Selasa, 13 April 2021

Angin Belum Berpihak, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi

Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

 

Rifan FinancindoHarga emas Antam kembali turun pada perdagangan Selasa (13/4/2021), mengikuti pergerakan harga emas dunia awal pekan kemarin. Padahal, para analis dan pelaku pasar kompak memprediksi harga emas akan kembali naik di pekan ini.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) ini di awal pekan pekan turun tipis 0,11% untuk ukuran/satuan 1 gram. Sementara pada hari ini, penurunannya dua kali lipatnya, 0,22% ke Rp 924.000/batang.

Kemudian Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,23% ke Rp 86.612.000/batang atau Rp 866.120/gram.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram
0,5 Gram Rp 512.000 Rp 1.024.000
1 Gram Rp 9.240.000 Rp 9.240.000
2 Gram Rp 1.788.000 Rp 894.000
3 Gram Rp 2.657.000 Rp 885.667
5 Gram Rp 4.395.000 Rp 879.000
10 Gram Rp 8.735.000 Rp 873.500
25 Gram Rp 21.712.000 Rp 868.480
50 Gram Rp 43.345.000 Rp 866.900
100 Gram Rp 86.612.000 Rp 866.120
250 Gram Rp 216.265.000 Rp 865.060
500 Gram Rp 432.320.000 Rp 864.640
1000 Gram Rp 864.600.000 Rp 864.600

Kitco melakukan survei mingguan, hasilnya analis dan pelaku pasar kompak. Survei terhadap 15 analis di Wall Street menunjukkan sebanyak 9 orang atau 60% memperkirakan emas akan bullish (tren naik) di pekan ini. 3 orang atau 20% bearish, dan sisanya netral.

Sementara itu survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.201 partisipan menunjukkan 65% memberikan proyeksi bullish 20% bearish dan 15% netral.

Namun, pada perdagangan Senin kemarin, emas dunia masih berlawan dengan survei tersebut, harganya turun 0,61% ke US$ 1.732,51/troy ons.

Harga emas tertekan setelah ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa ekonomi AS berada di "poin pembalikan" dengan pertumbuhan dan kenaikan pembukaan lapangan kerja diprediksi melesat. Dia menilai inflasi 2% masih bisa diterima.

"Kami ingin melihat inflasi naik menuju 2% - dan itu berarti dalam basis yang berkelanjutan, dan bukan berarti kita akan menyentuh level itu hanya sekali," tutur dia. "Dan kami juga ingin melihatnya sesuai dengan jalur untuk bergerak moderat melampaui 2% untuk beberapa waktu."

Data inflasi AS akan dirilis mala mini. Inflasi bisa menjadi kabar buruk sekaligus kabar baik bagi emas. Ketika inflasi naik, maka yield Treasury serta dolar AS kemungkinan juga akan menanjak sebagai respon ekspektasi kenaikan suku bunga.

Ketika itu terjadi, emas akan mengalami tekanan.

Tetapi secara tradisional, emas merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi maka permintaan emas cenderung meningkat.

Rhona O'Connell, analis di StoneX mengatakan emas akan diuntungkan ketika inflasi lebih tinggi dari target The Fed, tetapi ketika pelaku pasar melihat kemungkinan suku bunga dinaikkan, maka emas akan sedikit tertekan.

"Jika kita melihat inflasi terakselerasi dan pelaku pasar mulai berfikir suku bunga akan dinaikkan, maka emas akan sedikit tertekan," kata O'Connell, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (12/4/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia
Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar