Senin, 11 Oktober 2021

Bun! Merosot Terus, Emas Antam Bakal ke Bawah Rp 900.000?

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

PT Rifan FinancindoHarga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam sepanjang pekan lalu merosot hingga 1%, dan mendekati level terendah dalam 6 bulan terakhir. Meski sedang dalam tekanan, tetapi di pekan ini ada peluang harganya akan naik.

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas batangan dengan berat 1 gram dijual Rp 914.000/batang, stagnan atau sama persis dengan harga Sabtu pekan lalu.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram, semuanya mengalami penurunan. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berat Harga Dasar Harga NPWP (+Pajak 0.45%) Harga Non NPWP (+Pajak 0.90%)
0.5 gr 507,000 509,000 511,000
1 gr 914,000 918,000 922,000
2 gr 1,768,000 1,775,000 1,783,000
3 gr 2,627,000 2,638,000 2,650,000
5 gr 4,345,000 4,364,000 4,384,000
10 gr 8,635,000 8,673,000 8,712,000
25 gr 21,462,000 21,558,000 21,655,000
50 gr 42,845,000 43,037,000 43,230,000
100 gr 85,612,000 85,997,000 86,382,000
250 gr 213,765,000 214,726,000 215,688,000
500 gr 427,320,000 429,242,000 431,165,000
1000 gr 854,600,000 858,445,000 862,291,000

Harga emas dunia di pekan ini diprediksi akan menguat, sehingga ada peluang emas Antam untuk naik dan menjauhi level Rp 900.000/batang untuk berat 1 gram. 

Dalam survei mingguan Kitco, dari 14 analis di Wall Street, sebanyak 8 orang memberikan proyeksi bullish (tren naik) terhadap harga emas dunia di pekan ini. 5 analis memberikan proyeksi bearish (tren turun) dan sisanya netral.

Survei terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street juga sama. Dari 841 partisipan, sebanyak 53% memberikan proyeksi bullish, 32% bearish, dan sisanya netral.

Artinya, baik para analis dan pelaku pasar mayoritas melihat harga emas dunia akan menguat di pekan ini.

Rilis data dari Amerika Serikat (AS) pada Jumat lalu juga mendukung kenaikan emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang bulan September perekonomian Negeri Paman Sam mampu menyerap 194.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) sangat jauh di bawah prediksi pasar sebanyak 490.000 tenaga kerja.

Tetapi di sisi lain, rata-rata upah per jam menunjukkan peningkatan 0,6% dari bulan sebelumnya. Sementara jika dilihat dari September 2020, terjadi peningkatan sebesar 4,6%. Dalam 6 bulan terakhir, rata-rata upah per jam menunjukkan kenaikan 6% year-on-year (YoY).

Emas merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi meninggi, permintaan emas cenderung meningkat.

Selain itu. kenaikan upah tersebut membuat inflasi diprediksi masih akan tinggi dalam waktu yang lebih panjang, tetapi dengan NFP yang mengecewakan bisa menjadi sinyal pemulihan ekonomi AS mengalami pelambatan.

Sehingga pelaku pasar cemas akan kemungkinan terjadinya stagflasi, atau pertumbuhan ekonomi rendah dengan tingkat inflasi yang tinggi. Dalam kondisi tersebut, emas akan diuntungkan.

TIM RISET CNBC IDNONESIA (pap/pap)

Sumber : CNBC Indonesia

Baca Juga :

Info Lowongan Kerja

Rifan Financindo
PT Rifan Financindo
PT Rifan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar