Selasa, 25 September 2018

Masih Kuat, Dolar AS Betah di Rp 14.890 | Rifanfinancindo

Foto: Pradita Utama 
Rifanfinancindo - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) masih terus menunjukkan penguatan. Dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (25/9/2018), pagi ini dolar AS tercatat menguat ke angka Rp 14.890.

Dolar AS bergerak dari level Rp 14.875 hingga 14.894. Rupiah pekan ini tercatat jauh lebih lemah dibanding pekan lalu yang sempat mengalami penguatan hingga ke posisi Rp 14.810-an.

Depresiasi rupiah kemarin bahkan mencapai 0.33%. Rupiah masuk ke dalam tiga negara Asia yang mengalami pelemahan cukup besar setelah Rupe (India) dan Peso (Filipina).

Adanya antisipasi atas potensi kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan terjadi pekan ini turut memjadi salah satu sentimen. Di IHSG, pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 587 miliar.

Menguatnya dolar AS sejak beberapa bulan terakhir telah mulai memberikan efek yang nyata di masyarakat. Harga tepung terigu tercatat sudah mengalami kenaikan hingga 10%.

"Permintaan masyarakat terhadap terigu di semester I ada kenaikan. Itu akibat konsumsi mie instan, roti, martabak, kerupuk, bakso, sosis, itu semua kan ada tepung terigunya. Semester II saya nggak tahu karena harga terigu naik minimal 10% akibat pelemahan rupiah sudah mencapai 10%," kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang.

Adapun kenaikan harga tepung terigu terpengaruh terhadap harga gandum di pasar dunia, mengingat Indonesia masih mengimpor gandum. Apalagi, saat ini pasokan gandum menipis dan mendorong kenaikan harga hingga 20%.



Senin, 24 September 2018

Pertemuan IMF-Bank Dunia Butuh 4.000 Kendaraan, Pemerintah Pusing | Rifan Financindo

image_title 
Rifan Financindo – Pertemuan International Monetary Fund-World Bank dengan banyaknya jumlah delegasi membuat pemerintah berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan kendaraan. Pertemuan tersebut pun diagendakan bulan depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, pertemuan yang akan digelar di Nusa Dua, Bali ini merupakan yang terbesar sepanjang pertemuan ini digelar.
"Perhelatan ini menurut World Bank yang terbesar semenjak dilaksanakan pada tahun 1946 lalu," kata Luhut di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Sabtu 22 September 2018.
Buktinya, Luhut melanjutkan, permintaan terhadap kendaraan begitu tinggi pada pertemuan tahunan itu. Bahkan disebut mencapai 4.000 unit

"Ada permintaan 4.000 ribu kendaraan. Pemerintah pusing untuk memenuhinya. Kalau kendaraan kita penuhi, nanti malah tidak bisa jalan karena macet," ujarnya.

Saat ini, ia melanjutkan, pemerintah sedang melibatkan ahli untuk menghitung berapa jumlah kendaraan yang bisa diakomodasi dari permintaan sebanyak itu. 

"Oleh ahli sedang dihitung, berapa jumlah kendaraan yang bisa diakomodir. Tapi seluruh hotel sudah penuh," tuturnya. 

Ia juga menjelaskan, dampak ekonomi dari pertemuan ini juga amat tinggi. Dari data Bappenas, Luhut menyebut akan terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,45 persen di Bali. 

"Ini pencapaian yang bagus. Lalu ada 32 ribu lapangan kerja yang tercipta. Ini juga akan berimplikasi pada destinasi wisata selain Bali seperti Lombok, Labuan Bajo, Borobudur, dan Danau Toba," paparnya.

Sementara itu, soal dampak ekonomi lainnya, Luhut mengaku belum bisa menghitung. Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak mempersoalkan dana yang dikeluarkan pemerintah untuk event ini. 

Total dana yang dikeluarkan untuk kegiatan ini, menurutnya, mencapai Rp866 miliar. Namun, hingga saat ini baru digunakan Rp560 miliar. 

"Berapa pun dana yang dikeluarkan pemerintah sebenarnya itu untuk membangun infrastruktur dan itu berkelanjutan. Dari Rp560 miliar, penerimaan negara bukan pajak (PNPB) kira-kira dekat Rp100 miliar," ungkapnya. 

"Jadi, dana riil yang kami gunakan adalah Rp466 miliar. Dampaknya tentu ada yang langsung dan tidak langsung dirasakan," tuturnya.


Jumat, 21 September 2018

Aksi Ambil Untung Membayangi Pola Gerak IHSG Akhir Pekan | PT Rifan Financindo

Aksi Ambil Untung Membayangi Pola Gerak IHSG Akhir Pekan 
PT Rifan Financindo -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar saham setelah menguat selama dua hari berturut-turut.

Saat ini, IHSG semakin dekat ke level 6.000 atau tepatnya berada di level 5.931.Bahkan pada Rabu (19/9), indeks menguat hingga lebih dari 1 persen dan kemarin 0,98 persen.

Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas posisi ini akan membuat IHSG hanya mampu menguat terbatas pada hari ini, Jumat (21/9).

"IHSG diprediksi menguat terbatas, kondisi global mulai kondusif dan nilai tukar rupiah cukup stabil," papar Dennies melalui risetnya.

Berdasarkan RTI Infokom, rupiah pagi ini melemah tipis 0,22 persen atau 33 poin. Namun begitu, masih terjaga di level Rp14.832 per dolar Amerika Serikat (AS).

Hari ini, Dennies memproyeksi IHSG berada dalam rentang support 5.879-5.905 dan resistance 5.949-5.967.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih dinilai cukup baik, sehingga menjadi penopang IHSG.

"Hari ini IHSG berpotensi melaju naik," kata William dalam risetnya.

Maka itu, ia optimistis IHSG dapat kembali menembus level 6.000 dalam perdagangan hari ini. William meramalkan IHSG berada dalam rentang support 5.789 dan resistance 6.123.

Pada perdagangan tadi malam bursa saham Wall Street terpantau berakhir di teritori positif. Dow Jones naik 0,95 persen, S&P500 naik 0,78 persen, dan Nasdaq Composite naik 0,98 persen.

Sumber : CNN Indonesia
PT Rifan Financindo

Kamis, 20 September 2018

Tarif Balasan China ke AS Diprediksi Perkuat Rupiah | Rifanfinancindo



Tarif Balasan China ke AS Diprediksi Perkuat Rupiah 

Rifanfinancindo -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.845 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Kamis (20/9). Posisi ini menguat 30 poin atau 0,2 persen dari sore kemarin, Rabu (19/9) di Rp14.875 per dolar AS.

Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang lain di kawasan Asia juga menguat. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, yen Jepang 0,02 persen, baht Thailand 0,12 persen, won Korea Selatan 0,13 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, dan peso Filipina 0,17 persen.

Sementara itu, dolar Hong Kong stagnan dan renminbi China melemah 0,08 persen dari dolar AS.

Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang mayoritas menguat dari mata uang Negeri Paman Sam. Dolar Kanada menguat 0,02 persen, franc Swiss 0,02 persen, dan euro Eropa 0,07 persen.

Namun, poundsterling Inggris stagnan. Sedangkan rubel Rusia melemah 0,16 persen dan dolar Australia minus 0,06 persen.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan rupiah berpeluang menguat pada hari ini dengan bergerak di rentang Rp14.815-14.900 per dolar AS. 

"Rupiah berpeluang menguat kalau sentimen pelemahan dolar AS berlanjut," ucapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/9).

Menurutnya, dolar AS berpotensi melemah karena China telah mengeluarkan balasan tarif bea masuk impor untuk produk-produk yang berasal dari AS dengan nilai mencapai US$60 miliar.

Tarif ini merupakan balasan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang kembali mengeluarkan tarif bea masuk impor sebesar 10 persen untuk produk asal China senilai US$200 miliar. 

"Semenjak eskalasi perang dagang itu, dolar AS bergerak cenderung melemah," pungkasnya. (uli/lav)


Sumber : CNN Indonesia
Rifan Financindo


Rabu, 19 September 2018

Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka Naik 34 Poin | Rifan Financindo

Foto: Rachman Haryanto 
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka positif. IHSG naik 34 poin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini ikut mengalami pelemahan. Dolar AS berada di level Rp 14.890, lebih perkasa.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 24 poin (0,41%) ke level 5.835,795. Sementara indeks LQ45 naik ke posisi 918,243.

Membuka perdagangan, Rabu (19/9/2018), IHSG bertambah 34,027 (0,59%) ke 5.845,817. Indeks LQ45 naik 7,5 poin (0,82%) ke 919,784.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 43,249 poin (0,75%)ke 5.854,756. Indeks LQ45 menanjak 8,615 poin (0,92%) ke 920,746.

Sementara itu, indeks utama bursa Wall st kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan Selasa (18/09). Indeks Dow Jones naik 0.71% ke level 26,246.96, S&P menguat 0.54% ke level 2,904.31, dan Nasdaq berhasil terangkat 0.76% ke level 7,956.11.

Penguatan ini salah satunya dikarenakan optimisme pelaku pasar atas data Balance of Trade AS bulan Agustus yang mencatatkan perbaikan yakni defisit yang ditanggung AS mengalami penurunan menjadi USD -1.02B lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit senilai USD -2.01B. Adanya penurunan defisit ini dianggap sebagai keberhasilan pasca diterapkan berbagai kebijakan terkait pajak impor.

Bursa saham Asia bergerak positif. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 1,295 ke 23.724,570
  • Indeks Hang Seng jatuh 0,43% ke 27.208,882
  • Indeks Komposit Shanghai 0,23% ke 2.706,640
  • Indeks Strait Times naik 0,18% ke 3.144,200