Rabu, 08 November 2023

Pergerakan Harga Emas Hari Ini Masih dalam Trend Bearish

Harga emas/Reuters

Harga emas global masih berada dalam tren bearish akibat ekspektasi melunaknya kebijakan hawkish The Fed.

Dunia perdagangan emas saat ini terbungkus dalam sentimen bearish, dan tren ini tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membebaskan diri dalam waktu dekat. Para investor sedang menghadapi tingkat keyakinan yang tinggi, berkisar sekitar 90%, bahwa The Federal Reserve, yang umumnya dikenal sebagai The Fed, akan menjaga suku bunga tetap pada bulan Desember. Hal ini pada gilirannya berarti bahwa kebijakan moneter ketat atau kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dapat memengaruhi harga emas, karena akan meningkatkan biaya kesempatan untuk memegang aset yang tidak menghasilkan pendapatan, seperti logam mulia.

Untuk mendorong harga emas melewati level $2.000 per ons secara berkelanjutan, sebuah sinyal yang lebih jelas dari Federal Reserve yang menunjukkan pemotongan suku bunga yang segera diperlukan. Selain itu, kembalinya investor ke Exchange-Traded Funds (ETF), dana yang mewakili emas dan diperdagangkan di bursa saham, juga dapat memengaruhi pergerakan jangka panjang harga emas.

Dalam konteks ini, para peserta pasar dan investor perlu tetap waspada dalam memantau perkembangan ekonomi global, perubahan kebijakan The Fed, dan faktor geopolitik yang bisa berdampak besar pada harga emas di masa depan.

Di sisi lain, berkurangnya korelasi antara dana yang diperdagangkan di bursa saham (ETF) terkait emas dan saham pertambangan emas telah membuat para investor untuk mengkaji berbagai penyebab potensial, termasuk pembelian besar-besaran oleh bank sentral global dan penurunan produksi emas.

"Belum ada sinyal dari candlestick yang menunjukkan potensi pembalikan besar dalam waktu dekat. Hal ini memperkuat pandangan bahwa harga emas akan terus mengalami penurunan," kata Andrew Fischer, Analis di Deu Calion Futures (DCFX), pada Rabu, 8 November 2023.

Para investor masih menantikan pidato "The Fed Chairman Powell" yang dijadwalkan akan berlangsung malam ini. Pidato ini diprediksi akan memperkuat nilai dolar Amerika Serikat, yang pada gilirannya bisa menimbulkan tekanan pada harga emas. "The Fed dapat memperkuat nilai dolar Amerika Serikat ketika konflik di Timur Tengah mulai mereda, sehingga ini menjadi faktor tambahan yang memberikan tekanan pada harga emas," ujarnya.

Sebagai kesimpulan, pasar emas tetap berada dalam tren bearish, yang utamanya dipicu oleh harapan hawkish dari The Fed. Para investor harus terus memantau perkembangan ekonomi global, perubahan kebijakan The Fed, dan faktor geopolitik untuk mendapatkan wawasan mengenai masa depan harga emas. Meskipun kembali ke level $2.000 per ons tampak sulit saat ini, sinyal yang jelas dari Federal Reserve dan minat yang meningkat pada ETF terkait emas dapat berpotensi mengubah tren menjadi lebih menguntungkan bagi emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar