Selasa, 05 Mei 2020

Ada Harapan Ekonomi Pulih, Harga Minyak Terbang

Ada Harapan Ekonomi Pulih, Harga Minyak Terbang
Foto: File Photo: Saudi Aramco (REUTERS/Ahmed Jadallah/File Photo)
PT Rifan Financindo BerjangkaKomoditas minyak mentah kontrak berjangka diperdagangkan naik pada pagi hari ini menyusul pelonggaran lockdown di negara-negara bagian Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia yang mengindikasikan adanya sinyal pemulihan ekonomi yang berpotensi membuat permintaan minyak membaik.

Selasa (5/5/2020) pada 09.30 WIB harga minyak mentah untuk kontrak yang ramai diperdagangkan melesat. Minyak Brent naik 4,04% ke US$ 28,3/barel. Sementara di saat yang sama harga minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) melesat lebih tinggi dengan apresiasi sebesar 6,62% ke US$ 21,74/barel.

Kenaikan harga minyak ini menyusul diperbolehkannya kembali orang-orang untuk mulai beraktivitas di Italia, Spanyol, Portugal, India dan Thailand. Orang-orang sudah mulai kembali bekerja, sektor konstruksi mulai bergerak, taman dan perpustakaan mulai buka.

"Mempertimbangkan ... permintaan yang anjlok signifikan, pasar mungkin cenderung menerima berita baik secara relatif cepat," kata Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di Australia dan Selandia Baru Banking Group.

Permintaan minyak global diperkirakan turun sebanyak 30% pada bulan April, kata para analis. Pemulihan pun kemungkinan berjalan lambat. Apalagi dengan kondisi banyak maskapai masih tetap tak mengudara untuk beberapa bulan ke depan.

Chief Executive maskapai nasional Qantas Airways Australia, Alan Joyce mengatakan pada hari Selasa bahwa "permintaan perjalanan internasional dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk kembali seperti semula." sebagaimana diwartakan Reuters.

Pasar energi memang merespons reaktif setiap berita yang ada. Walau ditutup menguat 3% untuk kedua kontrak acuan pada Senin kemarin (4/5/2020), harga minyak sempat ambrol menyusul ultimatum Trump ke China.

Taipan properti Paman Sam itu mengancam akan mengenakan bea masuk impor ke China karena gusar ekonomi Negeri Adidaya itu terpuruk akibat pandemi yang ia yakini asal muasal dan penyebabnya adalah China.

Dalam kondisi serba tidak pasti seperti sekarang ini pasar memang cenderung sensitif terhadap berbagai pemberitaan. Bagaimanapun juga ke depan harga minyak akan sangat dipengaruhi oleh keseimbangan supply & demand.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar