar untuk menjaga dana asing melalui kenaikan 25 basis poin menjadi 6%, kenaikan tersebut dinilai akan menjadi sentimen positif guna stabilitas nilai tukar Rupiah.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup menguat inline dengan bursa saham global yang mayoritas ditutup dalam zona hijau. Indeks Dow Jones naik 0.83%, S&P dan Nasdaq terangkat 1.06% dan 1.72%.

Penguatan ini dikarenakan adanya isu yang menyatakan pihak Amerika akan menghentikan tarif lebih lanjut atas impor China. Hal tersebut mendorong asumsi pelaku pasar bahwa pertemuan China dan AS kali ini akan berhasil meredakan perang dagang.

Selain itu, isu tersebut juga didukung oleh pernyataan oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer bahwa tarif atas impor China selanjutnya masih akan ditahan.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,5% ke 21.736,850
  • Indeks Hang Seng naik 0,04% ke 25.665,600
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,21% ke 2.637,660
  • Indeks Strait Times turun 0,23% ke 3.036,170
(fdl/fdl)