Jumat, 08 November 2019

Drama Perang Dagang Bakal Tamat, AS-China Setuju Hapus Tarif

Foto : REUTERS / Aly Song
PT Rifan - Perang dagang kini memasuki babak baru. Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan bakal menghapus tarif-tarif yang diberlakukan kedua negara.

"Di dua minggu ini, para negosiator telah melakukan pembicaraan serius, diskusi konstruktif dan setuju untuk menghilangkan tarif-tarif tambahan di tiap fase (kesepakatan) sebagai progres dari perjanjian yang tengah berjalan," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, sebagaimana ditulis Bloomberg mengutip televisi pemerintah, Kamis (7/11/2019).

"Jika China, AS, mencapai kesepakatan dagang fase pertama, kedua negara harus meninjau kembali semua tarif tambahan dengan proporsi yang sama secara keseluruhan berdasarkan isi perjanjian, yang mana menjadi situasi penting untuk tercapainya kesepakatan," katanya lagi.


Komentar China ini meringankan ketidakpastian yang membebani ekonomi global. Bursa AS Wall Street bahkan mencetak rekor pada penutupan perdagangan kemarin.

Dow Jones mencatat rekor kembali setelah Selasa lalu, dengan kenaikan 180 poin atau 0,7% ke 27.674,80. Sementara S&P 500 naik 0,3% ke 3.085,18 dan Nasdaq naik 0,3% ke 8,434,52.

Sayangnya, belum ada pernyataan resmi dari AS. Namun dalam laporan eksklusif Reuters, kebijakan untuk menghapus semua tarif mendapat perlawanan dari internal Gedung Putih.

Langkah ini dianggap bukan bagian dari pembicaraan perdamaian antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He Oktober lalu. "Ada kesenjangan dalam administrasi mengenai apakah tarif pengembalian akan memberikan pengaruh AS dalam negosiasi," kata sumber media itu.

Pertemuan Terus Tertunda
Pembicaraan kesepakatan perdamaian perang dagang sudah dimulai sejak sebulan lalu. Hasilnya, kesepakatan 'fase pertama' akan dibuat dan ditandatangani kedua pemimpin negara, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Awalnya, penandatanganan pertemuan dengan ekonomi terbesar di dunia itu dijadwalkan dilakukan di pertemuan puncak para pemimpin Asia-Pasifik pada pertengahan November di Chile. Namun, pertemuan itu telah dibatalkan.

Banyak spekulasi terkait tempat pertemuan dilakukan. Sejumlah pihak mengatakan pertemuan pengganti akan berlangsung di London, Inggris tetapi ada juga yang mengatakan perjanjian akan diteken di Iowa atau Hawai AS.


Isu mengenai mundurnya kesepakatan hingga Desember cukup menjadi perhatian pasar, lantaran AS menjadwalkan untuk menerapkan tarif baru pada barang-barang China pada 15 Desember nanti.

Apabila kesepakatan fase satu ini saja belum juga ditandatangani hingga hari itu, maka besar kemungkinan kenaikan tarif barang China di Desember tetap akan terjadi.


Sebelumnya, kenaikan tarif Desember ini akan diberlakukan AS pada US$ 156 miliar barang China. Aturan ini akan dikenakan pada barang-barang seperti ponsel, komputer laptop, dan mainan.

Dalam pembicaraan Oktober itu, AS-China hanya setuju menghapus kenaikan tarif yang berlaku Oktober. Dalam setiap wawancara dengan media, China terus menegaskan keinginan agar tarif Desember juga segera dicabut.(sef/sef)

Sumber : CNBC

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar