Jumat, 23 Februari 2018

Pertamina EP Diajukan Kelola Lapangan Sukowati | Rifan Financindo Palembang

Rifan Financindo - Palembang – PT Pertamina (Persero) mendukung pengajuan PT Pertamina EP untuk mengelola lapangan Sukowati di Wilayah Kerja Tuban setelah kontrak Joint Operating Body (JOB) Pertamina Hulu Energi-Petrochina East Java (PPEJ) di WK Tuban berakhir pada 28 Februari 2018.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, dukungan tersebut didasarkan karena pelemparan atau proses penyebaran reservoir lapangan Sukowati berada 80% di wilayah kerja Pertamina EP dan 20% di Blok Tuban.

”Mengingat kontrak akan berakhir 28 Februari 2018, Pertamina EP mengajukan permohonan untuk menjadi operator unitisasi di Lapangan Sukowati. Bukan untuk mengelola Blok Tuban,” kata Syamsu Alam dalam keterangannya di Jakarta kemarin. 

Saat ini Blok Tuban dikelola JOB Pertamina Hulu Energi- PetroChina East Java (PPEJ). Di Blok Tuban, PHE menguasai 75% hak partisipasi, yaitu PHE East Tuban 50% dan 25% melalui PHE Tuban.

Sementara 25% sisanya dimiliki Petrochina International Jaba Ltd. JOB PPEJ juga mengelola unitisasi Lapangan Sukowati yang 80% dimiliki Pertamina EP dan 20% dikuasai JOB PPEJ. Dari total produksi, JOBPPEJ yang mencapai 9.000- 10.000 bph sebesar 80% berasal dari Lapangan Sukowati. 

Pengamat migas dari Universitas Trisakti Jakarta Pri Agung Rakhmanto mengatakan, sebenarnya tidak logis untuk tidak segera memutuskan dan menyerahkan pengelolaan WK Tuban kepada Pertamina, apalagi sudah right to match. 

Dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor15 Tahun 2015 yang menegaskan ada keistimewaan untuk Pertamina. ”Dalam hal kepemilikan hak partisipasi, Pertamina juga mayoritas, sedangkan Petro China minoritas,” ujar Pri Agung. (Yanto Kusdiantono)
(dni)

Sumber : Okezone

Kamis, 22 Februari 2018

Dolar AS Menguat Pasca-Munculnya Risalah The Fed | PT Rifan Financindo Palembang

PT Rifan Financindo - Palembang - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang baru dirilis.

Bank sentral AS merilis risalah dari pertemuan kebijakan Januari pada Rabu 21 Februari 2018. Menurut risalah, pejabat-pejabat the Fed melihat peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi sebagai justifikasi untuk terus menaikkan suku bunga secara bertahap. 

"Hampir semua peserta melihat inflasi bergerak ke arah sasaran the Fed inflasi 2,0% selama jangka menengah, ketika pertumbuhan tetap berada di atas tren dan pasar tenaga kerja tetap kuat," demikian dikutip risalah.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,37% menjadi 90,048 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,2297 dari USD1,2337 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3929 dari USD1,3988 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7816 dari USD0,7879. 

Dolar AS dibeli 107,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,29 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9348 franc Swiss dari 0,9359 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2689 dolar Kanada dari 1,2642 dolar Kanada.
(dni)
Sumber : Okezone


Rabu, 21 Februari 2018

3 Hari Berturut-turut Harga Emas Antam Turun | Rifanfinancindo Palembang


Rifanfinancindo - Palembang - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang (Antam) hari ini terus turun sebesar Rp4.000 per gram. Dengan demikian, Harga emas Antam 1 gram dijual Rp644.000 per gram dari harga sebelumnya Rp648.000 per gram.
Sementara, harga pembelian kembali alias buy back juga turun Rp5.000 per gram menjadi Rp567.000 per gram dari harga sebelumnya Rp571.000 per gram.

Perdagangan hari ini, Rabu (21/2/2018), harga emas Antam ukuran 2 gram dibanderol Rp1.251.000 dengan harga per gram Rp6295.500. Harga emas 2,5 gram dibanderol Rp1.553.000 dengan harga per gram Rp621.200.
Harga emas 3 gram dipatok Rp1.859.000 dengan harga per gram Rp619.667. Harga emas 4 gram senilai Rp2.468.000 dengan harga per gram Rp617.000. Sementara harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp3.074.000 dengan harga per gram Rp614.800. Harga emas 10 gram dijual Rp6.074.000 dengan harga per gram Rp607.400.

Harga emas 25 gram Rp15.084.000 dengan harga per gram Rp603.360. Harga emas 50 gram sebesar Rp30.056.000, dengan harga per gram Rp601.120.
Selanjutnya, harga emas 100 gram sebesar Rp59.985.000, dengan harga per gram Rp599.850. Untuk harga emas 250 gram mencapai Rp149.664.000, dengan harga per gram Rp598.656, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp299.037.000 dengan harga per gram Rp598.074. 

Sementara untuk emas batik ukuran 10 gram, dijual dengan harga Rp6.563.000 dengan harga per gram sebesar Rp656.300, dan ukuran 20 gram dijual dengan harga Rp12.703.000 dengan harga per gram sebesar Rp635.150.
(dni)
Sumber : Okezone


Senin, 19 Februari 2018

3 Perusahaan Petrokimia Tambah Investasi USD10,6 Miliar | Rifan Financindo Palembang


Rifan Financindo - Palembang - Tiga perusahaan yang bergerak di sektor industri petrokimia siap melakukan investasi senilai total USD10,6 miliar.
Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., Lotte Chemical Titan, dan Siam Cement Group (SCG).

“Mereka akan memproduksi kebutuhan bahan baku kimia berbasis naphta cracker di dalam negeri, sehingga nanti kita tidak perlu impor lagi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta kemarin. 

Menurut Airlangga, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk selaku industri nasional akan menggelontorkan dana USD6 miliar hingga 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Sementara itu, perusahaan asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan, akan merealisasikan investasinya sebesar USD3-4 miliar untuk memproduksi naphta cracker dengan total kapasitas 2 juta ton per tahun.

Selanjutnya perusahaan asal Thailand, Siam Cement Group (SCG), akan membangun fasilitas produksi naphta cracker senilai USD600 juta di Cilegon, Banten. 

“Dengan tambahan investasi Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Indonesia akan mampu menghasilkan bahan baku kimia berbasis naphta cracker sebanyak 3 juta ton per tahun,” ujar Airlangga.
Bahkan, lanjutnya, Indonesia bisa memosisikan sebagai produsen terbesar ke-4 di ASEAN setelah Thailand, Singapura, dan Malaysia. Di samping itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bebe rapa perusahaan farmasi dan bahan baku obat telah menggelontorkan dananya untuk investasi di Indonesia.

Beberapa di antaranya PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia senilai Rp132,5 miliar dan PT Ethica Industri Farmasi sebesar Rp1 triliun. Sementara di sektor kosmetika, PT Unilever Indonesia melakukan perluasan pabrik senilai Rp748,5 miliar.

Kemenperin menargetkan nilai investasi di sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) akan mencapai Rp117 triliun pada 2018, naik dari realisasi 2017 yang diperkirakan menembus Rp94 triliun. Penanaman modal dari sektor IKTA tahun ini diproyeksikan bakal menyumbang sebesar 33% terhadap target investasi secara keseluruhan pada kelompok manufaktur nasional senilai Rp352 triliun. 

“Kami sudah memfasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax allowance dan tax holiday supaya bisa menarik investasi dari para pelaku industri yang ingin mengembangkan pabrik bahan baku di Indonesia,” kata Airlangga. 

Selain itu, diperlukan juga dukungan ketersediaan bahan baku, harga energi yang kompetitif, sumber daya manusia (SDM) kompeten, penggunaan teknologi terkini, dan kemudahan akses pasar. Airlangga menuturkan, terkait dengan harga gas masih ada sekitar 70 industri yang menunggu penurunan harga gas.
(dni)
Sumber : Okezone


Berbenah Data Produksi Beras RI | PT Rifan Financindo Palembang


PT Rifan Financindo - Palembang  - Perbedaan data soal produksi beras di Indonesia meninggalkan cerita. Sebab, perbedaan data ini membuat kebingungan di masyarakat.
Hal ini berujung pada kebijakan impor beras 500.000 ton yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan. Namun di sisi lain, Kementerian Pertanian mengklaim surplus beras.

Menanggapi hal ini, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, kegaduhan soal data produksi beras yang ternyata berbeda merupakan kesalahan fatal.
Dia melihat kesalahan ini sulit dimaafkan sehingga perlu dilakukan evaluasi total. "Dari situ saya rasa perlu evaluasi total," kata Bhima di Jakarta, Minggu malam.
Untuk itu, dirinya meminta kegaduhan soal produksi beras diselesaikan agar masyarakat tidak merasa kebingungan soal beras.
 
"Soalnya selama ini kan kita selalu dibilang surplus untuk berbagai komoditas, misalnya beras," tegas Bhima.
Anggota DPR asal Partai Gerindra Bambang Haryo sebelumnya juga menilai, pemerintah tidak konsisten dalam mewujudkan swasembada pangan sebagaimana yang menjadi program Nawacita Presiden Jokowi.
Menurut Bambang, ada beberapa faktor yang membuat Indonesia belum juga mencapai swasembada. Salah satunya tidak adanya koordinasi antara Kementrian Pertanian dengan kementrian teknis lainnya.
“Kordinasi kebutuhan pangan Kementan dengan kementrian lain berantakan,” serunya.
 
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman sendiri mengaku telah membongkar sejumlah regulasi yang dianggap dapat menghambat hasil produksi pertanian yang tentunya akan memberikan kerugian besar bagi para petani di Indonesia. "Kami sudah membongkar sejumlah regulasi yang merugikan produksi pertanian," ucapnya. 

Salah satu regulasi yang akhirnya harus dibuang karena begitu memberikan dampak kerugian yang besar bagi petani yakni terkait regulasi pengadaan pupuk. "Dulu sesuai regulasi, pupuk itu harus ditender 3-4 untuk bisa mendapatkan. Jadi misalnya Januari baru bisa keluar anggaran sementara usia padi itu sekitar 3 bulan, maka selesai panen baru pupuknya datang," katanya
(dni)

Sumber : Okezone