Senin, 30 November 2020

Uang Beredar Naik 12,5% di Oktober

Suasana Kawasan penukaran uang lusuh di Area Gedung Bank Indonesia,  Jakarta,  Kamis (1/2/2018). CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Rifan Financindo - Uang beredar di Indonesia tumbuh lumayan tinggi pada Oktober 2020. Agresivitas pemerintah dalam merealisasikan anggaran menjadi penyebab pertumbuhan tersebut.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Oktober 2020 terutama disebabkan oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. Posisi M2 pada Oktober 2020 tercatat Rp 6.780,8 triliun atau meningkat 12,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,4%.

"Peningkatan tersebut disebabkan pertumbuhan M1 sebesar 18,5%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada September 2020 sebesar 18,%. Didorong oleh peredaran uang kartal yang tinggi di masyarakat. Pertumbuhan uang kuasi juga meningkat, dari 10,6% pada bulan sebelumnya menjadi 10,7% pada Oktober 2020. Sementara itu, surat berharga selain saham masih mengalami kontraksi meskipun membaik dari bulan sebelumnya, dari -13,9% pada September 2020 menjadi -12,1%," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Senin (30/11/2020).

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, peningkatan M2 pada Oktober 2020 disebabkan oleh kenaikan ekspansi keuangan pemerintah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang meningkat, dari 76,7% pada September 2020 menjadi 81,6% pada Oktober 2020.

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 13,9% pada Oktober 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan September 2020 sebesar 16,7% . Pertumbuhan krediti pada Oktober 2020 kembali mengalami kontraksi, dari -0,4% pada September 2020 menjadi -0,9% pada bulan laporan. (aji/aji)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Jumat, 27 November 2020

Ngamuk 13%, IHSG Siap-siap Tembus 5.800 Hari Ini!

Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

 

Rifan FinancindoIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,42% ke 5.759,91 pada perdagangan Kamis kemarin (26/11/2020). Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 510 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 13,4 triliun. 

IHSG kini sudah membukukan penguatan nyaris 13% dalam 16 perdagangan terakhir, dan berada di level tertinggi sejak 26 Februari.

Pelaku pasar terus memburu aset-aset berisiko akibat harapan hidup akan segera kembali normal setelah vaksin dari perusahaan farmasi AS, Pfizer dan Moderna, serta perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca diklaim efektif mengatasi virus corona hingga 90% atau lebih dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump akhirnya membuka pintu pada transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Joseph 'Joe' Biden, juga membuat pelaku pasar semakin ceria.

Belum lagi Biden yang dikabarkan menunjuk mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan. Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik.

Sementara itu bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street libur Thanksgiving Kamis kemarin, praktis tidak memberikan sentimen ke pasar Asia pagi ini, Jumat (27/11/2020).

Secara teknikal, IHGS kembali ke atas 5.700 kemarin, melanjutkan reli panjang dalam 3 pekan terakhir.

Awal penguatan tajam IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.

Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.

Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.

White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.

Kabar baiknya, pada Senin (23/11/2020) IHSG kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga ada potensi reli akan kembali berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan kembali ke level 6.000 dalam beberapa hari ke depan.

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200).

Namun indikator stochastic pada grafik harian masih berada di wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak naik tetapi belum memasuki wilayah overbought.

Resisten terdekat kini berada di 5.760 hingga 5.770, jika kembali dilewati IHSG berpeluang menguat ke 5.800 sampai 5.810. 

Tetapi selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko terkoreksi. Support terdekat berada di kisaran 5.720, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 5.700 hingga 5.690.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Kamis, 26 November 2020

Gara-gara Wall Street Ambles, Bursa Asia Campur Aduk

People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (26/11/2020), di tengah 'galau'nya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street akibat data klaim pengangguran AS yang tidak memuaskan dan membuat pelaku pasar kecewa.

Hanya dua indeks utama Asia yang dibuka di zona hijau hari ini, yakni indeks KOSPI Korea Selatan (Korsel) yang dibuka menguat 0,16% dan Hang Seng Hong Kong yang naik tipis 0,02%.

Sedangkan sisanya dibuka di zona merah, yakni Straits Times Index (STI) Singapura yang dibuka terkoreksi 0,57%, Nikkei Jepang melemah 0,14%, dan Shanghai Composite China yang turun tipis 0,07%.

Beralih ke barat, bursa saham Wall Street ditutup mixed, cenderung melemah pada perdagangan Rabu (25/11/2020) waktu setempat, setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertingginya yang ditoreh oleh indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,64% ke 29.853,55, S&P 500 terkoreksi 0,08% menjadi 3.632,37, tetapi Nasdaq Composite mampu menguat 0,57% ke 12.105,72.

Investor kecewa setelah melihat data ketenagakerjaan AS terkini. Pada pekan yang berakhir 21 November, jumlah klaim tunjangan pengangguran AS naik 30.000 menjadi 778.000, di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 730.000. Klaim tunjangan pengangguran naik dalam dua pekan beruntun.

"Dalam beberapa pekan terakhir, pelaku pasar kesulitan menjadi berita negatif. Sekarang ada data ketenagakerjaan, yang menyadarkan kita bahwa tantangan jangka pendek masih sangat besar," kata Christopher Grisanti, Chief Equity Strategist di MAI Capital Management yang berbasis di Ohio, seperti diberitakan Reuters.

Pelaku pasar cemas bahwa kemungkinan pemulihan ekonomi di Negeri Paman Sam tidak secepat yang diperkirakan. Ternyata dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) tidak bisa hilang begitu saja, 'luka' yang begitu dalam masih sangat terasa.

"Data ini menyadarkan kita bahwa pemulihan ekonomi tidak merata. Masyarakat kelas menengah-atas bisa berbelanja seperti tidak terjadi apa-apa. Namun mereka yang di bawah harus mengantre untuk mendapatkan makanan gratis dan kesempatan kerja yang sepertinya jauh dari pandangan," tegas Chris Rupkey, Chief Economist MUFG yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, ada rilis data yang juga menggambarkan kelesuan ekonomi Negeri Adidaya. Pada Oktober, konsumsi rumah tangga (yang menyumbang lebih dari dua pertiga dalam pembentukan Produk Domestik Bruto/PDB di AS) tumbuh 0,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/MoM). Melambat dibandingkan pertumbuhan September yang sebesar 1,2% MoM.

"Ekonomi kuartal IV-2020 mungkin masih akan tumbuh, bahkan cukup tinggi. Namun dengan lonjakan angka kasus positif corona, maka lajunya akan melandai. Mungkin kita akan melihatnya pada November dan Desember," kata Daniel Silver, Economist JPMorgan yang berkedudukan di New York, sebagaimana diwartakan Reuters.

Sementara itu, bank sentral Korsel (Bank of Korea/BoK) pada pagi hari ini memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah 0,5%, karena bank sentral khawatir tentang pasar properti Korsel yang sedang panas.

Hal ini sejalan dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap 22 analis.

TIM RISET CNBC INDONESIA (chd/chd)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Rabu, 25 November 2020

Sempat Celup Zona Merah, IHSG Tutup Sesi 1 dengan Reli 0,23%

Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

 

PT Rifan Financindo - Sempat menyentuh zona merah,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (25/11/2020) melanjutkan optimisme terkait vaksin dan prospek Amerika Serikat (AS) pasca-Trump.

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,23% atau 13,2 poin menjadi 5.714,224. Sebanyak 219 saham menguat, 211 melemah, dan 178 lainnya tak mengalami perubahan harga.

Di Asia, mayoritas bursa saham bergerak positif, di mana Nikkei menguat 1,2% menjadi pemimpin reli di kawasan dan indeks Hang Seng Hongkong bertambah 0,85%. Sebaliknya, bursa Shanghai melemah 0,22%.

Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 106 miliar di pasar reguler, di tengah nilai transaksi bursa Rp 11,2 triliun terhadap lebih dari 24 ribu saham, dengan frekuensi transaksi sebanyak 920.565 kali.

Pelaku pasar menyambut positif eforia di AS akan mulusnya transisi politik di Negeri Sam, yang akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, terutama dengan perkembangan vaksin.

Indeks Dow Jones sukses menembus level psikologis 30.000 setelah Kepala Lembaga Layanan Umum Emily Murphy berkata kepada presiden terpilih Joe Biden bahwa pemerintahan Trump menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk keperluan transisi di Gedung Putih.

Murphy menyatakan keputusan untuk menindaklanjuti kemenangan Biden berminggu-minggu setelah pemilihan presiden (pilpres) pada 3 November. Presiden AS Donald Trump dalam cuitannya mengaku bahwa dia menyetujui langkah itu meski masih "berjuang habis-habisan".

Keputusan Biden yang menunjuk mantan Ketua The Fed Janet Yellen untuk menjadi Menteri Keuangan juga mendorong sentimen positif di kalangan investor. Jika Senat menyetujui, Yellen akan menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut di AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ags/ags)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Selasa, 24 November 2020

Nyesek! Harga Emas Antam Ambrol 1,6%, Termurah Sejak Juli

Dok Antam
Foto: Dok Antam


Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, atau yang dikenal dengan emas Antam anjloik pada perdagangan Selasa (24/11/2020), hingga menyentuh level terendah dalam 4 bulan terakhir. Harga emas dunia yang merosot pada perdagangan Senin menjadi pemicu anjoknya emas Antam.

Emas antam satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 961.000/batang, anjlok 1,64% dibandingkan harga awal pekan kemarin, berdasarkan data dari logammulia.com, situs resmi milik PT Antam. Harga tersebut merupakan yang termurah sejak 20 Juli lalu.

Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 1,74% ke Rp 90.312.000/batang atau Rp 903.120/gram.

Harga emas dunia kemarin merosot 1,85% ke US$ 1.835,85/troy ons, tertekan akibat perkembangan vaksin virus corona serta data ekonomi AS yang apik.

Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, yang mengklaim vaksin buatanya mereka efektif mengatasi virus corona hingga lebih dari 90%, kini giliran perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca yang melaporkan vaksin buatanya efektif sekitar 90% tanpa menimbulkan efek samping yang serius.

Semakin banyak vaksin yang diklaim berhasil mengatasi virus corona tentunya membuat hidup akan normal kembali lebih cepat. Alhasil, daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) meredup.

Selain itu data ekonomi dari AS juga menunjukkan kejutan. Ekspansi sektor manufaktur justru semakin meningkat meski Negeri Paman Sam sedang mengalami lonjakan kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Markit melaporkan, purcashing managers' index (PMI) manufaktur di bulan ini melesat ke 56,7 dari bulan sebelumnya 53,4.

PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atasnya berarti ekspansi, sementara di bawah 50 artinya kontraksi.

Ekspansi sektor manufaktur AS yang mengejutkan, serta perkembangan vaksin virus corona membuat kemungkinan gelontoran stimulus fiskal tidak akan sebesar ekspektasi sebelumnya.

Stimulus fiskal merupakan salah satu "bahan bakar" emas untuk menguat, jika nilainya kecil tentunya logam mulia ini menjadi kurang bertenaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan