Jumat, 16 April 2021

Akhirnya 'Banjir' Kabar Baik di Pasar, IHSG Bidik 6.150

foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

PT RifanIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,48% ke 6.079,501 pada perdagangan Kamis kemarin (15/4). Meski demikian, penguatan tidak didapat dengan mudah, IHSG bolak-balik masuk ke zona merah.

Kabar baiknya lagi, investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 383 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,18 triliun.

Rulis data ekspor-impor Indonesia yang naik tajam membantu IHSG menguat kemarin. Sementara pada hari ini, Jumat (16/4/2021) peluang bursa kebanggaan Tanah Air ini untuk melanjutkan penguatan terbuka lebar. Sentimen positif datang dari bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) yang melesat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat.

Selain itu, yield obligasi (Treasury) AS juga dalam tren menurun, dan pasar mata uang kripto belum menunjukkan penguatan tajam lagi. Kedua hal tersebut juga menjadi kabar bagus bagi pasar saham dunia. 

Data pertumbuhan ekonomi China juga akan menjadi penggerak pasar.

Hasil polling Reuters menunjukkan produk domestik bruto (PDB) China diprediksi melesat 19% year-on-year (YoY) di kuartal I-2021.

China merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, ketika perekonomiannya meningkat, maka tingkat ekspor Indonesia juga berpeluang naik.

Kenaikan ekspor Indonesia ke China sudah terlihat di tahun ini. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor non-migas Indonesia ke China di bulan Maret naik 26,24% dari bulan Februari.

Sementara sepanjang kuartal I-2021, ekspor meroket 62,98%.

Sehingga, meningkatnya pertumbuhan ekonomi China akan berdampak besar bagi ekspor Indonesia yang pada akhirnya mengangkat pertumbuhan ekonomi.

Sebagai informasi, sumbangan ekspor berada di posisi ketiga dalam komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran. Selama periode 2010-2019, rata-rata sumbangan ekspor terhadap PDB adalah 22,26%.

Secara teknikal, meski IHSG kembali menguat tetapi masih tertahan di bawah rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkse 
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam juga bergerak naik dan mendekati overbought.

jkse 
Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

MA 100 di kisaran 6.090-6.110 menjadi resisten terdekat dan kuat. Jika mampu ditembus dengan konsisten, IHSG berpeluang menguat menuju 6.150-6.170.

Sementara support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot jika level psikologis tersebut ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar