Rabu, 06 Mei 2020

Keputusasaan Berubah Jadi Harapan, Bursa Saham Asia Menghijau

Keputusasaan Berubah Jadi Harapan, Bursa Saham Asia Menghijau
Ilustrasi Bursa Saham Tokyo (REUTERS/Toru Hanai)
PT Rifan - Bursa saham Asia bergerak cenderung menguat pada perdagangan pagi ini. Mood investor yang sedang lumayan bagus membuat arus modal mengalir ke bursa saham Benua Kuning.

Pada Rabu (6/5/2020) pukul 08:46 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:


|

Bursa saham Asia mengikuti jejak Wall Street yang ditutup di zona hijau. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,56%, S&P 500 naik 0,9%, dan Nasdaq Composite bertambah 1,13%.

Investor (dan dunia) menaruh harapan besar terhadap upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali aktivitas masyarakat yang sempat mati suri akibat pembatasan sosial (social distancing) demi mencegah penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Dengan laju penyebaran virus yang semakin melambat, pemerintah mulai berani membuka kembali keran aktivitas publik sehingga membuat ekonomi kembali bergairah.

"Ekonomi tidak punya tombol pause, jika penutupan berlangsung terlalu lama maka akan menciptakan masalah baru. Gangguan terbesar virus corona terhadap perekonomian akan terjadi pada kuartal II-2020. Tidak selamanya seusai pandemi ekonomi akan menjalani periode perlambatan dalam waktu lama, terkadang justru diikuti oleh pertumbuhan yang tinggi," tegas James Bullard, Presiden Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang St Louis, sebagaimana diwartakan Reuters.

The Fed cabang Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi (tumbuh negatif) sangat dalam yaitu -17,6% pada kuartal II-2020. Jika terjadi, maka AS resmi masuk ke jurang resesi karena pada kuartal sebelumnya ekonomi terkontraksi -4,8%. Resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.

Namun selepas itu, ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan bisa bangkit. Resesi yang dialami AS mungkin sangat dalam, tetapi hanya bertahan sebentar.

US National Association for Business Economics (NABE) melakukan jajak pendapat kepada 45 ekonom di AS. Hasilnya, ekonomi AS pada kuartal III-2020 diperkirakan tumbuh 2% dan lebih tinggi lagi menjadi 5,8% pada kuartal IV-2020.

"Ekonomi AS saat ini sudah masuk resesi. Namun panel optimistis bahwa ekonomi akan kembali tumbuh pada paruh kedua 2020," tegas Constance Hunter, Presiden NABE yang juga Kepala Ekonom KPMG, seperti dikutip dari CNBC International.

Perlahan tetapi pasti, keputusasaan berubah menjadi harapan. Meski saat ini kita berada di titik nadir, tetapi harapan untuk bisa bangkit berdiri cukup besar dan sepertinya tidak butuh waktu terlalu lama.

Harapan itu yang kemudian mendorong investor untuk berani masuk ke instrumen berisiko seperti pasar saham di negara berkembang Asia. Arus modal asing yang deras mengalir membuat pasar saham Asia bergelora. 
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Sumber : CNBC
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar