Rabu, 20 September 2017

Pertemuan The Fed Dimulai, Wall Street Berakhir Menguat | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Bursa saham Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan Dow dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi, ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua harinya.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,45 poin atau 0,18% menjadi ditutup pada 22.370,80 poin.

Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir dengan bertambah 2,78 poin atau 0,11% menjadi 2.506,65 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik 6,68 poin atau 0,10% menjadi ditutup di 6.461,32 poin.

Diperkirakan secara luas bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga acuannya setelah pertemuan tersebut, namun para investor yakin Fed akan mengumumkan pengurangan secara bertahap neracanya yang mencapai USD4,5 triliun. 

Para analis mengatakan, pasar juga akan mencari petunjuk apakah Fed akan menaikkan suku bunganya pada Desember. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember naik menjadi 58,3% pada Selasa (19/9). 

Wall Street juga mengawasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pidato pada Selasa (19/9), mencoba untuk mengumpulkan anggota-anggota PBB guna menghadapi ancaman seperti dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) arau Korea Utara. 

Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memberlakukan larangan ekspor tekstil dan membatasi impor minyak mentah negara Asia itu. 

Di bidang ekonomi, data "housing starts" atau rumah baru dibanguan yang dimiliki secara pribadi di AS untuk Agustus berada di tingkat tahunan disesuaikan secara musiman sebesar 1.180.000 unit, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa (19/9). 

Angka tersebut, 0,8 persen di bawah perkiraan Juli yang direvisi sebesar 1.190.000 unit, namun 1,4% di atas tingkat Agustus 2016 sebanyak 1.164.000 unit. 

(Fakhri Rezy)
Sumber : Okezone 


Selasa, 19 September 2017

Dolar Menguat di Sejumlah Mata Uang Regional, Rupiah Melemah Tipis ke Rp13.256/USD | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - PALEMBANG - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah. Rupiah pada perdagangan pagi ini pada level Rp13.256 per USD. 

Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange rate di pasar Asia melemah 1 poin atau 0,01% menjadi Rp13.256 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.252-Rp13.263 per USD. 

Menurut Riset MNC Sekuritas, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika kembali ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 15 poin atau 0,11% pada level Rp13.255 per USD setelah bergerak dengan mengalami pelemahan yang terbatas sepanjang sesi perdagangan di kisaran Rp13.233 per USD hingga Rp13.259 per USD. 

Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika terjadi seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika di tengah menguatnya mata uang dolar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Yuan China (CNY) dan Dollar Taiwan (TWD). 

Sementara Yahoofinance mencatat, Rupiah melemah 7 poin atau 0,05% menjadi Rp13.255 per USD. Adapun rentang perdagangan Rupiah pagi ini, berada di angka Rp13.248 per USD hingga Rp13.258 per USD. 

(Fakhri Rezy)
Sumber : Okezone 


Senin, 18 September 2017

Pasca-Cuci Gudang, Saham Matahari Ikut 'Kena Diskon' hingga 4% | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - PALEMBANG - Saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dibuka langsung mengalami penurunan tajam pagi ini. Pergerakan saham LPPF awalnya tidak begitu besar dan hanya mengalami penurunan tipis. 

Namun, selang belasan menit kemudian, saham LPPF langsung terjun bebas 450 poin atau sekira 4,02% ke Rp9.750. Saham LPPF bergerak dengan pergerakan harian di Rp9.750 hingga Rp10.225 pagi ini. Adapun level terendah sepanjang masa saham LPPF berada di angka Rp9.175 dan level tertinggi sepanjang masanya berada di angka Rp11.475.

Saham LPPF terjun bebas, setelah pada akhir pekan kemarin mengadakan cuci gudang dengan diskon hingga 75% di kedua outletnya. Pasalnya, kinerja kedua tokonya di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M, tidak menunjukkan performa positif. 

Sebagai informasi, perseroan memutuskan menutup kedua gerai tersebut lantaran pemasukannya yang tidak sesuai yang diharapkan. Pasalnya, penjualan di kedua cabang tersebut terbilang sepi jika dibandingkan dengan toko lainya. 

Kedua gerai tersebut, beroperasi sejak 2015 dan biasanya satu gerai Matahari sudah balik modal dalam waktu setahun. Namun, hingga kini kedua gerai itu belum mencapai titik balik modal atau Break Even Point (BEP).

Rencananya kedua gerai Matahari itu akan ditutup pada akhir bulan ini. Hingga hari penutupan Matahari menerapkan diskon up to 75% untuk menghabiskan sisa stok dagangan. 

(mrt)
Sumber : Okezone 


Jumat, 15 September 2017

Bergerak Mixed, IHSG Awali Perdagangan Flat di 5.852 | Rifanfinancindo Palembang

Rifanfinancindo - PALEMBANG - Pasar saham Indonesia dibuka bergerak mixed, seiring belum adanya sentimen positif yang mampu menopang gerak indeks. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,99 poin atau 0,02% ke 5.852. 

Mengawali perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp250,4 miliar dari 459,72 juta lembar saham diperdagangkan. Pagi ini, sekira 92 saham menguat, 47 saham melemah, dan 108 saham tidak bergerak.

Indeks LQ45 turun 1 atau 0,1% ke 973, Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,25 poin atau 0,03% ke 750, indeks IDX30 turun 0,59 poin atau 0,11% menjadi 529, dan indeks MNC36 turun 0,93 poin atau 0,28% ke 330. 

Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor konsumsi, manufaktur, tambang, perdagangan, industri dasar dan properti menguat. Sementara sektor perkebunan, keuangan, industri dasar dan infrastruktur melemah. 

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) naik Rp150 ke Rp450, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) naik Rp10 ke Rp77, dan saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik Rp50 ke Rp3.140. 

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp30 ke Rp4.460, saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp5 ke Rp670, dan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp80 ke Rp2.920. 

(mrt)

Kamis, 14 September 2017

Bitcoin Jadi Sasaran Investasi di Tengah Perlambatan Ekonomi Global | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - PALEMBANG - Kini semua dunia kembali membicarakan Bitcoin. Sebab, Bitcoin sekarang dianggap sebagai instrumen yang paling diminati. Apalagi dalam setahun terakhir ini, harga mata uang digital ini meroket sangat tinggi.

Menurut suvei bulanan Bank of America Merrill Lynch Fund Managers, Bitcoin sekarang dianggap sebagai investasi paling diminati. Hal ini menandakan investor percaya di satu sisi perdagangan dan bisa jadi karena pembalikan sebelumnya.

Harga Bitcoin telah melonjak sekira 330% tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh ketertarikan untuk mendapatkan mata uang ini, serta karena bitcoin menjadi alternatif investasi akibat beberapa ketidakpastikan situasi perekonomian global.

Dalam sebuah survei di Wall Street yang melibatkan lebih dari 200 manajer investasi global dengan aset kelolaan USD600 miliar menyatakan bitcoin masih menjadi prioritas dari pelaku pasar.

Bitcoin menjadi alternatif investasi selain saham di indeks Nasdaq dan dolar AS.Dalam survei tersebut, Bitcoin mendapat 26% suara, Nasdaq hanya meraup 22% dan dolar AS menguasai 21% suara.


Selain kekhawatiran atas perdagangan Bitcoin, manajer dana mundur dari saham AS. Alokasi kolektif terhadap ekuitas domestik turun ke level tertimbang 28% bersih, yang merupakan level tertinggi sejak November 2007, tak lama setelah pasar mencapai tingkat tertinggi sebelum krisis.

Investor juga mulai resah terhadap pertumbuhan global, bahkan saat para ekonom meningkatkan ekspektasi mereka. Hanya 25% yang mengharapkan gambaran global lebih kuat dalam 12 bulan ke depan, turun dari 62% pada awal 2017.

(dni)
Sumber : Okezone